KIMIA FISIKA
STABILITAS OBAT
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 4
TANGERANG
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1 Stabilitas obat..................................................................................3
2.2 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas oabat antara
lain : 3
2.3 Lima jenis stabilitas yang umum dikenal :.......................................3
1) Stabilitas fisika.................................................................................3
2) Stabilitas kimia................................................................................4
3) Stabilitas mikrobiologi.....................................................................7
4) Stabilitas farmakologi......................................................................9
5) Stabilitasi toksikologi.....................................................................10
2.4 Efek potensial yang tidak di inginkan dari ketidak stabilan produk
farmasi...................................................................................................13
2.5 Berdasarkan durasinya, uji stabilitas dibagi menjadi dua, yakni:. .14
2.6 Ruang Lingkup dan Alasan Uji Stabilitas.......................................17
2.7 Reaksi penguraian obat :...............................................................17
2.8 Usaha penstabilan.........................................................................18
BAB III PENUTUP......................................................................................... 19
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KIMIA FISIKA tentang
STABILITAS
Adapun makalah KIMIA FISIKA tentang " STABILITAS " ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak
pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah KIMIA FISIKA ini.
HORMAT KAMI,
Penulis
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stabilitasi obat adalah kemampuan suatu produk untuk
mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat (indentitas, kekuatan, kualitas, kemurnian)
dalam batasan yang di tetapkan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan (shelf-life)
Sedian obat atau kosmetik yang stabil adalah suatu sediaan yang
masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode
penyimpanan dan penggunaan dimana sifat dan karakteristiknya sama
dengan yang dimilikinya pada saat di buat
Ada lima jenis stabilitas yang umum dikenal, yaitu :Stabilitas Kimia,
Stabilitas Fisika, Stabilitas Mikrobiologi, Stabilitas Farmakologi, Stabilitas
Toksikologi
1.3 Tujuan
a. mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari stabilitas
b. mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
stabilitas obat
c. mahasiswa dapat mengetahui dari efek ketidak stabilan dalam
produk farmasi
d. mahasiswa dapat mengetahui macam-macam uji stabilita
berdasarkan durasi.
e. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup dalam stabilitas obat.
Kestabilan Fisika
a. Suhu
b. Warna: Dilihat dari warna, kestabilan fisika pada zat tidak
berubah pada penyimpanan dalam jangka waktu
tertentu.
c. Bau : Tidak terjadi perubahan bau semenjak dari awal
pembuatan, pada saat penyimpanan sampai zat tersebut
digunakan.
d. Rasa: Rasa dari zat tersebut sesuai dengan monografi zat
tersebut, tidak berubah pada saat penyimpanan hingga
saat pemakaian.
e. Kekentalan : Kekentalan dari zat tersebut tidak boleh
berubah dari saat disimpan hingga digunakan.
f. Viskositas : Viskositas dalam zat tersebut tidak berubah
sampai saat digunakan. Seperti suspensi tidak terjadi
pengentalan yang menyebabkan terlalu tinggi
kekentalannya sehingga mudah dituang
2) Stabilitas kimia
Stabilitas kimia suatu obat adalah lamanya waktu suatu obat
untuk mempertahanakan integritas kimia dan potensinya seperti
yang tercantum pada etiket dalam batas waktu yang ditentukan.
Pengumpulan dan pengolahan data merupakan langkah
menentukan baik buruknya sediaan yang dihasilkan, meskipun
tidak menutup kemungkinan adanya parameter lain yang harus
diperhatikan. Data yang harus dikumpulkan r untuk jenis sediaan
yang berbeda tidak sama, begitu juga untuk jenis sediaan sama
tetapi cara pemberiannya lain. Jadi sangat bervariasi tergantung
pada jenis sediaan, cara pemberian, stabilitas zat aktif dan lain-
lain.
b. Epimerisasi
Senyawa tetrasiklin paling umum mengalami epimerisasi.
Reaksi terjadi dengan cepat ketika obat dilarutkan dan
terpapar dengan pH lebih dari 3, mengakibatkan terjadinya
perubahan sterik pada gugus dimetilamin. Bentuk epimer dari
tetrasiklin seperti epitetrasiklin tidak memiliki aktifitas anti
bakteri.
3) Stabilitas mikrobiologi
Stabilitas mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan di mana
tetap sediaan bebas dari mikroorganisme atau memenuhi syarat
batas miroorganisme hingga batas waktu tertentu. Terdapat
berbagai macam zat aktif obat, zat tambahan serta berbagai
bentuk sediaan dan cara pemberian obat. Tiap zat, cara
pemberian dan bentuk sediaan memiliki karakteristik fisika-kimia
tersendiri dan umumnya rentan terhadap kontaminasi
mikroorganisme dan atau memang sudah mengandung
mikroorganisme yang dapat mempengaruhi mutu sediaan karena
berpotensi menyebabkan penyakit, efek yang tidak diharapkan
pada terapi atau penggunaan obat dan kosmetik.
Oleh karena itu farmakope telah mengatur ketentuan
mengenai kandungan mikroorganisme pada sediaan obat maupun
4) Stabilitas farmakologi
5) Stabilitasi toksikologi
Stabilitas toksikologi adalah ukuran yang menujukkan
ketahanan suatu senyawa/bahan akan adanya pengaruh kimia,
fisika, mikrobiologi dan farmakologi yang tidak menyebabkan
peningkatan toksisitas secara signifikan.Efek toksik dapat
dibedakan, menjadi :
1. Efek toksik akut, mempunyai korelasi langsung dengan
absorpsi zat toksik
2. Efek toksik kronis, zat toksik dalam jumlah kecil diabsorpsi
sepanjang jangka waktu lama, terakumulasi, mencapai
konsentrasi toksik akhirnya timbul keracunan.
3. Faktor luar.
a. cara pembuatan
b. bahan pengemas
Terbagi atas 2, yaitu bahan pengemas primer yaitu bahan
pengemas yang langsung bersentuhan atau kontak dengan
sediaan (wadahnya), dan bahan pengemas sekunder, yaitu
bahan pengemas yang tidak bersentuhan langsung dengan
sediaan. Syarat dalam pemilihan bahan pengemas antara
lain adalah :
melindungi preparat dari keadaan lingkungan
tidak boleh bereaksi dengan produk
Pada umumnya penentuan kestabilan suatu zat dapat dilakukan dengan cara
kinetika kimia. Cara ini memerlukan waktu yang ama sehingga praktis digunakan
dalam bidang farmasi. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penentuan kestabilan
suatu zat kinetika kimia adalah:
1. Kecepatan reaksi
Kecepatan atau laju suatu reaksi diberikan sebagai dC/dt. Artinya terjadi
penambahan (+) atau pengurangan (-) konsentrasi C dalam selang waktu dt.
Menurut hokum aksi massa, laju suatu reaksi kimia sebanding hasil kali dari
konsentrasi molar reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan angka yang
V = laju reaksi
K =konstantan/tetapan laju rx
M =orde reaksi A
N =orde reaksi B
m+n =orde reaksi total
Contoh raju reaksi
a. Reaksi orde nol
b. Reaksi orde satu
c. Reaksi orde dua
3.Temperatur
Sejumlah faktor lain, selain konsentrasi dapat mempengaruhi kecepatan reaksi.
Diantaranya adalah temperature, pelarut, katalis dan sinar. Kecepatan berbagai
reaksi bertambah kira-kira dua atau tiga kalinya tiap kenaikan 10C. Pengaruh
temperature terhadap laju ini diberikan dengan persamaan yang pertama kali
dikemukakan oleh Arrhineus.
k = Ae-Ea/RT
atau
log k = log A Ea . 1
2,303 RT
4.Kekuatan ion
Pengaruh kekuatan ion terhadap kecepatan reaksi dapat dilihat dari persamaan
berikut :
Log K = log ko + 1,02 zAzB
Dimana :
K = Konstanta kecepatan penguraian pada kekuatan ion tertentu
ko = Konatanta kecepatan penguraian pada kekuatan ion = 0
z = Muatan ion
= Kekuatan ion
5.Pengaruh pH
Reaksi penguraian beberapa larutan obat dapat dipercepat dengan penambahan
asam (H+) atau basa (OH-). Katalisator ini disebut katalisator asam basa khusus.
Misalnya pada reaksi hidrolisa ester (S) dalam air (R).
S+R ---------- P
S + H+ ---------- SH+
SH+ + R ====== P
Skema reaksi umum ini menganggap bahwa hasil reaksi P pada reaksi hidrolisis
ini tidak bergantung kembali membentuk ester.
Untuk reaksi ini pada umumnya, laju pembentukan hasil reaksi dinyatakan dengan :
dP = k (SH+)
dt (S)(H+)
konsentrasi asam konjugat SH+merupakan jumlah yang dapat diukur, karena
pra-kesetimbangan membutuhkan :
K = (SH+)
(S)(H+)
Sehingga :
(SH+) = K (S)(H+)
Dan :
dP = kK(S)(H+)
Solusi :
Formulasi obat pada ph stabilitasi optimul
Penambahan pelarut non air
Mengontrol kadar air
Obat dibuat dalam bentuk sedian solid (padat)
Ph larutan
H+ & OH- bersifat mengkatalis/mempercepat putus
rantai. pH kestabilan suatu obat adalah pada titik
minimum saat log K minum
Larutan dapar
Suhu
Apabila suhu naik 10Oc maka hidrolisis naik m2x lipat
Pelarut
b. Reaksi Oksidasi
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
a. Stabilitas adalah kemampuan suatu produk obat atau
kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang
ditetapkan sepajang priode penyimpanan dan penggunaan
untuk menjamin indentitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian
produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. UMI. Makassar
Ansel, H..C, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi IV. Diterjemahkan oleh Farida
ibrahim, UI-press, Jakarta, 993.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen kesehatan Indonesia
RI, Jakarta.
Tim Penyusun, 2006. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Fakultas Farmasi, UMI,
Makassar, 24,25,26.
Contoh soal
a keseragaman bobot
b Hidrolisis
c pH
d dosis
a 10 tahun
b 3 tahun
c 4 tahun
d 20 tahun
9 1) kepentingan pasien
2) reputasi produsen
3) mengikuti peraturan
4) reformulasi
a 2,3,4
b 4,2,3
c 1,2,3
d 2,3,4
10 Penentuan kestabilan suatu zat dengan cara kinetik kimia adalah, kecuali :
a Kecepatan reaksi
b Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
c Tingkat cara dan cara penentuan nya
d Perubahan struktur kristal
11 Apatujuandariujistabilitasobatdanmengapapentingmempelajaristabilitasob
atdalambidangfarmasi?
Jawab:
12 Dalam suatu resep yang berisi ampisilina mempunyai kelarutan 550 mg/100 ml pada
suhu 25C dan mempunyai laju reaksi 2 x 10-7g/100 ml det-1. Larutan ampisilina
tersebut stabil pada pH 6,8. Tentukan umur sediaan tersebut tetap baik sampai waktu
tinggal 90% dari konsentrasi semula ?
Jawab :
ko = 2 x 10-7gr/100 ml det-1
Co = 550 mg/100 ml = 0,55 gram/100 ml
0,1 xCo
t 90=
ko
2,75 x 10 5 det
86400
=3, 18 hari
13 Suatu obat yang diberikan secara injeksi intravena kepada seorang dewasa. Jika harga
konstanta laju reaksi dari obat tersebut sebesar4,7 .10 -7sekon-1dan obat tersebut
mengikuti persamaan reaksi orde satu, maka berapa besar konsentrasi obat setelah
lama disimpan selama 60 hari jika konsentrasi obat saat dibuat sebesar 350 mg ?
Diket :
k = 4,7 x 10-7/ sekon
Co = 350 mg, t = 60 hari
Ditanya C ?
Jawab :
2,303 Co
k= xlog
t C
2,303 350
4,7 x 107 xlog
60 C
14 Suatu larutan obat mengandung 500 mg tiap ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40
hari dan ditemukan terkandung 300 mg/ ml, kapan obat terurai stengah dari
konssentrasi awal ?
Jawab:
k = 2,303/t x log Co/C
= 2,303 / 40 x log 500/300
= 0,0128 hari-1
t = 2,303 / 0,0128 x log 500/250
= 54,3 hari
15 Sebuah resep sediaan cairan aspirin berisi 325mg/ 5 ml atau 6,5 g /100 ml. Kelarutan
aspirin pada 25oC adalah0,33 g /100ml maka sediaan itu pasti akanmenjadi suspensi.
Ramuan lain dalam resep menyebabkan produk yang dibuat mempunyai pH 6,0.
Konstanta laju orde pertama untuk penurunan mutu aspirin dalam larutan ini adalah
4,5 x 10-6dt-1
Hitunglah :
1)konstanta laju pada orde nol,
2)tentukan umur resep cairan tersebut dengan menganggap produk tersebut tetap baik
sampai waktu dimana cairan tersebut telah teruraisampai tinggal 90% dari
konsentrasinya mula-mula (yaitu terurai 10%) pada 25oC?
Diketahu:
Co = 6,5 g /100 ml, k = 4,5 x 10-6dt-1
Kelarutan = A = 0,33 g /100ml
k0= k x A
Ditanya :
ko ?, t 90
Jawab :
k o=k x (kelarutan aspirin dalamlarutan)
4,3 x 10 5 detik
4,3 x 10 5 detik
86400