OLEH:
KELOMPOK III
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Hukum Pertama
Termodinamika” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
soal yang ada. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen penanggung jawab kami, Ibu Dra.Sitti Chadijah, M.Si. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN...........................................................................................................7
A. Hukum Pertama Termodinamika...................................................................7
B. Rumus dan Contoh Perhitungan...................................................................16
C. Aplikasi Hukum Pertama Termodinamika dalam Kehidupan..................19
BAB III.......................................................................................................................21
PENUTUP..................................................................................................................21
A. Kesimpulan......................................................................................................21
B. Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua benda hidup bergantung pada energi untuk kelangsungan hidupnya,
dan peradaban modern dapat terus menerus berkembang dengan pesat hanya jika ada
Energi ada dalam banyak bentuk, mulai dari energi yang tersimpan di dalam atom
sampai kuat panas radiasi yang dipancarkan oleh matahari. Sumber-sumber energi
yang bermanfaat sifatnya terbatas, misalnya energi kimia yang ada dalam minyak dan
energi potensial dari masa air dalam jumlah besar yang diuapkan oleh matahari. Salah
satu kajian yang membahas tentang energi yaitu termodinamika (Susilo B dan Argo.,
2009: 1).
Termodinamika berasal dari kata thermos yang berarti panas dan dynamics
yang artinya perubahan. Jadi termodinamika termasuk ilmu yang mempelajari tentang
ilmu, teknologi dan rekayasa. Mulai urusan cuaca hingga urusan masak-memasak tak
luput dari termodinamika. Di bidang rekayasa seperti rancangan dan aplikasi motor
bakar dan motor listrik, perancangan pembangkit listrik, pembangkit tenaga nuklir,
refrigerator, air conditioner, serta pesawat yang melibatkan proses konversi energi
pemanfaatan dari sisi ilmuwan (Fisikawan dan Kimiawan) dan pemanfaatan dari sisi
rekayasa (engineering). Bagi ilmuwan termodinamika digunakan untuk memprediksi
dan menghubungkan berbagai sifat zat di bawah pengaruh kalor dan mengembangkan
dan gagasan dasar ketetapan energi serta produksi entropi digunakan untuk
menganalisis perilaku sistem yang kompleks (Masruroh, dkk., 2021: 1-2). Hal ini erat
permasalahan yang ada. Ada hukum 0 termodinamika atau biasa disebut sebagai
sendiri, menjelaskan tentang energi yang ada dalam suatu sistem dalam
isotermik. isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Dari energi yang ada pada proses
tersebut, dapat pula dihitung berapa kapasitas panas kalornya, entalpi. dan kalor yang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
termodinamika?
sehari-hari?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang
Clausius pada 1850: “Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut ‘energi’, yang
mengarah ke Hukum Pertama Termodinamika. Dalam sistem yang beliau kaji, energi
dalam bentuk kerja dipindahkan ke fluida dengan bantuan roda aduk. Perpindahan
kerja ini menyebabkan kenaikan temperatur fluida dan jumlah perpindahan kalor dari
system sama dengan peningkatan energy air. Sistem pada akhir siklus tidak
mengalami perubahan netto sehingga kerja selama siklus tersebut akan sama dengan
nol. Jika satuan yang sama digunakan untuk kalor dan kerja, maka hubungan symbol
Q + W = 0 (2.1)
Persamaan diatas merupakan suatu pernyataan Hukum Pertama
Termodinamika untuk suatu sistem yang mengalami satu siklus atau lebih. Menurut
Hukum Pertama ini, apabila interaksi kalor dan kerja terjadi diantara sistem dan
sekelilingnya maka jumlah aljabar interaksi kerja dan kalor selama satu siklus
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah
(sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak
mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting
dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi. Sistem yang mengalami
perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan
suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada
sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi
dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika
atau disebut hukum I termodinamika. Untuk suatu proses dengan keadaan akhir (2)
U = U2-U1 (2.2)
Q =W + U (2.3)
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam.
Tapi rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan
“Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti
diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang
berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas yang berarti
bisa bertahan hidup, setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan atau tumbuhan
tentu saja membutuhkan energi. Kita tidak bisa belajar, jalan-jalan atau
berolahraga kalau tubuh kita lemas tak berdaya karena kekurangan energi.
