Tujuan Praktikum
3. Mahasiswa mampu melakukan uji sensitivitas dengan metode
difusi Kirby Bauer
4. Mahasiswa dapat sifat bakteri (sensitif/resisten/intermediet)
terhadap antibiotik tertentu.
Pendahuluan
Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme
yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lainnya. Antibiotik banyak digunakan dalam
pengobatan penyakit, namun tidak semua antibiotik dapat digunakan
dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang resisten
terhadap antibiotik tersebut. Sebelum pemberian antibiotik, sebaiknya
dilakukan dahulu uji sensitivitas untuk menentukan antibiotik mana
yang paling tepat untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tertentu.
Uji sensitivitas/kepekaan terhadap antibiotik dilakukan karena semakin
luasnya resistensi antibiotik baik yang berhubungan dengan infeksi
manusia atau hewan. Hal ini mencetuskan program surveilance untuk
memonitor resistensi antibiotik menggunakan metode yang sesuai.
Untuk mendapatkan hasil yang valid, tes kepekaan harus dilakukan
dengan metode yang akurat dan presisi yang baik, dimana metode
tersebut langsung dapat digunakan dalam menunjang upaya
pengobatan.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotik dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain :
2
2. Cara Tabung (Tube Dilution Method)
Dalam cara ini dilakukan penipisan antibiotika dalam tabung-
tabung reaksi dan dicari konsentrasi antibiotik terendah yang masih
dapat menghambat pertumbuhan kuman. Ini disebut Konsentrasi
Hambatan Minimal (KHM) suatu antibiotik. KHM lazim juga disebut
MIC (Minimal Inhibitory Concentration).
c. Temperatur Inkubasi
Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, inkubasi
dilakukan pada suhu 350C. Kurang dari 350C menyebabkan
diameter zona hambatan lebih lebar, sehingga hasil resisten
dilaporkan sensitif. Ini bisa terjadi pada media plate yang
ditumpuk lebih dari 2 plate pada inkubasinya karena plate yang
ditengah suhunya kurang dari 350C. Inkubasi pada suhu lebih dari
350C, kadang ada bakteri yang kurang subur pertumbuhannya,
ada pula obat yang difusinya kurang baik
d. Waktu Inkubasi
Hampir semua cara menggunkan waktu inkubasi 16-18 jam.
Kurang dari 16 jam pertumbuhan bakteri belum sempurna
sehingga sukar dibaca atau diameter zona hambatan lebih lebar.
Sedangkan lebih dari 18 jam pertumbuhan lebih sempurna
sehingga diameter zona hambatan makin sempit.
e. Ketebalan Media agar
Ketebalan agar-agar optimal adalah 4 mm. Kurang dari itu difusi
obat lebih cepat, namun jika lebih dari 4 mm difusi obat akan lebih
lambat.
f. Jarak Antar Disc Obat
Jarak yang dianjurkan adalah minimal 15 mm untuk menghindari
terjadinya zona hambatan yang tumpang tindih. Untuk ukuran
piring petri dengan diameter 9-10 cm, paling banyak untuk 7 disk
obat.
g. Potensi Disc Obat
Tiap jenis obat mempunyai diameter disk yang sama, tetapi
potensinya yang berbeda. Yang harus diperhatikan yaitu cara
penyimpanan, tanggal kadaluarsa dan setiap disk obat baru
diterima harus di cek dengan kontrol strain.
h. Komposisi Media
Sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan bakteri, difusi
obat, aktivitas obat dsb.
Alat:
Rak tabung reaksi, tabung reaksi, ose bulat, lidi kapas steril, inkubator,
lampu spiritus, pinset
Cara Kerja: