Anda di halaman 1dari 13

Physics Zone

type your s

Minggu, 03 Maret 2013 Kuliah Fisika

KONSEP DASAR TERMODINAMIKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang


Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada
didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi termodinamika bercakupan jauh, dan
penerapannya
membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah teknologi kita,
perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk memanfaatkan energi dan
menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyaakan kegiatan kita
melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Termodinamika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan tranformasi energi dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Termodinamika klasik diformalkan oleh Carnot, Joule, Kelvin,
Clausian dan Boltzman telah menjembatani celah antara titik pandang termodinamika klasik dan
makroskopik. Melalui percobaan dimungkinkan untuk menerangkan perilaku makroskopik
materi dalam perilaku probalitis partikel mikroskopiknya. Melalui percobaan J.W Gibbs
membentang pendekatan termodinamika klasik hingga ke zat yang sedang mengalami perubahan
fisis dan kimiawi.
Apabila materi diperhatikan dari sudut pandang mikroskopik, pokok bahasan termodinamika
statistik yang dianggap sebagai mekanika statistik. Pendekatan mikroskopik berfokus pada
perilaku statistik suatu massa yang terdiri atas sejumlah molekul yang berdiri sendiri dan
mengaitkan sifat-sifat makroskopik materi dengan konfigurasi molekul dan dengan gaya-gaya
antara molekul. Perbedaan antara kedua pendekatan ini adalah dengan memperhatikan tekanan
yang dikerahkan oleh gas yang terkungkung dalam suatu wadah. Dari pandangan mikroskopik
tekanan yang dikerahkan gas pada titik tertentu dan pada saat tertentu tergantung pada perilaku
sesaat molekul yang berada di sekitar titik tersebut.
Termodinamika klasik dan statistik cendrung untuk salaing melengkapi dan memperkuat
sehingga kedua disiplin ini memberikan lebih banyak wawasan atas perilaku materi yang tidak
satu pun diantara kedua nya dapat memberikan secara  sendiri.

1.2  Rumusan Masalah


Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya adalah:
1.      Bagaimana hukum termodinamika dapat menjelaskan hubungan dengan fisika statistik.
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah untuk:
1.      Dapat memahami tentang hukum-hukum termodinamika
2.      Mengetahui besaran terukur dari suatu sistem ditinjau melalui persamaan-persamaan
termodinamika
1.4  Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dasar termodinamika.

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi. Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan
dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat
bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi
darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi,
yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber perpindahan diatas permukaan bumi,
bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang,
digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi
panas dan kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin airconditioning, mesin
pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila. Aplikasi
thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika
sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para
ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada
abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik,
yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media
pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat
thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan
mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut
thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena
perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam
jumlah yang sangat besar.
Metode termodinamika statistik dikembangkan pertama kali beberapa tahun terakhir oleh
Boltzmann di Jerman dan Gibbs di Amerika Serikat. Dengan ditemukannya teori kuantum, Bose,
Einstein, Fermi, dan Dirac memperkenalkan beberapa modifikasi ide asli Boltzmann dan telah
berhasil dalam menjelaskan beberapa aspek yang tidak dipenuhi oleh statistik Boltzmann.

Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan termodinamika dan teori kinetik. Untuk
sistem partikel di mana energi partikel bisa ditentukan, kita bisa menurunkan dengan statistik
mengenai persamaan keadaan dari suatu bahan dan persamaan energi bahan tersebut.
Termodinamika statistik memberikan sebuah penafsiran tambahan tentang konsep entropi.

Termodinamika statistik (Mekanika statistik), tidak seperti teori kinetik, tidak fokus pada
pertimbangan tumbukan antara 1 molekul dengan molekul lain atau dengan permukaan secara
detail. Malahan ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa molekul itu memiliki jumlah yang
sangat banyak dan sifat rata-rata dari sejumlah besar molekul bisa dihitung walaupun tidak berisi
informasi tentang molekul tertentu. Jadi sebagai misal, perusahaan asuransi bisa memprediksi
dengan ketelitian yang tinggi tentang harapan hidup rata-rata semua orang yang yang lahir di
Amerika Serikat pada tahun yang diberikan, tanpa mengetahui keadaan kesehatan salah satu dari
orang-orang tersebut.

2.2  Klasifikasi Sistem Termodinamika


Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau daerah yang dipilih, untuk dijadikan
obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem
dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar 1.1. Dalam
aplikasinya batas sistem nerupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap
atau dapat berubah posisi atau bergerak.
Gambar 1.1. Skema sistem thermodinamika

Sistem termodinamika bisa diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok:


1. Sistem tertutup; 2. Sistem terbuka; dan 3. Sistem terisolasi.
1. Sistem tertutup.
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat yang
menempatinya. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa
udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa
udara didalam balon Sistem tertutup ditunjukkan oleh gambar 1. Gas di dalam silinder dianggap
sebagai suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik
dan piston bergerak ke atas.

