Puji syukur alhamdulilah atas segala limpahan karunia Allah SWT.
karena atas izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh ummat- Nya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Analisis berjudul “Analisis Kualitatif Mikroorganisme”. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Dr. Abd. Rahman Razak, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen Mikrobiologi Analisis yang telah memberikan tugas ini. Sehingga saya memperoleh banyak manfaat setelah menyusun tugas ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Karena itu saya mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang. Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Demikian makalah ini saya susun, semoga bisa memberikan manfaat kepada pembaca.
Palu, 22 Februari 2023
Andi Izzati Nastiti
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Populasi mikroorganisme di alam sekitar kita sangat besar dan kompleks. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba berada disekitar kita. Mikroorganisme ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Mikrorganisme yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi, menghasilkan racun dan merusak bahan dengan cara menyebabkan pembusukan, menguraikan bahan-bahan. Terdapatnya mikroorganisme dalam sediaan farmasi, makanan, minuman sebagai kontaminan, kemungkinan disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara pengepakan yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain- lain. Sedangkan sumbernya kemungkinan dari udara, tanah, air, peralatan yang digunakan dalam pengolahan, atau pekerja yang melakukan proses pembuatan.
Mutu mikrobiologis suatu produk pangan menggambarkan sejauh mana aman
dari kontaminasi mikroba dan aman untuk dikonsumsi. Mutu mikrobiologis dapat diketahui melalui pengujian mikrobiologis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif dilakukan dengan menggunakan media pertumbuhan mikroba selektif, jenis pengujian yang diperlukan untuk masing-masing produk tidak sama. Untuk produk makanan diuji cemaran mikrobanya. Uji angka lempeng total merupakan tolak ukur mikrobiologis untuk mengetahui kebersihan pengolahan dan penanganan produk makanan dan minuman maupun produk lainnya yang juga merupakan suatu indikasi layak atau tidak layaknya suatu produk untuk digunakan.
Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme
dalam hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak langsung yaitu dengan beberapa metode perhitungan. BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Analisi Kualitatif Mikroorganisme
Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan suatu masalah yang penting untuk diperhatikan. Obat-obatan steril sudah lama dikenal syarat kualitas mikrobiologisnya, tetapi preparat farmasi non steril baru beberapa tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan mulai diadakannya persyaratan. Pada umumnya obat-obatan dibuat oleh industri secara besar-besaran. Sediaan tadi memakan waktu yang cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama dalam penyimpanan atau peredarannya kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di dalamnya. Pemeriksaan mikrobiologis terhadap produk-produk yang langsung dimakan dilakukan terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi dan keracunan makan seperti yang disebutkan diatas dan juga terhadap angka lempeg total seagai indikasi tentang kebersihan dan sanitasi pada proses pengolahan produk-produk tersebut.
Mikroorganisme ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Mikrorrganisme yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi, menghailkan racun dan merusab bahan dengan cara menyebabkan pembusukan, menguraikan bahan-bahan. Terdapatnya mikroorganisme dalam sediaan farmasi, makanan, minuman sebagai kontaminan, kemungkinan disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara pengepakan yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain-lain. Sedangkan sumbernya kemungkinan dari udara, tanah, air, peralatan yang digunakan dalam pengolahan, pekerja yang melakukan proses pembuatan.
Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena
dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam karakter organoleptis, perubahan atau kemunduran, dan bahkan aktivitas di dalam obat yang bersangkutan. Selain itu mikroba yang tumbuh dapat berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat banyak dapat menimbulkan halhal yang merugikan. Penyakit- penyakit yang dapat timbul karena adanya mikroba didalam obat-obatan non steril, dapat mengakibatkan terjadinya infeksi dari bakteri patogen atau keracunan oleh bakteri penghasil racun. Kalau makanan dan minuman terkontaminasi mikroorganisme secara spontan dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran beberapa macam mikroorganisme. Kontaminasi terebut dapat terjadi sejak pengolahan bahan baku, pemrosesan bahan, peralatan, pengemasan, karyawan, air yang digunakan da jenis wadah atau kemasan yang digunakan.
II.2 Metode Analisis Mikroorganisme
Uji MPN ( Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan relative rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur ini menggunakan tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai 5 dengan 3 perbedaan volume dari sampel, misalnya 3 tabung asing-masing diinkulasi dengan 0,1 mL, dai tabung berikutnya 0,01 mL dan 3 deret tabung berikutnya 0,001 mL. Jika konsentrasi dalam sampel adalah range yang ditujukan seperti diatas, seharusnya pada tabung yang menerima inokulasi bakteri tidak ada mikroorganisme yang hadir. Ini akan menjadi steril setelah diinkubasi, perbandingan dari tabung positif yang dilaporkan untuk tiap volume sampel dan hasilnya dibandingkan dengan tabel standart MPN dari organisme per mL (atau per 100 mL dari sampel murni). Prosedur ini biasanya digunakan dalam air, makanan, dan produk indusry dibandingkan pada industry farmasi.
Tekni MPN adalah metode statistic yang berguna dalam menentukan
konsentrasi rendah dari organisme (kurang dari 100 gram atau mL). Dalam metode ini sampel secara seri dilarutkan sehingga inokula akan kadang-kadang tapi tidak selalu mengandung organisme hidup pada setiap pelarutan volume ganda dipindahkan ke tabung ke 3,5, atau ke 10 dari medium cair yan diujikan.Tabung diinkunbasi dan hasilnya dievaluasi.Berdasarkan test ini, tabung yang positif diidentifikasi dengan kekeruhan (pertumbuhan) tunggal atau kombinasi dengan produk gas dan asam. Adanya mikroorganisme dalam makanan dan minuman dapat merusak makanan dan minuman atau mengubah komposisi bahan makanan / minuman diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula, sedangkan yang lainnya dapat mendegradasi protein dan menghasilkan bau busuk dan amonia. Ada bberapa mikroorganisme dapat membentuk lendir, gas, busa, warna, asam, racun dan lain-lain sebagainya (Djide, 2008). faktor-faktor sebagai berikut: a. Pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme terutama bakteri, khamir dan kapang. b. Aktivitas enzim di dalam makanan, serangga, parasit dan tikus c. Suhu d. Kadar air e. Udara terutama oksigen f. Sinar/cahaya g. Waktu/lama dalam peyimpanan
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan
pangan, meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya.
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,
dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif.
Standar plate Count (Angka Lempeng Total) adalah menentukan jumlah
bakteri dalam suatu sampel. Dalam test tersebut diketehui perkembangan banyaknya bakteri dengan mengatur sampel, di mana total bakteri tergantung atas formasi bakteri di dalam media tempat tumbuhnya dan masing- masing bakteri yang dihasilkan akan membentuk koloni yang tunggal.
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel.
Mikroba yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan
terjadinya kerusakan mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bahan makanan untuk dikonsumsi oleh masyarakat, perlu dilakukan pengujian mikroba yang terkandung dalam makanan tersebut, salah satu cara tersebut adalah dengan analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan (Buckle 1987). Cara ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah jasad renik di dalam suatu suspensi atau bahan. DAFTAR PUSAKA
Djide, M. N. Sartini. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia,
Jakarta.
Sandjaja, B. 1992. Isolasi dan Identifikasi Mikrobiologi. Widya Medika,