Kelas : B1 Ambon
Npm : 4820119099
Semester : V
MALUKU HUSADA
AMBON
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Apa yang dimaksud dari masing-masing hukum termodinamika?
3. Bagaimana perpindahan kalor dalam termodinamika?
4. Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Termodinamika
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Jika tidak
ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masukatau keluar dari sistem,bperubahan energi
secara keseluruhan dalam sistemndan kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah wadah
terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya.
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.
Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem, ( misalnya : suhu,
volume, dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu. Kesetimbangan termal ada jika dua
sistem berada dalam kontak termaldan terjadi alirankalor diantara keduanya ( temperatur
keduanya adalah sama).
1. Q=0 Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor
2. Q positif Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor maka kandungan kalor
meningkat
3. Q negatif Jika suatu sistem melepaskan kalor. Maka didapatlah hubungan :
B. Hukum-Hukum Termodinamika
Hukum awal (zeroth law) Termodinamika
“jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangantermal dengan benda
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan lainnya”
Peristiwa kesetimbangan termal dan hukum Termodinamika ke nol ini jika diterapkan
dan dilihat dalam kehidupan sehari-harisebenarnya sangat banyak. Salah satu contohnya yang
sederhan yaitu pada saat kita mengukur suhu tubuh ketika demam. Misalkan saj ada dua
tempat pengambilan data, yaitu di daerah ketiak dan daerah mulut dan sebagai benda ketiga
adalah termometer sebagai pengukur suhu.
Sebelum dimulai pengambilan data, maka terlebih dahuludiukur suhu awal
termometer, misalnya diketahui 35 C, lalu mulai pengambilan data pertama adalah di daerah
ketiakatau lipatan tangan ketiak, termometer diletakkan di dalamnya dan dicatat perubahan
suhu termometerdalam 3 menit. Setelah diukur ternyata didapatkan data suhu ketiak 38 C.
Termometer didinginkan dengan cara dikibaskan agar suhhunya kembaliseperti semula 35 C .
setelah suhunya kembali normal, maka diambil data pada daerah kedua yaitu di dalam mulut,
sama seperti pengambilan data pertama, letakkan termometer didalam mulut selama 3 menit,
dan ternyata hasilnya juga menunjukan 38C . Maka dari percobaan yang dilalakukan dapat
disimpulkan bahwa suhu tubuh keseluruhan (sistem) adalah sebesar 38C.
Hukum Pertama Termodinamika
”perubahan energi total dalam suatu sistem yang tertutup adalah sama besar dengan
jumlah besarnya kaloryang ditambahkan ke dalam sistem termodinamikadan usaha yang
dilakukan di sistem tersebut”
Hukum pertama ini menyatakan bahwa energi suatu sisten yang terisolasi adalah
konstan. Aliran kalor atau kerja (usaha) yang dialami oleh suatu sistem dapat menyebabkan
sistem tersebut memperoleh atau kehilangan energi, tetapi secara keseluruhan energi itu tidak
ada yang hilang, energi tersebut hanya mengalami prubahan. Berdasarkan hukum kekekalan
energi tersebut, hukum 1 termodinamika dirumuskan sebagai berikut:
Untuk seiap proses, apabila kalor Q diberika kepada sistem dan sistem dan sistem melakukan
uasaha W, maka selisih energi, Q-W, sama dengan perubahan energi dalam ΔU dari sistem :
Salah satu contoh peristiwa hukum pertama termodinamika ini adalah pada bunga
esdi kulkas. Jika kulkas disebut sebagai sistem dan panas yang ada diluarnya adalah
lingkungan. Adanya perubahan suhu dan tekanan dalam sistem akan menyebabkan hukum
termodinamika pertama. Kaolr mengalir dari dalam sistem ke luar sistem (lingkungan). Lalu
di dalam kulkasbekerja usaha untuk tetap menyetabilkan keadaan di dalam kulkas. Usaha ini
di ubah dalam bentuk yang lain, yaitu membentuk bunga es,sehingga suhu tetap terjaga
meskipun mesinnya menghasilkan kalor ( mengubah dari energi listrik menjadi kalor yang
digunakanuntuk mendinginkan isi kulkas). Jika usahanya tidak diubah maka kulkas akan
overheat atau kepanasan dan akan cepat rusak.
2. ΔS=0 yang menyatakan bahwa keadaan yang kacau (disorder) tidak berubah sekarang, tapi
akan berubah dengan segera. Proses-proses seperti ini dapat kembali, sebab setiap waktu
dapat menjadi spontan dan irrevesible ( misalnya, sebuah bola yang diam pada puncak bukit
dan seterusnya akan diam hingga “suatu fenomena alam” seperti angin ribut atau gempa
menyebabkan bola bergulir.
Contoh peristiwa yang menggunakan hukum termodinamika kedua yaitu kulkas harus
mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar,
karena jika tidak maka panas dari kulkas tidak bisa terbuang keluar. Contoh yang lainnya
seperti beruang kutub yang tertidur di atas salju, maka salju yang berada di bawah tubuh
beruang tersebut akan mencair karena kalor yang dimiliki tubuh beruang tersebut, akan tetapi
beruang tidak dapat mengambilkalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya
C. Perpindahan Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan
suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari
tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan
bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.Ketika terdapat dua
benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin
maka keduanya akan menjadi air hangat.
Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi
perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga
tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat. Perpindahan kalor dapat
terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Berikut
penjelasan perpindahan kalor
1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan perpindahan
partikelnya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang
dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula
dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang
yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa
saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan
Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya
saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air
mendidih.
2. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan
partikelnya.Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat
perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah
perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan
kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda
lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air
dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan
bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas
akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.
Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan
cerobong asap.
3. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat
perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda
bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan
hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya,
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai
perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh
radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda
berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.
4. Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat
kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban
dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
A. Kesimpulan
B. Saran