“FENOLIK 1 (FENILPROPANOID)”
OLEH:
KELOMPOK IV
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
yang telah diberikan, sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Organik Bahan
Alam, jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pernyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih ini kami
tujukan kepada Ibu Amalyah Febryanti, S.Si., M.Si selaku dosen pengampu mata
kuliah dan teman-teman kelompok 6 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan
makalah ini.
banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karenanya, kami sangat
Penyusun
KELOMPOK VI
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
A. Pengertian Fenilpropanid........................................................................................3
B. Klasifikasi Fenilpropanoid.....................................................................................6
C. Sumber Fenilpropanoid………..............................................................................7
D. Peranan Fenilpropanoid..........................................................................................9
E. Biosintesis Fenilpropanoid…………………………….......................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kimia yang dihasilkan oleh mahluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. cabang
ilmu kimia yang membahas tentang senyawa kimia yang terkandung dalam bahan
alam atau organisme hidup, baik yang berasal dari tumbuhan, hewan, maupun sel.
Cabang ilmu ini berkaitan dengan isolasi, identifikasi, deskripsi struktur, dan studi
tentang karakteristik kimia senyawa yang dihasilkan oleh organisme hidup. Senyawa
organik bahan alam adalah senyawa organik yang merupakan hasil dari proses
metabolisme dalam organisme hidup. Senyawa dari jenis ini disebut juga metabolit.
Senyawa metabolit sekunder merupakan molekul kecil yang dihasilkan oleh suatu
tidak seperti protein, asam nukleat, dan polisakarida yang merupakan komponen
dasar untuk proses kehidupan. Sebagian besar senyawa bahan alam adalah senyawa-
yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzene, naftalen dan antrasen. Cincin
karboaromatik ini biasanya tersubd stitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau
gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari segi biogentiknya. Oleh karena itu senyawa
bahan alam aromarik ini sering disebut sebagai senyawa-senyawa fenol walaupun
sebagian diantara bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam
tumbuhan. Fenolik memiliki cincin aromatik satu atau lebih gugus hidroksi (OH-)
dan gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama
senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakkan memiliki gugus hidroksil lebih
dari satu sehingga disebut polifenol. Senyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa
yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai ciri sama, yaitu cincin aromatik yang
mengandung satu atau dua gugus OH- Salah satu contoh senyawa fenolik alam adalah
Akhir-akhir ini senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder pada berbagai
jenis tumbuhan telah banyak dimanfaatkan sebagai zat warna, racun, aroma makanan,
obat-obatan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mengingat betapa bermanfaatnya
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, maka dirasa perlu untuk mempelajari lebih
Dimana pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai senyawa golongan fenil
propanoid.
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Fenilpropanoid
karbon yang terdiri dari cincin benzene (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon
propana (C3).
Kelompok senyawa ini banyak ditemukan di tumbuhan tingkat tinggi. Senyawa ini
merupakan turunan asam amino protein aromatis yaitu fenil alanin. Senyawa asam
yang diturunkan dari asam amino fenilalanin dan tirosin atau dalam beberapa kasus,
di tengah jalur biosintesisnya melalui biosintesis asam sikimat. Seperti yang terlihat
dari namanya, kebanyakan senyawa yang terkandung dalam strukturnya adalah cincin
fenil vang terletak dalam tiga sisi rantai Karbon propana. Karena kebanyakan fenl
propanoid di alam merupakan fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil
dalam cincin aromatis, maka sering disebut sebagai tumbuhan fenolik (Lenny, 2006).
B. Klasifikasi Fenilpropanoid
Menurut Heliawati (2018: 55-61), klasifikasi fenilpropanoid adalah sebagai
berikut:
berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik leleh 133°C serta
titik didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari
lintasan asam sikimat dan reaksi berikutnya. Bahan dasarnya adalah fenilalanin dan
tirosin sama seperti asam kafeat, asam para kumarat, asam sinapat dan asam ferulat.
Berikut adalah struktur dan sumber dari beberapa senyawa turunan sinamat:
a. Asam Kafeat
Euphorbia lathyris (Mole plant), Hura crepitans (Sandhox tree), Melilotus officinalis
c. Asam Ferulat
Digitalis purpurea, pucuk muda Equisetum hyemale, daun Euphorbia lathyris, herba
procumbens.
d. Asam Sinapat
Sumber asam sinapat adalah daun dan ranting Viscum album. Dapat di isolasi
dengan cara hidrolisis ester kolin asam sinapat dari biji mustard hitam Brassica nigra,
terbentuk terutama dari turunan glukosa non-atsiri. Nama kumarin berasal dari bahasa
Karibia Coumarou yang berarti pohon tonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu
Kumarin adalah lakton yang diturunkan dari asam p-hidroksisinamat yang mengalami
ortohidroksilasi dan kemudian peraptan cincin antara gugus orto-hidroksil dan gugus
karboksilat dari rantai samping, setelah isomerisasi trans ke cis ikatan ganda rantai
samping, setelah isomerisasi trans ke cis ikatan ganda rantai samping. Lebih dari 700
tanaman kumarin yang berbeda telah terisolasi dan kumarin sendiri tersebar secara
luas dan mempunyai bau rumput padi yang baru. Kumarin dan turunannya juga telah
dalam suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila tumbuhan tersebut
dikeringkan, maka akan memberikan bau yang khas. Untuk pembuktian secara
kualitatif dilakukan uji berdasarkan pada sifat fluoresensinya dengan sinar ultraviolet.
Sumber dari senyawa kumarin adalah Acacia farnesiana (Cassie), Apium graviolens
Berikut adalah struktur dan sumber dari beberapa senyawa turunan kumarin:
a. Umbeliferol
b. Eskuletin
cyanus.
tumbuhan lain yang digunakan sebagai rempah-rempah. sepertt eugenol dari minyak
cengkeh dan miristisin yg terdapat dalam minyak pala. Semua senyawa Alil Fenol
mempunyai gugus hidroksil atau gugus eter pada C4, kadang-kadang diikuti oleh
gugus metoksi atau metilendioksi. Beberapa senyawa turunan alil fenol antara lain
Miristisin
Gambar 2.9 Beberapa Senyawa Turunan Alil Fenol
C. Peranan Fenilpropanoid
manis (Cinnamomum burmani), dan eugenol yang merupakan bahan antiseptik gigi
yang diperoleh dari kuncup bunga cengkeh (Syzygium aromaticum). Berbagai bahan
parfum atau aroma aromaterapi juga merupakan senyawa fenilpropanoid. Hal ini
penyedap, indigo sintetik, dan produk farmasi tertentu. Kegunaan utama ialah dalam
pembuatan metil, etil dan benzil ester untuk industri minyak wangi. Asam sinamat
merupakan prekursor, zat pendahulu untuk pemanis aspartam melalui aminasi yang
seperti asam ferulat yang berperan sebagai pengawet produk makanan dan asam
Kumarin terkandung dalam suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila
tumbuhan tersebut dikeringkan, maka akan memberikan bau yang khas. Oleh karena
itu, asam kumarin dapat digunakan sebagai pemberi aroma pada sediaan obat, sebagai
seperti umbeliferol yang berperan sebagai komponen lotion dan krim tabir surya dan
b) Eugenol yang digunakan sebagai parfum, perasa, dan minyak esensial, juga
tambahan pada root beer, permen karet, pasta gigi, sabun, dan sediaan farmasi
tertentu.
yaitu:
dalam organisme seperti bakteri, kapang dan ragi. Sedangkan asam shikimat pertama
kali ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan lilicium religiosum dan kemudian
p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam tumbuhan,
senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara
ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan ragi. Sedangkan asam
shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan lillicium religiosum
dan kemudian ditemukan dalam banyak tumbuhan. Pokok reaksi biosintesis dari jalur
dan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen (C=CH2) dari asam
eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit atom karbon. Selanjutnya reaksi yang
korismat yang merupakan titik percabangan yang penting dalam biosintesis. Satu
terhadap asam shikimat. Asam prevenat dapat diaromatisasi dengan dua cara.
fenilpiruvat, asal mula tirosin Asam sinamat, asal mula fenilpropanoid, dibentuk
posisi para. Asam p-kumarat juga dikenal sebagai asam p-hidroksisinamant, adalah
Kumarin adalah senyawa fenol yang pada umumnya berasal dari tumbuhan
tinggi dan jarang sekali ditemukan pada mikroorganisme. Dari segi biogenetik,
dari sebagian besar tahap-tahap reaksi tersebut masih belum jelas. Misalnya reaksi
katalis enzim atau melalui proses fotokimia atau suatu proses reduksi dehidrogenasi
yang beruntun.
harus menjalani dua Langkah penting dalam proses pembentukan kumarin. Pertama,
samping dari perantara ini pastinya dikonversi dari konfigurasi trans ke konfigurasi
cis. Karena kenyataan bahwa Konfigurasi cis kurang stabil, diperkirakan transformasi
ini tidak akan terjadi menguntungkan Sebaliknya, sistem konjugasi asam sinamat
dapat terjadi antara gugus hidroksil dan asam karboksilat yang menghasilkan
A. Kesimpulan
karbon yang terdiri dari cincin benzene (C6) yang terikat pada ujung rantai
karbon propana (C3).
luas yang memiliki beberapa peran penting seperti sebagai antikanker, filantin
shikimat, jalur biosintesis kumarin, dan jalur biosintesis alifenol dan propenil
fenol.
DAFTAR PUSTAKA
Heliawati, Leny. Kimia Organik Bahan Alam. Bogor: Pascasarjana UNPAK, 2018.
Ilyas, Asriany. Kimia Organik Bahan Alam. Makassar: Alauddin University Press,
2013.
Julianto, Tatang Shabur. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia. Yogyakarta: Universitas Muslim Indonesia, 2019.
Lenny, Sovia. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida dan Alkaloida. Medan:
Universitas Sumatera Utara, 2006.
Ningsih, Indah Y. Modul Farmakognosi: Fenilpropanoid. Jember: Jember University
Press, 2014.
Rashamuse, T. J. Studies Towards The Synthesis of Novel, Coumarin-based HIV-1
Protease Inhibitors. Thesis. Department of chemistry Rhodes University.
Grahamstown, 2008.