kita membawa energi potensial kimia yang terkandung dalam makanan ke dalam
sekali bentuk kerja yang kita lakukan, olahraga, jalan-jalan, belajar dan lain
sebagainya. Energi yang kita peroleh dari makanan juga digunakan tubuh untuk
menghasilkan sel-sel yang baru menggantikan sel-sel lama yang rusak. Adanya
sel-sel yang baru membuat dirimu bisa bertambah tinggi, dan berisi. Selain
dipakai untuk melakukan kerja, sebagian energi dibuang keluar tubuh (udara dan
sekitarnya) dalam bentak kalor alias panas. Setiap proses metabolisme dalam
tubuh biasanya menghasilkan kalor atau panas. Demikian juga ketika melakukan
kerja, tubuh terasa panas. Panas alias kalor tersebut dibuang melalui keringat
(melalui poses penguapan) dan lain lain. Setelah melakukan kerja dan membuang-
buang kalor ke luar tubuh, kita akan merasa lapar lagi. Ketika merasa lapar, tubuh
memberi tahu kita bahwa stok energi dalam berkurang. Dan kita akan menambah
Percobaan pertama tiup balon pertama yang tidak berisi air, nyalakan lilin
yang berada didalam gelas kaca yang sudah disiapkan. Balon yang pertama yang
berisi udara kita letakan diatas gelas yang telah berisi lilin yang menyala dan
balon tersebut meledak. Percobaan kedua tiup balon lalu masukan air kedalam
balon tersebut, hidupkan lilin yang berada didalam gelas kaca dan letakan balon
yang berisi air diatas gelas yang sudah berisi lilin yang menyala kemudian yang
memanaskan karet dari kedua balon tersebut.Balon adalah bahan yang terbuat
dari karet dan bersifat elastis,Karet dari balon yang tanpa air menjadi sangat
panas. Sehingga menjadi sangat lemah untuk dapat menahan tekanan udara yang
ada didalam balon dan menyebabkan balon pecah.Namun ketika api. didekatkan
pada balon yang berisi air, maka air tersebut menyerap sebagian besar panas dari
api. Karet dari balon tersebut menjadi tidak terlalu panas, sehingga karet masih
bisa menahan tekanan udara yang ada di dalam balon dan balon menjadi tidak
pecah serta disebabkan oleh tidak terdapatnya oksigen didalam gelas sehingga
tidak terjadi sirkulasi udara yang mengakibatkan api yang didalam mati.
dapat disimpulkan bahwa suatu ruang sangat membutuhkan sirkulasi udara, karna
dengan sirkulasi udara maka oksigen akan selalu bertukar sehingga udara didalam
suatu ruangaan selalu terjaga Api yang terdapat di dalam gelas mati karna
sebagian dari panas api lilin sudah diserap oleh air yang berada didalam balon
sedangkan yang tidak berisi air panas dari api lilin diserap oleh karet dari balon
kimia. Perubahan energi ini memberi pertunjuk dalam menentukan seberapa cepat
Sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm (H positif). Perubahan
energi juga dimanifestasikan sebagai energi listrik yang diukur dalam bentuk voltase
yang diperlukan atau dihasilkan dari jumlah perubahan kimia. Kerja yang dilakukan
melawan gaya luar (tekanan udara) juga merupakan manifestasi dari perubahan
jenis energi yang berubah dalam sistem adalah energi dalam. Dalam hal ini. tidak ada
perpindahan energi berupa kalor dan usaha yang diberikan pada sistem bernilai nol,
oleh sebab itu energi dalamnnya konstan. Sehingga dapat disimpulkan pada keadaan
ini energi dalam bersifat tetap atau konstan. Bunyi hukum Termodinamika I adalah
"Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah
bentuknya saja". Jika selama gas mengalami suatu proses maka ada beberapa
2. Muncul kerja yang dilakukan oleh gas atau yang dilakukan oleh lingkungan.
3. Ada pertukaran kalor antara gas dan lingkungan. Peristiwa yang terjadi dalam
energi yang melibatkan variabel kalor, usaha dan energi dalam. Konsekuensi penting
dari hukum ini adalah adanya nilai energi dalam yang ditentukan oleh keadaan
kalor dan usaha tersebut diberikan pada sistem atau dihasilkan oleh sistem. Untuk
dihasilkan oleh system (Q<0), W bernilai positif bila usaha diberikan ke system
(W>0), W bernilai negatif bila usaha dihasilkan oleh system (W<0). Sementara
bernilai positif bila terjadi kenaikan energi dalam dan U bernilai negatif bila terjadi
Menurut Dasilva dan Suparno (2019: 65-67) bahwa aplikasi hukum pertama
termodinamika dalam proses termodinamika terbagi atas empat proses yaitu sebagai
berikut:
1. Proses Isotermal
perubahan perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung
dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung
dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (U= 0) dan berdasarkan
hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan
PV = nRT (2.4)
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
dW= dV (2.6)
W= nRT (2.7)
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p-V di bawah ini. Usaha yang
2. Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas
dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V
= 0), gas tidak melakukan usaha (W= 0) dan kalor yang diberikan sama dengan
perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada
konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan
konstan, gas melakukan usaha (W=pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor
gas pada tekanan konstan Qp Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses
isobarik berlaku:
Qp = W + U
W = P dV = nR dT (2.10)
oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak ada energi
yang masuk maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan. (Hukum
energi kalor yang disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV).
Kondisi proses adiabatik adalah :
energi dalam sebesar ∆U dan melakukan usaha sebesar W dapat dirumuskan secara
Q = ∆U + W
Keterangan:
Q positif apabila panas atau kalor ditambahkan pada sistem, sebaliknya jika
Usaha (W) bernilai positif jika sistem melakukan usaha, sedangkan bernilai
Perubahan energi dalam (∆U) positif jika mengalami kenaikan, dan bernilai
dalam sistem yang tertutup, ∆t (OC), akan sama dengan kalor yang ditambahkan
kesistem dikurangi kerja yang dilakukan oleh sistem dalam bentuk persamaan:
∆t = Q – W (2.13)
Dimana :
menyatakan bahwa satu-satunnya jenis energi yang berubah dalam sistem adalah
energi dalam. Dalam hal ini, tidak ada perpindahan energi berupa kalor dan usaha
yang diberikan pada sistem bernilai nol, oleh sebab itu energi dalamnnya konstan.
Sehingga dapat disimpulkan pada keadaan ini energi dalam bersifat tetap atau
konstan.
Untuk menentukan perubahan energi dalam gas dapat dinyatakan dengan persamaan:
∆U = Q-W
Sebelum mencari ∆U, dicari terlebih dahulu usaha pada sistem yaitu dengan
persamaan
W = P x ∆V (2.14)
PV = nRT
Jawab:
Diketahui:
V1 = 30 liter = 3 × 10-2 m3
V2 = 60 liter = 6 × 10-2 m3
Penyelesaian:
Q = ∆U + W
= 5/2 P∆V
= 15.000 N atau 15 Kj
Jawab:
Diketahui:
V1 =1L
T = 25oC = 298 K
p1 = 1 atm
Ditanyakan:
p2 = ... atm
Jawab:
Persamaan gas ideal yang dimaksud adalah PV = nRT dimana untuk dua
p1V1/n1T1 = p2V2/n2T2
p1V1 = p2V2
1 × 1 = 0.1 p2
p2 = 1/0.1
= 10 atm
10 atm.
sistem yang menjalani suatu proses. Seperti pada penelitian Santoso dan Kardono
(2010) dengan judul “Metode perhitungan massa gas CO2 yang diserap
perhitungan massa gas CO2 yang terserap dalam suatu FBR dengan menggunakan
hukum persamaan gas ideal berpijak pada ketentuan bahwa setiap zat atau materi,
termasuk zat gas terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul mempunyai massa.
terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung
bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor
maupun benda dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya (Yolanda, 2021:
88).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sistem adalah energi dalam. Dalam hal ini. tidak ada perpindahan energi
berupa kalor dan usaha yang diberikan pada sistem bernilai nol, oleh sebab itu
yaitu meliputi hukum untuk mencari banyaknya kalor yang diperlukan untuk
termos.
B. Saran
Saran kami pada para pembaca untuk makalah ini adalah kami mohon kritik
dan saran yan membangun demi perbaikan dalam penulisan kedepannya agar penulis
DAFTAR PUSTAKA
Dasilva dan Suparno. Interactive Physics Mobile Learning Media (IPMLM) Sebuah
Kajian Tematik Tentang Termodinamika. Yogyakarta: UNY Press, 2019
Evalina, dkk. “Pemanfaatkan Bahan Bakar Sampah Plastik Dengan Menggunakan
Pembangkit Listrik Hot Air Stirling Engine”. SEMNASTEK UISU 1 no.1
(2019): h.71-77.
Howan. “Kajian kalor Reaksi Terhadap Sulfat (CuSO4.5H2O) Melalui Prototipe
Kalorimeter”. Fullerene Chemistry 4 no.1 (2019): h.12-15.
Masruroh, dkk. Termodinamika. Malang: UB Press, 2021.
Santoso dan Kardono. “Metode Perhitungan Massa Gas CO2 Yang Diserap
Fotobioreaktor Dengan Persamaan Gas Ideal”. Teknik Lingkungan 11 no.2
(2010): h.239-245.
Sulaiman, dkk. Perpindahan Kalor dan Massa. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press, 2015.
Suryantari. “Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan
Skema: Tinjauan terhadap Formulasi Hukum Pertama Termodinamika”.
Fisika Indonesia 17 no.49 (2013): h.28-31.
Susilo B dan Argo. Termodinamika. Malang : UB Press, 2009.
Yolanda, Yaspin. “Pengembangan Modul Ajar Fisika Termodinamika Berbasis
Kontekstual”. Jendela Pendidikam 1, no. 3 (2021): h. 80-95.