Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ANALISIS KUALITATIF MIKROORGANISME”

Tugas Mikrobiologi Analisis (Topik Tiga)


Dosen Pengampuh: Dr. apt. Abd. Rahman Razak, M.Si

DISUSUN OLEH

NURDJANAH MUTIARA SARI

G 701 20 015

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2023
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Populasi mikroorganisme di alam sekitar kita sangat besar dan kompleks.
Beratus-ratus spesies berbagai mikroba berada disekitar kita. Mikroorganisme
ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Mikrorganisme yang
merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi,
menghasilkan racun dan merusak bahan dengan cara menyebabkan
pembusukan, menguraikan bahan-bahan. Terdapatnya mikroorganisme dalam
sediaan farmasi, makanan, minuman sebagai kontaminan, kemungkinan
disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara pengepakan
yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain-lain. Sedangkan
sumbernya kemungkinan dari udara, tanah, air, peralatan yang digunakan dalam
pengolahan, atau pekerja yang melakukan proses pembuatan.

Makanan, minuman, obat tradisional, sediaan non steril, serta kosmetik


merupakan suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, mineral, maupun
dari zat-zat kimia sintetik. Pada umumnya sediaan- sediaan tersebut, diproduksi
oleh industri secara besar-besaran dan biasanya memakan waktu yang cukup
lama dalam produksi, penyimpanan, distribusi dan akhirnya sampai ke tangan
konsumen. Jadi kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di dalamnya.

Jenis pengujian yang diperlukan untuk masing-masing produk tidak sama.


Untuk produk makanan diuji cemaran mikrobanya. Uji angka lempeng total
merupakan tolak ukur mikrobiologis untuk mengetahui kebersihan pengolahan
dan penanganan produk makanan dan minuman maupun produk lainnya yang
juga merupakan suatu indikasi layak atau tidak layaknya suatu produk untuk
digunakan.

Di dalam bidang ilmu mikrobiologi ada suatu hal mendasar yang juga perlu
diperhatikan yaitu analisia kualitatif terhadap suatu bahan. Suatu analisis ini
Sangat penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada suatu
sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya.

Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam


hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel
yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak
langsung yaitu dengan beberapa metode perhitungan.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Analisis Kualitatif mikroorganisme


Makanan minuman berasal dari dua sumber dari tumbuhan dan binatang. Oleh
karena itu tidak mengherankan apabila dalam sediaan makanan dan minuman
sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan makanan tidak akan bebas dari
pengaruh adanya mikroba (Anonim, 2010).

Pemeriksaan mikrobiologis terhadap produk-produk yang langsung dimakan


dilakukan terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi dan keracunan makan
seperti yang disebutkan diatas dan juga terhadap angka lempeg total seagai
indikasi tentang kebersihan dan sanitasi pada proses pengolahan produk-
produk tersebut ( Djide , 2003).

Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan suatu masalah yang


penting untuk diperhatikan. Obat-obatan steril sudah lama dikenal syarat
kualitas mikrobiologisnya, tetapi preparat farmasi non steril baru beberapa
tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan mulai diadakannya persyaratan.
Pada umumnya obat-obatan dibuat oleh industri secara besar-besaran. Sediaan
tadi memakan waktu yang cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama
dalam penyimpanan atau peredarannya kemungkinan dapat terjadi
pertumbuhan mikroba di dalamnya (Djide, 2003).

Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena


dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam karakter organoleptis,
perubahan atau kemunduran, dan bahkan aktivitas di dalam obat yang
bersangkutan. Selain itu mikroba yang tumbuh dapat berbahaya, baik yang
patogen ataupun dari jenis yang tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat
banyak dapat menimbulkan hal- hal yang merugikan. Penyakit-penyakit yang
dapat timbul karena adanya mikroba didalam obat-obatan non steril, dapat
mengakibatkan terjadinya infeksi dari bakteri patogen atau keracunan oleh
bakteri penghasil racun (Djide , 2003).

Kalau makanan dan minuman terkontaminasi mikroorganisme secara spontan


dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran beberapa macam
mikroorganisme. Kontaminasi terebut dapat terjadi sejak pengolahan bahan
baku, pemrosesan bahan, peralatan, pengemasan, karyawan, air yang
digunakan da jenis wadah atau kemasan yang digunakan (Djide, 2008).
II.2 Uji MPN
Uji MPN ( Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan
relative rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL.
Prosedur ini menggunakan tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai
5 dengan 3 perbedaan volume dari sampel, misalnya 3 tabung asing-masing
diinkulasi dengan 0,1 mL, dai tabung berikutnya 0,01 mL dan 3 deret tabung
berikutnya 0,001 mL. Jika konsentrasi dalam sampel adalah range yang
ditujukan seperti diatas, seharusnya pada tabung yang menerima inokulasi
bakteri tidak ada mikroorganisme yang hadir. Ini akan menjadi steril setelah
diinkubasi, perbandingan dari tabung positif yang dilaporkan untuk tiap
volume sampel dan hasilnya dibandingkan dengan tabel standart MPN dari
organisme per mL (atau per 100 mL dari sampel murni). Prosedur ini biasanya
digunakan dalam air , makanan, dan produk indusry dibandingkan pada
industry farmasi (Hugo, 2004).

Adanya mikroorganisme dalam makanan dan minuman dapat merusak


makanan dan minuman atau mengubah komposisi bahan makanan / minuman
diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan
fermentasi gula, sedangkan yang lainnya dapat mendegradasi protein dan
menghasilkan bau busuk dan amonia. Ada bberapa mikroorganisme dapat
membentuk lendir, gas, busa, warna, asam, racun dan lain-lain sebagainya
Faktor-faktor sebagai berikut (Djide, 2008) :
a. Pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme terutama bakteri, khamir dan
kapang
b. Aktivitas enzim di dalam makanan, serangga, parasit dan tikus.
c. Suhu
d. Kadar air
e. Udara terutama oksigen
f. Sinar/cahaya
g. Waktu/lama dalam peyimpanan

Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan,


meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan,
uji kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji
indikator untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang
dilakukan terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor,
seperti jenis dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan
serta komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya (Dirjen
POM., 1979).

Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana


perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas.

Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada


pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi
medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut
mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari
satu sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah
inkubasi, diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang
dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif.

Standar plate Count (Angka Lempeng Total) adalah menentukan jumlah


bakteri dalam suatu sampel. Dalam test tersebut diketehui perkembangan
banyaknya bakteri dengan mengatur sampel, di mana total bakteri tergantung
atas formasi bakteri di dalam media tempat tumbuhnya dan masing-masing
bakteri yang dihasilkan akan membentuk koloni yang tunggal (Djide M.
Natsir., 2005)

Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan


koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam
sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini
disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam
sampel. (Sesilia,R.2011)
Tabel seleksi bakteri (Sesilia,R.2011)

Bakteri Media Media Selektif Hasil positif


Enrichmen
E. coli BGLBB, EMBA,Mc Koloni hijau metalik
dengan
LB, BHIB concey
bintik hitam di tegah
Salmonella thypi BSA, SCB, SSA, BSA Koloni keruh atau
SELENITIF bening, tidak berwarna
bagian tengah mungkin
berwarna hitam.
Pseudomonas Koloni kecil dan
BHIB MHA, CETA
aeruginosa sedang, jernih, sedikit
keruh. Koloni hijau
berfluoresen
Staphylococcus BHIB VJA Koloni berukuran kecil
aureus dan berwarna hitam,
dikelilingi oleh areal
berwarna kuning yang
enunjukkan terjadinya
fermentasi manitol.
Vibrio cholera APW TCBSA Koloni kuning
permukaan agak datar,
bagian tengah keruh dan
bagian pinggir bening
atau koloni kuning agak
kering dilingkari zone
kuning.

Mikroba yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan terjadinya


kerusakan mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi. Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bahan makanan
untuk dikonsumsi oleh masyarakat, perlu dilakukan pengujian mikroba yang
terkandung dalam makanan tersebut, salah satu cara tersebut adalah dengan
analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan (Buckle 1987). Cara ini
sangat penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah jasad renik di dalam suatu
suspensi atau bahan. Cara-cara tersebut dibedakan menjadi beberapa
kelompok, yaitu
1. Perhitungan jumlah sel
➢ Hitungan mikroskopis
➢ Hitungan cawan
➢ MPN (Most Probable Number)
2. Perhitungan massa sel secara langsung
➢ Volumetric
➢ Gravimetric
➢ Kekeruhan (turbidimeter)
3. Perhitungan massa sel secara tak langsung
➢ Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP)
Analisis produk katabolisme (metabolit primer, metabolit sekunder, panas)
Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral).
(Waluyo 2007). Teknik enumerasi adalah cara- cara untuk menghitung
mikroba yang tumbuh di dalam media. Ada tiga teknik enumerasi yang
sering digunakan dalam praktikum yaitu:
• Derent Platting (hitungan langsung)
Derent Platting yaitu teknik perhitungan jumlah mkroorganisme secara
langsung dengan bantuan coloni counter atau alat lain. Cara ini ada dua
macam yaitu secara langsung yaitu dengan alat bakteri counting chamber
maupun metode breed smean atau lepoloitchweber untuk menghitung
jumlah mikroba dalam susu. Atau bahkan bias pula memanfaatkan sifat sel
yang bukan konduktor sehingga tidak dapat mengalirkan listrik yang
kemudian akan meningkatkan tegangan yang dicatat oleh recorder serta
dapatt menunjukkan jumlah total sel dan metode ini disebut metode
elektro cell chamber (Thihendrokosomo, 1989)
• Plate Count (Perhitungan Cawan)
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Kadi, jumlah
koloni yang muncul pada cawan merupakan satu indeks bagi jumlah
organisme yang dapat hidup yang terkandung dalam sample. Teknik yang
harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sample dan
mencawankan hasil pengenceran tersebut. Untuk memenuhi persyaratan
statistik, cawan yang dipilih untuk menghitung koloni adalah yang
mengandung antara 30 sampai dengan 300 koloni (Hadioetomo, 1993).
• Perhitungan Massa Sel (Metode Turbidimetrik)
Bila kita harus memeriksa konsentrasi sel sejumlah besar biakan, maka
metode hitungan cawan bukanlah pilihan yang baik karena tidak hanya
memakan waktu tetapi juga memerlukan media dan pecah-belah dalam
jumlah besar. Untuk kasus deemikian tersedia metode yang lebih cepat dan
prakytis, yaitu pengukuran kekeruhan biakan dengan fotokolorimeter.
Namun agar data yang diperoleh dari pengukuran ini dapat dinyatakan
sebagai konsentrasi organisme, diperlukan suatu kurva standar yang
menyatakan kolerasi antara kekeruhan biakan dengan jumlah organisme
per ml biakan. Sekali kurva ini diperoleh, maka sejumlah besar biakan
mikroorganisme sejenis dapat dengan cepat diukur kekeruhannya dan
konsentrasinya segera diketahui dengan cara membaca kurva standar
tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.

Sandjaja, B. 1992. Isolasi dan Identifikasi Mikrobiologi. Widya Medika, Jakarta.

Thihendrokesowo. 1989. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pangan. Pusat


Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

Volk. 1993. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai