KELAS : 2018.B
Salah satu metode yang digunakan adalah metode MPN (Most Probable
Number), dalam metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,
dalam hal ini perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan, atau terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk bakteri
pembentuk gas. Umumnya untuk setiap pengenceran digunakan 3 atau 5 seri
tabung. Makin banyak tabung yang digunakan dalam perhitungan nilai MPN,
akan menunjukkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Metode MPN biasanya
dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh berbentuk cair,
meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih
dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 dari contoh tersebut dalam
buffer. Kelompok bakteri yang dapat dihitung dengan metode MPN juga
bervariasi bergantung pada media yang digunakan untuk pertumbuhannya
(Yunan Jiwintarum, dkk. 2017).
Metode Most Probable Number (MPN) mempunyai beberapa kelebihan,
salah satunya pada volume media LBSS dan LBDS menggunakan 10 ml dan 5
ml. Pemeriksaan kehadiran bakteri coli dari air dilakukan berdasarkan
penggunaan media kaldu laktosa yang ditempatkan di dalam tabung reaksi
berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik, digunakan untuk
menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas).
Tergantung kepada kepentingan, menggunakan ragam 5 1 1 , 5 ml media LBDS
pada 5 tabung dan 5 ml media LBSS pada 2 tabung (PDAM, 2015). Sampel
ditumbuhkan pada seri tabung 5 atau ragam 5 1 1. Media pada tabung adalah
Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah tabung
durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk sampel
sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double
Strength) dengan volume media 10 ml. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml
dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Strength) dengan volume
media 10 ml (Yunan Jiwintarum, dkk. 2017).
MPN total adalah salah satu metode perkiraan yang menuju suatu nilai
kebenaran untuk mengetahui ataupun mendeteksi adanya mikroba pada sampel
yang diuji. Keberadaan bakteri koliform pada suatu sampel dapat menjadi
indikator adanya jenis bakteri lain yang bersifat patogen maupun non patogen.
Pengujian koliform menggunakan media pengujian yang disebut laktosa brooth
yaitu media yang bahan dasarnya dari laktosa. Bakteri koliform memiliki
kemampuan dalam memfermentasi laktosa sehingga media yang terfermentasi
akan mengalami perubahan warna, munculnya gas, dan endapan (Muhammad
Rijal, 2016).
Prinsip metode MPN adalah menghitung jumlah tabung yang positif
yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu
tertentumenggunakan medium cair di dalam tabung reaksi.Pengujian
dinyatakan positif apabila timbul kekeruhan dan atau terbentuknya gas di
dalam tabung Durham (Yusmaniar, dkk. 2017).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 Alat Dan Bahan
a. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu: bunsen, pipet
tetes, handsprayer, ose bulat, rak tabung, gelas ukur, tabung reaksi,
inkubator dan cawan petri.
b. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu: sampel air, medium
MAC, medium Lactose Broth (LB), Medium BGLB, medium Endo
agar/EMBA, medium uji biokimia dan aquadest.
III.2 Cara Kerja
a. Uji Penduga (presumptive test)
Diambil sampel air dengan botol sampel steril secara aseptip
sebanyak kurang lebih 500 ml. Dilakukan inokulasi 10 ml sampel air
masing-masing ke dalam 5 tabung medium lactose broth ganda 10 ml
(seri I). Kemudian diinokulasikan satu milliliter sampel air masing-
masing ke dalam lima tabung medium lactose broth tunggal 5 ml (seri
II). Lalu diinokulasi 0,1 ml sampel air masing-masing ke dalam lima
tabung medium lactose broth tunggal 5 ml (seri III). diinkubasi semua
medium yang sudah diinokulasi sampel air pada suhu 35-37℃ selama 1
x 24 jam. Dicatat tabung-tabung setiap seri yang menunjukkan
terbentuknya asam dan gas (reaksi positif), tabung-tabung biakan air
sampel yan menunjukkan reaksi positif (belum terbentuknya gas).
Diinkubasi lagi pada suhu 35℃ selama 1 x 24 jam. Bila tabung-tabung
biakan tetap negatif, maka hasilnya dianggap negatif, tetapi bila hasilnya
positif dilanjutkan ke uji penguat (confirmed test)
b. Uji Penguat (confirmed test)
Diinokulasikan 0,1 ml biakan dari setiap tabung uji penduga
yang positif masing-masing ke dalam 2 medium BGLB lalu inkubasi
satu seri BGLB yang telah diinokulasi pada suhu 35℃ dan satu seri yang
lain pada suhu 44℃ selama 24-48 jam. Kemudian diambil satu ose
biakan dari tabung BGLB yang menunjukkan reaksi positif, goresan
(streak) pada permukaan media endo agar dalam cawan petri.
Diinkubasikan pada suhu 35-37℃ salam 24-48 jam kemudian diamati
terbentuknya asam dan gas dalam media BGLB. Dicatat tabung-tabung
setiap seri yang menunjukkan hasil positif. Diamati koloni bakteri yang
berwarna hijau metalik yang menunjukkan koloni koliform
c. Uji Pelengkap (Completed Test)
Diinokulasi setiap koloni yang berwarna hijau metalik pada
setiap seri dalam medium lactose broth dan nutrient agar miring.
Diinkubasi biakan pada selama 24 jam. Diamati adanya asam dan gas
dalam medium lactose broth, catat setiap kelompok/seri tabung reaksi
yang menunjukkan uji positif. Dilakukan pengecatan gram dari biakan
dan amati bentuk sel secara mikroskopis, bakteri koliform berbentuk
batang, gram negative. Dicocokkan jumlah tabung yang positif dengan
daftar indeks MPN dan dibandingkan jumlah coliform yang tumbuh
dengan standar kualitas bahan pangan menurut standar dan untuk
kualitas air dibandingkan dengan standar baku mutu air