Gambar 1. Sistem termodinamika tertutup.


Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain, panas dan kerja melewati batas
sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan atau pengurangan massa zat.
Asyari-Daryus, Termodinamika Teknik I Universitas Darma Persada – Jakarta. 9
2. Sistem terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati batas sistem.
Gambar 2 menunjukkan diagram sebuah kompresor udara yang menggambarkan sistem terbuka
ini.
Gambar 2. Sistem termodinamika terbuka.
Zat yang melewati batas sistem adalah udara bertekanan rendah (L.P) yang memasuki
kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P) yang meninggalkan kompresor. Kerja melewati
batas sistem melalui poros penggerak dan panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding
silinder.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem ini
massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.
2.3 Sifat-sifat Sistem
Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan besaran yang bisa diobservasi
seperti volume, temperatur, tekanan, kerapatan dan sebagainya. Semua besaran yang
mengidentifikasi keadaan sistem disebut sifat-sifat sistem.
2.4 Klasifikasi Sifat-sifat Sistem
Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok umum:
1. Sifat ekstensif, dan 2. Sifat intensif.
1. Sifat ekstensif
Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga untuk
keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu sistem tersebut,
disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total, dan energi total sistem adalah sifat-
sifat ekstensif.
2. Sifat intensif
Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian sistem.
Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur, tekanan dan
kerapatan ini disebut sifat intensif.

2.5 Kesetimbangan Termal


Misalkan dua benda yang berasal dari material yang sama atau berbeda, yang satu panas, dan
lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan, benda yang panas menjadi lebih dingin dan benda
yang dingin menjadi lebih panas. Jika kedua benda ini dibiarkan bersinggungan untuk beberapa
lama, akan tercapai keadaan dimana tidak ada perubahan yang bisa diamati terhadap sifat-sifat
kedua benda tersebut. Keadaan ini disebut keadaan kesetimbangan termal, dan kedua benda akan
mempunyai temperatur yang sama.

2.6 Bentuk-bentuk energi

Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat terwujud dalam berbagai bentuk,
yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain-lain. Suatu media pembawa energi dapat
mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut energi
total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan energi total setiap satuan masa media
(m), yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e) yaitu,

Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu
energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik adalah keberadaan energi
ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan.
Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi potensial (PE).
Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari= zat pembawa energi
sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat
tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U).
Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa energi, dan pengaruh
luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan tegangan pemukaan fluida.
Energi kinetis KE adalah energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi,
dan besarnya adalah:
atau dalam bentuk energi per-satuan masa:
dengan,  m = satuan masa media pembawa energi
  V = satuan kecepatan gerakan masa.

Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan gravitasi,
dan besarnya adalah:
PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi
z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.

Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur dan
aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar molekul dan
besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi
laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa berubah
fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah kecepatan gerak molekul,
yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau. Energi kimia adalah energi
internal sebagai akibat dari komposisi kimia sua tu zat, yang merupakan energi yang mengikat
atom dalam molekul zat tersebut. Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi
pengikat atom dalam molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis)
misalnya dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi
internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain yaitu energi
magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan, sehingga energi total E dari masa
pembawa energi tersebut adalah:
E = U + KE + PE = U +  + mgz
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u +  + gz
Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya tidak
bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial dan energi kinetisnya
sama dengan nol.

2.7  Karakteristik

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti
tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu
ada juga property yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume
spesifik, panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak
berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua
bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu
dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya berubah,
maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak
mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium). Perubahan
sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut
proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut linasan proses seperti
terlihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Proses dari keadaan 1 ke keadaan 2

Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1 melalui
berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermidinamika biasanya digambarkan dalam sistem
koordinat 2 dua property, yaitu P-V diagram, P-v diagram, atau T-S diagram. Proses yang
berjalan pada satu jenis property tetap, disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya
proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses isothermis
(temperatur konstan) dan la in-lain. Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem
tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan
awalnya. Pada Gambar 1.3 (a) terlihat suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar 1.3 (b)
siklus lain dengan 4 jenis proses.
(a). Siklus dengan 2 proses (b). Siklus dengan 4 proses
Gambar 1.3. Diagram siklus thermodinamika

2.8 SISTEM SATUAN, TEKANAN, DAN TEMPERATUR.

2.8.1  Sistem Satuan.


Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit untuk mengkuantifikasikan dimensi
dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang dipergunakan di seluruh dunia, termasuk
Indonesia, adalah Sistem SI  (Sistem Internasional. Sistem ini menggantikan 2 sistem yang
dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan sistem Metris. Dalam sistem SI ada 7 macam
dimensi dasar, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu (detik), temperatur (K), arus listrik (A),
satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul (mol). Satuan gaya merupakan kombinasi dari masa
dan percepatan, dan mempunyai besaran N (Newton), yang didefinisikan menurut Hukum
Newton,
F=ma
Dan 1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/det2 pada suatu
masa sebesar 1 kg sehingga.
1 N = 1 kg. m/det2
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan percepatan sebesar
medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W=mg
Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2 di permukaan laut
dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang merupakan salah satu bentuk
energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m, dan disebut pula J (Joule) yaitu,
1 J = 1 N.m
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya dalam kJ
(kilojoule) atau MJ (Mega Joule).

2.8.2 Tekanan.

Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area.
Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal),
yang didefinisikan sebagai, 1 Pa = 1 N/m2 Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam
analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan
tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm (standard atmosphere),
sebagai berikut.
1 bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1 atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar
Pengukuran tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut disebut tekanan
absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan relatif terhadap tekanan atmosfir.
Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1 atm, yaitu perbedaan antara tekanan atmosfir dengan
tekanan absolut, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.4. sebagai berikut,
Gambar 1.4. Hubungan pengukuran beberapa jenis tekanan

Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum
disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat
banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser
elektronik.

2.8.3  Temperatur

Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu
benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu property
suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik. Prinsip pengukurannya adalah
apabila suatu alat ukur ditempelkan pada benda yang akan diukur temperaturnya, maka akan
terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian
temperatur yang terterapada alat ukur adalah sama dengan temperatur pada benda yang diukur
temperaturnya. Prinsip tersebut menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of
Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan benda
ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang thermal walaupuntidak saling
bersentuhan.
Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad. Skala dari ukuran
temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala ukuran Kelvin, tetapi titik nol oC
sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah kondisi es mencair pada keadaan standard atmosfir,
sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak dimana semua gerakan yang menghasilkan energi
pada semua materi berhenti. Dalam analisis thermodinamika, apabila yang dimaksudkan adalah
ukuran temperatur maka yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis
berhubungan dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran oC maupun K dapat digunakan.

2.9 Persamaan keadaan gas ideal dan diagram P-v-T


Dari hasil eksperimen, nilai besaran-besaran termodinamika bergantung satu sama lain.

                       
Volume dikecilkan                                                      Suhu dinaikkan
tekanan naik                                                                panjang bertambah

`Apabila volume (V), suhu (T) dan massa (m) diatur dengan nilai tertentu, maka nilai
tekanan (P) tidak bisa sebarang. Ada hubungan antara besaran-besaran ini sbb: f(P, V, T, m) = 0
Hubungan ini disebut persamaan keadaan.Biasanya persamaan keadaan dituliskan
berdasarkan sifat-sifat alam bukan berapa banyak material berada, sehingga besaran ekstensif
diganti dengan nilai spesifiknya. Seperti V menjadi v =   sehingga persamaan keadaan menjadi:
f(P, v, T) = 0
Persamaan ini bervariasi dari satu zat ke zat yang lain. Hubungan antar satu sama lain
biasanya tidak sederhana. Untuk mempermudah, sering dipakai ilustrasi grafik. Contoh
eksperimen untuk 1 mole gas karbon dioksida:
Plot antara Pv/T vs. P untuk tiga temperatur yang berbeda.
Ilustrasi grafik tersebut menunjukkan:
  Tampak bahwa nilai Pv/T tidak konstan
  Pada tekanan rendah ketiga kurva menyatu pada nilai Pv/T = R dengan R merupakan konstanta gas
universal.
  Pada suhu tinggi, kurva mendekati garis lurus

Pada tekanan yang cukup rendah, untuk semua gas:


Pv/T = R atau Pv = RT
Oleh karena itu seringkali digunakan pendekatan “gas ideal” yang mengasumsikan bahwa rasio
Pv/T selalu sama dengan R untuk semua tekanan dan temperatur. Kita tahu bahwa di alam tidak
ada “gas ideal” semacam itu, gas yang mendekati gas ideal terjadi pada tekanan rendah dan suhu
tinggi, namun studi tentang gas ideal sangat bermanfaat sebagai salah satu pendekatan untuk
mengetahui sifat-sifat gas sesungguhnya.
Persamaan gas ideal:
Pv = RT
karena v =  maka persamaan gas ideal juga dapat ditulis

PV = nRT
Permukaan kurva gas ideal

2.10 Proses-Proses dalam termodinamika


2.10.1 Proses Isokoris (volume konstan)
Bila volume konstan, p/T = konstan, 
                                                pi/ Ti = pf/Tf

                        p             f
           

                                       i       
                                                                                                   V     
Pada proses ini DV = 0, maka usaha yang dilakukan W = 0, sehingga

Anda mungkin juga menyukai