Anda di halaman 1dari 71

MAHRENI

1
 Fosfor (unsur sangat reaktif) sampai
dengan Helium unsur yang sangat inert
(tidak reaktif).
 Polimer : bahan sintetik yang mempunyai
peranan sangat penting dalam kehidupan.

2
 Kulit bumi mengandung 0,1 % berat fosfor.
 Dalam urutan kandungan unsur bumi,
fosfor menempati urutan ke 12.
 Dijumpai dalam bentuk ikatan kimia
(bentuk senyawa kimia) atau bukan dalam
bentuk unsur bebas.
 Biasanya dalam bentuk senyawa Kalsium
fosfat Ca3(PO4)2. Contoh terdapat di dalam
molekul DNA (Asam Deoksiribonukleat),
untuk mengatur reaksi kimia dalam
metabolisme sel mahluk hidup.
 Digunakan dalam bentuk senyawa fosfat

3
 Fosfor dalam keadaan dasar mempunyai
konfigurasi elektronik [Ne] 3s 3p
2 1 artinya
untuk memenuhu struktur oktet memerlukan 3
elektron dari luar.
 Di alam fosfor dalam bentuk berikatan kovalen
tunggal dengan 3 unsur fosfor lainnya.
 Fosfor putih terdiri dari molekul P4 berbentuk
tetrahedral berbentuk zat padat pada kondisi
ruangan berwarna putih, akan meleleh pada suhu
44,1 C dan mendidih pada suhu 289 C. Alotrof ini
sangat reaktif apabila ada oksigen sehingga harus
disimpan di dalam air
 Apabila kontak dengan oksigen fosfor putih akan
terbakar, bersifat iritan terhadap kulit, sangat
beracun, apabila terhirup dalam waktu lama akan
terjadi kerusakan tulang

4
 Campuran batu fosfat Ca3(PO4)2, silika (SiO2) dan batu
bara (coke) dipanaskan kira kira pada suhu 1300oC
di dalam tungku listrik, akan terjadi reaksi sebagai
berikut:

 Uap CO dan P4 mengalir melalui air menyebabkan P4


terkondensasi (memadat) . Kebanyakan fosfor dibuat
dengan cara ini kemudian dibuat asam fosfat H3PO4
 Fosfor merah terbuat dari fosfor putih yang
dipanaskan, amorfous dan kurang beracun
dibandingkan fosfor putih. Digunakan untuk
mempuat bahan peledak dan lapisan gores korek
api.
 Fosfor hitam paling tidak reaktif terdiri dari lapisan
atom atom Yang berikatan kovalen.

5
 Persenyawaaan fosfor bisa dengan unsur
non logam maupun unsur logam.golongan
IA dan IIA
 Sebagai contoh fosfida Na3P(s) adalah
senyawa berikatan ion. Apabila dilarutkan
di dalam air akan terurai menjadi ion
fosfida P3-. Dalam air ion ion ini
terhidrolisis membentuk fospin PH3 yang
sangat beracun dan berbau busuk. Reaksi
pembentukan fosfin:

6
 Ketika alotrof fosfor dibakar dengan oksigen berlebihan
maka terbentuk bubuk fosfor (V) oksida berwarna putih
(P4O10)

 Oksifa ini disebut fosfor pentaoksida. Oksida ini apabila


dimasukkan ke dalam air akan menghasilkan panas dan
berubah menjadi asam fosfat dengan reaksi:

 Oksida ini merupakan zat yang dapat mengeluarkan


hidrogen dan oksigen dari HNO3 membentuk N2O5

7
 Di laboratorium digunakan sebagai desicant
untuk menarik air dari udara atau gas lain.
 Air dalam udara atau gas akan bereaksi dengan
(P4O10) menghasilkan H3PO4 dan gas yang
keluar sudah kering (tidak mengandung uap
air).
 Apabila fosfor putih direaksikan dengan
oksigen terbatas maka tidak semua akan
membentuk fosfor pentaoksida tetapi sebagian
akan membentuk fosfortrioksida.
 Fosfor trioksida berbentuk kristal padat yang
mencair pada suhu 23,8 C dan mendidih pada
suhu 175 C. Uapnya sangat beracun.

8
 Asam fosfat atau asam oksofosfor atau asam
ortofosfat digunakan untuk bahan baku pupuk
fosfat, sebagai bahan tambahan makanan dan
untuk memproduksi detergen.
 Kebanyakan asam fosfat dibuat dengan cara
mereaksikan langsung batuan fosfat dengan
asam sulfat.

 Setelah reaksi, kalsium sulfat yang tidak larut


dipisahkan dengan cara filtrasi. Larutan asam
fosfak kemudian dipekatkan dengan cara
menguapkan airnya.

9
 Untuk digunakan sebagai bahan tambahan
makanan, asam fosfat dibuat dengan cara lain
yaitu dari fosfor pentaoksida dilarutan ke dalam
air dan terbentuk H3PO4. Asam fosfat ini digunakan
untuk empertajam minuman bersoda, untuk campuran
detergen dan untuk campuran makanan. Asam fosfat
juga digunakan untuk campuran pengembang kue.
 Asam fosfat murni pada suhu kamar berbentuk kristal
putih mencair pada suhu 42,4 C. Dalam air asam fosfat
merupakan oksidator lemah.
 Bila dinetralkan dengans uatu basa akan menghasilkan
3 macam ion berbeda tergantung jumlah basa.

10
 Ionisasi asam fosfat

11
 Penggunaan garam dari asam fosfat paling
banyak untuk pupuk fosfat dan superfosfat.
 Pupuk fospat terbuat dari batuan fosfat (sukar
larut dalam air) sehingga kurang efektif
sebagai pupuk.
 Pupuk superfosfat dibuat dari campuran
batuan fosfat dan asam sulfat merupakan
campuran dari CaSO4 dan Ca(H2 PO4)2. (mudah
larut dalam air)

12
 Asam fosfat apabila dipanaskan pada suhu 250 C maka terbentuk
asam pirofosfat H4P2O7. Adalah zat yang tidak berwarna, berkilat
dan sangat mudah larut dalam air . Zat ini dapat membentuk garam
Na4P2O7 dan Na2H2P2O7. Baik asam dan garamnya terhidrolisis
lambat di dalam air membentuk asam fosfat dan anionnya.
Sehingga digunakan untuk ditergen cair.

13
 Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang
sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam
dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang
terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon
(Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon
(Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya
di bumi. dalam udara kering maka akan ditemukan
kandungan gas mulia sebagai berikut :

14
 Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
 Tapi di alam semesta kandungan Helium paling
banyak diantara gas mulia yang lain karena
Helium meupakan bahan bakar dari matahari.
 Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau
udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat
radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.

15
 Asal usul nama unsur gas mulia:
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asing
- Radon → Radium

16
 Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara
fisis maupun kimia, sebelum membahas hal
tersebut mari kita lihat data-data dari gas
mulia.
Berikut merupakan beberapa ciri fisis dari gas
mulia.

17
Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon
Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari
atom(Ǻ)
0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom
(gram/mol)
4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
Massa jenis
(kg/m3)
0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan
oksidasi
0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatif
an
- - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi
peleburan * 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
(kJ/mol)
Entalpi
penguapan 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
(kJ/mol)
Afinitas
elektron 21 29 35 39 41 41
(kJ/mol)
Energi ionisasi
(kJ/mol)
2640 2080 1520 1350 1170 1040

18
 Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan
bukan menurunkan suhu.
 Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia
amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut
adalah konfigurasi elektron gas mulia

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
 Rn =
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14
5d10 6p6

19
 Karena konfigurasi elektronnya yang stabil
gas mulia juga biasa digunakan untuk
penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur
lain.
 contoh :
 Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
 menjadi
 Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

20
 Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan
mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-
jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah
seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi
pengionnya berkurang.
 Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom,
jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik
beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu
bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi
mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat
tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama
pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan.
Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet
untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn.
Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai
keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas
adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga
sekarang.

21

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-
jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah
dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari
atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit
luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh
atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena
memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini
didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu
berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi
bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga
sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn)
sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

22

Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron
valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas
mulia pun masih dapat berreaksi dengan atom lain.
Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia
terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang
masih kosong yaitu sub kulit d
jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.

Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara


pereaksian pada gas mulia

23
Nama senyawa yang
Gas Mulia Reaksi Cara peraksian
terbentuk
Senyawa ini dihasilkan oleh
fotolisis dan matriks Ar
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida
padat dan stabil pada suhu
rendah
Reaksi ini dihasilkan
dengan cara mendinginkan
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → KrF2(s) Kripton flourida Kr dan F2pada suhu -
196 0C lalu diberi loncatan
muatan listrik atau sinar X
XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan
Xe dan F2pada tekanan6
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) atm, jika umlah peraksi
F2 lebih besar maka akan
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) diperoleh XeF6XeO4 dibuat
Xenon flourida dari reaksi
Xe(Xenon)
Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) Xenon oksida disproporsionasi(reaksi
XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + dimana unsur pereaksi
6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → yang sama sebagian
2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + teroksidasi dan sebagian
24HF(aq) lagi tereduksi) yang
kompleks dari larutan
XeO3yang bersifat alkain
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.

24
Helium
- Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan
helium adalah gas yang

Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah


terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi
balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan
untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara
buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut.
Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan
sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang
sangat rnedah.

25
 Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon.
Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi
macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.
Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless
steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi
bola lampu pijar.
Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan
dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

26
 Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu
untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung elektron.

Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker
karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat
berperan sebagai sistem peringatan gempa,
Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon
akan berubah sehingga bias diketahui bila
adanya gempa dari perubahan kadar radon.

27
28
29
 Belerang atau sulfur adalah unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang
merupakan unsur non-logam yang tidak berasa.
 Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat.
 Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan
dan ditemukan dalam 2asam amino. salah satu
contoh penggunaan umum belerang adalah
dalam pupuk. Selain itu, belerang juga digunakan
dalam bubuk mesiu,korek api, insektisida,
dan fungisida.

30
 Belerang sangat banyak tersebar di alam kira kira
setengahnya dari fosfor.
 Dapat dijumpai dalam bentuk murni.
 Dalam bentuk senyawa dijumpai dalam bentuk
sulfida (HgS, CdS, AgS dll).
 Belerang dijumpai dalam minyak bumi, gas alam
dan batu bara sebagai pengotor.
 Cara memperoleh belerang dengan cara
memompa air yang sangat panas dengan tekanan
tinggi ke dalam deposit belerang menyenbabkan
belerang mencair dan diangkat kepermukaan
dalam campuran dengan uap air kemudian
dibiarkan memadat.

31
 Belerang S8 berbentuk kristal dikenal sebagai belerang
rombik berwarna kuning, meleleh pada suhu 120 C. Setelah
meleleh dan apabila didinginkan secara perlahan maka akan
terbentuk kristal berbentuk jarum yaitu alotrop monoklinik.
 Alotrop S8 berbentuk monoklinik meleleh pada suhu 119
C.
 Belerang yang meleleh stabil sampai ke suhu didihnya (445
C). Cairan belerang berwarna kuning, apabila terus
dipanaskan warna akan menjadi pekat dan kental seperti
sirup. Jika dipanaskan terus akan menjadi larutan encer
berwarna merah tua sampai mendidih.
 Perubahan kekentalan larutan belerang dari suhu leleh
sampai dengan suhu didih disebabkan oleh karena
terjadinya perubahan struktur belerang.
 Apabila suhu dinaikkan energi termal menaikkan gerakan
vibrasi atom belerang dalam cincin, memutuskan ikatan
atom belerang sehingga membentuk elektron tidak
berpasangan pada kedua ujungnya.

32
 Apabila ujung yang terputur mengikat atom belerang
dari rantai lain maka terbentuk ikatan kovalen S16
berlanjut membentuk S24, S32, S40 dan seterusnya
membentuk polimer belerang sehingga larutan menjadi
kental.
 Bila terus dipanaskan polimer belerang akan terputus
menjadi rantai pendek dan larutan encer kembali.
 Beleranmg amorfous dapat dibuat apabila belerang leleh
didinginkan secara mendadak maka tidak ada waktu
untuk membentuk S8 tetapi. Tetapi membentuk
belerang amorfous yang bersifat elastis seperti karet.
 Bila belerang amorf dibiarkan perlahan lahan akan
berubah menjadi S8 kembali mempunyai struktur
kristalin berbentuk rombik yang stabil

33
34
 Belerang dioksida dan asam sulfit.
 Belerang sangat mudah terbakar dengan oksigen
membentuk nyala warna biru dan menghasilkan
belerang dioksida (SO2). Gas SO2 tidak berwarna
menyebabkan mata pedih dan sesak nafas.
 Belerang dioksida juga dapat dihasilkan dari hasil
pembakaran logam sulfida. Belerang dioksida
menjadi masalah karena dapat mencemari
lingkungan.
 Apabila gas belerang dilarutkan di dalam air akan
terbentuk hidrat SO2 x H2O.
 Di laboratorium belerang dioksidas dibuat
dengan mereaksikan garam sulfit dengan asam
sulfat seperti reaksi ini:

35
 Emisi belerang dioksida yang
dihasilkan oleh industri dan
pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan bahan bakar
mengandung belerang cukup banyak
(terutama batubara) menimbulkan
masalah lingkungan
 SO2 yang dihasilkan akan bereaksi
dengan air membentuk asam dan
dapat menyebabkanb hujan asam.

