Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang di
sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel dapat berupa
pembentukan zat ataupun penguraian zat menjadi zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan
zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses
penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985).
Pada tumbuhan ada dua jenis metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses
metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses biosintesis
seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Metabolit primer memiliki fungsi yang
esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya (merupakan komponen
esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin, nukleotida, asam nukleat dan lemak). Sedangkan
proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti
alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Senyawa hasil metabolisme diproduksi sebagai
benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau serangan hama penyakit.
Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup
tanaman itu di alam ( Hanani, 2010 ; Safiudin , 2014 )
Fungsi pertama metabolit sekunder antara lain melindungi tanaman dari serangan mikroba,
contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis di sekitar sel
yang terinfeksi. Kedua, mempertahankan diri dari gangguan predator. Ketiga, untuk melawan
gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya menjadi
beracun. Keempat, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk
melindungi tanaman dari terpaan sinar UV. Kelima, memenangkan persaingan dengan cara
menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya.
Keenam, sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu
penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna cerah.
Dalam satu tanaman, tidak mungkin hanya mengandung satu macam metabolit sekunder, hal ini
yang menyebabkan tanaman tertentu dapat memiliki beberapa macam khasiat terapi yang
berbeda-beda sesuai dengan metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya (Hanani , 2010).
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan , pada makalah ini akan dijabarkan
mengenai proses metabolisme baik metabolisme primer dan sekunder yang disusun secara
sistematis yang memuat penjelasan metabolisme secara umum, metabolisme primer, metabolit
sekunder dan hubungan keduanya sebagai proses metabolisme serta jalur biosintesis metabolit
sekunder yang tersusun dalam bentuk diagram sehingga diharapkan dari makalah ini , materi
tentang metabolisme dapat dipahami dengan baik.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel yang
di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel mahluk hidup.
Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian zat menjadi
zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis,
kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi
sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985)..
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks.
Proses metabolisme ini menbuat mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumah, 1985).