Anda di halaman 1dari 2

Room 2 Kelas A

1. Rosana (G701 17 065)


2. Syafira (G701 19 015)
3. ZIdan Saputra (G701 19 024)
4. Ainy Ramadhany (G701 19 103)
5. Veren Anastasya (G701 19 110)

ASPEK MIKROBIOLOGIS BAHAN DAN SEDIAAN FARMASI

A. Pengertian
Kualitas mikrobiologis sediaan farmasi seperti obat-obat merupakan suatu masalah yang sangat
penting untuk diperhatikan. Sediaan farmasi seperti preparat-preparat injeksi, untuk pemakaian
pembedahan serta obat obat mata telah mempunyai suatu persyaratan secara khusus, tetapi untuk
sediaan lainnya seperti obat-obat non steril baru beberapa tahun terakhir ini mendapatkan
perhatian dan mulai diadakan persyaratan secara mikrobiologis.

Mikroorganisme yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi,


menghasilkan racun dan merusak bahan dengan cara menyebabkan pembusukan, menguraikan
bahan-bahan. Terdapatnya mikroorganisme dalam sediaan farmasi, makanan, minuman sebagai
kontaminan, kemungkinan disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara
pengepakan yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain- lain. Sedangkan
sumbernya kemungkinan dari udara, tanah, air, peralatan yang digunakan dalam pengolahan,
atau pekerja yang melakukan proses pembuatan. Penyakit yang timbul karena adanya
mikroorganisme di dalam obat misalnya obat-obat non steril, dapat mengakibatkan terjadinya
keracunan oleh racun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme atau terjadi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri patogen.

pada umumnya sediaan farmasi seperti dibuat oleh industri farmasi secara besar-besaran. sediaan
tersebut memakan waktu cukup lama, baik dalam penyimpanan ataupun peredarannya sebelum
sampai kepada konsumen. Pada saat penyimpanan atau peredaran tersebut, kemungkinan dapat
terjadi pertumbuhan mikroorganisme tertentu didalamnya

B. Aspek Mikrobiologi
1. Teknik pengambilan sampel dalam analisis mikrobiologi
Dalam suatu analisis mikrobiologi, pengambilan sampel merupakan salah satu kunci utama
yang sangat mendukung keberhasilan suatu analisa, yaitu memindahkan sampel atau kultur
bakterial dari satu tempat ke tempat yang lain secara aseptis (terhindar dari kontaminasi). Saat
mengambil sampel harus benar-benar diperhatikan bahwa pengambilan tersebut harus secara
aseptis, yaitu aman dari kontaminasi mikroba selain dari sampel tersebut.
a. Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua teknik utama yaitu :
1. Teknik pipetting (mentransfer dengan pipet) sering digunakan saat menganalisa sampel
dengan kondisi standar.
2. Inokulasi dengan jarum ose, teknik ini untuk memindahkan kultur bacterial dari suatu
media ke media laninnya
2. Pengujian mikrobiologi
a. Uji batas mikroba dilakukan untuk memperkirakan jumlah mikroba aerob viabel di
dalam semua jenis pembekalan farmasi.
b. Uji Efektivitas pengawet
Pengawet dalam bidang farmasi bertujuan untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme.
c. Uji sterilisasi
Uji sterilisasi dilakukan untuk mengetahui apakah bahan atau sediaan yang harus steril
sudah memenuhi syarat atau tidak

C. Proses Perubahan sediaan dan Bahan Farmasi


Banyak perubahan dapat terjadi pada bahan (sediaan farmasi, dan lain- lain), yaitu terjadi secara
kimia atau fisika dan biasanya tanpa diikut sertakannya mikroorganisme hidup. Proses yang
terjadi secara biologis termasuk di dalam sistem tumbuhan dan hewan tingkat tinggi atau dapat
pula terjadi dialam mikroorganisme, kesemuanya ini dapat berlangsung secara enzimatis. Proses
perubahan sediaan farmasi dan bahan-bahan lainnya secara mikrobiologis, meliputi
pembongkaran bahan (biodegradasi), pembentukan senyawa baru ( biosintesis) dan terbentuknya
senya- wa-senyawa baru berupa racun ( toksikan).
Adanya pencemaran mikrobiologis pada sediaan farmasi, dapat disebabkan oleh tiga faktor yang
penting yaitu:

1. Bahan Baku.
2. Proses dan Higienis pada Waktu pembuatan
3. Bentuk Sediaan dan Komposisinya

Anda mungkin juga menyukai