Anda di halaman 1dari 25

Pengendalian Penyakit Tropis

FLU BURUNG
DAN SARS
KELOMPOK 10
JULI SAPUTRI
SEBASTIANA ELSYE TENIWUT
SITI NURIAH
YULIUS ONTAHA
TUJUAN

Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal mengenai flu burung meliputi :


defenisi penyakit, epidemiologi penyakit, etiologi dan patogenesis penyakit,
manifestasi klinis dan diagnosis penyakit, pengobatan dan pencegahan
penyakit.
Defenisi Penyakit Flu Burung

Flu burung (Avian influenza) adalah


penyakit menular akut yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A sub tipe H5N1,
yang pada umumnya menyerang unggas,
dan dapat juga menular dari unggas ke
manusia.
EPIDEMOLOGI
1 Mei 1997 hingga 30 April 2015, dilaporkan
sebanyak 907 kasus flu burung virus H5N1,
GLOBAL terdiri dari 94,6% kasus terkonfirmasi dan
5,4% kasus suspek. Jumlah tertinggi didapat
pada tahun 2015.

GLOBAL
Age: 25
Gender: Female Dilaporkan kasus pertama kali pada tahun 2003,
Allergies: None sedangkan pada manusia pada tahun 2005. total
INDONESIA
Location: Madrid
kasus yang dilaporkan dari bulan Juni 2005-
2018
Desember 2016 sebanyak 199 kasus dengan 167
kematian.
ETIOLOGI FLU BURUNG

Etiologi flu burung, atau disebut juga avian influenza, adalah virus
influenza tipe A, yang merupakan virus RNA famili Orthomyxoviridae.
Asam nukleat virus ini beruntai tunggal, terdiri dari 8 segmen gen yang
mengkode 11 jenis protein.
PATOGENESIS
penularan virus masuk melalui droplet, dimana virus dapat tertanam
pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung
memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus selanjutnya
5,4%
akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian
94,6
%
bereplikasi di dalam sel tersebut. Replikasi  virus terjadi selama 4-6
10%
jam sehingga dalam waktu 10 singkat virus dapat menyebar ke sel-sel
di dekatnya. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya
mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan
terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk
badan inklusi.
MANIFESTASI KLINIK

Pasien flu burung umumnya datang dengan gejala seperti


demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala
dan lesu, serta memiliki riwayat kontak dengan unggas atau
berada di daerah endemis flu burung.
DIAGNOSIS
● Kultur swab (usap) hidung dan
tenggorokan, untuk memeriksa
adanya virus pada hidung atau
tenggorokan
● Tes PCR, untuk mengetahui
keberadaan virus yang
menyebabkan flu burung
● Foto Rontgen dada, untuk
mendapatkan gambaran kondisi
paru-paru
● Tes darah, untuk mengetahui
kadar sel darah putih yang
berfungsi melawan infeksi di
dalam tubuh
PENGOBATAN
 Oksigenisasi bila terdapat sesak napas
 Hidrasi dengan pemberian cairan parentera(infus)
 Peemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari
 Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam
pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB per hari dibagi dalam 2 dosis.
Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari
PENCENGAHAN
Pada Unggas

Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu


burung dan vaksinasi pada unggas yang sehat

Pada Manusia
 Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja
 Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu
burung
 Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja (contoh : masker dan
pakaian kerja)
 Membersihkan kotoran unggas setiap hari
 Imunisasi
 Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan
istirahat cukup
 Mengolah unggas dengan cara yang benar
SARS
Severe Acute Respiratory Syndrome

o V
AR S- C
S
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal mengenai penyakit SARS
mulai dari defenisi penyakit, epidemiologi penyakit, etiologi dan
patogenesis penyakit, manifestasi klinis dan diagnosis penyakit,
pengobatan dan pencegahan penyakit.
.
PENGERTIAN
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan
penyakit akut yang menyerang sistem pernafasan. SARS
disebabkan oleh virus khusus yaitu Coronavirus (CoV) yang
sering disebut dengan SARS-CoV. Virus tersebut mudah
menular dari satu orang ke orang lain. Di dalam tubuh, SARS-
CoV melakukan replikasi virus pada sistem pernapasan dan
menyerang paru-paru yang berakibat sulit bernafas.
Secara proposional ada 2 definisi kasus SARS, yaitu “suspect” dan
“probable” sesuai kriteria WHO.
1. Suspect SARS 2. Probable SARS
Adalah seseorang yang menderita sakit dengan Adalah kasus Suspect ditambah dengan
gejala: gambaran foto toraks menunjukkan tanda-tanda
a) Demam Tinggi ( diatas 38⁰C) pneumonia atau respiratory distress syndrome,
b) Satu atau lebih gangguan pernafasan, yaitu batuk, atau seseorang yang meninggal karena penyakit
nafas pendek dan kesulitan bernafas saluran pernafasan yang tidak jelas penyebabnya,
c) Satu atau lebih keadaan berikut : dan pada pemeriksaan autopsi ditemukan tanda
• Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, patologis berupa respiratory distress syndrome
mempunyai riwayat kontak erat dengan yang tidak jelas penyebabnya.
seseorang yang telah didiagnosissebagai
penderita SARS
• Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit,
melakukan perjalanan ke tempat terjangkit
SARS
• Penduduk dari daerah terjangkit.
Epidemilogi SARS
Secara epidemiologi, severe acute respiratory syndrome (SARS)
bermula di China Selatan pada November 2002 kemudian
menyebar ke Hongkong pada Februari 2003. Setelah itu SARS
menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, terutama negara-
negara di Asia. World Health Organization (WHO) kemudian
mengumumkan SARS sebagai ancaman global tanggal 15 Maret
2003.
Global Indonesia
Satu bulan setelah WHO mengumumkan Data epidemiologi SARS di Indonesia periode 1
SARS sebagai ancaman global, 8 negara Maret sampai 9 Juli 2003 mencatat 2
melaporkan community transmission SARS kasus probable dan 7 kasus suspect SARS. Tidak
yaitu Kanada, China, Hong Kong, Taiwan, ada lagi kasus SARS yang dilaporkan sejak saat
Inggris, Amerika Serikat, Vietnam dan itu.
Singapura. Pada akhir epidemi di Juni 2003, total
kumulatif global untuk SARS adalah 8422 kasus
dengan 911 kematian
ETIOLOGI
Etiologi severe acute respiratory syndrome (SARS) adalah infeksi
oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-
CoV). Genom SARS-CoV telah diurutkan (sequenced) dan tidak
terkait dengan coronavirus manusia ataupun coronavirus hewan
yang telah dikenal sebelumnya. Kemungkinan SARS-CoV
awalnya adalah virus pada hewan yang kemudian mengalami
mutasi menjadi patogen manusia
PATOGENESIS
1. Prepatogenesis
Diawali dengan Transmisi SARS-CoV dapat terjadi melalui kontak langsung, kontak tidak
langsung, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi seperti air liur dan
sekresi saluran pernapasan atau droplet saluran napas yang keluar saat orang yang terinfeksi
batuk, bersin, berbicara, atau menyanyi.
2. Patogenesis 
Perlekatan dan fusi SARS-CoV diawali oleh interaksi protein virus dengan sel manusia
melalui reseptor ACE2 yang diekspresikan di paru dan jantung manusia. Perubahan patologis
pada organ-organ ini dapat disebabkan secara langsung oleh efek sitopatik yang dimediasi
replikasi lokal SARS-CoV atau secara tidak langsung oleh respon sistemik terhadap gagal
napas atau respons imun berlebihan akibat infeksi virus. Rerata periode inkubasi adalah 6,4
hari (rentang 2-10 hari). Manifestasi klinis yang muncul menyerupai gejala Infeksi system
pernapasan akut (ISPA) biasa yaitu demam, batuk, dan sesak napas yang dapat diikuti
dengan pneumonia berat.
Lanjutan….
3. Pascapatogenesis
SARS dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut. gagal ginjal, bahkan
kematian dan dapat juga menjadi carrier (pembawa virus) ke orang lain. Pada
umumnya pengidap SARS akan pulih dengan sendirinya. 
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis yang muncul menyerupai gejala infeksi sistem


pernapasan akut (ISPA) biasa yaitu demam, batuk, dan sesak
napas yang dapat diikuti dengan pneumonia berat. Apabila
pneumonia tidak ditangani, gejala ARDS akan muncul. Syok
sepsis juga dapat terjadi dan ditandai dengan disfungsi organ,
hipoperfusi atau hipotensi dengan tekanan darah sistol <90
mmHg walaupun sudah diberikan resusitasi cairan yang adekuat.
DIAGNOSIS
Beberapa test laboratorium dapat mendeteksi SARS-CoV,
virus penyebab SARS berdasarkan jenis klinik, termasuk
pembuangan pernafasan dan cairan dahak (“stool”) untuk
pemeriksaan RT-PCR. Test secara serologi dapat
mendeteksi antibody SARS-CoV yang diproduksi setelah 10
hari penderita mengalami sakit.
PENGOBATAN
Penatalaksanaan/pengobatan severe
acute respiratory syndrome (SARS) berfokus
pada pemberian terapi suportif untuk
mencegah morbiditas dan mortalitas. Hal ini
dikarenakan terapi definitif untuk SARS belum
tersedia sebab belum ada antiviral yang
terbukti efektif menangani SARS. Terapi
suportif mencakup pemberian oksigen,
ventilasi, hidrasi, antipiretik, analgesik, serta
antibiotik untuk kasus infeksi sekunder oleh
virus.
PENCEGAHAN
Vaksin untuk penyakit SARS belum ditemukan kecuali vaksin covid-19, oleh
karena itu hindari berkunjung ke negara yang sedang terjangkit SARS,
gunakan masker saat bepergian atau menjenguk pasien di RS, hal ini dapat
membantu mengurangi penyebaran melalui udara, melalui percikan dan
kontak langsung. Menjaga imunitas dan kesehatan tubuh serta kebersihan
tubuh.
TERIMAKASIH
KESIMPULAN

Flu burung (Avian influenza) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A sub tipe H5N1, yang pada umumnya menyerang unggas, dan dapat
juga menular dari unggas ke manusia. Gejala yang ditimbulakan sama seperti gejala flu
biasanya yaitu demam mendadak (suhu ≥ 38oC), batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak,
sakit kepala, malaise, muntah, diare dan nyeri otot.
KESIMPULAN
(SARS) adalah infeksi pernafasan yang disebabkan oleh virus jenis
coronavirus (SARS-CoV). Umumnya gejala SARS muncul dalam waktu 2-
7 hari setelah terkena dengan (virus) penyakit, tetapi masa inkubasinya
berkisar 10 hari. SARS sebagian besar disebarkan melalui hubungan
yang intens / dekat orang per orang, khususnya melalui percikan cairan
seperti dahak atau ingus / bersin dari seseorang yang telah terinfeksi
pada saat batuk atau bersin. Saat ini, belum ada vaksinasi yang efisien
secara total mencegah penyakit SARS. Kebiasaan untuk selalu menjaga
kesehatan tetap merupakan cara atau langkah efektif untuk mengurangi
resiko terkena dan meminimalisir penyebaran penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai