Anda di halaman 1dari 6

Istilah metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Metabole” yang

artinya perubahan atau transformasi. Hal ini berkaitan dengan berbagai


proses dalam tubuh yang mengubah makanan dan zat lain menjadi energi
dan produk sampingan metabolik lain yang digunakan oleh tubuh.
Perubahan dari suatu zat dengan sifat khusus menjadi zat lain yang
mempunyai sifat baru yang disertai dengan pelepasan atau penyerapan
energi.

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam


makhluk hidup, mulai dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana,
seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai kepada
manusia, makhluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam
proses ini makhluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme juga bisa diartikan sebagai keseluruhan proses kimiawi yang
terjadi di dalam tubuh organisme yang diawali dengan substrat awal dan
diakhiri produk akhir.  Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi,
yang berguna bagi aktivitas kehidupan baik tingkat seluler (pembelahan
sel, transpor molekul ke luar dan ke dalam sel) maupun tingkat individu
(membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb). Metabolisme mempunyai
empat fungsi spesifik, yaitu:

1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang


kaya energi dari lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor unit
pembangun bagi makromolekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein,
asam nukleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di
dalam fungis khusus sel.

Metabolisme membantu dalam fungsi pencernaan serta penyerapan


nutrisi. Hal ini paling terpengaruh oleh nutrisi, hidrasi, dan aktivitas fisik.
Masing-masing item ini merupakan aspek penting kesehatan metabolisme
yang optimal. Ketika salah satu kurang, maka berkurang pula tingkat
metabolisme. Akibatnya, kesehatan pun akan berpengaruh.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri
atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai
jalur metaboilsme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di
dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam
sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari
komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan
atau pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika.

Pengertian Anabolisme
Anabolisme Yaitu proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke
senyawa kimia atau molekul kompleks. Peristiwa tersebut memerlukan
energi dari luar, kemudian energi itu digunakan untuk mengikat senyawa
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Dengan demikian pada
proses ini energi yang diperlukan tidak akan hilang. Namun tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa atau materi kompleks
yang baru terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat
berupa energi cahaya atau energi kimia. Anabolisme yang dari energi
cahaya disebut dengan fotosintetis sedangkan anabolisme dari energi kimia
disebut dengan kemosintetis.

Reaksi pada sel dapat dikelompokkan menjadi dua kategori. Pertama,


reaksi anabolisme merupakan reaksi pembentukan, yaitu terjadi sintesis
molekul besar dari molekul sederhana / kecil. Pada proses anabolisme
membutuhkan energi, dan prosesnya disebut reaksi endogenic. Kedua,
reaksi katabolisme merupakan reaksi pemecahan. Katabolisme merupakan
pemecahan molekul besar menjadi lebih sederhana yang disertai pelepasan
energi yang disebut reaksi exergonic. Total penjumlahan dari reaksi
anabolisme dan katabolisme disebut metabolisme (pembentukan dan
pemecahan). Contoh proses katabolisme adalah respirasi, sedangkan
contoh proses anabolisme adalah fotosintesis (Green et al, 1988).

Anabolisme dibedakan dari katabolisme dalam beberapa hal yaitu :

 Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi


molekul yang lebih besar, sedangkan katabolisme adalah proses
penguraian molekul besar menjadi molekul kecil.
 Anabolisme merupakan proses yang membutuhkan energi sedangkan
katabolisme adalah proses yang melepaskan energi.
 Anabolisme merupakan reaksi reduksi sedangkan katabolisme
merupakan reaksi oksidasi.
 Sering kali hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula
proses katabolisme. (Wiradikusumah, 1985).

Beberapa makhluk hidup seperti tanaman, ganggang dan bakteri


fotosintetik dapat memperoleh energi dari sinar matahari melalui proses
fotosintesis. Proses fotosintesis adalah proses transformasi energi radiasi
menjadi energi kimia. Sinar matahari terdiri dari partikel – partikel yang
disebut foton, dimana setiap foton mengandung sejumlah energi. Jumlah
energi pada foton tergantung dari panjang gelombang sinar, di mana
semakin kecil panjang gelombang, energi yang terkandung di dalam foton
semakin besar. Sebagai contoh, foton yang berasal dari sinar biru
mengandung energi lebih tinggi dibandingkan dengan foton yang berasal
dari sinar merah (Fardiaz, 1992).

Fotosintesis adalah proses dimana karbonmonoksida dan air di bawah


pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan organik yang berisi
karbon dan kaya energi. Proses fotosintesis bertujuan untuk membentuk
karbohidrat,dan berlaku reaksi sebagai berikut : (Harjadi, 1979).

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap
energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat. Tumbuhan harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi
kimia (Audesirk & Audesirk, 1989).

Epidermis merupakan lapisan sel yang menutupi seluruh bagian tubuh


tumbuhan. Epidermis berfungsi melindungi tumbuhan dari kekeringan dan
luka. Sel epidermis mensekresi zat lilin (cutin) yang membentuk lapisan
tebal yang disebut cuticle. Cuticle ini berada di dinding sel dan membantu
mengurangi kehilangan air saat evaporasi dan menghalangi masuknya
patogen ( Green, et al, 1988 ).

Epidermis daun pada berbagai tumbuhan beragam dalam jumlah lapisan,


bentuk, struktur, susunan stomata, munculnya trikoma dan susunannya
dan adanya sel yang khusus. Karena struktur daun yang biasa pipih itu,
maka dibedakan antara jaringan epidermis yang berada pada kedua
permukaannnya. Permukaan daun yang lebih dekat dengan ruas di atasnya
dan yang biasa menghadap ke atas disebut dengan permukaan adaksial dan
permukaan yang lain dikenal dengan permukaan abaksial (Fahn, 1991).

