UJI KONTAMINASI
OLEH
KELOMPOK III
Nama :
1 Aprilia Kadir
2. Nurul Sakinah
3. Nurtiara Ivanka Abas
4. Rahmad Syandi Wakiden
5. Sri Magvirah Bata
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan
untuk contoh berbentuk padat. Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui
berbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari
tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji
penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan
beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat
dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara
tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup
akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah
organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel (Plummer, 2011).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan
jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni (colony forming
unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya nilai MPN juda diartikan sebagai
perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL
atau per gram. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada
setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi
(Lim, 2011).
Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di
dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh
berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh
tersebut. Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas (Fardiaz,
2010).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair
dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya
4
baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas pada dasar
tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri
pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari hasil perubahan
tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya
maka digunakan rumus (Gobel, 2011).
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform
dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini
disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel
(Pakadang, S, 2010).
Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik
lain dengan kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya
pencemaran bakteri patogen. Penentuan koliform fecal menjadi indikator
pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan
keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah jauh lebih
murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Koliform
merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya
pencemaran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan
produk-produk susu. Pada saat perhitungan koloni, apabila jumlah koloni yang di
temukan kurang dari standart yang telah di tetapkan, maka suatu sampel bisa di
katakan murni (Umbreit, 2014).
Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.coli. Karena E.coli adalah
bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli sering disebut
sebagai coliform fekal. Pengujian coliform jauh lebih cepat jika dibandingkan
dengan uji E.coli karena hanya memerlukan uji penduga yang merupakan tahap
pertama uji E.coli (Penn, 2010).
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi
kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschericia coli,
Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendi. Keberadaan bakteri di dalam air
minum itu menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Keberadaan bakteri ini juga
5
menunjukkan adanya bakteri pathogen lain misalnya, Shigella, yang
menyebabkan diare hingga muntaber (Lim, 1998).
Warna : coklat
Warna : cream
6
BAB III
METODE KERJA
3.1.1 Alat
Adapun alat dari praktikum ini adalah pipet swab steril, cawan petri steril,
pembkara spritus dan pipet swab steril.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan dari praktikum ini adalah larutan NB steril dan media pca.
4. lakukan swab pada tangan yang belum di cuci dan setelah itu dimasukkan
kembali kedalam larutan NB
5. Lakukan Pengocokkan
10. lakukan prosedur yang sama pada tangan yang sudah dicuci dengan
antiseptic untuk dilakukan perbandingan
7
BAB IV
4.1 Hasil
Jumlah
Ruangan Waktu Kontak Mikororganisme Keterangan
4.2 Pembahasan
8
kerja. Setelah itu rendam swab steril kedalam larutan NB selama 30 menit agar
lebih efektif. Jika sudah 30 menit, lakukan swab pada tangan yang belum dicuci,
dan rendam kembali swab kedalam larutan NB.
Dalam praktikum kali ini kita perlu melakukan pengenceran sebanyak 100
kali untuk memaksimalkan hasil akhirnya. Setelah itu, kita perlu memasukkan
hasil pengenceran kedalam cawan petri sebanyak 1ml. hasil dari pengenceran
akan kita homogenkan dengan menggunakan media PCA. Setelah itu hasil
tersebut akan kita masukkan ke dalam incubator untuk diinkubasi. Proses inkubasi
akan memakan waktu selama 48 jam karena mikroba memakan waktu selama 48
jam atau dua hari dalam proses inkubasi, suhu yang diperlukan adalah 30oC.
Langkah yang sama dilakukan pada tangan yang sudah dicuci dengan antiseptic
dan bandingkan hasil akhirnya
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa bakteri
dapat hidup disemua tempat bahkan ditubuh kita salah satunya itu ditangan.
Dengan dilakukannya percobaan ini kita mendapatkan satu fakta bahwa ditangan
kita bisa hidup puluhan bakteri, terutama pada tangan yang belum dicuci. Terdapat
perbedaan yang besar antara jumlah mikroorganisme yang terdapat ditangan yang
belum dicuci dengan antiseptik dan yang sudah dicuci, dimana pada tangan yang
sudah dicuci dengan antiseptik jumlah mikroorganisme yang hidup hanya ada 2-
11 saja sedangkan yang sudah dicuci itu berjumlah puluhan
5.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12
13
14
15
16
17
18