Anda di halaman 1dari 9

Metabolisme

Metabolisme merupakan proses keseluruhan reaksi kimia yang melibatkan


perubahan energi dan enzim dalam tubuh makhluk hidup. Berdasarkan kebutuhan
energinya, proses metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
1. Katabolisme, yaitu energi yang dihasilkan pada saat tubuh
mencerna molekul kompleks menjadi lebih sederhana.
2. Anabolisme, yaitu energi yang dibutuhkan untuk membentuk
senyawa dari sederhana menuju yang lebih kompleks.

Anabolisme
Anabolisme adalah proses pembentukan atau penyusunan senyawa kompleks dari
senyawa yang lebih sederhana. Dibutuhkan energi untuk melakukan anabolisme.
Berikut merupakan sumber energi dan cara energi tersebut digunakan dalam
Anabolisme:

1. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan peristiwa pembentukan karbohidrat dari bahan dasar berupa air
dan karbondioksida. Untuk melakukan fotosintesis energi berasal dari cahaya sinar
matahari. Fotosintesis terjadi pada klorofil pada tumbuhan. Klorofil adalah pigmen warna
yang dapat menangkan energi dari cahaya matahari. Berikut adalah reaksi yang terjadi
saat fotosintesis:

Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap reaksi, yaitu:

 Reaksi terang
Reaksi terang adalah tahapan dimana terjadi penangkapan energi cahaya (foton) oleh
klorofil yang terdapat pada kloroplas. Reaksi terang hanya dapat terjadi apabila terdapat
sinar matahari. Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Proses pada reaksi terang
meliputi:

1. Foton diserap oleh kloroplas dan dirubah menjadi energi yang dapat
menggerakan elektron.
2. Molekul air dipecah yang mengakibarkan elektron, hidrogen dan oksigen
terlepas dari molekul tersebut. Proses ini disebut dengan fotolisis air.
3. Hidrogen yang terlepas akan bergabung membentuk NADP dan terjadi
proses sintesis ATP.
4. NADPH dan ATP yang terbentuk merupakan bahan yang akan masuk ke
tahapan reaksi gelap. Sedangkan sebagian oksigen dilepas dan digunakan
untuk katabolisme.
Reaksi Terang pada Fotosintesis
Sumber gambar: Campbell, N.A., et al. (2006).

 Reaksi gelap
Reaksi gelap adalah tahapan lanjutan dari reaksi terang. Reaksi gelap dapat terjadi
tanpa bantuan energi dari cahaya matahari. Reaksi gelap disebut juga dengan siklus
Calvin – Benson atau siklus Calvin.  Tempat terjadinya reaksi gelap yaitu pada stroma.
Proses pada reaksi gelap meliputi:

1. Reaksi gelap dimulai saat karbondioksida difikasasi oleh RuBP (Ribulosa


BiPhospat) menjadi senyawa 6 carbon.
2. Senyawa 6 karbon dipecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA).
3. PGA menerima gugus P dari ATP dan elektron dari NADPH, sehingga
merubah menjadi 12 PGAL.
4. 2 PGAL berkondensasi menjadi glukosa 6 phospat, sedangkan 12 PGAL
berkurang menjadi 10 PGAL untuk Kembali ke tahap awal menjadi RuB.
5. Kemudian, Glukosa 6 phospat digunakan untuk membentuk karbohidrat
akhir fotosintesis.

Reaksi Gelap
Sumber gambar: Campbell, N.A., et al. (2006).

2. Kemosintesis
Kemosintesis merupakan peristiwa sintesis senyawa organik dari senyawa organik
melalui suatu reaksi kimia tertentu. Organisme yang dapat melakukan kemosintesis
adalah bakteri kemoautotrof (bakteri yang tidak memiliki klorofil).

Berikut adalah contoh kemosintesis pada beberapa makhluk hidup.


 Kemosintesis oleh Bakteri Nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi dapat mengoksidasi ammonia menjadi nitrit. Contoh bakteri nitrifikasi
yaitu: Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Bactoderma.

 Kemosintesis oleh Bakteri Belerang


Logam sulfida dapat dioksidasi menjadi sulfur oleh bakteri belerang. Selain logam
sulfida bakteri ini juga dapat memanfaatkan endapan sulfur untuk dioksidasi dan
dijadikan energi. Contoh bakteri belerang, yaitu Beggiatoa dan Thiospirillum.

 Kemosintesis oleh Bakteri Besi


Kemampuan banteri ini adalah mengoksidasi ion ferro menjadi ion ferri. Contoh bakteri
besi yaitu Leptothrix, Crenothrix, Cladothrix dll.

2Fe + H2O + O   2Fe(OH)3 + 4CO2 + Energi


4FeCO3 + O2 + 6H2O   4Fe(OH)3 + 4CO2 + Energi
 Kemosintesis Bakteri Hidrogen
Bacillus panctotrophus adalah contoh dari bakteri hidrogen. Hidrogen bebas dapat
dioksidasi oleh bakteri tersebut sebagai sumber energi.

 Kemosintesis Bakteri Metana


Methanonas adalah contoh dari bakteri metana. Sumber energi bagi bakteri ini adalah
metana. Metana dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi.

Pengertian Anabolisme
Anabolisme Yaitu proses penyusunan senyawa kimia yang
sederhana ke senyawa kimia atau molekul kompleks. Peristiwa
tersebut memerlukan energi dari luar, kemudian energi itu
digunakan untuk mengikat senyawa sederhana menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Dengan demikian pada proses ini energi yang
diperlukan tidak akan hilang. Namun tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa atau materi kompleks yang baru
terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa
energi cahaya atau energi kimia. Anabolisme yang dari energi
cahaya disebut dengan fotosintetis sedangkan anabolisme dari
energi kimia disebut dengan kemosintetis.

Reaksi pada sel dapat dikelompokkan menjadi dua kategori.


Pertama, reaksi anabolisme merupakan reaksi pembentukan, yaitu
terjadi sintesis molekul besar dari molekul sederhana / kecil. Pada
proses anabolisme membutuhkan energi, dan prosesnya disebut
reaksi endogenic. Kedua, reaksi katabolisme merupakan reaksi
pemecahan. Katabolisme merupakan pemecahan molekul besar
menjadi lebih sederhana yang disertai pelepasan energi yang
disebut reaksi exergonic. Total penjumlahan dari reaksi anabolisme
dan katabolisme disebut metabolisme (pembentukan dan
pemecahan). Contoh proses katabolisme adalah respirasi,
sedangkan contoh proses anabolisme adalah fotosintesis (Green et
al, 1988).

Anabolisme dibedakan dari katabolisme dalam beberapa hal yaitu :

 Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil


menjadi molekul yang lebih besar, sedangkan katabolisme
adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul
kecil.
 Anabolisme merupakan proses yang membutuhkan energi
sedangkan katabolisme adalah proses yang melepaskan
energi.
 Anabolisme merupakan reaksi reduksi sedangkan katabolisme
merupakan reaksi oksidasi.
 Sering kali hasil akhir anabolisme merupakan senyawa
pemula proses katabolisme. (Wiradikusumah, 1985).

Beberapa makhluk hidup seperti tanaman, ganggang dan bakteri


fotosintetik dapat memperoleh energi dari sinar matahari melalui
proses fotosintesis. Proses fotosintesis adalah proses transformasi
energi radiasi menjadi energi kimia. Sinar matahari terdiri dari
partikel – partikel yang disebut foton, dimana setiap foton
mengandung sejumlah energi. Jumlah energi pada foton tergantung
dari panjang gelombang sinar, di mana semakin kecil panjang
gelombang, energi yang terkandung di dalam foton semakin besar.
Sebagai contoh, foton yang berasal dari sinar biru mengandung
energi lebih tinggi dibandingkan dengan foton yang berasal dari
sinar merah (Fardiaz, 1992).

Fotosintesis adalah proses dimana karbonmonoksida dan air di


bawah pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan organik
yang berisi karbon dan kaya energi. Proses fotosintesis bertujuan
untuk membentuk karbohidrat,dan berlaku reaksi sebagai berikut :
(Harjadi, 1979).

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari


batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat.
Tumbuhan harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui
konversi energi cahaya menjadi energi kimia (Audesirk & Audesirk,
1989).

Epidermis merupakan lapisan sel yang menutupi seluruh bagian


tubuh tumbuhan. Epidermis berfungsi melindungi tumbuhan dari
kekeringan dan luka. Sel epidermis mensekresi zat lilin (cutin) yang
membentuk lapisan tebal yang disebut cuticle. Cuticle ini berada di
dinding sel dan membantu mengurangi kehilangan air saat
evaporasi dan menghalangi masuknya patogen ( Green, et al,
1988 ).
Epidermis daun pada berbagai tumbuhan beragam dalam jumlah
lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, munculnya trikoma dan
susunannya dan adanya sel yang khusus. Karena struktur daun
yang biasa pipih itu, maka dibedakan antara jaringan epidermis
yang berada pada kedua permukaannnya. Permukaan daun yang
lebih dekat dengan ruas di atasnya dan yang biasa menghadap ke
atas disebut dengan permukaan adaksial dan permukaan yang lain
dikenal dengan permukaan abaksial (Fahn, 1991).

Pada epidermis atas dan bawah dijumpai pori – pori kecil yang
disebut dengan stomata (tunggal : stoma). Pada tumbuhan darat,
jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak dari
epidermis atas yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk
meminimalisasi hilangnya air dari daun. Stomata berperan dalam
pertukaran gas (O2 dan CO2). Selain itu juga berperan dalam
pengaturan penghilang air dari tumbuhan (Audesirk & Audesirk,
1983).

Stomata berada pada jaringan epidermal. Setiap lubang stomata


dikelilingi oleh 2 sel penjaga. Sel penjaga ini mengatur terbuka dan
menutupnya stomata berdasarkan perubahan konsentrasi glukosa
sebagai akibat dari aktivitas fotosintesis. Sel penjaga bersifat
fleksibel. Ketika tekanan osmotik meningkat, konsentrasi air
menurun dan air berpindah ke sel penjaga secara osmosis. Hal ini
kan menyebabkan sel penjaga menggembung dan celah stomata
terbuka. Perubahan ukuran stomata dapat dipengaruhi oleh cahaya,
konsentrasi karbon dioksida dan air. Sebagian besar transpirasi dan
evaporasi tumbuhan terjadi melalui stomata. Jika stomata
membuka lebih lebar maka akan lebih banyak pula kehilangan air
(Audesirk & Audesirk, 1983).
Membuka dan menutupnya stomata harus seimbang antara
kebutuhan karbndioksida dan kehilangan air. Pada umumnya
stomata membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari.
Selain itu stomata juga akan menutup saat tanaman mengalami
dehidrasi (Purves et al, 1992).

Proses fotosintesa kedua adalah reaksi gelap. Disebut reaksi gelap


karena reaksi terjadi dalam ketiadaan cahaya. Reaksi gelap dari
fotosintesa berlangsung pada kloroplas. Selama reaksi gelap
berlangsung, molekul kompleks dari gula disusun oleh karbon,
hidrogen, dan oksigen yang terbuat dari molekul sederhana dari
karbohidrat dan hidrogen NADPH2. Keduanya telah diproduksi
dalam reaksi terang. PGA berkurang menjadi fosfogliseraldehid, 3
senyawa karbon di mana sel hidup dapat menggunakannya sebagai
permulaan sintesis dari seluruh substansi yang tidak dapat dihitung
dari kehidupan. Setelah PGAL terbentuk, mempunyai beberapa
alternatif yang tersedia. Beberapa dari 3 karbon PGAL dapat
disederhanakan menjadi 6 gula karbon, seperti fruktosa dan
glukosa ini mungkin lebih lanjut disederhanakan menjadi sebuah
produk simpanan yang umum, atau mungkin dengan enzim diubah
menjadi lemak atau asam amino (Ritchie & Carola, 1983).

Hal – hal yang diperlukan agar proses fotosintesis dapat berjalan,


yaitu antara lain :

 Cahaya
 Klorofil, pigmen fotosintesis
 Organisasi plastida
 Karbondioksida
 Air

Pengertian Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang
menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang
dihasilkan harus diubah menjadi ATP  (Adenosin TriPhospat). ATP
merupakan gugus adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan
langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksi-
reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan
lain-lain.

Contoh katabolisme adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian


bahan makanan yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai
bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, dan asam
amino dan sebagai hasilnya adalah CO2(karbon dioksida, air dan
energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel hidup, sel hewan
maupun sel tumbuhan.

Merupakan proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks


ke senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang
dapat digunakan oleh organisme dalam beraktivitas. Senyawa
organik menyimpan energi dalam sebuah rangkaian atom-atom.
Dengan bantuan enzim, sel secara teratur memecah molekul-
molekul yang lebih sederhana dengan ukuran energi yang lebih
kecil. Terdapat dua cara bagi organisme dalam menghasilkan energi
antara lain sebagai berikut :

 Respirasi seluler ialah menggunakan oksigen sebagai bahan


bakar organik, keseluruhan proses berlangsungnya respirasi
seluler ialah sebagai berikut : Senyawa Organik + Oksigen
= Karbon Dioksida + Air + Energi
 Fermentasi atau respirasi anaerob ialah proses pemecahan
molekul yang berlangsung tanpa dengan menggunakan
oksigen.
Contoh Reaksi Katabolisme

Pengubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam respirasi aerob


yang berlangsung dalam sel. Dalam pemecahan glukosa diperlukan
oksigen dan membebaskan sejumlah energi. Energi tersebut
kemudian yang digunakan untuk berbagai aktivitas.

Kesimpulan Anabolisme Dan Katabolisme


Dari hasil uraian diatas disimpulkan bahwa reaksi anabolisme
terjadi penyimpanan energi, sehingga anabolisme merupakan
reaksi endergonik. Reaksi endergonik ialah reaksi yang
membutuhkan energi. Jika reaksinya memerlukan energi dalam
bentuk yang panas, reaksi tersebut dinamakan dengan reaksi
endotern.

Sebaliknya dengan katabolisme, katabolisme merupakan reaksi


yang membebaskan energi. Jadi reaksinya bersifat eksorgenik. Jika
reaksi membebaskan energi dalam bentuk panas, maka reaksi
tersebut dinamakan dengan reaksi eksotern.

Anda mungkin juga menyukai