Pada epidermis atas dan bawah dijumpai pori – pori kecil yang disebut
dengan stomata (tunggal : stoma). Pada tumbuhan darat, jumlah stomata
pada epidermis bawah daun lebih banyak dari epidermis atas yang
merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari
daun. Stomata berperan dalam pertukaran gas (O2 dan CO2). Selain itu juga
berperan dalam pengaturan penghilang air dari tumbuhan (Audesirk &
Audesirk, 1983).

Stomata berada pada jaringan epidermal. Setiap lubang stomata dikelilingi


oleh 2 sel penjaga. Sel penjaga ini mengatur terbuka dan menutupnya
stomata berdasarkan perubahan konsentrasi glukosa sebagai akibat dari
aktivitas fotosintesis. Sel penjaga bersifat fleksibel. Ketika tekanan osmotik
meningkat, konsentrasi air menurun dan air berpindah ke sel penjaga
secara osmosis. Hal ini kan menyebabkan sel penjaga menggembung dan
celah stomata terbuka. Perubahan ukuran stomata dapat dipengaruhi oleh
cahaya, konsentrasi karbon dioksida dan air. Sebagian besar transpirasi
dan evaporasi tumbuhan terjadi melalui stomata. Jika stomata membuka
lebih lebar maka akan lebih banyak pula kehilangan air (Audesirk &
Audesirk, 1983).

Membuka dan menutupnya stomata harus seimbang antara kebutuhan


karbndioksida dan kehilangan air. Pada umumnya stomata membuka pada
siang hari dan menutup pada malam hari. Selain itu stomata juga akan
menutup saat tanaman mengalami dehidrasi (Purves et al, 1992).
Proses fotosintesa kedua adalah reaksi gelap. Disebut reaksi gelap karena
reaksi terjadi dalam ketiadaan cahaya. Reaksi gelap dari fotosintesa
berlangsung pada kloroplas. Selama reaksi gelap berlangsung, molekul
kompleks dari gula disusun oleh karbon, hidrogen, dan oksigen yang
terbuat dari molekul sederhana dari karbohidrat dan hidrogen NADPH 2.
Keduanya telah diproduksi dalam reaksi terang. PGA berkurang menjadi
fosfogliseraldehid, 3 senyawa karbon di mana sel hidup dapat
menggunakannya sebagai permulaan sintesis dari seluruh substansi yang
tidak dapat dihitung dari kehidupan. Setelah PGAL terbentuk, mempunyai
beberapa alternatif yang tersedia. Beberapa dari 3 karbon PGAL dapat
disederhanakan menjadi 6 gula karbon, seperti fruktosa dan glukosa ini
mungkin lebih lanjut disederhanakan menjadi sebuah produk simpanan
yang umum, atau mungkin dengan enzim diubah menjadi lemak atau asam
amino (Ritchie & Carola, 1983).

Hal – hal yang diperlukan agar proses fotosintesis dapat berjalan, yaitu
antara lain :

 Cahaya
 Klorofil, pigmen fotosintesis
 Organisasi plastida
 Karbondioksida
 Air

Pengertian Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks
(organik) menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi. Untuk
dapat digunakan oleh sel, energi yang dihasilkan harus diubah menjadi
ATP  (Adenosin TriPhospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan
dengan tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksi-
reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain.

Contoh katabolisme adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan


makanan yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku
respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, dan asam amino dan sebagai
hasilnya adalah CO2(karbon dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan
oleh semua sel hidup, sel hewan maupun sel tumbuhan.
Merupakan proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks ke
senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat
digunakan oleh organisme dalam beraktivitas. Senyawa organik
menyimpan energi dalam sebuah rangkaian atom-atom. Dengan bantuan
enzim, sel secara teratur memecah molekul-molekul yang lebih sederhana
dengan ukuran energi yang lebih kecil. Terdapat dua cara bagi organisme
dalam menghasilkan energi antara lain sebagai berikut :

 Respirasi seluler ialah menggunakan oksigen sebagai bahan bakar


organik, keseluruhan proses berlangsungnya respirasi seluler ialah
sebagai berikut : Senyawa Organik + Oksigen = Karbon
Dioksida + Air + Energi
 Fermentasi atau respirasi anaerob ialah proses pemecahan molekul
yang berlangsung tanpa dengan menggunakan oksigen.

Contoh Reaksi Katabolisme

Pengubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam respirasi aerob yang
berlangsung dalam sel. Dalam pemecahan glukosa diperlukan oksigen dan
membebaskan sejumlah energi. Energi tersebut kemudian yang digunakan
untuk berbagai aktivitas.

Kesimpulan Anabolisme Dan Katabolisme


Dari hasil uraian diatas disimpulkan bahwa reaksi anabolisme terjadi
penyimpanan energi, sehingga anabolisme merupakan reaksi endergonik.
Reaksi endergonik ialah reaksi yang membutuhkan energi. Jika reaksinya
memerlukan energi dalam bentuk yang panas, reaksi tersebut dinamakan
dengan reaksi endotern.

Sebaliknya dengan katabolisme, katabolisme merupakan reaksi yang


membebaskan energi. Jadi reaksinya bersifat eksorgenik. Jika reaksi
membebaskan energi dalam bentuk panas, maka reaksi tersebut
dinamakan dengan reaksi eksotern.

Anda mungkin juga menyukai