Anda di halaman 1dari 15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Karakteristik

A.1 Metabolit Primer

Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul produk akhir atau
produk antara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat
esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara
intraseluler. Contohnya adalah protein, lemak, karbohidrat, dan DNA pada
umumnya metabolit primer tidak diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar
mikroorganisme, produksi metabolit yang berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan mikroorganisme tersebut.
Proses metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut metabolisme
primer (Dewick, 1999).

Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer seperti etanol dan metabolit


sekunder misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama
dengan pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva
pertumbuhan populasi secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak
diproduksi hingga sel mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase
pertumbuhan logaritmiknya, dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase
stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit sekunder
dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme dapat
merupakan konversi dari metabolit primer mikroorganisme (Hogg, 2005).

Ciri-ciri metabolit primer yaitu (Saifudin, 2014):

a. Terbentuk melalui metabolisme primer


b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino,
vitamin, nukleotida, asam nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).
e. Dibuat dan disimpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.
h. Terlibat langsung dalam fungsi fisiologis normal seperti protein dan enzim
i. Terdapat didalam organisme atau sel.
j. Dikenal dengan istilah metabolit sentral
k. Berat molekul (BM) dari kecil dalam bentuk monomer hingga polimer sangat
besar ( > 1500 Dalton)
Karakteristik dari senyawa bahan alam Metabolik primer (Wilkins,1992):
a. Tersebar merata dalam tiap organisme
b. Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban keturunan, bahan struktur
c. Perbedaan stuktur kimia kecil
d. Keaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia
Fungsi metabolit primer bagi tumbuhan :
a. Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi tumbuhan.
b. Untuk pertumbuhan atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut.
c. Sebagai cadangan makanan.
Jalur biosintesis metabolit primer dalam tumbuhan :
Proses Fotosintesis

6CO2 + 6H2O C6H12O6

Asam lemak
A.2 Metabolit sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan
yang tidak memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau
respirasi, transport solut, translokasi, sintesis protein, asimilasi nutrien,
diferensiasi, pembentukan karbohidrat, protein dan lipid. Metabolit sekunder
seringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok spesies berbeda
dengan metabolit primer (asam amino, nukelotida, gula, lipid) yang dijumpai
hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolit sekunder yang merupakan
hasil samping atau intermediet metabolisme primer memiliki fungsi sebagai
berikut (Mastuti, 2016) :
1. Berperan penting pada dua strategi resistensi, yaitu:
a. Level struktur, phenyl propanoid adalah komponen utama polimer
dinding polimer lignin dan suberin,
b. Menginduksi antibiotik pertahanan yang berasal dari fenolik dan
terpenoid (fitoaleksin)
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan herbivor dan menghindari infeksi yang
disebabkan oleh patogen mikrobia. Tumbuhan menggunakan metabolit
sekunder sebagai antibiotik atau agen sinyal selama interaksi dengan
patogen.
3. Menarik polinator dan hewan penyebar biji
4. Berperan sebagai agen kompetisi antar tanaman
5. Memberikan kontribusi yang bernilai terhadap hubungan antara tumbuhan
dan lingkungannya
Adapun kelompok utama metabolit sekunder yaitu terpen, senyawa fenol dan
produk sekunder yang mengandung nitrogen. Berikut adalah jalur biosintesis
metabolit sekunder pada tanaman (Mastuti, 2016) :
Metabolit sekunder termasuk sumber senyawa kimia pada
tumbuhan yang dapat dikembangkan menjadi cikal bakal obat-
obatan melalui penelitian untuk menunjang berbagai kepentingan
industri. Fakta yang mendukung dari penyataan diatas terdapat sekitar
250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi hanya sekitar 0,4% yang
telah dilakukan penelitian. Tumbuhan tersebut berasal dari hutan
h u j a n t r o p i s t e r d a p a t lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat
tinggi sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti
Indonesia ( Gunawan dkk, 2004)
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang berhasil
ditemukan antara lain morfin sebagai obat nyeri, kuinin sebagai
obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit tekanan darah tinggi
dan vinkristin serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain
sebagai bahan obat, senyawa metabolit sekunder juga di gunakan oleh
manusia untuk menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan
industri pembuatan pestisida dan insektisida.
Berbagai penelitian tentang metabolit sekunder telah banyak dilakukan
oleh peneliti. Menurut penelitian dari Ningsih dkk (2016) yang penelitiannya
tentang manfaat metabolit sekunder sebagai aktivitas antibakteri dari ekstrak
daun sirsak menyatakan bahwa daun sirsak yang diekstrak dengan
menggunakan pelarut kloroform memiliki kemampuan aktivitas antibakteri
yang sangat kuat. Penelitian yuhernita dan juniarti ( 2011) tentang senyawa
metabolit sekunder menyatakan bahwa daun suriah memiliki sifat antioksidan
dengan nilai IC50 sebesar 4,80 sedangkan asam askorbaat adalah 9,23 ppm.
Nilai IC50 dari ekstrak metanol daun surian yang relatif lebih kecil ini
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya relatif lebih besar dibandingkan
larutan standar asam askorbat. Berdasarkan penelitian ini dapat dibuktikan
bahwa senyawa metabolit sekunder sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia bukan hanya untuk benteng tumbuhan akan tetapi juga dapat
dimanfaatkan menjadi obat-obatan dalam skala modern pada industri.
Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari
biosintesis metabolit primer. Pada umumnya sintesis metabolit primer awal
dimulai dengan mesintesis gula melalui proses fotosintesis dengan bantuan
CO2 dan H2O. Didalam metabolisme terdapat 2 peran yaitu primer dan
sekunder. Jalur biosintesis metabolit sekunder paling banyak terdapat di
tanaman. Salah satu contoh dari metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu
Flavonoid terrestrial. Golongan senyawa ini termasuk kelompok senyawa
fenolik alami dengan berbagai struktur kimia yang terdapat pada buah, sayur,
biji, kulit batang, akar, batang, dan bunga (inda yulia,2014).Dalam biosintesis
metabolit sekunder terdapat jalur jalur biosintesis metabolit sekunder antara
lain ( Dewick, 1987; Saifudin , 2014 ):

