Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

METABOLISME LIPIDA

Oleh:

Bernaldino Devistro Parus (2106050009)

Brigita Sonya Ndapa (2106050010)

Ersi Haryati Radja (2106050015)

Evarista Sila Kollo (2106050017)

Jeaniva Irlani Nahak (2106050021)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat-NyA kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Metabolisme Lipida" .

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
terutama kepada Bapak Dr. Refli, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan yang telah memberikan materi serta penjelasan mengenai tugas tersebut. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami
tekuni.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berpedoman bagi
pembaca serta dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai materi fisiologi tumbuhan
terlebih pada sejarah perkembangan klasifikasi tumbuhan.

Kupang, 27 Maret 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi Tumbuhan merupakan mata kuliah yang menyajikan kajian tentang proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut
dapat hidup. Kata fisiologi berasal dari bahasa latin yaitu physis berarti alam atau nature
dan logor berarti ilmu. Fisiologi digunakan untuk berbagai bidang kajian seperti biomolekul,
sel, jaringan, organ, sistem organ, serta organisme secara keseluruhan yang menjalankan
fungsi fisik dan kimianya. Salah satunya adalah metabolisme, metabolisme adalah semua
reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Metabolisme disebut sebagai reaksi enzimatis karena menggunakan katalisator enzim.
Untuk mendukung metabolisme kehidupan makhluk hidup dibumi, maka banyak hal yang
menjadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan kehidupan dan berkembangan
biakan suatu organisme. Salah satu zat yang ikut berperan dalam proses metabolisme ialah
Lipid atau lemak.
Lemak merupakan nutrisi yang penting dalam proses metabolisme. Lipid merupakan
molekul yang tidak larut dalam air (nonpolar) tetapi larut dalam pelarut yang agak polar atau
nonpolar, misalnya kloroform. Fungsi utama yang dijalankan oleh lipid pada semua jenis sel
berakar dari kemampuannya membentuk membran yang berbentuk seperti lembaran.
Membran plasma pada sel prokariotik maupun sel eukariotik berfungsi memisahkan bagian
seluler sel dari lingkungan luarnya sehingga sel dapat menjalankan fungsinya sebagai unit
kehidupan. Lipid memiliki fungsi bagi tumbuhan-tumbuhan yaitu sebagai sumber energi
metabolik dan asam lemak esensial yang berperan dalam struktur seluler, pemeliharaan dan
integritas biomembran.

1.2 Urutan Pembahasan

1) Pengertian Metabolisme Lipid?


2) Bagaimana Proses Terjadinya Metabolisme Lipid?
3) Peranan Metabolisme Lipid dalam tumbuh kembang suatu tumbuhan?
4) Apa saja dampak yang diberikan dari metabolism lipid?
1.3 Tujuan

1) Mengetahui pengertian metabolisme lipid


2) Mengetahui Bagaimana Proses Terjadinya Metabolisme Lipid
3) Mengetahui Peranan Metabolisme Lipid dalam tumbuh kembang suatu tumbuhan
4) Mengetahui dampak apa saja yang diberikan dari metabolism lipid

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini agar mahasiswa mampu memahami tentang
metabolisme lipid dalam proses fisiologi suatu tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Lipid


Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sel
hidup dan berlangsung secara terus-menerus untuk mensintesis senyawa-senyawa organic
dalam tumbuhan. Hasil dari proses metabolisme disebut metabolit. Proses metabolisme
mengasilkan senyawa-senyawa yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, baik itu berupa
metabolit primer maupun metabolit sekunder.

Metabolit primer digunakan sebagai bahan penyusun struktur organel atau bagian-bagian
dari sel lainnya. Sedangkan metabolit sekunder digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi
tumbuhan dari serangga-serangga, bakteri, jamur, dan jenis pathogen-patogen lainnya. Dalam
proses metabolisme, terjadi dua rangkaian reaksi yaitu reaksi anabolisme dan reaksi
katabolisme. Kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut saling berkaitan satu sama lain,
energi yang dibebaskan dari rangkaian reaksi katabolisme digunakan untuk menggerakkan
rangkaian reaksi anabolisme. (Ismed,2013).

Klasifikasi metabolisme terbagi menjadi:

1. Katabolisme merupakan proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia


yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Saat molekul terurai menjadi
molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas.
Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi
semacam tu disebut juga reaksi eksoterm. Katabolisme merupakan reaksi perombakan
senyawa dengan molekul Kompleks untuk membentuk senyawa-senyawa dengan
molekul yang lebih sederhana, serta menghasilkan energi Proses katabolisme juga
disebut sebagai proses pelepasan energi
2. Anabolisme merupakan reaksi kebalikan dari katabolisme. Reaksi anabolisme
membentuk senyawa dengan molekul-molekul sederhana menjadi senyawa dengan
molekul yang lebih kompleks. Proses anabolisme ini membutuhkan energi yang
biasanya diperoleh dari energi yang dihasilkan pada proses katabolisme. Pada
kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik
berubah menjadi energi kimi sebagai energi potensial berupa katan senyawa organik
pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan
efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya
disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm Kedua
rangkaian reaksi tersebut berlangsung secara sistematis dan teratur. Proses kedua
rangkaian reaksi metabolisme tersebut dapat dipercepat dengan adanya suatu
katalisator berupa enzim

Lipid atau lemak merupakan suatu zat yang kaya akan energi, dan berfungsi sebagai sumber
energi utama untuk proses metabolisme. Lipid adalah golongan senyawa organik yang
sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan
senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira kira 40% dari
makanan yang dimakan setiap hari.

Sifat umum Lipid:

1. Tidak larut dalam air (nonpolar)


2. Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbon
tetraklorida.
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadangkadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
4. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

Lipid merupakan senyawa organik yang penting bagi tumbuhan (baik mikro maupun
makro), hewan dan mikroba. Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi metabolik dan asam
lemak esensial yang berperan dalam struktur seluler, pemeliharaan dan integritas
biomembran. Lemak juga merupakan sumber fosfolipid, disamping itu lemak juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein yang
sangat penting, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Fungsi utama yang
dijalankan oleh lipid pada semua jenis sel berakar dari kemampuannya membentuk
membran yang berbentuk seperti lembaran. Membran plasma pada sel prokariotik maupun
sel eukariotik berfungsi memisahkan bagian seluler sel dari lingkungan luarnya sehingga sel
dapat menjalankan fungsinya sebagai unit kehidupan.

Lipid disusun oleh sejumlah senyawa lemak yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform dan benzene. Termasik senyawa Iipid adalah
monogliserida, digiserida, fosfatida, serebrosida, sterol, terpen, asam lemak dl (Poodjadi
1994; Zamora, 2005).

Senyawa lipid dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu:

1. Lipida Sederhana
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak yang
telah dipisahkan dari jaringan asalnya. Mengandung sejumlah kecil komponen selain
trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida, glikolipida), sterol yang
berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin,
pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi
wama dan flavor produk. Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang
merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai Panjang. Minyak nabati terdapat
dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran.
Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari giserol dan asam lemak
Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi
ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini
sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu
sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut tidak
sama disebut dengan trigliserida campuran. Pada umumnya trigliserida alam mengandung
lebih dari satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan 3
molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul gliserol.

2. Lipida Majemuk

Lipida majemuk jika dihidrosis akan menghasilkan gliserol, asam lemak dan zat lain.
Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan
glikolipida. Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan
asam lemak, gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang termasuk
dalam golongan ini adalah lestin dan sephalin. Sedangkan Glikolipida adalah lipid yang
terdiri dari asam lemak, spingosin, dan karbohidrat. Contoh lain dari lipid kompleks
adalah sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein.

3. Lipida Sterol
sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak
setelah penyabunan (reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa kuat (misalnya
NaOH)). Oleh karena sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam residu.
Lebih dari 30 jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang dan
tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri. Persenyawaan sterol yang
terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitosterol Senyawa kolesterol umanya
terdapat dalam lemak hewani, sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak nabati

2.2 Proses Mekanisme Lipid


Pada tumbuhan ada dus metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses
metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses
biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam mukkeat. Sebaliknya
proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu
seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Sedangkan Metabolit sekunder
tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Senyawa-
senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di alm

Fungsi utama metabolit sekunder adalah melindungi tanaman dari serangan mikroba,
contohnya tanaman akan membentuk fitoakeksin, senyawa khusus yang disintesis di sekitar
sel yang terinfeksi mempertahankan diri dari gangguan predator, untuk mehwan ginggan
herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya

Menjadi beracun, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk


melindungi tanaman dari terpaan sinar UV. Memenangkan persaingan dengan cara
menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya,
sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu
penyebaran biji Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna
cerah (Hanani E, 2010)

Prores Pembentukan Minyak Pada Tumbuhan

Kandungan minyak, baik pada tanaman, disintesis dari jalur biokimia yang sama yakni
biosintesis asam lemak. Biosintesis asam lemak ini tidak jauh berbeda antara satu tanaman
dengan tanaman lainnya, kecuali untuk jalur jalur alternatif pembentukan asam lemak pada
kondisi tertentu. Pembentukan minyak pada tanaman selalu ditandai dengan adanya
akumulasi senyawa trasigserol (TAG) pada bagian-bagian tanaman, seperti biji dan buah.
Berawal dari senyawa TAG inilah, berbagai bentuk lemak yang akan dirubah menjadi
minyak disintesis. Bentuk lemak yang dibusikan masing-masing tanaman akan berbeda-
beda tergantung pada strukturnya yang didasarkan pada panjang rantai dan jumlah ikatan tak
jenuhnya.

Senyawa TAG umumnya ditemukan sebagai cadangan lemak atau minyak dan tergolong
sebagai lipid non-polar (netral), yang membedakannya dari lipid membran polar. TAG
tersusun atas tiga rantai asam lemak yang teresterifikasi melalui gugus hidroksil pada tulang
punggung gliserolnya. Biosintesis TAG pada tanaman berlangsung di tiga tempat, yakni
plastida, mitokondria, dan sistem endomembran. Meski substratnya dapat diganti namun
masing-masing kompartemen di sel tanaman ini memiliki jalur sintesis TAG yang
independen. Salah satu jalur biokimia yang dikenal dan terkait dengan biosintesis TAG pada
tanaman adalah Jalur Kennedy. Jalur siklus Kennedy ini terdiri atas sejumlah tahapan asilasi
serta penambahan gliserol-3-fosfat pada masing-masing gugus hidroksil dari senyawa
gliserol tersebut (Kennedy, 1961 cit Yu et al. 2011). Tubuh lipid merupakan struktur lapisan
tunggal yang diselubungi oleh membran dan protein yang melekat pada organel dengan
diameter sekitar 0.2-2.5 am. Tubuh lipid ini umumnya terletak di stoplasmu pada hampir
semua sel tanaman (Murphy, 2001 cit Yu et al. 2011). Tubuh lipid pada tanaman tidak harga
berperan sebagai penyimpan cadangan lemak seluler, namun juga menyediakan energi
simpan yang efektif selama proses perkecambahan benih. Plastoglobula adalah tubuh lipid
yang ditemukan di dalam plastida yang mengandung TAG, senyawa metabolit dari
golongan isoprenoid, dan protein (Brehelin et al., 2007 cit Yu et al., 2011). Senyawa
trasigliserol yang disimpan di dalam bji dan buah tanaman disintesis dari hasil fotosintat
berupa molekul gula yang selanjutnya dikonversi menjadi sejumlah prekursor yang
dibutuhkan dalam biosintesis asam lemak. Glikolisis, yang merupakan bagian dari jalur
biosintesis karbohidrat, memainkan peranan penting dalam proses konsi ini (Gambar 1).

Senyawa piruvat yang dihasilkan dari proses glikolisis akan dikonversi menjadi asetil ko-
A oleh kompleks enzim piruvat dehydrogenase yang terdapat di plastida (Durret et al, 2008)

Fats and lipids


Fatty acid, glycerol

Gambar 1. Skema proses Metabolisme pada tumbuhan. (Ophardt,2003)

Asetil ko-A yang dihasilkan dari piruvat selanjutnya diaktifkan menjadi malonil ko-A yang
dikatalis oleh kompleks enzim asetil ko-d karboksilase (ACC) di plastida (Nikolu et al.,
2003). Maloni ko-A yang dihasikan oleh ACC menyusun donor karbon untuk masing-
masing siklus lintasan biosintesis asam lemak (Gambar 2). Sebelum memasuki proses
biosintesisnya, gugus malonil ditransfer dari ko-A ke kofaktor protein yang disebut acyl
carrier protein (ACP), yang merupakan substrat utama komplek enzim yang mensintesis
asam lemak. Proses transfer ini dikatalis olch enzim malonil ko-AACP S-maloniltransferase
(MAT). Asam lemak dihasilkan melaka kompleks mutisubunit yang dapat dengan mudah
dipisahkan yang tersusun atas enzim monofungsional yang dikenal dengan enzim fatty acid
sinthase (FAS) FAS menggunakan asetil ko-A sebagai un awal dan maloni-ACP sebagai
elongator. Malonil thioester selanjutnya memasuki rangkaian reaksi kondensasi dengan
asetil ko-A dan akseptor asil-ACP. Reaksi kondensasi awal dikatalis oleh enzim 3-ketoasil-
ACP sintase tipe III (KAS III) dan menghasilkan 40-ACP. Kondensasi selanjutnya dikatalis
oleh KAS 1 (isoform KAS B) yang dapat menghasilkan 160-ACP dan KAS II (KAS A)
yang akhirnya memperpanjang rantai 160-ACP menjadi 180-ACP (Pidkowich et al. 2007).

Gambar 2. Skema lintasan biosintesis lipid pada tanaman.

Reaksi tambahan dibutuhkan setelah masing-masing tahapan kondensasi untuk


memperoleh asam lemak jenuh dengan dua karbon yang lebih panjang dibandingkan saat
siklus awal yang dikatalis oleh sejumlah enzim seperti 3-ketoasil-ACP-reduktase (KAR),
hidroksiasi-ACP-dehidratase, dan eno-ACP-reduktase (ENR) (Mou et al. 2000 ct Band dan
Lepiniec, 2010). Selma proses sintesisnya, gugus asid dihidrolisis okh asil-ACP-thioesterase
(Fat A dan Fat B) yang melepaskan asam lemak bebas. Tipe FatA melepaskan okat dari
ACP, sedangkan thioesterase FatB aktif dengan asil-ACP jenuh dan tidak jenuh (Mayer dan
Sharkin, 2007). Asam lemak selanjutnya diaktifkan menjadi ester ko-A di bagian membran
luar dari kloroplas oleh rantai panjang asil-koA-sintetase (LACS) sebelum dibawa ke
retikulum endoplasm (Baud dan Lepine, 2010)

Kompleks FAS umumnya menghasilkan 180-ACP. Hanya saja, struktur stearat (180) ini
jarang sekali dibawa dari plastida sehingga struktur ini jarang terakundasi di dalam buah
atau biji. Struktur asam lemak yang dibawa dari plastida ko RE sebagian besar berbentuk
palmitat (160) Struktur 160-ACP inilah yang dikepaskan oleh mesin FAS sebelumn
dikonversi menjadi 18:0-ACP.

Makonil-koA di sitosol digunakan untuk sintesis VLCFA (very long-chain fatty acids),
yakni asam lemak dengan 20 atau lebih atom karbon. VLCFA terdapat di sel tanaman dalam
jumlah yang sangat banyak terutama pada permukaan dan dalam bentuk lapisan lilin dan
pada komponen kutikula dimana senyawa ini berperan dalam proses pertahan terhadap
xenobiotik (Yu et al, 2011). VLCFA adalah prekursor VLC-PUFA yang sangat penting bagi
kesehatan dan gizi manusia (Das, 2006 cit Yu et al., 2011) yang hanya dapat dihasilkan oleh
tanaman tingkat tinggi

Setelah dipisahkan dari ACP, asam lemak bebas dibawa dari plastida dan dikonversi
menjadi asil ko-A. Asam lemak yang baru ini dapat diolah menjadi TAG pada biji dan buah
yang sedang berkembang melaka beberapa cara, salah satunya melalui jalur Kermedy.
Melalui jalur ini, dua rantai asil diesterifikasi dari asil ko-A menjadi gliserol-3-fosfat untuk
membentuk asam fosfatidik (PA), yang selanjutnya beberapa senyawa fosfit tersebut akan
dibuang sehingga terbentuk diasilgliserol (DAG). Dengan menggunakan asil ko-A sebagai
donor asil, enzim Diasilgliserol Asiltransferase(DAGT) akan mengkonversi DAG menjadi
TAG (Durrett et al., 2008).

