Anda di halaman 1dari 30

Pengaturan Produksi

ATP
- Kelompok 6 -

Emeliana Degei 201821002


Estherina Ditaningtyas 201821014
2

ATP?

ATP (Adenosin Trifosfat) ATP yang merupakan senyawa


merupakan senyawa labil, yaitu berenergi tinggi dapat diubah
kombinasi adenin, gula ribosa, menjadi energi dengan reaksi:
dan 3 fosfat yang berikatan
dengan energi tinggi. Energi
yang terikat di dalam ATP ATP + H2O ↔ ADP + Pi + 700 Kal/mol
tersebut berasal dari energi
yang dibebaskan dalam
pemecahan senyawa organik
dalam sel yaitu dalam proses
respirasi.
3

Pembentukan ATP
Ada 3 proses:
1. Glikolisis
2. Fosforilasi Oksidatif
3. Siklus Asam Sitrat
4

1. Glikolisis
Tahap I:
I. Investasi Energi
Diawali dengan reaksi pembentukan senyawa
glukosa 6-fosfat dari glukosa. Reaksi tersebut
merupakan reaksi yang membutuhkan energi yang
diambil dari pemutusan ikatan fosfat dari ATP.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim heksokinase atau
glukokinase.

Struktur Kimia
5

“ Heksokinase dapat ditemukan dalam


semua sel organisme. Enzim ini memiliki
spesifitas katalitik yang rendah.
Aktivitasnya dapat dihambat oleh
glukosa-6-fosfat.
Glukokinase ditemukan di lever,
memiliki spesifitas katalitik yang tinggi
dan tidak dapat dihambat oleh
glukosa-6-fosfat. Enzim ini aktif bila
kadar glukosa tinggi di dalam darah.
6

ii. Isomerisasi glukosa 6-fosfat

Reaksi yang kedua adalah


pembentukan isomer fruktosa 6-
fosfat dari glukosa 6-fosfat. Reaksi
ini dikatalisis oleh
fosfoglukoisomerase.
7
8

iii. Fosforilasi kedua


Reaksi fosforilasi Pada reaksi ini
fruktosa-6-fosfat dibutuhkan 1 mol ATP
menjadi fruktosa-1,6- dan diregulasi
bisfosfat oleh enzim secara ketat.
fosfofruktokinase. Reaksi Fosfofruktokinase
ini berjalan spontan dan dapat dihambat oleh
merupakan rate limiting ATP.
step pada proses
glikolisis.
9
10

iv. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat

Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aldolase dan terjadi pemutusan


aldol yang merupakan kebalikan dari reaksi kondensasi aldol
membentuk membentuk 2 molekul gliseraldehid 3-fosfat yang
selanjutnya mengalami isomerisasi membentuk
dihidroksiasetonfosfat. Reaksi isomerisasi ini dikatalisis oleh
enzim triosefosfat isomerase.
11

v. Isomerisasi triosafosfat

Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan dalam


proses glikolisis sehingga dengan adanya reaksi isoerisasi ini
memungkinkan proses glikolisis berjalan sempurna.
12

Pada akhir tahap I glikolisis ini menghasilkan


2 molekul gliseraldehid-3-fosfat dan
membutuhkan 2 molekul ATP untuk setiap 1
molekul glukosa.
13

Tahap II
vi. Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat

Reaksi ini dikatalisis oleh enzim gliseraldehid-3-fosfat


dehidrogenase dengan NAD+ sebagai koenzimnya. Reaksi
oksidasi ini terjadi addisi gugus fosfat dan menghasilkan NADH.
Pada tahap ini terbentuk pertama kali senyawa yang
mengandung energi tinggi.
vii. Transfer fosfat untuk membentuk ATP

Senyawa 1,3 bisfosfogliserat merupakan senyawa


berenergi tinggi yang selanjutnya gugus fosfat
ditransfer untuk membentuk ATP yang dikatalisis
oleh enzim fosfogliserat kinase dengan ko-faktor
Mg2+. Enzim mini mirip dengan heksokinase yang
mengalami perubahan konformasi yang diinduksi
oleh substrat.
15

viii. Perpindahan posisi gugus fosfat

Pada tahap ini terjadi reaksi perpindahan


gugus fosfat pada 3-fosfogliserat yang
berada pada posisi C-3 berpindah ke OH
posisi C-2 yang dikatalisis oleh enzim
fosfogliserat mutase. Reaksi ini
menghasilkan 2-fosfogliserat.
16
17

ix. Pembentukan senyawa berenergi tinggi


kedua.
Pembentukan senyawa ini dilakukan dengan
dehidrasi yang dikatalisis oleh enzim enolase
yang memiliki ko-faktor Mg2+. Reaksi ini dapat
dihambat oleh fluorida.
18
19

x. Pembentukan ATP Akhir


Reaksi ini berjalan spontan dan terjadi transfer
gugus fosfat dari fosfoenolpirufat ke ADP
membentuk ATP. Pelepasan fosfat ion
menyebabkan terjadinya ikatan enol yang
tidak stabil sehingga akan terkonversi ke
bentuk keto dan menjadi piruvat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim piruvat kinase.
Piruvat merupakan hasil akhir glikolisis.
20
21
2. Siklus Asam Sitrat 22

i. Sitrat Sintase (Hidrolisis)


Asetil KoA + oksaloasetat + H2O  sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan berjalan searah

ii. Aconitase, 2 tahap


Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++
Dengan cara: Mula2 terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat (yg tetap terikat enzim) kemudian
terjadi rehidrasi menjadi isositrat.

iii. Isositrat Dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)


Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh isositratdehidrogenase yg
memerlukan NAD+
Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi α-ketoglutarat. Enzimini
memerlukan Mn++ / Mg++

Ada 3 jenis isozim isositrat dehidrogenase :


Satu jenis isozim menggunakan NAD+ (intramitokondria) dan dua jenis isozim yg lain
menggunakan NADP+ dan ditemukan di luar mitokondria (ekstramitokondria) dan sitosol.
23
iv. α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi)
Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti pada dekarboksilasi
oksidatifpiruvat) menjadi suksinil KoA oleh enzimα-ketoglutarat dehidrogenase
kompleksEnzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat, NAD+, FAD dan KoA-SH.
Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah.

v. Suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)


Suksinil KoA  Suksinat
Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP atau GTP,
juga memerlukan Mg++.

vi. Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)


Suksinat + FAD  Fumarat + FADH2
Reaksi ini tidak lewat NAD.
24

vii. Fumarase (dehidrasi)


Fumarat + H2O  L-Malat, tidak memerlukan
koenzim

viii. Malat dehidrogenase


L-Malat + NAD+  Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat.
25
26

3. Forforilasi Oksidatif
Fosforilasi oksidatif merupakan lintasan
metabolisme untuk menghasilkan energi
berupa ATP dengan menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien. Proses ini
terjadi di dalam mitokondria.
27

Proses fosforilasi oksidatif pada rantai pernafasan terdiri dari tiga


mekanisme yang berdiri sendiri, namun terkoordinasi sedemikian
rupa sehingga menghasilkan ATP dari ADP + Pi dan reduksi O2
menjadi H2O.
Ketiga mekanisme itu adalah:
1) Sintesis ATP dari ADP + Pi dikatalis oleh kompleks ATPase yang
terdapat pada permukaan dalam membran-membran
mitokondria.
2) Mekanisme pengangkutan elektron sepanjang rantai pernafasan,
yang juga terdapat dalam membran dalam mitokondria.
3) Suatu mekanisme yang berperan dalam merangkaikan kedua
mekanisme tersebut diatas.
28

Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:

NADH dan FADH2 dioksidasi  melepaskan


elektron ke RTE  melewati serangkaian
senyawa pembawa elektron,  energi yang
dilepaskan digunakan untuk memompa ion H+
 terjadi gradien ion H+ (proton motive force)
yang menggerakkan pembentukan ATP oleh
enzim syntahse. Molekul O2 sebagai penerima
elektron terakhir  terbentuk H2O dengan
menghasilkan ATP
29
30

Anda mungkin juga menyukai