Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lisda Apriani

Kelas : X A pagi

Nim : 20442381035

1. Jelaskan yang dimaksud dengan difusi?

Jawab :

Suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat yang di bawah oleh gerakan molecular
secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui
suatu batas misalnya suatu membrane polimer. Difus adalah proses perpindahan zat dari
konsentrasi yang tinggi kekonsentrasi yang lebih rendah.

2. Jelaskan dua jenis difusi berdasarkan energi?

Jawab :

1. Difusi biasa
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidrofobik atau tidak
berpolar. Molekul ini dapat langsung berdifusi kedalam membrane yang terbuat dari
phospholipid
2. Difusi khusus
Terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidropilik /
berpolarDifusi ini memerlukan protein khusus untuk memberikan jalur kepada partikel
atau pun membantu perpindahan partikel.

3. Jelaskan tiga jenis difusi berdasarkan jenis membran?


1. Difusi molekuler / permease
Adalah difusi yang melalui media tidak berpori ketika difusi ini bergantung pada
disolusi dari molekul yang menembus dalam keseluruhan membrane contohnya :
transport theofilin yang melalui suatu membrane polimer meliputi disolusi obat
tersebut kedalam membrane
2. difusi yang melalui poli suatu membrane yang berisi pelarut,difusi ini dipengaruhi
oleh ukuran relative molekul yang menembus membrane serta diameter dari pori
tersebut . contoh :lewatnya molekul-molekul steroid melalui kulit manusia yang
terdiri dari polikel rambut.
3. Difusi melalui suatu membrane dengan susunan anyaman polimer yang memiliki
saluran bercabang dan saling bersilangan.

4. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan difusi?


Jawab :
1) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2) Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
3) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
4) Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.

5) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak


dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

6) Konsentrasi Obat Semakin besar konsentrasi obat, semakin cepat pula


kecepatan difusinya.

7) Koefisien difusi Semakin besar koefisien difusi, maka besar kecepatan


difusinya.
8) Viskositas
9) Koefisien partisi Difusi pasif dipengaruhi oleh koefisien partisi, yaitu
semakin besar koefisien partisi maka semakin cepat difusi obat.

5. Jelaskan tentang uji difusi?


Jawab:
a. Metode Kirby and Bauer (Kertas cakram)
Metode difusi cakram merupakan cara yang paling sering digunakan untuk
menentukan kepekaan antibakteri terhadap suatu antibiotik. Pada cara ini
digunakan suatu cakram kertas saring (paper disk) yang berfungsi sebagai tempat
menampung zat antimikroba. Kertas saring tersebut kemudian diletakkan pada
lempeng agar yang telah diinokulasi mikroba uji, kemudian diinkubasi pada waktu
tertentu dan suhu tertentu, sesuai dengan kondisi optimum dari mikroba uji. Pada
umumnya, hasil yang di dapat bisa diamati setelah inkbuasi selama 18-24 jam
dengan suhu 37oC. Hasil pengamatan yang diperoleh berupa ada atau tidaknya
daerah bening yang terbentuk di sekeliling kertas cakram yang menunjukkan zona
hambat pada pertumbuhan bakteri (Pelczar & Chan, 1988).

b. Cara Parit (Ditch-plate technique).


Pada metode ini lempeng agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji dibuat
sebidang parit. Parit tersebut berisi zat antimikroba, kemudian diinkubasi pada
waktu dan suhu optimum yang sesuai untuk mikroba uji. Hasil pengamatan yang
diperoleh berupa ada tidaknya zona hambat yang akan terbentuk di sekitar parit
(Bonang, 1992).

c. Cara Sumuran (Hole/Cup-plate technique).


Metode ini lempeng agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji dibuat
suatu lubang yang selanjutnya diisi dengan zat antimikroba uji. Setelah diinkubasi
pada suhu dan waktu yang sesuai dengan mikroba uji, dilakukan pengamatan
dengan melihat ada atau tidaknya zona hambatan di sekeliling lubang
(Bonang,1992).

d. Metode E-test (epsilometer)


Metode gabungan antara metode dilusi dan metode difusi antibakteri ke dalam
media. Metode ini dilakukan dengan menggunakan strip plastik yang sudah
mengandung agen antibakteri dengan konsentrasi terendah sampai tertinggi yang
diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorgansime. Hambatan
pertumbuhan mikroorganisme bisa diamati dengan adanya area jernih di sekitar
strip tersebut (Pratiwi, 2008).

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan disolusi!


Jawab :
Suatu ukuran yang menyatakan banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu
tiap satuan waktu.
7. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju disolusi

Jawab

a. Sifat fisikokimia obat Sifat-sifat fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi
meliputi
kelarutan, bentuk kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi, ukuran partikel serta
kekentalan.

b. Formulasi sediaan Faktor formulasi yang dapat mempengaruhi laju disolusi diantaranya
kecepatan
disintegrasi, interaksi obat dengan eksipien, kekerasan dan porositas.

c. Faktor alat uji disolusi dan parameter ujiFaktor ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan
selama percobaan yang meliputi kecepatan pengadukan, suhu medium, pH medium dan
metode uji yang dipakai

8. Jelaskan peranan uji disolusi dalam bidang Farmasi!

Jawab :

Uji disolusi dalam bidang Farmasi memegang peranan penting yaitu :

• Uji disolusi digunakan untuk dalam bidang industri; dalam pengembangan produk
baru, untuk pengawasan mutu, dan untuk membantu menentukan kesetersediaan
hayati.

• Adanya perkembangan ilmu pengetahuan, seperti adanya aturan biofarmasetika, telah


menegaskan pentingnya disolusi.

• Karakteristik disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari produk obat yang
memuaskan.

• Uji disolusi digunakan untuk mengontrol kualitas dan menjaga terjaminnya standar
dalam produksi tablet  
• Uji disolusi untuk mengetahui terlarutnya zat aktif dalam waktu tertentu
menggunakan alat disolution tester sehingga bisa menentukan waktu paruh dari
sediaan tersebut.

9. Sebutkanduametode yang digunakandalam uji disolusi!

Jawab :

Metode Disolusi tipe Dayung

Dalam metode ini, poros dayung yang berputar dipasang pada bilah yang dipasang secara
vertikal di ujungnya. Pisau ini dimaksudkan untuk bertindak sebagai pengaduk untuk
mencampur obat yang diuji dengan cairan di dalam wadah penampung. Biasanya, obat
ditempatkan di dalam wadah penampung dan setelah mengendap di bagian bawah, poros
yang berputar dinyalakan untuk mulai mencampur.

Obat yang diuji juga sering dipasang pada sinker untuk mencegah obat menempel pada
dinding bejana dan juga untuk memastikan obat yang diuji tetap berada di bawah poros yang
berputar. Sinker ini terbuat dari elemen non-reaktif untuk mencegahnya bereaksi dengan
sampel obat yang dipegangnya.

Metode Disolusi tipe Keranjang

Dalam metode disolusi tipe keranjang, peralatan yang berbeda ditempatkan di ujung poros
yang berputar. Alat ini disebut keranjang, berbentuk silinder dan dibangun dari mesh non-
reaktif untuk mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan yang dapat mengubah hasil akhir.
Pori-pori di mesh memungkinkan obat yang larut bergerak dari keranjang ke dalam wadah
penampung, menciptakan larutan yang seragam.

10. Jelaskan metodologi dalam pengujian disolusi!

Jawab

Metodologi disolusi meliputi wadah, suhu, volume media disolusi, posisi pengambilan
sampel, waktu pengambilan sampel, dan penentuan kadar zat terlarut.
– Wadah

Wadah untuk uji disolusi memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Wadah yang
digunakan dapat berupa gelas piala, labu alas bulat, labu khusus seperti sel dialisis. Sebaiknya
menggunakan wadah gelas dengan dasar bundar (bulat), agar granul dapat terdispersi secara
merata ke seluruh sisi dari gelas kimia, sehingga hasil disolusi homogen. 

– Suhu

Suhu dalam wadah merupakan salah satu kondisi yang memengaruhi proses disolusi suatu zat
karena kelarutan zat bergantung dari suhu. Oleh karena itu, suhu dalam wadah disolusi harus
sesuai dengan syarat dan dapat dikendalikan serta fluktuasi suhu selama pengujian harus
dihindari. Untuk mengatur suhu media, wadah dicelupkan ke dalam tangas air yang
dilengkapi thermostat. Suhu media adalah 37 ± 0,5 oC, karena suhu ini merupakan parameter
suhu in vivo.

– Volume media disolusi

Penentuan volume disolusi sangat dipengaruhi oleh kelarutan zat. Zat yang memiliki
kelarutan kecil memerlukan volume yang lebih besar. 

– Posisi pengambilan sampel 

Sampel diambil pada daerah pertengahan antara bagian atas keranjang berputar atau daun dari
alat dayung dan permukaan media dan tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah.

– Waktu pengambilan sampel

Selang waktu pengambilan harus sama untuk setiap pengukuran agar hasil tidak terlalu
menyimpang.

– Penentuan Kadar Zat Terlarut

Pada tiap sampel dilakukan analisis terhadap zat aktif yang terlarut secara kuantitatif.
Penentuan dilakukan dengan cara yang tepat, teliti, keberulangan yang tinggi dan murah.
Biasanya menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis.

Anda mungkin juga menyukai