Tabung Reaksi
Vortex
Cawan Petri
-Ditimbang 2 g Na
Erlenmayer
-Disterilkan
Autoklaf
III.3.4 Pengerjaan Sampel
Alat dan bahan
- Digerus
- Ditimbang 100 mg antibiotik+50
ml NaCl
- Dihomogenkan
Gelas Ukur
+50 ml NaCl
Gelas kimia
-
- Dicelupkan kertas reservoir
kedalam gelas kimia 0,5 ml, 1,5
ml, 3 ml
Cawan Petri
Ampicillin 2 0,5 ml = 0
1,5 ml = 0
3 ml = 0
b. Ampicillin 2
-
2. Antibiotik Ciprofloxacin
a. Ciprofloxacin 1
0,5 ml = 16,49 mm + 16,89 mm + 17,30 mm + 17,21 mm
= 67,89 mm
67,89
= = 16,97 mm
4
b. Ciprofloxacin 2
0,5 ml = 17,04 mm + 17,62 mm + 17,54 mm + 18,37 mm
= 70,57 mm
70,57 mm
= = 17,6 mm
4
Prinsip percobaan pada praktikum ini yaitu dilakukan uji dengan hambat
pada antibiotik dengan menggunakan antibiotik ampicillin dan
ciprofloxacin dengan menggunakan konsentrasi 0,5 ml, 1,5 ml, dan 3 ml
yang kemudian akan ditambahkan ke medium NA yang berisi 1 ml
suspensi bakteri dan dimasukkan kertas reservoir kemudian dilakukan
penginkubasian selama 24 jam dan diamati.
Cara kerja pada pembuatan suspensi bakteri yaitu disiapkan alat dan
bahan, ditambahkan 9 ml NaCl kedalam tabung reaksi, diambil bakteri 1
ose dan dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu vortex.
Cara kerja pembiakan bakteri yaitu disiapkan alat dan bahan , ditambahkan
suspensi bakteri dalam medium Na kemudian dihomogenkan dan tunggu
hingga memadat pada cawan petri.
Cara kerja pembuatan media yaitu disiapkan alat dan bahan yang
diperluan, kemudian dtimbang Na 2 gram dan dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer lalu ditambahkan aquadest 100 ml dan disterilkan dengan
menggunakan autoklaf.
Alasan dipijarkan diatas api bunsen yaitu agar tetap steril. Menurut
literatur Andriani, R. (2016), pembakaran bunsen untuk mensterilkan
peralatan seperti ose dengan cara membakar ujung peralatan tersebut diatas
api bunsen sampai berpijar.
Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik dengan maksud agar uap air
yang akan terbentuk selama inkubasi tidak jatuh pada permukaan medium
sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan. Menurut literatur
Tandah, M, R (2016), Cawan petri diinkubasi terbalik dengan maksud uap
air yang terbentuk selama inkubasi tidak jatuh pada permukaan medium
sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan.
Alasan digunakannya konsentrasi yang berbeda-beda agar dapat dilihat
hasil perbandingan penetapan potensi pada antibiotiknya. Menurut literatur
Mardiah. (2017), penggunaan konsentrasi yang berbeda-beda sebagai
perbandingan potensi suatu antibiotic.
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan pada praktikum ini yaitu :
1. Antibiotik atau antibiotika merupakan golongan senyawa alami atau
sintesis yang memiliki kemampuan untuk menekan atau menghentikan
proses biokomiawi di dalam suatu organisme, khususnya proses infeksi
bakteri
2. Hasil pengamatan dari percobaan ini yaitu pada antibiotik ampicillin 1
didapatkan konsentrasi 0,5 ml sebanyak 0, konsentrasi 1,5 ml
didapatkan 6,37 mm dan konsentrasi 3 ml didapatkan 6,63 mm. Pada
antibiotik ampicillin 2 didapatkan hasil dari konsentrasi 0,5 ml, 1,5 ml
dan 3 ml. Pada ciprofloxacin 1 konsentrasi 0,5 ml didapatkan 16,97 mm,
konsentrasi 1,5 ml didapatkan 20,30 mm dan konsentrasi 3 ml
didapatkan 22,1 mm. Pada ciprofloxacin konsentrasi 0,5 ml didapatkan
17,6 mm, konsentrasi 1,5 ml didapatkan 21,4 mm dan konsentrasi 3 ml
didapatkan 22,91 mm.
3. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotik dikelompokkan menjadi
empat kelompok, yaitu antibiotik yang cara kerjanya dengan
menghambat sintesis dinding sel bakteri, antibiotik yang cara kerjanya
dengan mengubah permeabilitas membran sel bakteri dan antibiotik
yang cara kerjanya dengan mengganggu metabolisme sel bakteri
V.2 Saran
Saran dari percobaan ini yaitu diharapkan agar praktikan lebih bersungguh
sungguh dalam melakukan pengamatan agar praktikum ini akan berjalan
dengan baik seperti seharusnya untuk dilakukan demi kelancaran proses
belajar mengajar dan menjadi bekal untuk penelitian nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Rollando. (2019). Senyawa Antibakteri Dari Fungi Endofit. Malang : Cv. Seribu
Bintang
Safitri, Y. dkk. (2017). Identifikasi Jenis Sampel (Bakteri Murni dan Campuran
Bakteri) Penyebab ISK Terhadap Hasil Uji Sensitivity Antibiotik
Ciprofloxacin. Jurnal Analis Medika Bio Sains. Vol 4 (1)