Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

THERMODINAMIKA
“HUKUM THERMODINAMIKA II”

Disusun Oleh:
Hendri Tambunan (211010300273)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniannya, pada kesempatan kali ini
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “HUKUM THERMODINAMIKA 1” Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Thermodinamika Dasar 1.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
terdapat banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kemajuan
penulis dimasa yang akan datang.

Keberhasilan penyusunan tugas makalah ini terselesaikan atas usaha dan kerja keras penyusun sendiri, tetapi turut pula
didukung oleh bantuan dari pihak – pihak yang terkait secara langsung atau tidak langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan
dan dukungan dalam penyelesaian tugas makalah ini.

Pamulang, 28 July 2023

penulis
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................4

BAB II MATERI

A. Pengertian.............................................................................................5

B. Hukum Thermodinamika 1 dan Proses Thermodinamika....................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................11

B. Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thermodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hukum – hukum yang mengatur perubahan energi
dari suatu bentuk ke bentuk lain, aliran dan kemampuan energi melakukan usaha, energi dapat berubah dari
satu bentuk kebentuk lain tanpa ada pengurangan maupun penambahan, prinsip ini disebut sebagai prinsip
konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi dalam kehidupan sehari – hari, dimana salah
satunya yaitu energi panas dari matahari yang diserap oleh bumi yang berupa gelombang elektromagnetik.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam thermodinamika
direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatannya.
Aplikasi thermodinamika sangat banyak, hal ini terjadi karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak
abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di inggris, dan diikuti oleh ilmuan thermodinamika
seperti Rudolph Clausius, William Rankine, dan Lord Kelvin pada abad ke – 19. Perkembangan
thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopis hingga yang bersifat mikroskopis.
Adapun bentuk – bentuk energi yang dihasilkan dalam proses thermodinamika dapat berupa berbagai
bentuk, diantaranya energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir dan yang lainnya
salah satunya yaitu energi yang terdapat pada biogas.
BAB II
MATERI
DASAR TERMODINAMIKA

I.1. Defenisi

Termodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara


panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu zat.

Maksudnya apabila suatu zat atau benda diberi panas (suhunya dinaikkan), maka akan
timbul berbagai-bagai akibat seperti:
Gas, cairan dan zat padat → memuai
Termo-elemen membangkitkan GGL
Kawat-kawat mengalami perubahan daya tahannya.

Dalam proses demikian, biasanya terdapat suatu pengaliran panas dan bekerjanya
suatu gaya yang mengalami perpindahan (panas) yang mengakibatkan terjadinya “Usaha
atau Kerja”.

Tujuannya memecahkan persoalan termodinamika dengan menguasai prinsip dasar (dalil,


persamaan), sistematika pemecahan soal dan defenisi dasar suatu hukum termodinamika.
I.2. Prinsip Termodinamika

● Prinsip-prinsip Termodinamika dapat dirangkum dalam 3 Hukum yaitu:


Hukum Termodinamika ke-Nol: berkenaan dengan kesetimbangan termal atau konsep
temperatur.

> Hukum Termodinamika I:


- konsep energi dalam dan menghasilkan
prinsip kekekalan energi.
Menegaskan ke ekivalenan
perpindahan kalor dan
perpindahan kerja.
> Hukum Termodinamika II:
memperlihatkan arah perubahan alami distribusi energi dan memperkenalkan
prinsip peningkatan entropi.

Hukum-hukumTermodinamika didasarkan pada penalaran logis; bukti yang


membenarkan penggunaan hukum-hukum ini secara menerus diperoleh dari
percobaan yang menyetujui akibat-akibatnya.
I.3. Penerapan Termodinamika

Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu:


-Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
-Pembangkit Daya Listrik
-Motor Bakar
-Sistem pemanasan surya
-Pesawat Terbang
-Dan sebagainya

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Energi kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap atau
reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap. Energi uap ini
digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energi mekanis yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
Energi potensial air dikonversikan menjadi energi
mekanis melalui penggunaan turbin air. Energi mekanis ini
kemudian dikonversikan lagi
Menjadi energi listrik oleh generator listrik yang disambungkan pada
poros turbinnya.

Motor Pembakaran Dalam


Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja
mekanis. Campuran
udara-bahanbakar dimampatkan dan pembakaran dilakukan
oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran mendorong piston,
yang menghasilkan putaran pada poros engkol.

MHZ
BAB III
HUKUM THERMODINAMIKA II
Hukum Thermodinamika I:
- Menetapkan adanya suatu ekivalensi antara panas dan
kerja (panas ↔ kerja).
- Digunakan untuk menghubungkan dan menentukan type
– type energi yang terlibat dalam suatu proses.
- atau menyatakan bahwa sewaktu proses berlangsung
terdapat suatu keseimbangan energi.
Hukum termodinamika I merupakan pernyataan dari hukum
kekekalan energi dan tidak menyatakan sesuatu apapun
mengenai arah dari proses yang berlangsung.
Proses termodinamika itu dapat berlangsung kedua arah yaitu:
- Diekspansikan (pengembangan)
- Dikompresikan (penekanan)
Hukum Termodinamika I juga belum menjelaskan kearah
mana suatu perubahan keadaan itu berjalan dan apakah
perubahan itu reversible atau irreversible.

→ Dalam pengembangannya diterangkan dan dibahas dalam


Hukum Termodinamika II

Jadi: Hukum Termodinamika II, memberikan batasan-


batasan tentang arah yang dijalani suatu proses, dan
memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau
irreversible dan salah satu akibat dari Hukum Termodinamika
II ialah perkembangan dari suatu sifat phisik alam yang
disebut ENTROPI.
Perubahan entropi → menentukan arah yang dijalani suatu
proses.
Hukum Termodinamika II menyatakan:

- Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja


seluruhnya, tetapi sebaliknya kerja dapat dirubah
menjadi panas.

atau: Q ≠ W (seluruhnya)
W → Q (sama besarnya)
atau untuk mendapatkan sejumlah kerja (W) dari suatu
siklus, maka kalor (Q) yang harus diberikan kepada sistem
selalu lebih besar.
→ Q diserap > W
sehingga, η siklus < 100 %.
- Suatu yang bekerja sebagai sebagai suatu siklus tidak
dapat memindahkan kalor (Q) dari bagian yang
bertemperatur rendah ke bagian yang bertemperatur lebih
tinggi, tanpa menimbulkan perubahan keadaan pada
sistem yang lain.
- Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan tentang arah
proses perubahan energi dalam dalam bentuk panas ke
bentuk kerja → yang menyatakan adanya pembatasan
transformasi energi.

KEGUNAAN HUKUM TERMODINAMIKA II


- Menentukan effisiensi paling tinggi dari mesin panas atau
KP yang maximum dari mesin pendingin.
- Menentukan apakah proses dapat berlangsung
atau tidak (irreversible atau reversible).
- Menentukan arah atau derajat suatu reaksi kimia.
- Menentukan skala temperaturyang tidak tergantung pada
sifat-sifat fisik tiap zat.
- Mendefinisikan suatu sifat yang sangat berguna.

PROSES REVERSIBEL
- Gerakan relative tanpa gesekan (licin)
- Peregangan dan penekanan suatu pegas.
- Ekspansi dan kompresi adiabatik tanpa gesekan.
- Ekspansi dan kompresi isotermik.
- Ekspansi dan kompresipolintropik.
- Elektrolisa
-

PROSES IRREVERSIBEL

1. Gerakan relatif dengan gesekan.


2. Ekspansi bebas (tidak ada kerja karena Q = 0
→ U = 0)
3. Pembakaran.
4. Proses difusi.

SIKLUS REVERSIBEL: SIKLUS CARNOT


Siklus carnot ini terdiri dari:
- 2 proses isotermik
- 2 proses adiabatik reversibel

Siklus carnot: Memiliki medium kerja yang menerima panas


dari suatu temperatur d an melepaskannya pada temperatur
yang lain → jadi diperlukan dua reservoir yang berdasarkan
hukum termodinamika kedua merupakan jumlah minimum.

Siklus ini dapat terjadi pada proses-proses tak mengalir


reversibel atau pada proses- proses stasioner.

Siklus Carnot pada diagram P-V:


Maka effisiensi temik siklus carnot, yaitu hasil bagi kerja yang
dilakukan sistemdengan panas yang diserap sistem pada temperatur
tinggi:

Contoh:
Perhitungan effisiensi termik mesin carnot yang
menggunakan gas ideal:
Jawab:

untuk gas ideal: PV = mRT atau pv = RT


du = Cv dT
Proses 2-3: proses adiabatik reversible, pvγ = konstan, dq = 0.
W = - ∆U= -Cv (T3 – T2)
atau W = - ∆U = -Cv (T1 – T2) W = - ∆U =
Cv (T2 – T1)
W = - ∆U = Cv (T2 – T1)

Proses 3-4: Proses isotermik; ∆U = 0


Proses 4-1: Adiabatik reversible dq = 0, pvγ = konstan
w = - ∆U = - Cv (T1 – T4)
atau w = - Cv (T2 – T1)
w= Cv (T1 – T2)
Jadi: η Carnot hanya bergantung
pada T1 dan T2. Maka akan
diperoleh; effisiensi carnot
adalah:
s

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Thermodinamika mempunyai arti kemampuan benda panas menghasilkan
usaha/kerja. Namun sekarang ini pengertian thermodinamika telah berkembang,
thermodinamika diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari energi beserta
perubahannya dan hubungan antara sifat – sifat (Properties) fisis materi.
Hubungan antara kedua pandangan ini terletak pada kenyataan bahwa beberapa sifat
yang terukur langsung, yang perinciannya meliputi pemerian makroskopik, sebenarnya
rata – rata terhadap selang waktu tertentu dari sejumlah besar ciri khas mikroskopik.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya Makala ini dan penulisan makalah dikesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusunya juga para pembaca
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/smk-negeri-1-batam/ipa/makalah-hukum-1-
termodinamika-pengertian-dan-hukum-hukumnya-yang-berhubungan/24415610
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-1-84203-421409024-bab1-28072013091245.pdf
https://www.academia.edu/39893042/Makalah_Termodinamika

Anda mungkin juga menyukai