Sebagai alternatif dari jalur Kennedy, asam lemak baru juga dapat bergabung pertama
kali dengan lipid membran pada kantung plastida dan atau pada retikulum endoplasma.
DAG dan fosfatidilkoln (PC) dapat saling bertukar tempat melalui aktivitas enzim
kolinfosfotransferase, yang menggambarkan jalur khusus bagi laju asam lemak ke dalam
dan ke luar PC. Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya bukti yang menyatakan
bahwa fingsi PC sebagai senyawa intermediat sangat penting dalam mendorong
pembentukan TAG, terutama yang berasal dari tipe PUFA (polyunsaturated fatty acidy.
Menurut laporan Ohlrogge dan Jaworski (1997) dalam Durrett et al. (2008), diketahui
bahwa adanya tambahan proses desaturasi okat (18:1) yang berlangsung ketika oleat ini
diesterifikasi menjadi PC. Hasil stadi hinnya juga menunjukkan bahwa asam lemak yang
baru diusikan dapat langsung diolah menjadi PC melalui mekanisme editing asil
dibandingkan melalui senyawa intermediat PA dan DAG (Bates et al., 2007).

Rantai asil dari PC dapat diolah menjadi TAG melaki beberapa Cara, yaitu:

(a) Konversi balik ke DAG dan


(b) melalui proses konversi DAG ke TAG dengan menggunakan PC yang Dikatalis och
enzim fosfolipid dasigerol asitransferase (PDAT)(Dahlqvist et al., 2000).
Palmitat (160) dan stearat (180) adalah produk utama dari aktivitas enzim sintase asam
lemak di plastida. Namun, asam lemak utama yang dibutuhkan oleh tanaman berupa
senyawa C18, seperti oleat (18:1A9), linoleat (18:249, 12) dan linolenat (18:349, 12, 15).
Ketiga jenis asam lemak ini berperan sebagai penyusun. Selain ketiga asam lemak ini
terdapat berbagai asam lemak jenis kain yang memiliki rantai karbon yang lebih panjang,
jumlah ikatan ganda tak jenuh yang lebih banyak, dan jumlah gugus hidroksil yang lebih
banyak. Variasi asam lemak ini akan berkontribusi dalam munculnya mekanisme modifikasi
cadangan kemak lain dalam sel tanaman (Azetmallera et al., 2003 cir Yu et al., 2011).
Modifikasi asam lemak selama biosintesis lemak pada tanaman merupakan suatu proses
krusial dalam membentuk cadangan asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh tanaman itu
sendiri.

Jalur Sintesis Tag

Ketika TAG telah terbentuk di dalam RE, tepatnya di dalam sub-domain khusus organel
(Shockey et al., 2006 cit Baud dan Lepinice, 2010), TAG selanjutnya dibawa dan
diakumulasikan ke struktur sub-seluler yang dikenal sebagai tubuh lipid (lipid body) atau
tubuh minyak (oil body). Tubuh minyak merupakan organel berbentuk lonjong dengan
diameter antara 0.2-2.5 m (tergantung pada spesies tanamannya), yang tersusun atas sebuah
matriks TAG yang dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal fosfolipid. Pada lapisan ini
terdapat rantai alifitik yang berorientasi ke TAG yang berada di kamen dan guns fosfat yang
berada di sitosol (Yatsu dan Jacks, 1972 cit Baud dan Lepiniec, 2010). Tubuh minyak ini
tumbuh dari domain mikro di dalam RE (Gambar. 3) (Baad dan Lepiniec, 2010).
Gambar. 3 Jahr Sintesis Tag (Ramli et al., 2002)

Kandungan Lipid Pada Biji

Penyimpanan asam lemak berbentuk minyak dan lemak dalam jumlah yang relatif besar
dapat ditemukan sebagai bahan cadangan penting dalam buah dan biji bijan (Estiti 1995).
Cadangan ini tersimpan dalam endosperm atau perisperm dalam bentuk lipid dengan
kandungan yang beragam. Persentase kandungan lipid beberapa biji-bijian pada Tabel 1.

Jaringan
Spesies Kandungan Lipid
Cadangan
Jagung Endosperma 5%

Gandum Endosperma 2%

Kapri Kotiledon 2%

Kacang tanah Kotiledon (40 – 50) %

Kedelai Kotiledon 17 %
Jarak Endosperma 64 %

Bunga matahari Kotiledon (45 - 50) %

Tabel 1.1 Kandungan Lipid Pada Biji-bijian,

Kandungan Lipid pada Biji-bijan yang paling tinggi di peroleh dan biji tumbuhan jarak
dengan kandungan lipid 64%, sedangkan kandungan lipid yang terendah di peroleh dari
gandum dan kapri dengan Kandungan lipid 2%

Adapun fungsi lipid pada tumbuhan yaitu sebagai komponen struktural membran, dengan
jenis lemak yang terlibat giserolipid, sphigolipid dan sterol. Sebagai senyawa penyimpan
(storage compounds) dengan jenis senyawa trigliserida dan lilin. Untuk senyawa aktif dalam
reaksi transfer elektron dengan adanya pigmen klorofil, ubuquinon dan plastoquinon.
Sebagai fotofroteksi dengan adanya jenis lemak karotenoid. Jenis lemak tokoferol berfungsi
untuk perlindungan terhadap kerusakan dari radikal bebas. Untuk jenis kutin suberin dan
lilin yang merupakan asam lemak berantai panjang itu memiliki fungsi sebagai penyaringan
dan Perlindungan air pada permukaan tanaman.

Adapun fungsi-fungsi lain dari metabolisme lipid yaitu:

1. Modifikasi protein penambahan dan penyambungan membran dengan Jenis asam lemak
utama 14:0 dan 16:0.

2. Asilasi Prenilisi, Glikolisasi. Signaling Internal External dan Senyawa pertahanan


dengan jenis-jenis lemak yang terlibat seperti phosphatidy linosytol delicol, asam
asisad, gliberelin, minyak atsiri komponen resin dan terpen.

Biosintesis Asam Lemak.

Asam lemak dibentuk oleh kondensasi berganda unit asetat dari asetil CoA. Sebagian besar
reaksi sintetis asam lemak terjadi hanya di kloroplas daun serta di proplastid biji dan akar.
Asam lemak yang disintesis di kedua organel ini terutama adalah asam palmitat dan asam
oleat. Asetil CoA yang digunakan untuk membentuk lemak di kloroplas sering dihasilkan
oleh piruvat dehidrogenase dengan menggunakan pinat yang dibentuk pada glikolisis di
stosol Sumber lain asetil CoA pada kloroplas beberapa tumbuhan adalah asetat bebas dari
mikotondria. Asetat ini diserap oleh plastid dan diubah menjadi asetä CoA, unnak digakan
membentuk asam lemak dan lipid lainnya. (Salisbury dan Ross, 1995)

Rangkuman reaksi sintetis asam lemak dengan contoh asam palmitat dapat diberikan
sebagai berikut:

8 asetil CoA+7ATP3+14 NADPH-14 H+ palmitil CoA +7 CoA +7ADP2-+7 H2PO4 +


14 NADP+ +7 H20

Pada reaksi sintesa asam lemak, enzim CoA dan protein pembawa asil (ACP) mempunyai
peranan penting Enim-enzim ini berperan membentuk rantai asam lemak dengan
menggabungkan secara bertahap satu gugus asetil turunan dari asetat dalam bentuk asetil
CoA dengan Sebanyak n gas malonil turunan dari malorut dalam bentuk malonil CoA,
seperti ditunjukkan pada reaksi berikut. (Weete, 1980).

Acetil CoA+n Malonil CoA + 2n ADPH + 2n H+ → CH3(CH2- CH2) CO


COA+nCO2+nCoASH+2n NADP++ (n-1) H20

Sintesa asam lemak berlangsung bertahap dengan siklus reaksi perpanjangan rantai asam
lemak hingga membentuk rantai kompit C16 dan C18. Biosintesis pada tanaman terjadi di
dalam plastida, selima biosintesis asam lemak serangkaian gugus reaksi berulang
menggabungkan asetil CoA menjadi gagus asil 16 atau 18 atom karbon. Sintesis dan
metabolisme lipid berlangsung di berbagai organel dan dalam beberapa kasus melibatkan
pergerakan lipid dari satu seker ke kompartemen yang lain.

2.3 Peranan Metabolisme Lipid


Adapun fungsi atau peranan lipid pada tumbuhan yaitu sebagai sumber energi metabolik dan
asam lemak esensial yang berperan dalam struktur seluler, pemeliharaan dan integritas
biomembran. komponen struktural membran, dengan jenis lemak yang terlibat gliserolipid,
sphigolipid dan sterol. Sebagai senyawa penyimpan (storage compounds) dengan jenis
senyawa trigliserida dan lilin. Untuk senyawa aktif dalam reaksi transfer elektron dengan
adanya pigmen klorofil, ubuquinon dan plastoquinon. Sebagai fotofroteksi dengan adanya
jenis lemak karotenoid. Jenis lemak tokoferol berfungsi untuk perlindungan terhadap
kerusakan dari radikal bebas. Untuk jenis kutin suberin dan lilin yang merupakan asam
lemak berantai panjang itu memiliki fungsi sebagai penyaringan dan perlindungan air pada
permukaan tanaman. Adapun fungsi-fungsi lain dari metabolisme lipid yaitu:
1. Modifikasi protein, penambahan dan penyambungan membran dengan jenis asam
lemak utama 14 : 0 dan 16 : 0.
2. Asilasi ,Prenilasi, Glikolisasi, Signaling Internal External dan Senyawa pertahanan
dengan jenis-jenis lemak yang terlibat seperti phosphatidy linosytol, delicol, asam
asisad, giberelin, minyak atsiri, komponen resin dan terpen.
2.4 Dampak Metabolisme Lipid
Lipid tanaman memiliki dampak besar pada ekonomi dunia dan nutrisi manusia. Mayoritas
minyak yang digunakan manusia adalah triasilgliserol yang berasal dari biji atau buah.
Memang, benih dibagi menjadi tiga kategori menurut cadangannya.
Biji yang mengandung lebih dari 45% protein disebut biji protein. Biji bertepung
mengandung lebih dari 70% karbohidrat seperti sereal. Biji berminyak mengandung lebih
dari 50% lipid dalam bentuk triasilgliserol yang diesterifikasi umumnya oleh asam palmitat,
oleat, linoleat, dan linolenat di sebagian besar biji.
Beberapa tanaman dapat menghasilkan asam lemak yang tidak biasa seperti asam lemak
hidroksil, asam lemak siklopropana, asam lemak epoksi, dan asam lemak tak jenuh
terkonjugasi dalam minyak bijinya, banyak di antaranya memiliki aplikasi industri yang
berguna. Asam lemak yang tidak biasa ini terakumulasi secara istimewa dalam
triasilgliserol.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sel
hidup dan berlangsung secara terus-menerus untuk mensintesis senyawa-senyawa organic
dalam tumbuhan.Lipid atau lemak merupakan suatu zat yang kaya akan energi, dan
berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme.

Asam lemak dalam bentuk lemak dan minyak sebagai senyawa trigliserida umumnya
terdapat pada biji-bijian. Lemak dan minyak yang tergolong lipid terdapat sebagai tumpukan
bahan cadangan dan sumber energi Asam lemak atau minyak diproduksi pada daun. Namun
minyak dan lemak pada biji-bijian diproduksi dengan biosintesis karena lemak dan minyak
yang tidak larut dalam air. Pada biji-bijian lemak diproduksi dari asetil CoA dahm
proplastid. Energi yang diperlukan untuk sintesis asam lemak yaitu elektron NADPH
tersedia dari lintasan respirasi pentosa fosfat, dan ATP dari glikolisi piruvat. Sintesis asam
lemak dari malonil ACP yang ditransfer dari maknil CoA hasil sintesis dari asetil CoA,
berkingsung memiliki pengulangan sikkus pembentukan rantai asam lemak hingga memiliki
jumlah atom karbon yang lengkap.

Lipid tanaman memiliki dampak besar pada ekonomi dunia dan nutrisi manusia. Beberapa
tanaman dapat menghasilkan asam lemak yang tidak biasa seperti asam lemak hidroksil,
asam lemak siklopropana dll. Asam lemak yang tidak biasa ini terakumulasi secara istimewa
dalam triasilgliserol.

DAFTAR PUSTAKA

susanti, a. (2014). metabolisme lipid paada tumbuhan, 1-18.


susanti, a. (2014). metabolisme, 1-27.

Kusuma, P. (2023). Metabolisme: Pengertian, Tahapan, Faktor, dan Cara Meningkatkannya.


diakses 22 Maret 2023, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 432921/metabolisme-
pengertian-tahapan-faktor-dan-cara-meningkatkannya.

Anda mungkin juga menyukai