NIM : PO713203191007
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
Nilai TTD
I. TUJUAN
II. PRINSIP
Penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona
hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang
mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri
menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat anti bakteri.
III. TEORI DASAR
Cara Kirby Bauer ( diambil dari nama ahli mikrobilogi W. Kirby dan A. W.
Bauer di tahun 1966 ), atau disebut filter paper disk agar diffusion method,
juga dikenal sebagai NCCLS/ National Committee For Clinical Laboratory
Standars. Prosedur difusi- kertas cakram- agar yang terstandardisasikan
merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotika untuk bakteri.
Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona
hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk
menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik.
Faktor yang mempengaruhi metode Kirby-Bauer :
c. Jenis antibiotik.
d. pH medium.
Prinsipnya yaitu adanya zona hambatan yang terlihat pada paper diskdi
medium Muller Hinton Agar yang telah diinkubasi selama 18- 24jam.
Bahan :
- Koloni bakteri
- Media MHA (Mueller Hinton Agar)
- Standart Mc Farland
- NaCl steril 0,9 %
- Antibiotik kanamisin dan chloramphenicol
V. PROSEDUR KERJA
Cara membuat suspensi bakteri
1. Koloni yang berasal dari media sub kultur
2. Ambil 1 ujung ose koloni bakteri dari media sub kultur dibuat suspensi bakteri
pada NaCL 0,9 % steril dengan kekeruhan setara dengan Mc farland standar
0,5. Biarkan 15 menit.
3. Membandingkannya dengan cara pegang 2 tabung berhimpitan, satu tabung
standar dan satu tabung suspensi bakteri. Kemudian dibandingkan
kekeruhannya dengan latar belakang kertas putih yang diberi garis tebal.
Kalau kurang keruh ditambah koloni sedangkan kalau lebih keruh ditambah
air garam.
2. Tempelkan antibiotik lainnya dengan jarak tidak boleh kurang dari 24 mm.
- Antibiotik Kanamisin
= 2 cm - 0,6 cm
- Antibiotik Chloramphenicol
Diameter zona hambat = 3,5 cm
= 3,5 cm - 0,6 cm
Catatan :
- Sensitive : > 17 mm
- Intermediate : 13 – 17 mm
- Resisten : < 13 mm
VII. Pembahasan
Pada percobaan ini kadar antibiotik ditentukan dengan metode Kirby-
Bauer, yaitu pengukuran sensitifitas antibiotik dengan metode paper disk
yang berisi agen antimikroba pada media yang telah ditanami mikroba dan
akan berdifusi pada media agar. Daerah jernih disekitar paper disk
merupakan hambatan mikroba oleh antibiotik pada permukaan agar. Metode
Kirby-Bauer merupakan cara untuk menentukan sensitifitas antibiotik untuk
bakteri. Sensitifitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter
zona hambat terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
terhambat pertumbuhannya.
Pada percobaan ini, uji sensitivitas antimikroba dilakukan dengan metode
difusi agar Digunakan medium Mueller Hinton Agar (MHA) karena semua
bakteri dapat tumbuh karena media ini bukan merupakan media selektif dan
media diferensial. Media MHA mengandung starch (tepung pati) yang
berfungsi untuk menyerap racun yang dikeluarkan bakteri, sehingga tidak
mengganggu antibiotik, rendah sulfonamide, trimethoprim, dan tetracycline
inhibitors, mendukung pertumbuhan bakteri non-fastidious yang patogen,
serta banyak data dan pengalaman yang telah dikumpulkan tentang
sensibilitas tes menggunakan media ini.
Dalam percobaan uji resistensi ini, antibiotik yang digunakan adalah
kanamisin dan cholaramphenicol. Media atau Plate yang ditanami koloni
kemudian diberikan kertas cakram antibiotik tersebut diperoleh zona
hambatan yang artinya bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik yang
digunakan.
Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhambat
pertumbuhannya akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah
daerah untuk menghambat pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar
oleh antibiotik.
Intermediate adalah suatu keadaan dimana terjadi pergerakan dari
keadaan sensitive ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten
sepenuhnya.Sementara sensitif adalah suatu keadaan dimana mikroba
sangat peka terhadap antibiotic atau sensitifitas adalah keadaan suatu
antibiotic yang masih baik untuk memberikan daya hambat terhadap mikroba.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik kanamisin dan chloramphenicol ,
didapatkan hasil zona hambat pada kanamisin adalah 14 mm sedangkan
pada chloramphenicol yaitu 29 mm. Pada antibiotic kanamisin termasuk
intermediate dimana terjadi pergerakan dari keadaan sensitive ke keadaan
yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sementara itu, pada antibiotic
chloramphenicol termasuk senssitif dimana mikroba sangat peka terhadap
antibiotic.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang.
UMM Press