Anda di halaman 1dari 8

Soal :

1. Cari nama obat dari sediaan steril, suspensi, emulsi, padat.


2. Devinisi, cara suntik atau pemberian dan contoh sediaan dari intravena,
intramuscular, intrasubkutan, intra peritoneal, intradermal

Jawab :
TUGAS 1

1. Macam- Macam Sediaan Steril

1.INFUS.
Infus adalah memasukkan cairan (cairan obat atau makanan) dalam jumlah yang  banyak dan
waktu yang lama ke dalam vena dengan menggunakan perangkat infus (infus set) secara tetesan.
Terapi intravena dilakukan berdasarkan order dokter dan perawat bertanggung  jawab dalam
pemeliharaan terapi yang dilakukan. Pemilihan pemasangan terapi intravena didasarkan pada
beberapa faktor, yaitu tujuan dan lamanya terapi, diagnosa pasien, usia, riwayat kesehatan dan
kondisi vena pasien. Apabila pemberian terapi intravena dibutuhkan dan diprogramkan oleh
dokter, maka perawat harus mengidentifikasi larutan yang benar,  peralatan dan prosedur yang
dibutuhkan serta mengatur dan mempertahankan sistem.

Berikut ini Merupakan Contoh Gambar Sediaan infus :

2. INJEKSI.
PENGERTIAN INJEKSI
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemberian injeksi merupakan
prosedur invasif yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril.

Berikut ini Merupakan Contoh Gambar Sediaan injeksi


3. TETES MATA.
PENGERTIAN.
Dengan denisi resmi larutan untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk
dimasukkan ke dalam mata. Selain steril, preparat tersebut memerlukan  pertimbangan yang
cermat terhadap faktor-faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar,
viskositas, dan pengemasan yang cocok. Tetes mata adalah suatu sediaan steril yang
mengandung air maupun minyak harus bebas dari partikel asing  baik dalam bentuk alkalk atau
garamnya atau bahan lain, digunakan dengan cara meneteskan  pada konjungtiva mata dengan
memperhatikan stabilitasnya

Berikut ini Merupakan Contoh Gambar Sediaan Tetes Mata

4. AEROSOL.
PENGERTIAN.
Menurut FI IV Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,mengandung
zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat system katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini
digunakan untuk pemakaian topical pada kulit dan juga pemakaian lokal  pada hidung (aerosol
nasal), mulut (aerosol lingual), atau paru-paru (aerosol inhalasi), ukuran  partikel untuk aerosol
inhalasi harus lebih kecil dari 10 μm, sering disebut juga “inhaler dosis
terukur.

Berikut ini Merupakan Contoh Gambar Sediaan Aerosol


 Suspensi oral adalah sediaan "air yang mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa "air dengan bahan pengaroma yang sesuai dan
ditujukkan untuk penggunaan oral.
 Suspensi topikal adalah sediaan "air mengandung partikel padat yang t e r d i s p e r s i
d a l a m p e m b a w a " a i r y a n g d i t u j u k k a n u n t u k p e n g g u n a a n p a d a kulit
 Suspensi -ptalmik adalah sediaan "air steril yang mengandung
p a r t i k e l  partikel yang terdispersi dalam "airan pembawa yang ditujukkan untuk  penggunaan
pada mata.
 Suspensi tetes telinga adalah sediaan "air yang mengandung partikel0partikelhalus yang
ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
 Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium "air yang sesuai dan
tidak disuntikan se"ara intraena atau kedalam saluran spinal.
 Suspensi untuk injeksi terkontinu adalah sediaan padat kering
d e n g a n  bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi
semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.

5. Contoh sediaan emulsi yaitu diantaranya:

 Oral, contoh: scott emulsion, curcuma plus, curvit.


 Topical, contoh: dermacare emollient cream.

Contoh gambar obat sediaan oral

scott emulsion

curcuma plus
curvit

Contoh gambar obat sediaan topikal

dermacare emollient cream

6. Obat padat

Bentuk obat padat mungkin paling sering ditemukan di sekitar kita. Jenisnya pun berbeda-beda
tergantung kebutuhan konsumen dan tujuannya. Berikut merupakan jenis-jenis obat padat:

 Tablet

Obat berbentuk bundar atau pipih lebih praktis dalam pemakaian, penyimpanan, serta
produksinya. Tablet biasanya dilengkapi dengan zat tambahan yang bermanfaat untuk
menunjang obat agar tepat sasaran, seperti zat pengikat, penghancur, pelicin, dan lainnya.
Beberapa tablet memiliki lapisan khusus yang berfungsi mencegahnya larut di saluran
pencernaan lain, selain usus halus.

 Kapsul

Obat jenis ini dikemas ke dalam sebuah cangkang berbentuk tabung, bertekstur lunak atau keras.
Cangkang tersebut bisa larut di saluran pencernaan dan biasanya terbuat dari gelatin atau pati.
Cangkang atau lapisan luar obat dipecah di saluran pencernaan kemudian diserap ke dalam aliran
darah. Metabolisme obat kapsul sama dengan metabolisme obat tablet.
 Kaplet (kapsul tablet)

Obat berbentuk kaplet dibungkus lapisan gula dengan warna menarik. Hal ini bertujuan untuk
menjaga kelembaban agar obat ngga terkontaminasi dengan asam klorida (HCl) di lambung.

 Pil

Obat berbentuk bundar dan berukuran kecil ini mengandung satu atau lebih zat penyusun.

 Serbuk

Obat berbentuk remahan ini merupakan campuran obat kering dan zat kimia lainnya. Dalam
prosesnya, obat jenis serbuk mengalami proses penghalusan. Serbuk bisa diberikan dalam
kemasan untuk satu kali pakai (puyer).

TUGAS 2

 Definisi dari Intravena adalah : obat diberikan langsung ke dalam pembuluh darah
menggunakan jarum atau tabung. Istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh darah.
Penggunaan suntikan secara intravena sering digunakan karena dapat memberikan dosis obat
yang besar dan cepat.
Cara penyuntikannya yaitu : Injeksi intravena yang standar hanya menggunakan sebuah
jarum akan ditusukkan pada pembuluh vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan.
Kateter kemudian akan dimasukkan menggantikan jarum.
Pemberian obat secara intravena IV atau intravena adalah metode pemberian obat
melalui injeksi atau infus melalui intravena. Sebenarnya, intravena sendiri memiliki
arti 'di dalam vena'. Jadi obat akan dimasukkan langsung ke pembuluh vena
menggunakan jarum atau tabung yang disebut kateter IV.

 Definisi Intramuskuler yaitu : injeksi ke dalam otot tubuh. Injeksi ini diabsorbsi lebih cepat
daripada injeksi subkutaneus karena suplai darah yang lebih besar ke otot tubuh
Cara penyuntikannya yaitu : Masukkan jarum pada sudut 90° ke dalam lapisan otot dengan
tangan dominan. Tarik pengisap sedikit untuk mengecek apakah ada darah, kemudian dorong
dengan perlahan untuk menyuntikkan obat. Tahan jarum selama 10 detik. Waktu 10 detik ini
memungkinkan obat menyebar rata ke dalam jaringan.
Tindakan injeksi atau pemberian obat secara intramuskular dilakukan untuk pemberian obat.
Manfaat injeksi jenis ini adalah supaya obat diserap tubuh dengan cepat. Prosesnya dilakukan
dengan menusukkannya menggunakan jarum suntik yang memiliki diameter 5 hingga 10 mililiter
dengan panjang 6 hingga 8 sentimeter.

 Definisi Ingra subkutan yaitu : Penyuntikan subkutan adalah penyuntikan obat atau vaksin ke
dalam hipodermis, yaitu lapisan kulit yang berada di bawah dermis. Injeksi subkutan bertujuan
untuk mengirimkan cairan ke jaringan antara kulit dan otot. Metode ini membuat penyerapan
obat berjalan lebih lambat ketimbang intramuskular. Jarum yang digunakan pun cenderung
lebih pendek, karena tidak perlu mencapai otot. Pemberiannya dilakukan di jaringan lemak di
belakang lengan
Cara suntik sub kutan : Injeksi Subkutan
Untuk melakukannya, kamu harus menusuk jarum ke bawah kulit dengan sudut 45° ke
dalam jaringan lemak subkutan. Jangan terlalu dalam sehingga menembus otot di
bawahnya. Tarik pendorong pada semprit untuk memastikan tidak ada darah (jika ada,
tarik jarum perlahan dan coba lagi).
Pemberian subkutan : Dalam proses injeksi subkutan, obat atau cairan akan dikirimkan ke
jaringan antara kulit dan otot. Dengan menggunakan injeksi jenis ini, penyerapan obat akan
berjalan lebih lambat dibandingkan injeksi intramuskular. Jarum yang digunakan pun cenderung
lebih pendek, karena tidak perlu mencapai otot

 Definisi intraperitoneal adalah abdomen yang meliputi peritoneum vesiceral dan organ
ekstraperitoneal (retroperitoneal) adalah vesicelera yang terletak antaran peritoneum pariatale
dan dinding abdomen dorsal (Pearce, 2009).
Cara Intraperitoneal Pada saat penyuntikan, posisi kepala lebih rendah dari abdomen. Jarum
disuntikkan dengan sudut sekitar 100 dari abdomen pada daerah yang sedikit menepi dari garis
tengah, agar jarum suntik tidak mengenai kandung kemih.

 Definisi intradermal yaitu : Ada beberapa jenis obat yang diberikan secara injeksi melalui
intravena, salah satunya adalah infus. Dilansir dari Healthline, ini artinya, obat diberikan
langsung ke dalam pembuluh darah menggunakan jarum atau tabung. Istilah intravena berarti
menuju ke dalam pembuluh darah
Pada penyuntikan intradermal, daerah kulit yang dipilih bukan area yang mudah luka atau
infeksi (misalnya di deltoid). Regangkan kulit dengan jempol dan telunjuk, tusukkan jarum
perlahan sekitar 2 mm di bawah dan hampir sejajar dengan permukaan kulit
Pemberian intradermal : Dalam Injeksi intradermal, obat dikirim langsung ke dalam dermis,
yaitu lapisan yang berada tepat di bawah epidermis kulit. Suntikan sering diberikan pada sudut 5
sampai 15 derajat dengan jarum pada kulit pasien.
Contoh sediaan : infus
TUGAS TEHNOLOGI SEDIAAN STERIL

DI SUSUN OLEH:

NAMA : Fajria S. Madero

KELAS : B1 (ambon)

NPM : 4820119099

SEMESTER : 6

SEKOLAH TINGGI ILMUKESEHATAN

MALUKU HUSADA

PROGRAM STUDI FARMASI

AMBON

2022

Anda mungkin juga menyukai