0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut berisi informasi tentang Lisda Apriani (NIM 20442381035) kelas X A pagi yang menjawab tiga pertanyaan mengenai stabilitas obat, tujuan uji stabilitas obat, dan perbedaan uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang.
Dokumen tersebut berisi informasi tentang Lisda Apriani (NIM 20442381035) kelas X A pagi yang menjawab tiga pertanyaan mengenai stabilitas obat, tujuan uji stabilitas obat, dan perbedaan uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang.
Dokumen tersebut berisi informasi tentang Lisda Apriani (NIM 20442381035) kelas X A pagi yang menjawab tiga pertanyaan mengenai stabilitas obat, tujuan uji stabilitas obat, dan perbedaan uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang.
Jawab : Stabilitas Obat: Kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas,kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life) Didefinisikan sebagai : Kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas , kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut. 2. Apa tujuan dari uji stabilitas obat dan mengapa penting mempelajari stabilitas obat dalam bidang farmasi ? Jawab : Uji stabilitas dilakukan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas,dan kemurnian produk yang telah diluluskan dan beredar di pasaran, sehingga aman digunakan oleh konsumen. Berdasarkan hasil uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban terhadap parameter–parameter stabilitas produk seperti kadar zat aktif, pH, berat jenis, bau,warna, dan lainnya sehingga dapat ditetapkan tanggal kadaluarsa yang sebenarnya. Untuk sediaan obat dan kosmetik stabilitas lebih ditujukan pada kemampuan produk tersebut untuk mempertahankan sifat dan karakteristik khasiat/terapi agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat hingga batasan yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life). Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi. Hal ini penting mengingat suatu obat atau sediaan farmasi biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke tangan pasien yang membutuhkan. 3. Jelaskan perbedaan uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka panjang ? Jawab : Stabilitas penyimpanan dipercepat (accelerated) merupakan metode pengujian obat selama 180 hari pada kondisi penyimpanan 40C ± 2C RH 75% ± 5% dengan interval pengujian 0, 30,60, 90, dan 180 hari sedangkan metode stabilitas penyimpanan jangka panjang(real time) merupakan metode pengujian obat selama 720 hari pada kondisi penyimpanan 30C ± 2C RH 75% ± 5% dengan interval pengujian 0, 90, 180,270, 360, 540, dan 720 hari (ASEAN 2013).