Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“METABOLISME DAN FISIOLOGI MIKROORGANISME”

DISUSUN OLEH :

NAMA : AINY RAMADHANY


NIM : G701 19 103
KELAS :B

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sama seperti makhluk hidup lainnya, mikroorganisme dalam hidupnya juga


mengalami metabolisme karena metabolisme merupakan salah satu ciri yang dilakukan
oleh makhluk hidup. Metabolisme sebenarnya bukan istilah asing, maksudnya sudah
banyak masyarakat awam yang telah mendengar tentang metabolisme. Meskipun
mungkin sebagian dari mereka tidak mengetahui betul definisi tentang metabolisme,
yang jelas istilah ini menjadi kata yang tidak asing bagi telinga mereka. Kehidupan
makhluk hidup, termasuk mikroorganisme tidak luput dari sebuah proses dalam
kehidupannya. Proses itulah yang secara sederhana boleh diartikan sebagai
metabolisme.
Ada beberapa pengertian tentang metabolisme. Semua pengerian sebenarnya
mengarah pada satu tujuan, yakni proses. Bahwa metabolisme adalah sebuah rangkaian
reaksi bersifat kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi ini terjadi sebagai
modal/sumber makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya.
Metabolisme sangatlah berkaitan erat dengan kerja enzim sebagai substansi yang
ada dalam sel yang jumlahnya amat kecil dan mampu menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan yang berkaitan dengan proses-proses seluler dan kehidupan.
Semua aktivitas metabolisme prosesnya dikatalisis oleh enzim. Jadi kehidupan tidak
akan terjadi tanpa adanya enzim dalam tubuh mahluk hidup.
2. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan mikroorganisme ?

2. Bagaimana fisiologi mikroorganisme secara umum ?

3. Apa sajah yang termasuk dalam metabolit primer dan sekunder mikroorganisme ?

3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian mikroorganisme.

2. Mengetahui fisiologi mikroorganisme

3. Memahami metabolit primer dan sekunder mikroorganisme


BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Metabolisme

Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup,


dan merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup
berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim. Secara singkat, metabolisme adalah
proses pembentukan metabolit. Metabolit adalah senyawa-senyawa organic yang
dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme. Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik
yaitu:
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi prekursor unit pembangunbagi
makrmolekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembngunan ini menjadi protein, asam nukleat,
lipid, polisakarida, dan komponen selainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang di perlukan dalam fungsi
khusus sel.
Metabolisme terdiri dari dua proses yag berlawanan, keduanya berangsung
serempak. Aspek metabolisme yang pertama adalah anabolisme, yaitu proses sintesis
makromolekul kompleks misalnya asam nukleat, lipid, dan polisakarida serta
penggunaan energi. Aspek metabolisme yag kedua adalah suatu proses yang berlawanan
disebut katabolisme. Proses katabolisme merupakan proses penguaraian bahan organik
kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana atau bahan anorganik dan
menghasilkn energi, misalnya adenosin trifosfat (ATP) atau guanosine trifosfat (GTP).
Metabolit adalah hasil dari metabolisme. Metabolit dibedakan menjadi dua
macam, yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder.

Mikroorganisme dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme. Metabolisme


mikroorganisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
mikroorganisme. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme
terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Dalam metabolisme mikroorganisme,
energi fisik atau kimiawi dikonversi menjadi energi melalui metabolisme
mikrorganisme dan disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang disebut adenosine 5′-
triphospate (ATP). Mikroorganisme misalnya bakteri dalam hidupnya melakukan
aktivitas metabolisme. Tujuan metabolisme agar bakteri dapat bertahan melangsungkan
fungsi hidup.

Proses Metabolisme
1. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan, pembentukan karbohidrat
yang membutuhkan energi dan sintetis protoplasma. Merupakan sintesis protoplasma
yang meliputi proses sintesa makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan
polisakarida, dan penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang
lebih sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan karbohidrat melalui reaksi
oksidasi substrat. Merupakan oksidasi substrat yang diiringi dengan terbentuknya
energi, meliputi proses degradasi sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks
menjadi bahan organik sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah pembentukan
senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik). Misalnya pada fotosintesis
yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O. Sedangkan katabolisme adalah
penguraian senyawa yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik), misalnya pada
respirasi yang menguraikan karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.

2. Fisiologi mikroorganisme

• Fisiologi umum

➢ Secara umum, organisme mikroskopis pada tingkatan seluler memiliki


metabolisme seperti pada umumnya sel eukaryotik maupun prokariyotik.
➢ Perbedaan terletak pada cara memperoleh nutrisi, dan cara hidup yang akan
berpengaruh terhadap kemampuan metabolit yang khas untuk setiap jenis
mikroba.

➢ Lingkungan tempat hidup (habitat) juga berpengaruh terhadap kemampuan


metabolisme suatu mikroba.

• NUTRISI BAKTERI

➢ Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.


Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri
parasit tergolong bakteri heterotrof.

➢ Bakteri autotrof bakteri yang dapat mensistesis makannya sendiri : (1) bakteri
foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.

➢ Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya

➢ Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan


respirasinya.

• PERTUMBUHAN BAKTERI
Dipengaruhi oleh beberapa faktor :

➢ Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.

➢ Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat


menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri

➢ Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat
mematikan bakteri.

➢ Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri.

• NUTRISI FUNGI

➢ Heterotrof ; bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit


➢ Fungi menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen

➢ Fungi bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,


vitamin, dan senyawa kimia lainnya

3. Metabolit primer dan metabolit sekunder

Terdapat dua bentuk dasar metabolit mikroorganisme yang disebut metabolit


primer dan sekunder. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase
pertumbuhan primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder merupakan salah
satu yang dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan primer mikroorganisme,
seringkali menjelang atau fase stationer pertumbuhan.
1. Metabolit Primer
Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk
akhir atau produk anatara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang funsinya
sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara
intraseluler. Contohnya adalah protein, lemak, karbohidrat, dan DNA.pada
umumnya metabolit primer tidak diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar
mikroorganisme, produksi metaboit yag berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan mikroorganisme tersebut.
Proses metabolisme tersebut untuk membentuk metabolit primer disebut
metabolisme primer.
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer, misalnya etanol; dan
metabolit sekunder, misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu
yang sama dengan pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva
pertumbuhan populasi secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak
diproduksi hingga sel mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase
pertumbuhan logaritmiknya, dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase
stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit sekunder dihasilkan,
disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme dapat merupakan
konversi dari metabolit primer mikroorganisme.
Ciri-ciri metabolit primer yaitu :
a. Terbentuk melalui metabolisme primer
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino,
vitamin, ukleotida, asam nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).
e. Dibuat dan dismpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.
2. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder diproduksi oleh mikroorganisme setelah fase pertumbuhan
aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya tidak diperlukan untuk metabolisme atau
pemeliharaan sel tujuan penting. Meskipun tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan,
namun metabolit sekunder dapat pula berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk
bertahan hidup.
Fungsi metabolit sekunder bagi mikroorganisme penghasil itu sendiri sebagian
besar belum jelas. Metabolit sekunder dibuat dan disimpan secara ekstraseluler.
Metabolit sekunder tidak diproduksi pada saat pertumbuhan sel secara cepat (fase
logaritmik) tetapi biasanya disintesis pada akhir siklus pertumbuhan sel, yaitu pada
fase stasioner saat populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan
jumlah sel yang mati. Pada fase ini sel mikroorganisme lebih tahan terhadap
keadaan ekstrm, misalnya suhu yang lebih panas atau dingin, radiasi, bahan-bahan
kimia, dan metabolit yang dihasilkannya sendiri (antibiotik).
Ciri-ciri metabolit sekunder adalah :
a. Dibuat mealui proses metabolisme sekunder
b. Diproduksi selama fase stasioner
c. Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak behubungan dengan
sintesis komponen sel atau pertumbuhan
d. Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler
e. Hanya dibuat oleh spesies tertentu dan dalam jumlah terbatas
f. Umumnya diproduksi oleh fungi filamemntus dan bakteri pembentuk spora
g. Merupakan kekhasan bagi spesies tertentu
h. Biasanya berhubungan dengan aktivitas anti ikroba enzim spesifik,
penghambatan, pendorong pertumbuhan, dan sifat-sifat farmakologis.

3. Hubungan Metabolit Primer Dengan Metabolit Sekunder


Sebagian besar metabolit sekunder merupakan molekul organik kompleks
yang dibutuhkan untuk sintesis sejumlah besar reaksi enzimatik spesifik. Sebagai
contoh, saat ini diketahui paling sedikit 72 tahap enzimatik yang dilibatkan dalam
sintesis antibiotika tetrasiklin dan lebih dari 25 tahap enzimatik pada sintesis
eritromisin, tidak satupun reaksi tersebut terjadi selama metabolisme primer, karena
bahan pemula untuk metabolisme datang dari jalur biosintetik utama.

Starting material (precursor) biosintesis metabolit sekunder didapatkan dari


proses metabolisme primer (Dewick, 1999). Struktur dan jumlah dari prekursor
menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu precursor-prekursor ini
sering disebut sebagai building blocks dari metabolit sekunder. Secara garis besar
hanya ada 3 senyawa antara (intermedier) pokok, yaitu : asetat, shikimat dan
mevalonat, ditambah beberapa L-asam amino (seperti ornitin dan lisin) yang berasal
dari proses metabolism primer, seperti fotosintesis, glikolisis, siklus pentosa dan
krebs (gambar 2, didalam kotak), degradasi β -oksidasi, dll. Jadi senyawa antara
tersebut merupakan “jembatan” antara metabolisme primer dan sekunder.

Berdasarkan pada macam senyawa antara sebagai sumber precursor, maka


biosintesis metabolit sekunder dapat dikelompokkan menjadi beberapa jalur
(pathway), yaitu: jalur asam asetat (Acetic pathway), jalur asam shikimat
(Shikimate pathway), jalur asam mevalonat (Mevalonate pathway), dan jalur-jalur
biosintesis alkaloid, protein/peptide, dan karbohidrat. Berdasarkan jalur biosintesis
tersebut maka : senyawa-senyawa asam lemak (baik jenuh maupun tidak jenuh),
prostaglandin, makrolid, poliketid aromatic biosintesisnya masuk ke dalam jalur
asam asetat; sedangkan senyawa-senyawa asam amino aromatic, flavonoid,
terpenoid, lignan, lignin, flavonolignan, dll. Biosintesisnya masuk ke dalam jalur
shikimat. Biosintesis kelompok terpen (seperti monoterpen, seskuiterpen, diterpen,
triterpen, dan tetraterpen), steroid, dll. Masuk ke dalam jalur mevalonat. Sedangkan
biosintesis bermacam-macam alkaloid (seperti kafein, teofilin, kinin, kuinidin,
kodein, morfin dan lain-lain) masuk ke dalam jalur precursor asam amino; dan
bermacam-macam protein/enzim, hormone, oligopeptida, masuk ke dalam jalur
peptide dengan precursor asam amino protein. Adapun biosintesis bermacam-
macam gula (baik monosakarid, olgosakarid, maupun polisakarid) masuk ke dalam
jalur karbohidrat (Dewick, 1999).

4. Manfaat metabolit primer dan sekunder dalam kehidupan

a. Metabolit Primer
Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya
pertumbuhan pada setiap organisme; oleh karena itu bersifat growth link.
b. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder banyak bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lain
karena banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen, vitamin ataupun
hormone serta kebanyakan diantaranya adalah antibiotik. Contohnya adalah
kloramfenikol dari Streptomyces venezuellae, Penicillin dari Penicillium
notatum, dan papaverin yang dihasilan oleh Papaver sp.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu :

1. Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup, dan
merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup
berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim

2. Organisme mikroskopis pada tingkatan seluler memiliki metabolisme seperti pada


umumnya sel eukaryotik maupun prokariyotik.

3. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase pertumbuhan
primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder merupakan salah satu yang
dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali
menjelang atau fase stationer pertumbuhan.

2. Saran

Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, misalnya masih ada kata-kata
yang salah dalam pengetikan, tidak mencantumkan kutipan atau catatan kaki. Hal itu
disebabkan karena keterbatasan waktu penulis dalam membuat makalah ini. Oleh sebab
itu penulis berharap agar pembaca dapat memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA

Dewick, P.M, 1999, Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach, John Willey &
Sons Ltd, England.
Hogg, S., 2005, Essential Microbiology, John Willey & Sons Ltd, England
Kristy, Yanti. 2014. Perbedaan Bakteri Anaerob dan aerob dalam penggunaan oksigen.
Website :
http://www.sridianti.com/perbedaan-bakteri-anaerob-dan-aerob-dalam-penggunan-
oksigen.html. Diakses pada 20 April 2017 pukul 22.23 WITA.
.
Pelczar, Michael J. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiolgi. Universitas Indonesia: Jakarta
Priani, Nunuk. 2003. Metabolisme Mikroorganisme. Website :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/818/1/biologi-nunuk1.pdf. Diakses pada 20
April 2017 pukul 22.23 WITA.
Sudibyo, R.S., 2002, Metabolit Sekunder : Manfaat dan Perkembangannya dalam Dunia
Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suharni, Theresia Tri. 2007. Mikrobiologi umum. Yogyakarta : Penerbit Universitas Atma
Jaya.
Wibowo, Marlia Singgih. 2013. Metabolisme Mikroorganisme. Website : http://
download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Biosintesis%20Senyawa%20Obat/
METABOLISME%20MIKROORGANISME.pdf. Diakses pada 20 April 2017 pukul 22.23
WITA.

Anda mungkin juga menyukai