Anda di halaman 1dari 10

PROSES RESPIRASI

Nama: Hamida Rahareng


Nim: 183145201180
Kelas: F/2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan alam. Dari kekayaan alam
tersebut tentunya terdapat banyak keanekaragaman hayati yang dijumpai. Salah satunya yaitu
berbagai tumbuhan yang memiliki jenis yang berbeda-beda. Tumbuhan memiliki ciri yang khas
yaitu adanya klorofil atau zat hijau daun yang digunakan untuk proses fotosintesis. Setiap
makhluk hidup pasti memiliki ciri adanya kehidupan, salah satunya yaitu bernapas atau
respirasi. Sama halnya dengan makhluk hidup yang lain, tumbuhan pun melakukan proses
bernapas. Sel pada tumbuhan dan hewan menggunakan respirasi seluler sebagai alat untuk
mengubah energi tersimpan menjadi bahan kimia yang dikonsumsi oleh sel individual.
A. Pengertian Respirasi

Respirasi berasal dari kata latin respirare, yang secara harfiah berarti bernapas.
Semua sel yang aktif terus menerus melakukan respirasi. Respirasi bukan hanya
sekedar pertukaran gas, tetapi merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa
(substrat respirasi) dioksidasi menjadi CO diserap direduksi membentuk H2O,
sedangkan Pada tahun 1780-an, seorang ahli kimia bangsa prancis yaitu Lavoisier
yang menyatakan bahwa respirasi adalah pembakaran yang diinterprestasikan
secara tepat sebagai kombinasi kimia dari senyawa yang terbakar dengan oksigen. Ia
juga dapat menunjukkan bahwa udara yang dikeluarkan pada waktu bernapas
mengandung uap air.
B. Senyawa Kimia Tumbuhan
•Senyawa kimia merupakan kandungan yang terdapat dalam tumbuhan yang sejak berabad-abad, banyak
senyawa dari tumbuhan memiliki peran luar biasa dalam bidang pengobatan. Tumbuhan yang berpotensi
sebagai obat tetap digunakan sampai saat ini karena masih memiliki efek farmakologis dan ekonomis, baik
digunakan secara langsung atau setelah modifikasi kimia. Senyawa kimia ini dihasilkan dari proses respirasi
yang mana berupa metabolisme atau metabolit yang dikeluarkan melalui proses respirasi pada tumbuhan.
•Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu
zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua proses yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Sedangkan
katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui
proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun
reaksi yang rumit. Atau dengan pengertian lain, anabolisme adalah pembentukan molekulmolekul kompleks
menjadi molekul-molekul sederhana, contoh respirasi (Renobayan, 2011).
Substrat Respirasi

Respirasi terdiri dari beberapa substrat atau senyawa organik yang


dioksidasikan ke dalam prosesnya. Substrat respirasi tersebut antara
lain adalah karbohidrat, gula (glukosa, fruktosa, sukrosa), pati, lipid,
asam organik, dan protein. Adapun beberapa bagian dari tumbuhan
yang paling aktif dalam melakukan respirasi adalah kuncup bunga,
tunas, biji yang mulai tumbuh atau muncul akar, ujung batang, dan
ujung akar.
Reaksi Umum Respirasi

Reaksi yang terjadi selama proses respirasi merupakan kebalikan dari


reaksi yang terjadi selama fotosintesis. Hasil akhir dari fotosintesis
adalah glukosa, sedangkan pada respirasi adalah air. Proses terjadinya
respirasi terdiri dari tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus krebs dan
transfer elektron (Salissbury and Ross,1995).
Reaksi umum respirasi terbagi atas 3 ciri yaitu:
1. Glikolisis

Glikolisis merupakan rangkaian perubahan glukosa menjadi asam piruvat.


Glikolisis adalah proses penguraian heksosa menjadi triosa yang terjadi di sitosol.
Proses ini terjadi dari dua bagian, yaitu penguraian substrat heksosa baik glukosa
maupun fruktosa yang berasal dari pati dan sukrosa maupun fruktosa menjadi
fruktosa 1,6 biposfat (Dermawan,1983).

2. Siklus Krebs

Siklus asam sitrat (siklus kreb) adalah asam piruvat yang dioksidasi
menjadi CO2 dan air. Bila cukup oksigen asam piruvat dapat
ditransfer ke dalam mitokondria melalui pertukaran dengan OH-
pada membran dalam. Piruvat dalam teknisnya bukan merupakan
bagian dari siklus asam sitrat.
3. SistemTtransfer Elektron

Sistem transfer electron merupakan polipeptida integral. Selain itu, ada beberapa electron yang
berada pada membrane dalam. Diantaranya adalah pada membran dalam kea rah ruang antar
sel terdapat protein yang terkait kuat pada membrane yang membawa elektron dari NADH
dan NADPH dari sitosol dank e arah matriks pada membran dalam juga terdapat pembawa
elektron yang terikat kuat (NADH
dehidrogenase). Komponenkomponen ini dapat bebas bergabung pada membran dalam yang
bersifat alir, untuk melakukan peranan sebagai system transport elektron (Dermawan, 1983).
Terdapat dua ciri metabolisme pada respirasi tumbuhan, yaitu senyawa
metabolisme atau metabolit primer dan senyawa metabolit sekunder.

1. Metabolit primer 2. Metabolit sekunder


Pada fase pertumbuhan, tumbuhan utamanya
Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu
memproduksi metabolit primer, sedangkan metabolit
metabolit (produk metabolisme) dari molekul yang
sekunder belum atau hanya sedikit di metabolisme.
sederhana hingga menjadi molekul yang lebih kompleks
Sedangkan metabolism sekunder terjadi pada saat sel
yang terjadi pada organism hidup. Metabolisme pada
dalam tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih
makhluk hidup dapat dibagi menjadi metabolisme primer
terspesialisasi (fasestasioner) (Mohr & Schopfer 1995).
dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan
. Yang tergolong dalam metabolit primer adalah
metabolit primer sedangkan metabolism sekunder
senyawasenyawa yang diproduksi dan terlibat pada jalur
menghasilkan metabolit sekunder (Sari, 2012).
metabolisme primer (contohnya glikolisis, siklus asam
Contoh metabolisme primer yaitu protein, karbohidrat, sitrat/siklus Krebs, dan fotosintesis). Contoh metabolit
lipid, dan asam amino. primer adalah protein, karbohidrat, lipid, asam amino,
  nukleotida, danasetil CoA (Siegler 1998).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai