Makanan minuman berasal dari dua sumber dari tumbuhan dan binatang. Oleh karena
itu tidak mengherankan apabila dalam sediaan makanan dan minuman sejak dari bahan baku
sampai menjadi bahan makanan tidak akan bebas dari pengaruh adanya mikroba (Anonim,
2012).
yang merugikan yaitu mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi, menghailkan racun
kemungkinan disebabkan oleh cara pengolahan yang tidak bersih dan sehat, cara pengepakan
yang kurang bagus, cara penyimpanan yang tidak baik dan lain-lain. Sedangkan sumbernya
kemungkinan dari udara, tanah, air, peralatan yang digunakan dalam pengolahan, pekerja yang
terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi dan keracunan makan seperti yang disebutkan diatas
dan juga terhadap angka lempeg total seagai indikasi tentang kebersihan dan sanitasi pada
Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan suatu masalah yang penting untuk
diperhatikan. Obat-obatan steril sudah lama dikenal syarat kualitas mikrobiologisnya, tetapi
preparat farmasi non steril baru beberapa tahun terakhir ini mendapatkan perhatian dan mulai
diadakannya persyaratan. Pada umumnya obat-obatan dibuat oleh industri secara besar-
besaran. Sediaan tadi memakan waktu yang cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini
Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena dapat
berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang tidak patogen, tetapi bila jumlahnya
sangat banyak dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan. Penyakit-penyakit yang dapat
timbul karena adanya mikroba didalam obat-obatan non steril, dapat mengakibatkan terjadinya
infeksi dari bakteri patogen atau keracunan oleh bakteri penghasil racun (Djide , 2003).
Kontaminasi terebut dapat terjadi sejak pengolahan bahan baku, pemrosesan bahan, peralatan,
pengemasan, karyawan, air yang digunakan da jenis wadah atau kemasan yang digunakan
(Djide, 2008).
Definisi dari bakteri coliform didasarkan pada bentuk gram dan reaksi metaboit.
Berdasarkan definisi tersebut coliform adalah gram negative tidak memiliki spora, aerobic atau
fakultatif aerobicyang mempermentasi laktosa membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam
Uji MPN ( Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan relative
rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur ini menggunakan
tabung ganda dari kultur medium biasanya 3 sampai 5 dengan 3 perbedaan volume dari sampel,
misalnya 3 tabung asing-masing diinkulasi dengan 0,1 mL, dai tabung berikutnya 0,01 mL dan
3 deret tabung berikutnya 0,001 mL. Jika konsentrasi dalam sampel adalah range yang
ditujukan seperti diatas, seharusnya pada tabung yang menerima inokulasi bakteri tidak ada
mikroorganisme yang hadir. Ini akan menjadi steril setelah diinkubasi, perbandingan dari
tabung positif yang dilaporkan untuk tiap volume sampel dan hasilnya dibandingkan dengan
tabel standart MPN dari organisme per mL (atau per 100 mL dari sampel murni). Prosedur ini
biasanya digunakan dalam air , makanan, dan produk indusry dibandingkan pada industry
rendah dari organisme (kurang dari 100 gram atau mL). Dalam metode ini sampel secara seri
dilarutkan sehingga inokula akan kadang-kadang tapi tidak selalu mengandung organisme
hidup pada setiap pelarutan volume ganda dipindahkan ke tabung ke 3,5, atau ke 10 dari
medium cair yan diujikan.Tabung diinkunbasi dan hasilnya dievaluasi.Berdasarkan test ini,
tabung yang positif diidentifikasi dengan kekeruhan (pertumbuhan) tunggal atau kombinasi
Adanya mikroorganisme dalam makanan dan minuman dapat merusak makanan dan
menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula, sedangkan yang lainnya
dapat mendegradasi protein dan menghasilkan bau busuk dan amonia. Ada bberapa
mikroorganisme dapat membentuk lendir, gas, busa, warna, asam, racun dan lain-lain
Kerusakan makanan dan minuman dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut
(Djide, 2008) :
3. Suhu
4. Kadar air
6. Sinar/cahaya
PEMBAHASAN
Uji mikrobiologis pada minuman adalah uji yang ditujukan untuk menentukan apakah
sediaan tersebut telah tercemar mikroba atau tidak, sehingga aman dikonsumsi oleh
masyarakat. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh Balai Pemeriksaan Makanan dan Minuman
terhadap produk baru atau produk yang beredar di pasaran. Uji Mikrobiologis dibagi menjadi
2, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui jenis
mikroorganisme yang ada dalam sediaan tersebut. Sedangkan uji kuantitatif dilakukan untuk
Pada pengujian mikrobiologis suatu sediaan seperti minuman, maka pengawetnya harus
diinaktifkan terlebih dahulu agar tidak menghambat pertumbuhan mikroba. Untuk sediaan
dengan aquadest steril sampai beberapa kali, sebab pengawet pada suatu sediaan akan berfungsi
dengan baik bila berada pada konsentrasi tertentu. Dengan demikian, bila diencerkan sampai
pengawet yang ada di dalam sediaan tersebut juga untuk mengurangi jumlah populasi mikroba
untuk uji kuantitatif. Karena tanpa dilakukannya pengenceran maka akan menyebabkan
mikroba tumbuh dalam jumlah banyak sehingga akan menyulitkan dalam perhitungan jumlah
mikroorganisme.
Pada uji ALT bakteri, medium yang digunakan adalah medium NA (Nutrient Agar),
sebab medium ini mengandung karbon dan nitrogen yang dapat digunakan oleh bakteri untuk
melakukan proses metabolisme dan pengenceran sampel yang dibuat sebanyak 4 kali
tingkat pengenceran 10-1, 10-2,10-3 dan 10-4 .Sedangkan untuk ALT kapang digunakan medium
PDA (Potato Dextrosa Agar) karena medium ini mengandung karbohidrat yang berperan
penting dalam pertumbuhan kapang. pengenceran sampel yang dibuat sebanyak 4 kali dengan
Medium lanjutan dilakukan apabila uji dari medium selektif menunjukkan hasil yang
positif, yang indikasinya dapat dilihat dari adanya perubahan warna, kekeruhan atau gas yang
dan terbentuk gas pada tabung durham yang menunjukkan adanya bakteri coliform. Dalam hal
ini disebabkan karena kelompok bakteri coliform mencakup bakteri yang bersifat aerob dan
anaerob fakultatif khususnya Escherichia coli yang memfermentasikan laktosa yang terdapat
dalam medium sehingga terjadi pembentukan asam yang menyebabkan perubahan warna
medium menjadi kuning dan juga menghasilkan gas yang tertahan dalam tabung durham
2. Pada medium EMBA, setelah diinkubasi terlihat koloni warna merah bata yang disebabkan
oleh reaksi antara metabolit hasil metabolit bakteri coliform dengan indikator yang terdapat
dalam medium. Adapun mekansime penampakan warna tersebut adalah adanya eosin dalam
medium tersebut berflorosensi atau memancarkan cahaya sehingga menghasilkan kilap logam
atau metalik, dan terjadi reaksi antara methylen blue dan bakteri Escherichia coli yang ada
pada medium Laktosa Broth sehingga dari warna kuning berubah menjadi warna hijau.
3. Pada medium PW dimana medium ini kaya akan nutrient dan menghasilkan kecepatan
pertumbuhan yang tinggi untuk bakteri subletal yang merugikan, sehingga memungkinkan
bakteri untuk tumbuh. Dimana sistem buffer fosfat dalam medium ini mencegah bakteri mati,
karena terjadinya perubahan pH medium. Medium yang diperkaya ini akan memberikan
merugikan.
4. Pada medium VJA, pertumbuhan bakteri lain hampir terhambat dengan sempurna oleh
konsentrasi telurit, litium klorida dan glisin. Staphylococcus juga akan terhambat oleh bahan
ini tetapi dengan manitol dan glisin hal ini tidak terjadi. Manitol juga akan bertindak sebagai
reaktan pembeda yang akan terurai menjadi asam oleh kebanyakan species Staphylococcus
perhitungan yang digunakan yaitu bila seluruh cawan tidak ada yang menunjukkan jumlah
koloni antara 30-300, maka dicarar angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan
dihitung sebagai angka lempeng. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai ALT bakteri dari sampel
Pada hasil percobaan untuk uji kapang/khamir ,jumlah kapang/khamir yang didapat kurang
dari 30 maka perhitungan yang digunakan yaitu bila seluruh cawan tidak ada yang
menunjukkan jumlah koloni antara 40-60, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat
pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka lempeng. Berdasarkan hasil perhitungan,
nilai ALT kapang/khamir dari sampel teh pucuk 0+2:2x10-1= 1x10-1 koloni/ml.
jika terbentuk koloni merah bata pada medium tersebut makan positif adanya bakteri
E. coli. tapi dari pengujian ini tidak terjadi perubahan warna. Didalam bakteri mikroba yang
dan bacillus cereus. Didalam kapang yang biasa tumbuh yaitu aspergillus, penicillium,
rhizopus, dan neurospora. Didalam khamirnya sendiri terdapat saccharomyces cerevisiae dan
candida utilis.
Adapun syarat-syarat perhitungan ALT kapang dan ALT bakteri yaitu sebagai berikut:
1. Apabila ada satu data yang masuk dalam range, maka data tersebut yang dilaporkan.
2. Apabila ada dua data yang masuk dalam range, maka dua data tersebut dibandingkan.
3. Apabila hasil perbandingan lebih besar dari 2, maka diambil pengenceran terendah.
5. Apabila data semua masuk dalam range maka dibandingkan data 1 dan 2 serta data 2
dan 3.
6. Apabila semua data tidak masuk dalam range dan semua dibawah 30 maka dilaporkan
pengenceran terendah.
7. Jika semua diatas 300 maka yang dilaporkan adalah pengenceran tertinggi.
untuk tumbuh dan berkembang, yaitu dari suhu lingkungan ,makanan yang
penanganan mikroba.
Daftar pustaka