(20P01379)
TES KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIK
METODE DIFUSI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
I. Tujuan
Dapat melakukan pemeriksaan dan mengetahui sensitifitas
mikroorganisme terhadap beberapa jenis antibiotik.
Diinkubasi pada
suhu 37°C. setelah
24 jam dilihat
hasilnya.
VI. Pembahasan
Uji sensitivitas antibiotik merupakan tes yang digunakan untuk menguji
kepekaan suatu bakteri terhadap antibiotik. Uji kepekaan/sensitivitas bertujuan
untuk mengetahui daya kerja/efektivitas dari suatu antibiotik dalam membunuh
bakteri
Hasil dari tes kepekaan, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam dua
atau lebih kategori. Sistem yang sederhana menentukan dua kategori, yaitu
sensitif dan resisten. Meskipun klasifikasi tersebut memberikan banyak
keuntungan untuk kepentingan statistik dan epidemiologi, bagi klinisi merupakan
ukuran yang terlalu kasar untuk digunakan. Dengan demikian hasil dengan tiga
klasifikasi yang biasa digunaka, (sensitif, intermediet, dan resisten).
Ukuran zona jernih tergantung kepada kecepatan difusi antimikroba,
derajat sensitifitas mikroorganisme, dan kecepatan pertumbuhan bakteri.Untuk
derajat kategori bakteri dibandingkan terhadap diameter zona hambat yang
berbeda-beda setiap antimikroba, sehingga dapat ditentukan kategori resisten,
intermediate, atau sensitif terhadap antimikroba uji.
Dari data pengamatan tabel tersebut dapat dilihat bahwa antibiotik
ciprofloxacin sensitif dan intermediet terhadap bakteri E.coli, selanjutnya
antibiotik gentamicin sensitif terhadap E.coli. Sedangkan, antibiotik ampicillin
dan cefixime resisten terhadap bakteri E.coli. Jadi, antibiotik yang paling efektif
untuk menghambat bakteri E.coli adalah antibiotik gentamicin kemudian
ciprofloxacin.
VII. Kesimpulan
Tes kepekaan terhadap antimikroba adalah penentuan terhadap bakteri
penyebab penyakit yang kemungkinan menunjukkan resistensi terhadap suatu
antimikroba atau kemampuan suatu mikroba untuk menghambat pertumbuhan
bakteri yang berdasarkan pada metode difusi. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan MIC (minimum inhibition concentration) suatu agen mikroba.
Alasan dilakukannya uji kepekaan antimikroba adalah untuk mendapatkan
agen antimikroba yang tepat untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu. Uji
sensitifitas antimikroba tidak dilakukan pada setiap spesimen, melainkan hanya
dilakukan pada spesimen dengan jenis mikroba tertentu yang belum diketahui
secara umum sensitifitasnya terhadap jenis-jenis antimikroba yang umum
digunakan.