Anda di halaman 1dari 14

TERMODINAMKA I & II

KELOMPOK IV :

FITRI HANDAYANI (F201901014)

SHASA NURHALISA (F201901015

DESI SEPTIANA PUTRI (F201901016)

HIKMAH (F201901017)

PRODI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Termodinamika I&II”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak.

Kendari, 15 juli 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….4

A. Latar belakang…………………………………………………………………..4

B. Rumusan masaalah………………………………………………………………4

C. Tujuan……………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………....5

A. Pengertian thermodinamika………………………………………………….......5

B. Bentuk-bentuk energi……………………………………………………………6

C. Sistem thermodinamika………………………………………………………….7

D. Hukum-hukum thermodika………………………………………………………8

1. Thermodinamika I…………………………………………………………8

2. Termodinamika II…………………………………………………………10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………13

A. Kesimpulan…………………………………………………………………........13
B. Saran……………………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….14

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang
ada didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika bercakupan
jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan
sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat.
Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi
didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat
gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat
kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari
satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan thermodinaamika termodinamika ?
2. Apa bentuk-bentuk energy ?
3. Apa itu system thermodinamika ?
4. Apa saja hukum thermodinamika ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari thermodinamika
2. Untuk mengetahui apa-apa saja bentuk-bentuk energy
3. Untuk mengetahui apa itu system thermodinamika
4. Untuk mengetahui apa saja hukum thermodinamika

4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian dasar thermodinamika
Termodinamika (bahasa yunani: thermos = panas dan dynamic = perubahan) adalah
ilmu tentang energi yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas
dengan kerja. Seperti yang diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam
berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi
nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain
tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energy.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam
kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari
matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin,
gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam
lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang
kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala
kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai
proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu
manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun
udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah
energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain menjadi energi mekanis dalam
bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.
Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk
kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan
refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila. Aplikasi thermodinamika
yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17

5
yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan
thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke
19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu
sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media
pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan
thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang
sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.
B. Bentuk-Bentuk Energi
Total energi (E) suatu sistem merupakan jumlah dari energi thermal, mekanis, kinetis,
potensial, elektrik, magnetik, kimia dan nuklir. Di dalam thermodinamika yang dipelajari
adalah besarnya perubahan dari satu bentuk energi ke bentuk lainnya, bukan menghitung
jumlah anergi dari suatu sistem. Bentuk energi dibagi menjadi dua kelompok:
1. Energi Makroskopik: Berhubungan dengan gerak dan pengaruh luar seperti gravitasi,
magnetik, elektrik dan tegangan permukaan. Energi Makroskopik terdiri dari:
a. Energi Kinetik ( KE ): Energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu
referensi. Adapun besarnya dalam berntuk energi per-satuan masa dengan: * m=
satuan masa media pembawa energi
* v= satuan kecepatan gerakan masa
b. Energi Potensial ( PE ): Energi yang disebabkan oleh elevasinya dalam medan
gravitasi, besarnya adalah:
PE= m.g.z
2. Energi Mikroskopik: Berhubungan dengan struktur molekul dan derajat aktivitas
molekul. Jumlah total energi mikroskopik disebut energi dalam (internal energy) ,
dengan simbol U. Energi Mikroskopik terdiri dari:
a. Energi Sensibe. Berhubungan dengan energi kinetik dan gerakan (translasi, rotasi,
vibrasi) molekul sistem.
b. Energi Latent. Berhubungan dengan fasa dari sistem, mencair,
menguap dll.

6
c. Energi Kimia. Berhubungan dengan ikatan atm-atom dalam sistem.
Dengan demikian energi total suatu sistem hanya dipengaruhi oleh energi kinetik,energi
potensial dan energi dalam.
C. Sistem Thermodinamika
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidu
telah diketahui. Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau daerah yang dipilih,
untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan.
Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), dalam
aplikasinya batas sistem merupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat
tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan.
a. sistem terisolasi
Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem
terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
b. Sistem tertutup
Terjadi pertukaran energy (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda
lingkungan. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada
masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya bisa berubah. Yang
dapat-keluar masuk sistem tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja.
Contohnya Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi pertukaran
panas tetapitidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan, contoh lainnya yaitu suatu
balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya
berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon. Dalam sistem
terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas
sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin
motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar
dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. melalui knalpot.
c. Sistem terbuka. Terjadi pertukaran energy (panas dan kerja) dan benda lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeable. Samudera
merupakan contoh dari sistem terbuka.

7
D. Hukum-Hukum Thermodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
a. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
b. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
c. Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
d. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol
1. Thermodinamika I
jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan sushu sistemakan bertambah
(sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil
dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa
lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang pentik dan salah satu bentuk dari
hukum kekekalan energy.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem
yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energy dalam. Jadi, kalor
yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan
mengalami perubahan energy dalam. Prinsip ini dikenal sebagi hukum kekekalan energy
dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I
termodinamika dituliskan sebagai :

8
Q = W + ∆U
Ket :

Q = kalor

W = usaha

∆U = perubahan energy dalam

Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam.
Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan bahwa jika suatu benda
(misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk)
akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan
benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti
mengalami perubahan energi dalam ∆U.
a. Proses isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-
perubahan didalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu
kosntan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu
konstan, tidak terjadi perubahan energy dalam (∆U = 0)dan berdasarkan hukum I
termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem
(Q=W).
b. Proses isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas
dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V
= 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan
perubahan energy dalamnya. Kalor disini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada
volume konstan QV.
QV = ∆U
c. Proses isobaric
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekananan tetap
konstan, gas dikatakan melakukan proses isobaric. Karena gas berada dalam tekanann
konstan. Gas melakukan usaha (W = p ∆V). kalor disini dapat dinyatakan sebagai

9
kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada
proses isobaric berlaku :
Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energy dalam sama dengan kalor
yang diserap gas pada volume konstan
QV = ∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = Qp – QV
Jadi usaha yang dilakukan gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energy (kalor)
yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energy (kalor) yang diserap gas
pada volume konstan (QV).
d. Proses adiabatic
Dalam proses adiabatic tidak ada kalor yang masuk (serap) ataupun keluar
(dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama
dengan perubahan energy didalamnya (W = ∆U).
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum
universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu
bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika
ini berbunyi:
“ Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan
jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya. ”
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang
melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling
dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada
1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama
dengan jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses
adiabatik."
2. Thermodinamika II
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah proses-proses yang
dianggap taat pada azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi dialam. Hukum
kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh clausius mengatakan, “untuk suatu

10
mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain, selain dari
menyampaikan kalor secara kontinu dari benda ke benda lain pada temperature yang
lebih tinggi”.
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, “sebuah prose
salami yang bermula didalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir didalam satu
keadaan kesetimbangan lain akan bergerak didalam arah yang menyebabkan entropi dari
sistem dan lingkungannya semakin besar”.
Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan
ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut
menempati setengah ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul
gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki temperature
berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai temperature yang serba sama T,
maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut bersesuaian dengan temperature T adalah
lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul didalam benda A
bersesuaian dengan temperature T1 dan benda B bersesuaian dengan temperature T2”.
Didalam mekanika statistic, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan
adalah, pers (1):
S = k log w
Dimana k adalah konstanta boltzman, S adalah entropi sistem, w adalah parameter
kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relative terhadap semua
keadaan yang mungkin ditempati.
Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal didalam V adalah pers(2):
W1 = c V
Dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak
didalam volume V adalah hasil dari w. yakni kemungkinan dari sebuah keadaan yang
terdiri dari N molekul berada didalam volume V adalah, pers (3):
w = w1N = (cV)N
jika persamaan 3 disubtitusikan ke 1, maka perbedaan entropi gas ideal dalam
proses ekspansi isothermal dimana temperature dan banyaknya molekul tak berubah,
adalah bernilai positif. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isothermal
tersebut bertambah besar.

11
efinisi statistic mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan
gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistic yang memngkinkan untuk
meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistic. Arah dimana proses
alami akan terjadi menuju entropi yang lrbih tinggi di tentukan oleh hukum
kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpilkan bahwa hukum dasar yang berlaku di
dalam sistem termodinamika yaitu :
1. Hukum pertama termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energy. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah
energy kalor yang disuplai kedalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
2. Hukum kedua termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk menungkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika

http://www.cuacajateng.com/hukumpertamathermodinamika.html

http://www.forumsains.com/fisika-smu/bunyi-hukum-ke-2-thermodynamics/

http://adeputriprasetya.blogspot.com/2009/11/hukum-3-termodinamika.html

www.infofisioterapi.com/info/makalah-termodinamika.html

www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/.../0285%20Fis-1-5b.html

http://odimirakoyukieto.blogspot.com/2011/06/makalah-kimia-fisik-termodinamika.html

http://termodinamika1.wordpress.com/2007/12/08/materi-perkuliahan/

http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html

14

Anda mungkin juga menyukai