36
 Belerang trioksida dibuat dengan oksidasi
belerang dioksida dengan oksigen:
 Reaksinya lambat apabila tanpa katalis .
 Hasil oksidasi adalah belerang trioksida dan
apabila direaksikan dengan air menghasilkan
asam sulfat.
 Pembuatan asam sulfat dimulai dengan produksi
belerang dioksida, kemudian oksidasi belerang
dioksida menjadi belerang trioksida dalam
sebuah reaktor dengan katalis V2O5. Kemudian
absorbsi belerang trioksida dengan larutan asam
sulfat encer menjadi asam sulfat pekat.

37
38
 Silikon adalah unsur terbanyak ke dua (27,7 %) kulit bumi.
 Terdapat pada bebatuan dalam bentuk silikat, silikon oksida.
 Unsur bebas didapat dari hasil reduksi silikon dioksida
dijumpai dalam berbagai macam pasir menggunakan karbon
dalam tungku listrik. Reaksinya:

 Silikon merupakan logam padat berwarna hitam .Suhu leleh


silikon 1410 C, sedangkan Silikat berwarna putih.
 Silikon yang digunakan sebagai bahan semikondukstor harus
mempunyai kemurnian yang tinggi dibuat dengan cara
mereaksikan SiCl4 dengan hidrogen:

39
 Silikon dijumpai pada Gol IVA pada tabel periodik
dibawah karbon.
 Atom Si mempunyai konfigurasi [Ne] 3s23p2.
 Silikon cenderung membentuk ikatan pπ- pπ.Silikon
tidak begitu reaktif pada suhu kamar , tidak terpengaruh
oleh asam, tetapi larut dalam larutan basa panas
menghasilkan hidrogen dan campuran silikat.

 Pada suhu tinggi silikon bereaksi dengan halogen


menghasilkan tetrahalida SiCl4 dan dengan hidrogen
membentuk hidrida SiH4, Si2H6. Hidrida tidak stabil .
Rantai terpanjang adalah Si6H14 dimana rantai ini
cenderung terurai menjadi SiH4.

40
 Silikon mempunyai afinitas yang kuat terhadap oksigen
membentuk ikatan siliko-oksigen yang sangat stabil. Semua
senyawa silikon yang terdapat di alam adalah SiO4.
 Silioon yang paling seder hana adalah SiO4 4-
 Merupakan anion asam ortosilikat.

41
 Gugus OH pada Si(OH)4 dapat terpolimerisasi
membentuk polimer dalam reaksi kondensasi
sehingga larutan akan menjadi kental disebut
gel. Reaksi ini disebut reaksi gel.

42
 Polimer adalah molekul yang sangat besar karena polimer
adalah gabungan berratus atau beribu molekul tunggal yang
de=isebut monomer, dengan melalui reaksi adisi atau
kondensasi membentuk rantai panjang disebut polimer.
Rantai polimer terdiri dari unit monomer yang berulang.
 Polimer poli etilena adalah hasil reaksi pembukaan ikatan
rangkap monomer etilena :

43
 Secara kimia sifat polimer polietilena mempunyai
sifat hampir sama dengan molekul berikatan jenuh.
 Derajat reaktivitas polimer tergantung dari ukuran
molekul dan tidak sama dengan sifat monomer
penyusunnya.
 Panjang rantai polimer akan menentukan suhu
peralihan kaca (Tg), suhu leleh, kelarutan dan
elastisitas.
 Dikenal ada dua macam polimer yaitu termoset dan
termoplas.
 Dilihat dari reaksinya pembentukkan rantai, polimer
dibagi menjadi dua yaitu polimer adisi dan polimer
kondensasi.

44
 Dihasilkan dari ikatan antara monomer yang mempunyai
ikatan rangkap seperti etilena, propilena. Reaksi diawali
dengan pembukaan ikatan rangkap.
 Pada reaksi adisi diperlukan inisiator untuk memulai reaksi
polimerisasi. Pada polimerisasi etilena inisiatornya adalah
peroksida.
 Peroksida akan terpecah secara homolitik membentuk OH*
yang akan menyerang pasangan elektron bebas dari etilena
sehingga menghasilkan radikal bebas etilena.
 Radikal bebas etilena berikatan dengan monomer etilena
membentuk rantai radikal bebas yang lebih panjang.

45
 Polipropilena, polivinil klorida dan polistirena,
teflon dan poli metil metakrilat.

46
 Polimer saran adalah kopolimer karena
disusun oleh dua monomer yang berbeda

47
 Polimerisasi kondensasi hanya terjadi apabila
monomer mempunyai dua gugus fungsi dalam
satu molekul.
 Polimer kondensasi biasanya berbentuk
kopolimer, gabungan dari dua monomer yang
berbeda.
 Sebagai contoh monomer diasam dan monomer
diamida.
 Hasil penggabungan dua monomer adalah satu
molekul air (H2O). Satu monomer
menyumbangkan satu H dan satu monomer
lainnya menyumbangkan OH

48
49
 Dacron adalah polimer yang tersusun dari monomer metil
tereftalat dengan etilen glikol. Kedua monomer bergabung
menghasilkan satu molekul metanol.
 Reaksi polimerisasi pembentukan dacron:

50
 Polimer organik paling banyak digunakan oleh
masyarakat.
 Kekurangan polimer organik adalah ketahanan terhadap
suhu rendah atau mudah terbakar.
 Ada satu jenis polimer organik yang tahan terhadap suhu
tinggi yaitu teflon. Teflon tersusun dari monomer
tetrafluoroetolena CF2CF2
 Polimer organik mempunyai back bone (rantai utama dari
unsur karbon).
 Polimer anorganik tulang punggungnya adalah unsur
anorganik seperti Si, P, S.
 Contoh polimer belerang seperti telah dibahas pada bab
sebelumnya. Belerang S8 yang struktuhya siklis apabila
dipanaskan maka cincin yang terdiri dari 8 unsur S
terbuka membentuk rantai atom belerang yang panjang
dan menghasilkan bahan seperti karet (elastis).
 Te tapi rantai polimer belerang ini mudah putus dan
membentuk S8 kembali sehingga dalam kehidupan sehari
hari tidak pernah dijumpai.

51
 Polimer silikon mempunyai tulang punggung atau rantai
utama adalah silikon.
 Melalui reaksi hidrolisis dan kondensasi akan membentuk
rantai polimer silikon.

 Polimerisasi silikon diawali oleh reaksi hidrolisis (reaksi sol)

52
 Polimerisasi silikonmelalui reaksi Sol-gel. Reaksi
sol-gel sangat mudah terjadi pada kondisi asam
atau basa pada suhu ruangan.
 Pembentukan rantai polimer dapat dengan mudah
diamati. Kalau larutan yang terdiri dari TMOS atau
TEOS dan air atau metanol dalam air dan ditambah
dengan HCl agar pH nya asam. Campuran menjadi
homogen.
 Apabila campuran ini dibiarkan beberapa hari, akan
terbentuk gel. Suatu tanda bahwa sudah terjadi
polimerisasi seperti dapat dilihat dibawah ini.

53
54
 Rantai utama polimer adalah P dan N. Monomer fosfazen
terpolimerisasi membentuk polifosfazez.
 Bersifat tidak mudah terbakar. Sehingga dapat digunakan
sebagai pelapis polimer organik untuk menahan panas.
 Berwarna transparan, elastis sampai pada suhu -90C.
 Apabila substituen adalah molekul non polar, maka tidak
dapat larut dalam air. Bahkan lebioh hidropobik
dibandingkan dengan silikon.
 Tidak bereaksi dengan jaringan hidup sehingga sangat
baik digunakan sebagai pipa pengganti saluran darah.
 Apabila substituen adalah molekul polar, polimer mudah
larut dalam air.
 Dapat dibuat bermacam macam sifat polimer dengan
mennganti X dengan unsur yang berbeda.

55
56
 Apabila tetrasulfur tetranitrida S4N4 dipanaskan akan
pecah menjadi molekul yang lebih kecil S2N2 dan
apabila dipanaskan akan membentuk polimer poli
sulfur nitrida yang padat seperti logam berkilau.
 Kristal ini dapat menghantarkan listrik bahkan
sebagai superkonduktor apabila didinginkan sampai
dengan suhu 0 K (0 absolut). Sehingga polimer ini
sangat potensial untuk pengganti logam.

57
 Polipeptida (protein)

58
59
60
 Termasuk dalam unsur non logam.
 Dalam sisten berkala masuk ke dalam golongan VII A.
 Terdisi dari Fluor, Klor, Brom dan Iodium.
 Di alam selalu dijumpai dalam keadaan terikat dengan
unsur lain terutama dalam bentuk garam-gram organik.
 Merupakan substituen yang dapat merubah sifat molekul
menjadi lebih reaktif.
 Sebagai contoh apabila terikat di dalam molekul alkana
sebagai alkil halida, maka alkil halida akan mudah dirubah
menjadi molekul lain seperti alkohol, eter, etena. Senyawa
senyawa tersebut merupakan bahan baku pembuatan
plastik, asam organik, keton, aldehid dll.
 Kesimpulan: senyawa halogen adalah senyawa nomer dua
terpenting sesudah hidrokarbon karena untuk merubah
seyawa hidrokarbon menjadi bahan bahan lain kebanykan
melalui pembentukan ikatan dengan halogen.
 Teflon, polivinilklorida adalah salah satu contoh polimer
yang mengandung halogen.

61
 Senyawa halogen berbahaya PCB (poli chlor biphenil)
dan DDT, kloroform merupakan senyawa yang
berbahaya.
 Sumber halogen adalah garam garam halogen seperti:
Fluor dijumpai dalam batuan bumi CaF2 (Fluospar),
Kriolit (Na3AlF6) dan fluoroapatit (Ca5(PO4)3F. Sumber
utama klor adalah NaCl dari air laut dan sebagian dari
deposit dalam tanah (berasal dari penguapan air laut
pada zaman dulu).
 Br dan I juga berasal dari air laut tetapi konsentrasi Br
dan I lebih sedikit dibandingkan dengan Cl. (Air laut
mengandung ion Cl 0,53 M, Br 8,1 10-4 M, dan I=5
10-7 M.
 Iodium dibuat dari natrium iodat NaIO3.

62
63
 Setiap atom halogen mempunyai 7 elektron valensi
oleh karena itu unsur unsur ini hanya membutuhkan
satu elektron untuk memenuhui struktur oktet.
Sehibgga unsur ubsur halogen membentuk diatom
dengan ikatan kovalen:
 Jari jari atom semaki kebawah semakin panjang
sehingga titik didihnya semakin tinggi (lihat tabel).
Berbanding terbalik dengan keelektronegatifan.
 Pada suhu ruangan Fluor dan klpr berupa gas. Flur
berwarna kuning sedangkan klor berwarna hijau.
 F-F adalah sangat reaktif karena energi ikatan F-F
paling rendah.
 Molekul Cl-Cl kurang reaktif dibandingkan dengan
molekul F-F.
 Brom, pada suhu kamar berupa cairan dan Iod
dalam suhu kamar berupa padat.

64
 Keelektronegatifan halogen lebih besar
dibandingkan dengan non halogen
sehingga halogen cenderung menarik
elektron dari unsur non halogen.
 Halogen berfungsi sebagai oksidator dan
mengalami reduksi.
 Kekuatan oksidatornya menurun dari F ke
Iod. Maka F dapat mengoksidasi unsur
dibawahnya dalam Golongan VII A. F2 dapat
mengoksidasi Cl-, Br- dan I-

65
66
 Dibuat secara elektrolisis dengan bahan
baku hidrogen fluorid HF dilarutkan di dalam
leburan KF. Elektrolisis gas HF menghasilkan
gas Fe di katode dan KF sebagai elektrolit.
 Flur digunakan untuk membuat teflon, Freon
(untuk pendingin refrigerator) dan sebagai
propelan aerosol.

67
 Diperoleh dari hasil elektrolisis leburan NaCl.
 Sebagian besar digunakan dalam pembuatan zat
intermediat (zat antara), juga digunakan untuk pemurnian
air minum, untuk membuat monomer vinil klorida dan zat
untuk membuat peptisida.

 Pembuatan di laboratorium: Oksidasi ion klorida dalam


larutan asam dengan oksidator MnO2 atau kalium
permanganat.

68
 Ion Br dalam air laut dioksidasi dengan gas Cl2

 Digunakan untuk membuat etilene bromida


(C2H4Br2) merupakan bahan aditif untuk menaikkan
angka oktan bensin.
 Pembuatan Br2 di laboratorium: Oksidasi garam
bromida dengan MnO2 dalam larutan asam.

69
70
71

Anda mungkin juga menyukai