Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METABOLISME
Di Susun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Biologi Umum yang Dibina Oleh
Ibu Elly

Disusun Oleh:

Dessy Farahdina (201410070311051)


Nursakinah Fataruba (201410070311055)
Yurita Satya Wahyu K. (201410070311065)
Haireka Oktafiani (201410070311073)
Nurul Firdaus (201410070311094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu ciri dari mahluk hidup ialah melakukan proses di dalam tubuhnya. Proses
tersebut ialah proses penguraian makanan yang dikonsumsi oleh semua mahluk hidup. Setiap
mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya.Selain itu makanan
juga menjadi sumber tenaga dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh mahluk hidup. Makanan
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ pencernaan.Setelah masuk ke dalam
tubuh,makanan tersebut akan mengalami proses perombakan. Zat zat yang terkandung dalam
makanan diuraikan menjadi sumber energi.
Hasil dari penguraian zat zat makanan tersebut yang menjadi sumber tenaga untuk
melakukan aktivitas kehidupan.Bisa kita bayangkan,jika zat zat yang ada dalam makanan
tidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan dalam tubuh.Maka mahluk hidup tidak
akan mempunyai kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan.Sebagai contoh kita dapat
melihat seekor harimau yang memangsa makanannya. Makanan yang di cerna oleh tubuh
harimau diubah/di konversi menjadi energi dan tenaga yang dapat di gunakan oleh harimau
untuk berlari dan mencari mangsa yang lain.
Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang si makan oleh harimau tidak
mengalami proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai kemampuan
untuk berlari bahkan mencari mangsanya.Oleh karena itu , harimau memerlukan energi yang
diperoleh dari proses penguraian zat zat makanan.Proses inilah yang kita kenal dengan
proses metabolisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah ini akan membahas mengenai :
1. Membahas mengenai proses metabolisme dan pengertiannya.
2. Membahas tentangdua macam proses yang terjadi dalam metabolisme
yaitu pembentukan zat ( anabolisme ) dan penguraian zat ( kataboliosme ).
3. Membahas tentang peranan enzim dalam proses metabolisme.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Biologi Umum Semester 1 yang di berikan
oleh dosen.
2. Sebagai sarana latihan dan melatih keterampilan dalam membuat makalah.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai metabolisme.
2. Kita dapat mengetahui tentang proses metabolisme dalam kehidupan kita.
BAB 2
PEMBAHASAN

2. 1 METABOLISME
Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel
hidup yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses pembentukan zat terjadi pada
proses fotosintesis dan kemosintesis. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan
fermentasi sel.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses metabolisme ada dua proses
yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut
juga proses anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut dengan proses katabolisme.
Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari proses metabolisme. Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan
metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan
oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi
kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.

Pada proses anabolisme, energi yang dibutuhkan lebih banyak sehingga reaksinya dapat
berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam bentuk energi panas. Proses ini
memerlukan energi yang lebih besar karena, dalam proses anabolisme proses yang terjadi lebih
banyak dan prosesnya yang cepat dan efisien sehingga energi yang di perlukan lebih besar.
Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau reaksi endoterm. Sedangkan dalam
proses katabolisme energi yang di butuhkan lebih sedikit. Hal ini terjadi dikarenakan pada
reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi. Jadi energi yang diperlukan
lebih sedikit. Suatu proses di mana terjadi pelepasan energi disebut juga reaksi eskergonik atau
reaksi eksoterm.

Dalam proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme, kedua proses


tersebut melibatkan peran enzim. Enzim sangat diperlukan sebagai katalisator (senyawa yang
dapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis reaksi ). Enzim bekerja dengan cara
menempel pada permukaan molekul zatzat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat
mempercepat proses reaksi.
2. 2 ANABOLISME

Proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana


disebut anabolisme. Proses ini membutuhkan energi bebas dari lingkungannya. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi cahaya. sedangkan
kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia. Berikut akan di
jelaskan lebih lanjut mengenai kedua proses tersebut.

2. 2. 1 FOTOSINTESIS

Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2 oleh
klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan pertolongan cahaya. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah
juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini
dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya
terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk
membentukgrana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang
merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara
membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai
beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara
keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin,
dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen
fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi
energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk
di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam
fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).

1. Reaksi Terang

Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya yang paling efektif diserap klorofil
adalah merah dan biru. Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada membran
tersebut terdapat fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen seperti klorofil a, klorofil
b, dan karotenoid. Fotosistem yang terlibat dalam fotosintesis adalah fotosistem I dan II.
Fotosistem I (P700), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya dengan
panjang gelombang 700 nm. Fotosistem II (P680), mengandung klorofil a yang menyerap
kuat energi cahay dengan panjang gelombang 680 nm.
Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap energi cahaya. Energi
tersebut digubakan oleh klorofil a untuk melepaskan elektronnya. Ada dua macam aliran
elektron, yaitu :

1. Jalur Elektron Siklik


Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan ditangkap oleh transport
elektron. Elektron tersebut selanjutnya diteruskan menuju sistem feredoksin (Fd)
dan selanjutnya diteruskan menuju kompleks sitokrom dan akhitnya kembali
fotosistem I. Jalur elketron siklik menghasilkan ATP.

2. Jalur Elekton Nonsiklik


Reasksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap enegri cahaya. Energi
tersebut ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air (fotolisis). Elektron
yang dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskna menuju akseptor elektron ke sistem
transport elektron. Dalam proses ini terbentuk ATP. Pada akhirnya eletron tersebut
akan diterima oleh fotosistem I. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I menyerap
energi cahaya dan juga melepaskan eletron. Elektron tersebut diteruskan menuju
akseptor elektron ks istem transport elektron (feredoksin). Pada akhirnya, elektron
tersebut akan ditangkap oleh NADP+, ion H+ hasil fotosintesis akan diikat oleh
NADP+ membentuk NADPH2.
Reaksi terang dan gelap menghasilkan ATP dan NADPH2. Kedua senyawa tersebut akan
disunakan dalam reaksi gelap.

2. Reaksi Gelap

Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan energi cahay. Reaksi ini
memiliki tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.
1. Tahap Fiksasi
Pada tahap ini CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP) membentuk dua
molekul 3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubikso).
2. Tahap Reduksi
Pada tahap ini PGA dirubah menjadi DPGA (1,3-difosfogliserat) melalui
penambahan gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL).
3. Tahap Regenerasi
Pada tahap ini molekul PGAL disusun ulang menjadi 3 molekul RuBP. Untuk
menyelesaikna proses ini, siklus membutuhkan 3 ATP. Adapun PGAL yang lain
digunakan untuk membentuk glukosa.

2. 2. 2 KEMOSINTESIS

Proses penyusunan bahan organik dari H2O dan CO2 dengan menggunakan energi
kimia disebut kemosintesis. Kemosisntesis terjadi pada berbagai kelompok bakteri. Pelakunya
disebut sebagai organisme kemosintetik atau kemoautotrof, misalnya bakteri nitrifikasi, bakteri
belerang, bakteri besi, bakteri hidrogen, dan bakteri metana.

2. 3 KATABOLISME

Proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana


disebut dengan katabolisme. Proses ini menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh
makhluk hidup sehingga disebut reaksi eksogernik. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Proses pembongkaran ini
dibedakan menjadi dua macam.yaitu sebagai berikut :

1. Apabila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan memerlukan cukup oksigen


(aerob) disebut proses respirasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 > 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Proses respirasi aerob mengubah energi kimia yang terkandung dalam sari makanan
(glukosa) menjadi energi kimia dalam bentuk ATP.
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O + CO2 + Energi, melalui tiga
tahap:

1. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat
menghasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di sitosol. Dalam glikolisis, satu
molekul glukosa akan dihasilkan 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Asam piruvat
selanjutnya memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif di dalam mitokondria.

Glukosa + 2ADP + 2P + 2NAD 2 asam piruvat + 2ATP + 2NADH


2. Dekarboksilasi Oksidatif atau Pembentukan Asetil Co-A
Pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A dengan menghasilkan
NADH dan melepaskan CO2. Pada organisme eukariotik, dekarboksilasi oksidatif
berlangsung dalam matriks mitokondria. Pada organisme prokariotik, tahap
berlangsung dalam sitosol (cairan sitoplasma)

2NAD+ 2NADH

2C3H4O3 + 2CoA 2C2H3O-CoA + 2CO2

3. Siklus Kreb
Siklus kreb berfungsi menghasilkan enrgi dan berbagai senyawa antara yang akan
digunakan untuk sintesis senyawa lain. Tahap ini berlangsung didalam matriks
mitokondria. Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4 CO2, 2 ATP,
6 NADH, dan 2 FADH2.

4. Sistem Transpor Elektron


Setiap transpor elektron berfungsi mengoksidasi NADH dan FADH2 dari tahap
sebelumnya. Tahap ini berlangsung dimembran dalam mitokondria. Elektron dan
nitrogen dari senyawa yang bergabung dalam NADH dan FADH2 dialirkan melalui
senyawa penerima elektron seperti NAD, FAD, koenzim, dan sitokrom. Oksigen
berfungsi sebagai penerima elektron terakhir pada proses tersebut. Selanjutnya,
oksigen bergabung dengan H+ membentuk H2O. Setiap perpindahan elektron yang
terjadi, energi yang terlepas dignakan untuk membentuk ATP.
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi fosforilasi
oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3 ATP, oksidasi 1 FADH menghasilkan 2
ATP.
Ada perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme eukariotik dan
prokriotik pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2 terjadi dalam
membran mitokondria. Namun, NADH hasil glikolisis dibentuk didalam sitosol.
Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan kedalam mitokondria. Pemindahan
2NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total
ATP yang dihasilkan sebanyak 36.
Pada organisme prokariotik tidak memilik mitokondria, sehingga tidak terjadi
pengurangan ATP untuk pemindahan NADH kedalam mitokondria. Jumlah total ATP
yang dihasilkan sebanyak 38.

2. Apabila pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan tanpa memerlukan oksigen
(anaerob) disebut proses fermentasi. Reaksi-reaksi yang terjadi serta organel yang
berperan dalam respirasi anaerob sama seperti pada respirasi aerob. Namun, dalam
respirasi anaerob peran oksigen digantikan dengan zat lain, contoh NO3 dan SO4.
Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme tertentu, misal bakteri.
Respirasi anaerob merupakan reaksi fermentasi. Fermentasi adalah proses penguraian
karbohidrat menjadi senyawa lain tanpa bantuan oksigen. Fermentasi terdiri dari 2
tahap, yaitu glikolisis dan pembentuka NAD+. Pada proses ini asam piruvat hasil
glikolisis tidak diubah menjadi asetil Co-A tetapi direduksi menjadi senyawa lain
dengan bantuan NADH. Contoh fermentasi ialah, fermentasi asam laktat dan
fermentasi alkohol.

Contoh Fermentasi : C6H12O6 > 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.


(glukosa) (etanol)

2. 3 PERAN ENZIM DALAM METABOLISME


Enzim adalah protein katalitik. Dalam tubuh organisme enzim berperan sebagai
biokatalisator yang artinya enzim dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami
perubahan struktur kimia. Dalam reaksi kimia, enzim tidak ikut bereaksi sehingga tidak
mempengaruhi keseimbangan reaksi atau mengubah produk.

2. 3. 1 KOMPONEN ENZIM
1. Enzim sederhana, hanya terdiri atas protein.
2. Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim), terdiri atas komponen-
komponen yaitu komponen protein (apoenzim) dan komponen non protein (gugus
prostetik).

2. 3. 2 SIFAT-SIFAT ENZIM
1. Dipengaruhi oleh suhu dan pH.
2. Bekerja secara spesifik
3. Bekerja secara bolak-balik (reversible)
4. Diperlukan dalam jumlah sedikit
5. Dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
6. Berupa koloid
7. Dapat digunakan berulangkali

2. 3. 3 MEKANISME KERJA ENZIM


Enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi. Energi
aktivasi adalah energi awal untuk memulai suatu reaksi. Enzim bekerja dengan membentuk
kompleks enzim-substrat. Mula-mula enzim berikatan dengan substratnya, membentuk
kompleks enzim-substrat. Pada saat enzim dan substrat berikatan maka akan menghasilkan
produk. Beberapa teori yang menjelaskan kerja enzim:
a. Lock and Key Theory ( Teori Gembok dan Kunci)
Teori ini menjelskan bahwa enzim diumpamakan sebagai gembok karena memiliki
sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian ini disebut sisi aktif.
Sementara itu, substrat diumpamakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas
dengan sisi aktif enzim.
b. Induced Fit Theoty (Teori Ketepatan Induksi)
Teori ini menjelaskan bahwa sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan
substratnya.
2. 3. 4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJ ENZIM
a. Suhu (Temperatur)
Setiap enzim mempunyai suhu optimal yang spesifik. Enzim pada suhu 0 atau
dibawahnya bersifat nonaktif. Akan tetapi enzim pada suhu tersebut tidak rusak. Kenaikan
suhu dapat meningkatkan kerja enzim. Namun, jika jika suhu melebihi batas optimum,
enzim dapat mengalami denaturasi (kerusakan).
b. Perubahan pH
Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah sehingga dapat menghalangi
teriatnya substrat pada sisi aktif enzim.
c. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan keceatan reaksi. Peningkatan
kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika semua
substrat sudah terikat oleh enzim.
d. Konsentrasi Substrat
Bertambahnya konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan meningkatkan kecepatan
reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap. Peningkatan kecepata reaksi akan
terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan, yakni jika semua enzim mengikat
substrat.
e. Aktivator
Zat-zat yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat reaksi enzim disebut
aktivator. Contohnya, garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2%-5%), dan
ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl.
f. Inhibitor
Dua macam inhibitor enzim, yaitu:
1) Inhibitor Kompetitif
Inhibitor yang berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim disebut inhibitor
kompetitif (inhibitor ireversible). Inhibitor kompetitif ini dapat dihilangkan dengan
cara menambah konsentrasi substrat.
2) Inhibirot Non-kompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosterik enzim (selain sisi ektif enzim) disebut
inhibitor non-kompetitif. Inhibitor ini mengakibatkan sisi aktif enzim berubah
sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak
dapat dihilangkan walaupun dengan menambahkan substrat.
BAB 3
KESIMPULAN

1. Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat
di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat
penting bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat
memperoleh energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
2. Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu proses pembentukan ( anabolisme ) dan
proses penguraian ( katabolisme ).
3. Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik sedehana
menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini membutuhkan energi
dari luar. Energi tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Proses
anabolisme yang memerlukan energi dalam bentuk energy cahaya disebut fotosintesis.
Sedangkan proses snsbolisme yang memerlukan energi kimia disebut kemosintesis.
4. Katabolisme ialah proses metabolisme yang melakukan pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang banyak mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuanya adalah membebaskan energi yang
terkandung di dalam senyawa sumber. Dalam proses katabolisme ada dua proses yaitu
respirasi dan fermentasi. Respirasi ialah proses pembomgkaran suatu zat yang
membutuhkan oksigen yang cukup ( aerob ). Sedangkan fermentasi ialah proses
katabolisme yang di lingkunganya tidak terdapat oksigen atau kangdungan oksigen
kurang memadai ( anaerob ).
5. Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses
metabolisme emzim bertugas sebagai katalisator yaitu senyawa yang dapat mempercepat
proses terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim bekerja dengan cara menempel
pada permukaan molekul zat zat yang bereaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Rohana. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai