Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ainy Ramadhany

NIM : G701 19 103


Kelas : B
Tugas Farmakologi Molekuler

Soal
Membuat tugas mengenai nama-nama obat (zat aktif) yang bekerja pada
1. Kanal Ion Natrium
2. Kanal Ion Kalium
3. Kanal Ion Calcium
4. Kanal Ion Klorida
Nama obat masing-masing 5 untuk masing-masing kanal ion dan mekanisme kerja obat tersebut

Jawab
1. Kanal Ion Natrium
a. Fenitoin
Mekanisme Kerja : Fenitoin memiliki beberapa efek besar pada beberapa sistem fisiologik.
Obat ini mengubah konduktansi Na+, K+, Ca2+, potensial membran, dan konsentrasi asam
amino dan neurotransmitter norepinefrin, asetilkolin, dan asam-aminobutirat (GABA). Kerja
utama fenitoin adalah untuk memblokade kanal natrium dan menghambat pembentukkan
potensial aksi berulang yang cepat. Fenitoin juga secara paradoks menyebabkan eksitasi pada
beberapa saraf selebral
b. Karbamazepin
Mekanisme Kerja : memperlama proses inaktivasi kanal ion Na+ sehingga kembalinya kanal
ke bentuk aktif diperlama atau mengurangi firing rate sehingga sel saraf tidak mudah dipicu
dan mencegah kejang
c. Kokain
Mekanisme kerja : melintasi membran kemudian berikatan dengan sisi sitoplasmik kanal Na+
sehingga kanal terinaktivasi dan memblokade kanal sehingga menghambat hantaran transmisi
impuls rasa sakit.
d. Lidocain
kerja utama lidocain yaitu memblokade reseptor target sehingga mengakibatkan hambatan
gerakan ion melalui membran. Kerja lidocain ini, secara bertahap akan menaikan ambang
rangsang membran, menurunkan kecepatan potensial aksi, memperlambat konduksi impuls
dan menurunkan faktor keamanan untuk konduksi saraf. Hal-hal inilah yang mengakibatkan
menurunnya penjalaran potensial aksi sehingga terjadinya kegagalan konduksi saraf
e. Procaine
Procaine penicillin G bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan, yaitu komponen
membran dinding sel bakteri. Selain menghambat sintesis peptidoglikan, antibiotik suntik ini
juga mengganggu tekanan osmotik dari dinding sel, sehingga menyebabkan dinding sel
bakteri mudah lisis
2. Kanal Ion Kalium
a. Quinidine
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja dengan cara memblokir aliran sinyal denyut jantung yang
tidak beraturan dan meningkatkan kemampuan jantung agar dapat bekerja secara normal.
b. Minoxidil
Mekanisme kerja : mekanisme kerja minoxidil yaitu menstimulasi sintesis DNA folikular dan
bekerja pada kanal kalium di rambut.
c. Sulfonilurea
Mekanisme kerja : sulfonilurea berikatan dengan reseptor Sulfonilurea dengan afinitas tinggi
yang berhubungan dengan Kanal kalium yang sensitif terhadap ATP pada bagian dalam sel
beta pankreas. Pengikatan Sulfonilurea akan menghambat efluks ion kalium, sehingga
menimbulkan dipolarisasi yang dapat membuka Kanal ion kalsium dan menimbulkan influx
kalsium. Terbukanya Kanal ionekalsium akan merangsang terjadinya Pelepasan insulin.
d. Cromakalim
Mekanisme kerja : obat ini merilekskan otot polos pembuluh darah secara langsung dengan
aktivasi saluran kalium sarcolemma, menyebabkanhiperpolarisasi membran sel efek dilator
vaskular dari cromakalim telah terjadi terbukti di arteri dan vena eksperimental binatang.
Peningkatan K + konduktansi yang disebabkan oleh cromakalim pada otot polos vaskular
hewan tampaknya melibatkan aktivasi adenosine trifosfat (ATP) - saluran kalium yang diatur
e. Prozisin
Mekanisme kerja : memasukkan a-bloker sebagai AH tahap pertama. Obat ini tidak
menimbulkan toleransi pada penggunaan jangka panjang sebagai AH, berbeda dengan efek
a-bloker pada gagal jantung. Alfa bloker merupakan satu-satunya AH yang memberikan efek
positifterhadap lipid darah ( menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida dan meningkatkan
kolesterol HDL).
3. Kanal ion Calcium
a. Felodipine
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah sehingga
jantung Anda tidak harus memompa terlalu keras.
b. Verapamil
Mekanisme kerja : Obat Verapamil bekerja dengan cara mengurangi kalsium yang masuk ke
dalam sel-sel otot pada dinding arteri dan jantung sehingga membuatnya lebih rileks. Dengan
rileksnya sel-sel otot arteri dan jantung, maka tekanan darah akan berkurang, aliran darah
lebih lancar, dan detak jantung menjadi lebih lambat.
c. Nifedipin
Mekanisme kerja : Mekanisme kerjanya adalah blokade pada chanel kalsium. Nifedipin dapat
menghambat pengeluaran kalsium dari retikulum sarkoplasma serta meningkatkan refluks
kalsium dari dalam sel. Sehingga terjadi penurunan kalsium bebas intraseluler yang
mengakibatkan inhibisi fosforilase MLCK sehingga terjadi relaksasi miometrium.
d. Diltiazem
Mekanisme kerja : mendepresi fungsi nodus SA dan AV, juga vasodilatasi arteri dan arteriol
koroner serta perifer. Dengan demikian maka diltiazem akan menurunkan denyut jantung dan
kontraktilitas otot jantung, sehingga terjadi keseimbangan antara persediaan dan pemakaian
oksigen pada iskhemik jantung.
e. Lamotrigine
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja mengurangi aktivitas antikonvulsan yang mekanisme
sama pada terapi bipolar. Sehingga obat ini bermanfaat pada kondisi manik atau kekacauan
dan depresi.

4. Kanal ion Klorida


a. Benzodiazepine
Mekanisme kerja : Benzodiazepine bekerja dengan cara berikatan secara spesifik dengan
reseptor subunit gamma-aminobutyric acid (GABAA) di susunan saraf pusat. Hal ini
memfasilitasi terbukanya ion kanal klorida dan memperpanjang membran hiperpolarisasi.
Efek mekanisme kerja tersebut adalah depresan di susunan saraf pusat (dose-
dependent) termasuk sedasi dan anxiolisis.
b. Lubiproston
Mekanisme kerja : Lubiproston merupakan asam lemak bisiklik berasal dari prostaglandin E1
atau metabolit prostaglandin E1 (PGE1) yang bekerja secara spesifik mengaktivasi CLC-2
yang berlokasi di sel epitelia pada saluran gastrointestinal, meningkatkan transport Cl– di
lumen dan menguatkan sekresi cairan intestinal. Sekresi ini melunakkan stool, stimulan
motilitas intestinal, dan menaikkan perpindahan usus besar secara spontan (spontaneous
bowel movements/SBM ).
c. Ivermectin
Mekanisme kerja : Ivermectin bekerja dengan berikatan secara selektif pada kanal ion klorida
di sel saraf dan otot parasit, seperti pada strongyloidiasis. Setelahnya, terjadi peningkatan
permeabilitas membran sel terhadap ion klorida. Hal ini menyebabkan gangguan konduksi
impuls saraf sehingga mengakibatkan paralisis dan kematian parasit
d. Linaclotide
Mekanisme kerja : terjadi secara eksklusif di usus Anda dengan meningkatkan cairan,
akibatnya meningkatkan pergerakan usus dan menghilangkan rasa sakit yang bisa disebabkan
oleh masalah usus. Linaclotide (Linzess) membuat usus memproduksi lebih banyak cairan
dengan meningkatkan produksi siklik guanosin monofosfat. Ketika Linaclotide menggunakan
kekuatannya untuk meningkatkan cairan di usus Anda, makanan bergerak melalui usus lebih
cepat dan tekstur tinja membaik.
e. Laxoberon
Mekanisme kerja : bekerja lokal sebagai pencahar kontak karena adanya gugus
triarylmethane, dimana gugus ini akan diaktifkan oleh bakteri, yang kemudian akan
merangsang mukosa usus besar, sehingga menormalkan peristalsis usus besar. Untuk keadaan
dimana diperlukan buang air besar yang lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai