Anda di halaman 1dari 7

Materi Biokimia

“Metabolisme primer dan sekunder”

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang di
sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel dapat berupa
pembentukan zat ataupun penguraian zat menjadi zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan
zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses
penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985).

Pada tumbuhan ada dua jenis metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses
metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses biosintesis
seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Metabolit primer memiliki fungsi yang
esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya (merupakan komponen
esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin, nukleotida, asam nukleat dan lemak). Sedangkan
proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti
alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Senyawa hasil metabolisme diproduksi sebagai
benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau serangan hama penyakit.
Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup
tanaman itu di alam ( Hanani, 2010 ; Safiudin , 2014 )
Fungsi pertama metabolit sekunder antara lain melindungi tanaman dari serangan mikroba,
contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis di sekitar sel
yang terinfeksi. Kedua, mempertahankan diri dari gangguan predator. Ketiga, untuk melawan
gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya menjadi
beracun. Keempat, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk
melindungi tanaman dari terpaan sinar UV. Kelima, memenangkan persaingan dengan cara
menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya.
Keenam, sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu
penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna cerah.
Dalam satu tanaman, tidak mungkin hanya mengandung satu macam metabolit sekunder, hal ini
yang menyebabkan tanaman tertentu dapat memiliki beberapa macam khasiat terapi yang
berbeda-beda sesuai dengan metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya (Hanani , 2010).

Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan , pada makalah ini akan dijabarkan
mengenai proses metabolisme baik metabolisme primer dan sekunder yang disusun secara
sistematis yang memuat penjelasan metabolisme secara umum, metabolisme primer, metabolit
sekunder dan hubungan keduanya sebagai proses metabolisme serta jalur biosintesis metabolit
sekunder yang tersusun dalam bentuk diagram sehingga diharapkan dari makalah ini , materi
tentang metabolisme dapat dipahami dengan baik.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel yang
di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel mahluk hidup.
Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian zat menjadi
zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis,
kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi
sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985)..
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks.
Proses metabolisme ini menbuat mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumah, 1985).

2.2. Metabolit Primer


Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul produk akhir atau produk antara
dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan
hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Contohnya adalah protein, lemak,
karbohidrat, dan DNA pada umumnya metabolit primer tidak diproduksi berlebihan. Pada
sebagian besar mikroorganisme, produksi metabolit yang berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan mikroorganisme tersebut. Proses
metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut metabolisme primer (Dewick, 1999).
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer seperti etanol dan metabolit sekunder
misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan pembentukan sel
baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara paralel. Metabolit
sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel mikroorganisme menyelesaikan secara
lengkap fase pertumbuhan logaritmiknya, dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase
stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit sekunder dihasilkan, disebut
sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme dapat merupakan konversi dari metabolit
primer mikroorganisme (Hogg, 2005).
Ciri-ciri metabolit primer yaitu (Saifudin, 2014):
a. Terbentuk melalui metabolisme primer
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya
(merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin, nukleotida, asam
nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).
e. Dibuat dan dismpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.
h. Terlibat langsung dalam fungsi fisiologis normal seperti protein dan enzim
i. Terdapat didalam organisme atau sel.
j. Dikenal dengan istilah metabolit sentral
k. Berat molekul (BM) dari kecil dalam bentuk monomer hingga polimer sangat besar ( > 1500
Dalton)

2.3. Metabolit Sekunder


Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan yang tidak
memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau respirasi, transport solut,
translokasi, sintesis protein, asimilasi nutrien, diferensiasi, pembentukan karbohidrat, protein dan
lipid. Metabolit sekunder seringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok spesies
berbeda dengan metabolit primer (asam amino, nukelotida, gula, lipid) yang dijumpai hampir di
semua kingdom tumbuhan. Metabolit sekunder yang merupakan hasil samping atau intermediet
metabolisme primer memiliki fungsi sebagai berikut (Mastuti, 2016) :
1. Berperan penting pada dua strategi resistensi, yaitu:
a) Level struktur, phenyl propanoid adalah komponen utama polimer dinding polimer lignin
dan suberin,
b) Menginduksi antibiotik pertahanan yang berasal dari fenolik dan terpenoid (fitoaleksin)
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan herbivor dan menghindari infeksi yang disebabkan oleh
patogen mikrobia. Tumbuhan menggunakan metabolit sekunder sebagai antibiotik atau agen
sinyal selama interaksi dengan patogen.
3. Menarik polinator dan hewan penyebar biji
4. Berperan sebagai agen kompetisi antar tanaman
5. Memberikan kontribusi yang bernilai terhadap hubungan antara tumbuhan dan
lingkungannya
Adapun kelompok utama metabolit sekunder yaitu terpen, senyawa fenol dan produk
sekunder yang mengandung nitrogen. Berikut adalah jalur biosintesis metabolit sekunder pada
tanaman (Mastuti, 2016) :

Gambar 1. Jalur Biosistesis Metabolit Sekunde


PEMBAHASAN

4.1 Metabolit Primer

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam


sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. proses ini terjadi di dalam sel mahluk
hidup.Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa
penguraian zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada
proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian
zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel.Dalam proses metabolisme, enzim sangat
diperlukan sebagai katalisator ( senyawa yangdapat mempercepat proses terjadinya reaksi
tanpa habis reaksi ). Enzim bekerja dengan caramenempel pada permukaan molekul zat-
zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat mempercepat proses reaksi ( Manito, 1992)

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat


bertahan hidup.Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut
sebagai hormon, dan dipercepat oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi
kimia disebut promor dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis. Pada setiap
arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang berinteraksi dengan
enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat yanglazim
disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi
berikutnya.Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut
metabolom. Karakteristik dari senyawa bahan alam Metabolik primer (Wilkins,1992):

 Tersebar merata dalam tiap organisme

 Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban keturunan, bahan struktur

 Perbedaan stuktur kimia kecil

 Kaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia


4.2 Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder termasuk sumber senyawa kimia pada tumbuhan


yang dapat dikembangkan menjadi cikal bakal obat-obatan melalui penelitian
untuk menunjang berbagai kepentingan industri . Fakta yang mendukung dari
penyataan diatas terdapat sekitar 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi
hanya sekitar 0,4% yang telah dilakukan penelitian. Tumbuhan tersebut b e r a s a l d a r i
h u t a n h u j a n t r o p i s t e r d a p a t lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat
tinggi sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti Indonesia
( Gunawan dkk, 2004)
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang berhasil ditemukan antara
lain morfin sebagai obat nyeri, kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai
obat penyakit tekanan darah tinggi dan vinkristin serta vinblastin sebagai
obat kanker. Selain sebagai bahan obat, senyawa metabolit sekunder juga di gunakan
oleh manusia untuk menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan
industri pembuatan pestisida dan insektisida.
Berbagai penelitian tentang metabolit sekunder telah banyak dilakukan oleh
peneliti. Menurut penelitian dari Ningsih dkk (2016) yang penelitiannya tentang manfaat
metabolit sekunder sebagai aktivitas antibakteri dari ekstrak daun sirsak menyatakan
bahwa daun sirsak yang diekstrak dengan menggunakan pelarut kloroform memiliki
kemampuan aktivitas antibakteri yang sangat kuat. Penelitian yuhernita dan juniarti
( 2011) tentang senyawa metabolit sekunder menyatakan bahwa daun suriah memiliki
sifat antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 4,80 sedangkan asam askorbaat adalah 9,23
ppm. Nilai IC50 dari ekstrak metanol daun surian yang relatif lebih kecil ini menunjukkan
bahwa aktivitas antioksidannya relatif lebih besar dibandingkan larutan standar asam
askorbat. Berdasarkan penelitian ini dapat dibuktikan bahwa senyawa metabolit sekunder
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bukan hanya untuk benteng tumbuhan akan
tetapi juga dapat dimanfaatkan menjadi obat-obatan dalam skala modern pada industri.
Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari biosintesis
metabolit primer. Pada umumnya sintesis metabolit primer awal dimulai dengan
mesintesis gula melalui proses fotosintesis dengan bantuan CO 2 dan H2O. Didalam
metabolisme terdapat 2 peran yaitu primer dan sekunder. Jalur biosintesis metabolit
sekunder paling banyak terdapat di tanaman. Salah satu contoh dari metabolit sekunder
pada tumbuhan yaitu Flavonoid terrestrial. Golongan senyawa ini termasuk kelompok
senyawa fenolik alami dengan berbagai struktur kimia yang terdapat pada buah, sayur,
biji, kulit batang, akar, batang, dan bunga (inda yulia,2014).Dalam biosintesis metabolit
sekunder terdapat jalur jalur biosintesis metabolit sekunder antara lain ( Dewick, 1987;
Saifudin , 2014 ):

Anda mungkin juga menyukai