1. JaIur asam asetat


Poliketida meliputi golongan besar bahan alam yang tergolong bersarna
berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan
sebagai turunan rantai poli-ßketo, terbentuk oleh koupling unit-unit asam
asetat (C2) via reaksi kondensasi, misalnyan CH3CO2H [CH3C0]n -Termasuk
poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin, antibiotika
makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.
Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi
Claisen, keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam
lemak. Jadi, 2 molekul asetil-KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen
membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai
dihasilkan rantai poli-ßketo. Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat
dalam biosintesis asam lemak belum terungkap secara rinci.,Dalam
pembentukan asam lemak melibatkan enzim asam Iemak

sintase.

Gambar 4.1 Jalur Asetat Biosintesis Metabolit Sekunder

2. Jalur asam sikimat


Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik,
utamanya L fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga
asam amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat
dalam diet manusia maupun hewan. Zat antara pusat adalah asam sikimat, suatu
asam yang ditemukan dalam tanaman IlIicium sp. beberapa tahun sebelum
perannya dalammetabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan
tertentu dari Escherichia coli.
3. Jalur asam mevalonat
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur
yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang
bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit
isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat

B. Sumber

B. 1. Metabolit primer

Senyawa metabolit primer antara lain:


1. Protein
Protein (berasal dari kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling
banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius
pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik.
Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan
sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini,
protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik.
Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.
2. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis,
tetumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis.[2] Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai
aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus,
atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa,
galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa
monosakarida).

Karbohidrat dapat dibedakan atas :

a. Gula :

- Monosakarida (aldosa dan ketosa)

* triosa * pentosa

* tetrosa * heksosa, dsb

- Oligosakarida
* disakarida * trisakarida, dsb

b. Turunan gula :

- Alkohol - Ester

- Asam - Glikosida

c. Polisakarida (glikan)

- Heksosan

* glukan * galaktan * maman

* fruktan * glukomannan * galaktomannan

- Pentosan

* xylan * araban

- Glukoronan

* gukoronan * galakturonan

Simplisia yang menghasilkan Karbohidrat

a) Sukrosa / sakarosa : (disakarida)

Tanaman penghasil : - Saccharum officinarum, F. Graminae

- Beta vulgaris, F.Chenopodiaceae

b) Pati
dihasilkan oleh tanaman :

- Zea mays, Sorghum biscolor

- Ipomoea batatas

c) Fitoglikon :

dihasilkan : Zea mays

d) Fruktan, dihasilkan oleh :

contoh : inulin - Dahlia tuber

- Inula sp

e) Mannan, dihasilkan oleh :

- Cyanopsis tetragonolobus
- Ceratonia siligaea

f) Gom eksudat, dihasilkan oleh :

- Acasia senegal Fam : Leguminoceae

- Prunus urasus

- Prunus viriginiana, P.armeniaca

- Sterculia ursus

- Astragalgus sp.→ menghasilkan tragacanth

3. Lipid
Lipid (minyak lemak,lemak dan lilin) adalah senyawa ester yang terdiri
dari asam lemak dan alkohol rantai panjang. Perbedaan diantaranya adalah
berada pada substansi tipe alkoholnya. Untuk minyak emak dan lemak
merupakan kombinasi antara gliserol dan asam lemak. Pada lilin, alkohol
merupakan substansi terbesar dari penyusunnya, sehingga berat
molekulnya juga besar, contohnya steril alkohol.
Lemak dan minyak lemak berasal dari tanaman (minyak zaitun dan minak
kacang), kegunaan utamanya adalah sebagai persediaan sumber energi.
Sebagian besar minyak lemak yang berasal dari tanaman berbentuk cair
tetapi ada pengecualian pada minyak kelapa dimana walaupun berasal dari
tanaman akan tetapi bentuknya padat. Karena struktur molekulnya yang
kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai
sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk
larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau
organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol.

B. 2. Metabolit sekunder

Senyawa metabolit sekunder antara lain :

1. Glikosida

Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang


termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman glikosida
tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang mengalami
peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas dan
teroksidasi udara).

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian


senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu
bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan
nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin),
maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut
glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin.
Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai
glikosida.

Simplisia yang mengandung glikosida


a. Glikosida Antrakuinon
Di alam kira-kira telah ditemukan 40 turunan antrakuinon yang
berbeda-beda, 30 macam diantarannya mengelompok dalam famili
Rubiaceae. Pada tanaman monokotil, antrakuinon hanya ditemukan dalam
famili Liliaceae dan dalam bentukyang tidak lazim, yaitu C-glikosida
barbaloin. Sementara pada tanaman dikotil, antrakuinon ditemukan dalam
famili Rubiaceae, Leguminosae, Rhamnaceae, Ericaceae, Euphorbiaceae,
Lythraceae, Saxifragaceae, Scrophulariaceae dan Verbenaceae (Gunawan
dan Mulyani, 2004).

Gambar 2. Struktur asam krosofanat, aloe emodin, rhein dan frangula


(Gunawan dan Mulyani, 2004).
b. Glikosida Sianogenik
Glikosida sianogenik adalah senyawa hidrokarbon yang terikat dengan
gugus CN dan gula dan dinamakan demikian karena glikosida ini
menghasilkan asam hidrosianat pada hidrolisisnya dan karena glikosida
jenis ini pada dasarnya memiliki asam hidrosianat pada bagian aglikonnya.
Glikosida ini disebut juga sebagai glikosida sianofora karena glikosida
sianofora adalah glikosida yang pada ketika dihidrolisis akan terurai
menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN).
Sejumlah glikosida sianogenetik diisolasi dan diidentifikasi dari berbagai
sumber tanaman. Glikosida sianogenik terdistribusi pada lebih dari 100
famili tanaman berbunga. Senyawa ini juga ditemukan pada beberapa
spesies paku-pakuan, fungi, dan bakteria. Glikosida sianogenik juga
ditemukan pada almond dan wild Cherry. Senyawa glikosida sianogenik
yang paling terkenal diantaranya adalah amigdalin dan Linamarin (Murcof,
1998).

Gambar 4. Rumus bangun glikosida sianogenik secara umum (Murcof, 1998)

Gambar 5. Rumus bangun beberapa senyawa glikosida sianogenik


(Murcof, 1998)
c. Glikosinolat
Glikosinolat biasa disebut juga dengan glikosida isotiosianat yang merupakan
glikosida dengan aglikon berupa isotiosianat dan mengandung unsur S dalam
molekulnya. Aglikon ini mungkin derivat alifatik atau aromatik. Biji-biji dari
beberapa tanaman cruciferae mengandung glikosida isotiosianat. Sebagai contoh dari
glikosida ini adalah sinigrin dari black mustard. Hasil hidrolisis dari glikosida ini
adalah minyak mustard. Meskipun kandungan minyak lemak dari biji-biji tersebut
lebih besar dari pada kadar minyak atsirinya yang terbentuk dari hasil hidrolisisnya,
tetapi khasiat dari obat ini ditentukan oleh minyak atsirinya (Gunawan dan Mulyani,
2004).
Black mustard (Brassica nigra (L) Koch) diperoleh dari biji masak kering
dari Brassica nigra atau Brassica junea (Fam. Cruciferae). Biji ini berbentuk bola
dengan garis tengah 1-1,6 mm. Biji ini dengan basa akan menjadi lebih kuning cerah.
Setelah maserasi dengan air akan menghasilkan 0,7-1,3% minyak atsiri. Minyak atsiri
ini terdiri dari 90% alil isotiosianat. Biji juga mengandung 27% meinyak lemak, 30%
minyak protein, mucilago dan runutan sinapin hidrogen sulfat, abu 4,2-5,7%
(Gunawan dan Mulyani, 2004)
Biji Black mustard mengandung sinigrin dan mirosin. Sinigrin terdapat pada
biji Brassica nigra (L) Koch. Sinirgin merupakan garam kalium dari asam mironik.
Jika dihidrolisa oleh enzim mirosinase akan menjadi allil isotiosinat (Gunawan dan
Mulyani, 2004).

Gambar 6. Biji black mustard


Gambar 7. Rumus umum glikosianat (Gunawan dan Mulyani, 2004)

d. Glikosida flavonol
Glikosida flavonol adalah glikosida dengan aglikon dari golongan flavonoid.
Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di dalam tanaman.
Di alam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang berbeda-beda dan merupakan
pigmen kuning yang tersebar luas diseluruh tanaman tingkat tinggi. Rutin, kuersetin,
atau pun sitrus bioflavonoid (termasuk hesperidin, heseritin, diosmin dan naringen)
merupakan kandungan flavonoid yang paling dikenal (Gunawan dan Mulyani. 2004).
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metabolisme ..............................................................................3
5.2 metabolit primer ........................................................................3
5.3 metabolit sekunder ....................................................................5
BAB III Pembahasan .......................................................................................6
3.1 Metabolit Primer...................................................................................6
3.2 Metabolit Sekunder..............................................................................7
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan............................................................................................13
4.2 saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

Anda mungkin juga menyukai