Kelas : X A pagi
Nim : 20442381035
Jawab :
Suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat yang di bawah oleh gerakan molecular
secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui
suatu batas misalnya suatu membrane polimer. Difus adalah proses perpindahan zat dari
konsentrasi yang tinggi kekonsentrasi yang lebih rendah.
Jawab :
1. Difusi biasa
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidrofobik atau tidak
berpolar. Molekul ini dapat langsung berdifusi kedalam membrane yang terbuat dari
phospholipid
2. Difusi khusus
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidropilik /
berpolarDifusi ini memerlukan protein khusus untuk memberikan jalur kepada partikel
atau pun membantu perpindahan partikel.
Jawab
a. Sifat fisikokimia obat Sifat-sifat fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi
meliputi
kelarutan, bentuk kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi, ukuran partikel serta
kekentalan.
b. Formulasi sediaan Faktor formulasi yang dapat mempengaruhi laju disolusi diantaranya
kecepatan
disintegrasi, interaksi obat dengan eksipien, kekerasan dan porositas.
c. Faktor alat uji disolusi dan parameter ujiFaktor ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan
selama percobaan yang meliputi kecepatan pengadukan, suhu medium, pH medium dan
metode uji yang dipakai
Jawab :
• Uji disolusi digunakan untuk dalam bidang industri; dalam pengembangan produk
baru, untuk pengawasan mutu, dan untuk membantu menentukan kesetersediaan
hayati.
• Karakteristik disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari produk obat yang
memuaskan.
• Uji disolusi digunakan untuk mengontrol kualitas dan menjaga terjaminnya standar
dalam produksi tablet
• Uji disolusi untuk mengetahui terlarutnya zat aktif dalam waktu tertentu
menggunakan alat disolution tester sehingga bisa menentukan waktu paruh dari
sediaan tersebut.
Jawab :
Dalam metode ini, poros dayung yang berputar dipasang pada bilah yang dipasang secara
vertikal di ujungnya. Pisau ini dimaksudkan untuk bertindak sebagai pengaduk untuk
mencampur obat yang diuji dengan cairan di dalam wadah penampung. Biasanya, obat
ditempatkan di dalam wadah penampung dan setelah mengendap di bagian bawah, poros
yang berputar dinyalakan untuk mulai mencampur.
Obat yang diuji juga sering dipasang pada sinker untuk mencegah obat menempel pada
dinding bejana dan juga untuk memastikan obat yang diuji tetap berada di bawah poros yang
berputar. Sinker ini terbuat dari elemen non-reaktif untuk mencegahnya bereaksi dengan
sampel obat yang dipegangnya.
Dalam metode disolusi tipe keranjang, peralatan yang berbeda ditempatkan di ujung poros
yang berputar. Alat ini disebut keranjang, berbentuk silinder dan dibangun dari mesh non-
reaktif untuk mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan yang dapat mengubah hasil akhir.
Pori-pori di mesh memungkinkan obat yang larut bergerak dari keranjang ke dalam wadah
penampung, menciptakan larutan yang seragam.
Jawab
Metodologi disolusi meliputi wadah, suhu, volume media disolusi, posisi pengambilan
sampel, waktu pengambilan sampel, dan penentuan kadar zat terlarut.
– Wadah
Wadah untuk uji disolusi memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Wadah yang
digunakan dapat berupa gelas piala, labu alas bulat, labu khusus seperti sel dialisis. Sebaiknya
menggunakan wadah gelas dengan dasar bundar (bulat), agar granul dapat terdispersi secara
merata ke seluruh sisi dari gelas kimia, sehingga hasil disolusi homogen.
– Suhu
Suhu dalam wadah merupakan salah satu kondisi yang memengaruhi proses disolusi suatu zat
karena kelarutan zat bergantung dari suhu. Oleh karena itu, suhu dalam wadah disolusi harus
sesuai dengan syarat dan dapat dikendalikan serta fluktuasi suhu selama pengujian harus
dihindari. Untuk mengatur suhu media, wadah dicelupkan ke dalam tangas air yang
dilengkapi thermostat. Suhu media adalah 37 ± 0,5 oC, karena suhu ini merupakan parameter
suhu in vivo.
Penentuan volume disolusi sangat dipengaruhi oleh kelarutan zat. Zat yang memiliki
kelarutan kecil memerlukan volume yang lebih besar.
Sampel diambil pada daerah pertengahan antara bagian atas keranjang berputar atau daun dari
alat dayung dan permukaan media dan tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah.
Selang waktu pengambilan harus sama untuk setiap pengukuran agar hasil tidak terlalu
menyimpang.
Pada tiap sampel dilakukan analisis terhadap zat aktif yang terlarut secara kuantitatif.
Penentuan dilakukan dengan cara yang tepat, teliti, keberulangan yang tinggi dan murah.
Biasanya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis.