Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FITOKIMIA

“JALUR MEVALONAT”

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Afro dea nofika (1701024)


2. Afrianovi (1601052)
3. Dea novelia (1701047)
4. Darwira Nengsih Sofyan (1501067)
5. Latifa amwidyana (1701054)
6. Nadila fauziah rezeki (1701033)
7. Novenza rahmawati bey (1701059)
8. Poppy cinthya dewi (1701055)
9. Rika andini (1401099)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)


PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Fitokimia ini
yang berjudul “Jalur Mevalonat”

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah kami.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya untuk
diri kami sendiri, Amin.

PADANG,29-02-2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolit sekunder ....................................................................... 3

2.2. Jalur Pembentukan Senyawa Metabolit Sekunder .................................... 3


2.3. Definisi Asam Mevalonat ......................................................................... 3
2.4. Biosintesis Jalur Asetat-Mevalonat ........................................................... 4
2.5. Mekanisme Jalur Mevalonat ..................................................................... 4

2.6. Contoh Jalur Mevalonat ............................................................................ 5

2.7. Jenis Golongan Jalur Mevalonat ............................................................... 6

2.8. Sumber Jalur Mevalonat ........................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan ............................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan memiliki pertahanan diri yang

melindungi tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengancam kehidupan

tumbuhan. Sistem pertahanan yang dimiliki oleh suatu tumbuhan banyak

macamnya, baik menggunakan sistem mekanis seperti putri malu yang

menutup dirinya, sehingga pemangsa tidak mau mengkonsumsinya. Selain itu,

ada pertahanan yang menggunakan zat kimia sehingga hewan yang

mengkonsumsinya akan merasakan rasa yang tidak sesuai dengan hewan

tersebut atau mengalami gangguan fisiologis sehingga hewan tidak ingin

mengkonsumsi tumbuhan tersebut. Zat kimia yang menjadi salah satu

pertahanan yang dimiliki tumbuhan adalah metabolit sekunder.Tumbuhan

memiliki dua metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses

metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam

proses biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam

nukleat. Sebaliknya proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa

dengan aktivitas biologis tertentu seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin

dan steroid. Terkadang senyawa yang dikandung oleh satu tanaman dari genus

tertentu bersifat spesifik. Misalnya tanaman dari genus papaver, Papaver

somniferum dan Papaver septigerum yang menghasilkan morfin dan

berkhasiat menenangkan (Gunawan,2004).


Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan

tanaman. Dalam metabolisme sekunder yang terjadi pada tumbuhan akan

menghasilkan beberapa senyawa yang tidak digunakan sebagai cadangan

energi melainkan untuk menunjang kelangsungan hidupnya seperti untuk

pertahanan dari predaptor. Beberapa senyawa seperti alkaloid, triterpen dan

golongan fenol merupakan senyawa-senyawa yang dihasilkan dari

metabolisme sekunder yang masing-masingnya memiliki fungsi. Senyawa

hasil metabolisme sekunder yang dikenal sebagai metabolit sekunder,

diproduksi sebagai benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk

lingkungan atau serangan hama penyakit. Metabolit sekunder tidak memiliki

fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Senyawa-

senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup

tanaman itu di alam (Gunawan,2004).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metabolit sekunder?

2. Apa yang dimaksud dengan asam mevalonat?

3. Bagaimana mekanisme dari jalur mevalonat ?

4. Apa saja contoh jalur mevalonat?

5. Apa saja jenis golongan jalur mevalonat?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolit sekunder

Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya

mempunyai kemampuan biokatifitas dan digunakan sebagai pelindung

tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan tersebut atau

lingkungan. Senyawa metabolit sekunder digunakan sebagai zat warna, racun,

aroma makanan,dan obat tradisional pada kehidupan sehari-hari

(Gunawan,2004)

2.2. Jalur Pembentukan Senyawa Metabolit Sekunder

1. Jalur Asam Asetat

2. Jalur Asam Sikimat

3. Jalur Asam Mevalonat

(Gunawan,2004)

2.3. Definisi Asam Mevalonat

Asam mevalonat adalah salah satu jalur bosintesa metabolit sekunder

dengan prekursor berupa senyawa 5 atom C yang bercabang.

Asam mevalonat adalah salah satu jalur biosintesis metabolisme sekunder

yang merubah asetil KoA menjadi senyawa fenol atau terpen.

(Harborne,1987)
2.4 Biosintesis Jalur Asetat-Mevalonat

(Dewick,2009)

2.5. Mekanisme Jalur Mevalonat

Pada lintasan ini 3-PGA diubah menjadi 2-PGA dengan bantuan enzim

posfogliseromutase dan melepaskan molekul air selanjutnya akan diubah

menjadi posfofenol tirupiruvat dengan bantuan enolase.

posfofenol tirupiruvat diubah menjadi piruvat dengan pembentukan ATP

dan ADP dengan bantuan enzim piruvatkinase. Piruvat hasil glikolisis ini
akan diubah menjadi asetil KoA dengan mengubah 2 asetil KoA dan

mengeluarkan 2 CoASH terbentuklah HMG-CoA.

HMG-CoA akan diubah menjadi asam mevalonat dengan oksidasi 2-

NADPH menjadi 2-NAD+ sehingga terbentuk lah asam mevalonat.

(Harborne,1987)

2.6. Contoh Jalur Mevalonat

1. Essential Oil: Essential oil adalah minyak alami yang diekstraksi dari satu

jenis tanaman tertentu. Biasanya minyak ini didapatkan dari bagian akar,

batang, daun, bunga, ataupun buah-buahan. Meskipun sering digunakan

untuk aromaterapi, namun tidak semua minyak atsiri ini berbau harum dan

cocok digunakan sebagai aromatherapy.

2. Menthol: Menthol adalah salah satu senyawa monoterpene yang

merupakan senyawa volatil yang memiliki aroma dan rasa khas sehingga

sering dimanfaatkan sebagai pemberi aroma dan rasa dari produk-produk

yang bersifat komersial seperti kosmetik, obat-obatan, pewangi, dan

makanan.

(Harborne,1987)
2.7. Jenis Golongan Jalur Mevalonat

1. Terpen: Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak

dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan

vakuola selnya.

2. Steroid: Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis

yang didapat dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena

2.8. Sumber Jalur Mevalonat

Jalur mevalonat adalah jalur metabolisme penting yang terdapat pada

eukariota archaya dan beberapa bakteri.

(Harborne,1987)
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya

mempunyai kemampuan biokatifitas dan digunakan sebagai pelindung

tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan tersebut atau

lingkungan. Senyawa metabolit sekunder ini ada beberapa jalur pembentukan

metabolit sekuder yaitu Jalur Asam Asetat,Jalur Asam Sikimat Jalur Asam

Mevalonat. Asam mevalonat adalah salah satu jalur biosintesis metabolisme

sekunder yang merubah asetil KoA menjadi senyawa fenol atau terpen.
DAFTAR PUSTAKA

Dewick, Paul M. (2009). Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach,

3rd Edition. Wiltshire: John Wiley & Sons Ltd.

Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid
I ,Jakarta: Penebar Swadaya.

Harborne, J.B., 1987. Phitochemical Method. Chapman and Hall ltd. London.
Campman and Hall 29 West 35th Street, New York.

Anda mungkin juga menyukai