Anda di halaman 1dari 7

SISTEM TRANSPOR

ELEKTRON

OLEH : KELOMPOK 3 / XII MIA 1

ABDI KAFA
BAIQ SHALSABILA NADYA
I GUSTI SURYA DANGIN MARDIKA
JANE HATIF
MARIAMA FITRIANA
VANI NURCAHYANTI
SISTEM TRANSPOR ELEKTRON

Transpor elektron atau


fosforilasi oksidatif
merupakan tahapan terakhir
dari respirasi aerob yang
nantinya menghasilkan ATP
dan H2O. Disebut transpor
elektron karena dalam
prosesnya terjadi transfer
elektron dari satu protein ke
protein lainnya. Proses ini Eugene Kennedy Albert
Lehninger
ditemukan oleh Eugene
Kennedy dan Albert
Lehninger pada tahun 1948.
Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II,
ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV.
Elektron akan ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk
ATP. Sedangkan molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir
yang nantinya akan berubah menjadi H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP
sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.
Tahapan Transpor Elektron

Dari molekul NADH :


1. NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I.
Peristiwa ini membebaskan energi yang memicu dipompanya H+
dari matriks mitokondria menuju ruang antar membran. NADH yang
telah kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.
2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
3. Elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga
akan memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran
6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang
kemudian berikatan dengan 2 ion H+ membentuk H2O.
Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam
protein tadi memicu dipompanya 3 H+ keluar menuju
ruang antar membran. H+ atau proton tersebut akan
kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim
yang disebut ATP sintase. Lewatnya H+ pada ATP
sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP
secara bersamaan. Karena terdapat 3 H+ yang masuk
kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah 3
molekul ATP. Proses pembentukan ATP oleh enzim
ATP sintase tersebut dinamakan dengan kemiosmosis.
Dari molekul FADH2 :
FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek
protein I, namun pada komplek protein II. Transfer pada
komplak protein II tidak memicu dipompanya H+ keluar menuju
ruang antar membran. Setelah dari komplek protein II, elektron
akan ditangkap oleh ubiquinon dan proses selanjutnya sama
dengan transfer elektron dari NADH. Jadi pada transfer elektron
yang berasal dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan H+
keluar menuju ruang antar mebran. Oleh sebab itu dalam proses
kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul ATP saja.
 
KESIMPULAN

Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan


menghasilkan 3 molekul ATP. Sedangkan satu molekul
FADH2 yang menjalani transfer elektron akan
menghasilkan 2 molekul ATP. Disinilah akhir dari respirasi
aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan menghasilkan
energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa
CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan dari tubuh sebagai zat
sisa respirasi. Satu molekul glukosa dengan 6 atom C,
ketika mengalami respirasi aerob akan melepaskan 6
molekul CO2. Karbondioksida tersebut dibebaskan pada
tahap dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.

Anda mungkin juga menyukai