Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

Fosfor adalah unsur kedua dalam kolom kelima belas dari tabel periode. Fosfor
diklasifikasikan sebagai unsur non-logam. Atom fosfor memiliki 15 elektron dan 15 proton
dengan 5 elektron valensi di kulit terluar.

Fosfor adalah unsur yang sangat reaktif dan, tidak pernah ditemukan di Bumi sebagai
elemen bebas. Fosfor terdapat dalam berbagai alotrop (struktur kristal yang berbeda) termasuk
putih, merah, ungu, dan fosfor hitam. Dua bentuk utama dari fosfor adalah putih dan merah.
Fosfor putih tersusun atas 4 atom P dengan bentuk tetrahedral, sedangkan fosor merah dan fosfor
hitam struktur yang dimiliki belum diketahui secara jelas namun diduga polimer atau gabungan
dari molekul P4.

STRUKTUR

Gambar: Struktur fosfor putih.


a) SIFAT FISIS
 Warna : tidak berwarna/merah/putih
 Wujud : padat
 Titik didih : 550 K (2770C)
 Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
 Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
 Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
 Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
 Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
 Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau
yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
 Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzene
 Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.

b) SIFAT KIMIA
Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk kristal, yaitu fosfor putih, fosfor
merah, dan fosfor hitam.
1. Fosfor Putih
Fosfor putih mempunyai sifat padat seperti lilin, titik lebur rendah (±44ºC), berupa unsur
nonlogam,beracun, mempunyai struktur molekul tetrahedral, mudah terbakat dan bersinar
dalam keadaan gelap. Fosfor putih sangat baik disimpan di dalam botol cokelat dan di
simpan di dalam air atau lemari yang gelap guna menghindari berubahnya fosfor putih
menjadi merah apabila terkena sinar ultraviolet. Fosfor putih dikatakan lebih reaktif
karena pada udara terbuka akan terbakar dengan sendirinya. Karena kereaktifan ini fosfor
putih biasa disimpan dalam air atau alkohol ataupun larutan-larutan inert yang tidak
melarutkan atau bereaksi dengan fosfor. Fosfor putih larut dalam benzena dan karbon
disulfida. Fosfor putih memancarkan cahaya hijau yang lemah (pendaran) dengan adanya
oksigen, (menyala spontan bila bersinggungan dengan udara (inilah alasan perlunya
penyimpanan dalam air)), bahan fosforesen yang berpendar dalam gelap.

2. Fosfor Merah
Fosfor merah terbentuk jika fosfor putih dipanaskan atau disinari dengan sinar UV yang
mengakibatkan atom fosfor saling berkatan dalam bentuk tetrahedral. Fosfor merah
biasanya digunakan untuk bahan peledak dan kembang pai. Fosfor merah mempunyai
sifat berupa serbuk, tidak budah menguap, tidak beracun dan tidak bersinar dalam gelap
dan tidak larut dalam. Titik lebur fosfor merah 600ºC.
3. Fosfor Hitam
Fosfor hitam kurang reaktif dibanding fosfor merah. Atom fosfor tersusun dalam bidang
datar melalui ikatan kovalen. Antara bidang terdapat gaya van der Waals yang
lemah..Bentuk fosfor yang paling stabil tampaknya adalah P hitam, yang dapat terbentuk
dari P putih pada tekanan tinggi, atau melalui pemanasan P putih dengan katalis (Hg) dan
kristal “benih” P hitam. P hitam mempunyai struktur kristal berlapis, seperti grafit, tetapi
lapisan-lapisannya terikat kuat. P hitam merupakan semikonduktor

c) PEMBUATAN POSFOR
Sumber utama industry fosfor adalah Ca3(PO4)2. Unsur fosfor diproduksi dari batuan fosfat yang
dipanaskan dengan silika dan kokasdalam tanur listrik (Proses Wohler). Dalam prosesnya, Ca3(PO4)2
dicampur dengan karbon dan silika (SiO2) pada temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api
listrik). SiO2 bereaksi dengan Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g).
Reaksinya sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2 (l) + 6 SiO2 (l) → 6 CaSiO3 (l) + P4O10 (g)
Kemudian , P4O10 (g) direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :
P4O10 (g) + C (s) → P4 (g) + 10 CO2 (g)
P4 (g) yang terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2 cair atau di dalam air. Hal itu
guna menghindari terjadinya oksidasi dengan oksigen dari udara yang cepat terjadi pada
temperatur 30⁰C berupa nyala fosfor. P4 hasil pengolahan merupakan salah satu bentuk alotropi
fosfor, yaitu fosfor putih.

d) SENYAWA POSFOR
Fosfor tidak ditemukan dalam bentuk unsur murni di Bumi, tetapi ditemukan dalam
banyak senyawanya.

1. P4O6

Fosfor trioksida P4O6, adalah oksida molekular, dan struktur tetrahedralnya dihasilkan
dari penghilangan atom oksigen terminal dari fosfor pentoksida. Masing-masing fosfor
berkoordinasi 3. Senyawa ini dihasilkan bila fosfor putih dioksidasi pada suhu rendah dengan
oksigen terbatas.

Oksida dengan komposisi di antara fosfor pentoksida dan trioksida memiliki 3 sampai 1
atom oksigen terminal dan strukturnya telah dianalisis. Walaupun arsen dan antimon
menghasilkan oksida molekular As4O6 dan Sb4O6 yang memiliki sruktur yang mirip dengan P4O6,
bismut membentuk oksida polimerik dengan komposisi Bi2O3.

P4O6 atau yang biasa disebut Fosfor Tri Oksida ( P 2O3 ). Oksida ini mempunayi beberapa
kerakteristik yaitu tidak berwarna dan mudah menguap. Oksida ini terbentuk dari P4 yang dibakar
dalam keadaan kekurangan oksigen.

P4O6(aq) + H2O(l)(dingin) H3PO3

P4O6(aq) + H2O(l)(panas) fosfor merah

2. P4O10

Fosfor pentoksida, P4O10, adalah padatan kristalin putih dan dapat tersublimasi, terbentuk
bila fosfor dioksidasi dengan sempurna. Empat atom fosfor menempati tetrahedra dan
dijembatani oleh atom-atom oksigen . Karena atom oksigen diikat ke setiap atom fosfor,
polihedra koordinasi oksigen juga tetrahedral.

Bila P4O10 molekular dipanaskan, terbentuk isomer yang berstruktur gelas. Bentuk gelas
ini merupakan polimer yang terdiri atas tetrahedra fosfor oksida dengan komposisi yang sama
dan dihubungkan satu sama lain dalam lembaran-lembaran.

Karena senyawa ini sangat reaktif pada air, senyawa ini digunakan sebagai bahan
pengering. Tidak hanya sebagai desikan, tetapi merupakan bahan dehidrasi yang kuat, dan
N2O5 atau SO3dapat dibentuk dengan mendehidrasikan HNO3 dan H2SO4 dengan fosfor
pentoksida. Fosfor pentoksida membentuk asam fosfat, H3PO4, bila direaksikan dengan sejumlah
air yang cukup, tetapi bila air yang digunakan tidak cukup, berbagai bentuk asam fosfat
terkondensasi akan dihasilkan bergantung kuantitas air yang digunakan.

P4O10 ini terbuat dari P4 yang dibakar dalam keadaan oksigen berlebih.

P4O10(aq) + H2O(l)(dingin) HPO3 H4P2O7 H3PO4

P4O10(aq) + HNO3(aq) N2O5(g) + H3PO4

Pendehidrasi baik
P4O10(aq) + H2SO4(aq) SO3(g) + H3PO4

Kenapa disebut Pendehidrasi baik ?

Karena apabila direaksikan dengan P4O10 ,maka H2O( molekul air) akan diikat oleh P4O10
menjadi H3PO4 dan nitrat akan menjadi bentuk oksida nitrogen yang merupakan komponen dasar
pembentuk asam nitrat.

HNO3(aq) + H2O(l) N2O5(g)

3. Fosfor Halogen

Fosfor halogen yang terpenting PCl3, PCl5, POCl3

a. PCl3

PCl3 adalah cairan yang mudah menguap. PCl3 ini dibuat dengan mereaksikan fosfor
dengan gas Cl2.

P4 + Cl2 PCl3

PCl3 apabila direaksikan dengan air maka akan membentuk H3PO4

b. PCl5

PCl5 dibuat dengan meraksikan fosfor dengan gas Cl2 yang berlebih. PCl5 ini tidak stabil karena 2
atom klor sangat lemah ikatannya .

c. POCl3 (fosforil halida)

POCl3 merupakan komponen yang dipakai dalam zat pemadam kebakaran. POCl 3 apabila
dihidrolisis dengan air maka akan terbentuk asam fosfat.

POCl3 + H2O(l) HPO3 + HCl(aq)

1. Reaksi dengan oksigen

Fosfor dapat bereaksi dengan oksigen membentuk difosfor(V) oksida. Reaksinya sebagai
berikut :
4P(s) + 5O2(g) P4O10(s)

2. Reaksi dengan belerang

Fosfor dapat bereaksi dengan belerang membentuk fosfor(V) sulfida. Reaksinya terjadi
diatas suhu 300oC. Reaksinya sebagai berikut :

2P(s) + 5S(s) P2O5(l)

3. Reaksi dengan gas klorida

Fosfor dapat bereaksi dengan gas klorida membentuk fosfor(III) klorida. Reaksinya
sebagai berikut :

Cl2(g) + 2P(s) 2PCl3(s)

Apabila fosfor(III) klorida direaksikan kembali dengan gas klorida maka akan terbentuk
fosfor(V) Klorida

PCl3(s) + Cl2(g) 2PCl5(s)

Apabila fosfor(III) klorida direaksikan dengan gas oksigen maka akan terbentuk
fosfor(V) oksiklorida pada suhu 50 oC -60oC. Reaksinya sebagai berikut :

PCl3(s) + O2(g) 2POCl3(s)

Apabila fosfor(III) klorida direaksikan dengan belerang maka akan terbentuk fosfor(V)
sulfoklorida. Reaksinya sebagai berikut :

PCl3(s) + S(g) 2PSCl3(s)

Apabila fosfor(III) klorida direaksikan dengan air maka akan terbentuk asam fosfit dan
asam klorida. Reaksinya sebagai berikut :

PCl3(s) + H2O(l) 2H3PO3(aq) + HCl(aq)

4. Reaksi dengan Kalsium Hidroksida dan Air


Belerang dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida dan air asam fosfinik dan kalsium
hidrofosfit. Reaksinya sebagai berikut :

4P(s) + 3Ca(OH)2(s) + 6H2O(l)  2PH3(aq) + 3Ca(H2PO2)2(aq)

e) REAKSI IDENTIFIKASI
Identifikasi unsur fosfor menggunakan larutan filtrat Lasaigne yang ditetesi dengan
HNO3 pekat sehingga diubah menjadi H3P dan NaNO3. Reaksinya sebagai berikut:
Na3P + 3HNO3 3NaNO3 + H3P

Kemudian H3P direkasikan dengan oksigen membentuk oksida fosfor. Reaksinya sebagai
berikut :
H3P + O2 H2O + P2O3 + 2H2
Kemudian oksida fosfor yang dihasilkan dalam reaksi ini direaksikan dengan reagensia
amonium molibdat dan akan menghasilkan endapan amonium fosfomolibdat yang berwarna
kuning. Reaksinya sebagai berikut :
P2O3 + (NH4)2MoO4 (NH4)2P2O3MoO3
( Kuning )

f) KEGUNAAN DAN KERUGIAN UNSUR FOSFOR

a. Kegunaan

1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang
dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
4. asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian
dan produksi tani lainnya.

5. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air,
dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.

6. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.

7. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor
diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.

8. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
energi dan pertumbuhan

b. Kerugian

1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat
utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis
kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to
Jerusalem” (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-
paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan
serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas
fosfor hingga nafas terakhir.

Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan oksigen
membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun yang paling berbahaya
yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan pada
ledakannya.

Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan suhu


sekitar 800°C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar
ketika mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P 2O5
dalam bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun
bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu jika
fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak sebagian
besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika
dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika
mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam
jumlah banyak.

PUPUK FOSFAT

Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi
kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium.

Unsur fosfor diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh
tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut : pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat
mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat
(ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar
30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.Pupuk FMP (Fused
Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak
mengandung besi dan aluminium. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4) Pupuk besi (III) fosfat
(FePO4).

Pupuk ini berwarna abu-abu coklat muda; sebagian P larut air; reaksi fisiologis: sedikit asam.
Bahaya meracun sulfat relatif kecil dan sulfidanya yang berasal dari reduksi sulfat juga rendah.
Bekerjanya lambat dan kemungkinan pelindian juga rendah. Bila diberikan pada tanah yang
banyak mengandung Fe3+ dan Al3+ bebas akan terjadi sematan P oleh kedua unsur tersebut.
Karena lambat bekerjanya pupuk ini diberikan sebagai pupuk dasar.

Seperti pupuk nitrogen, tiga golongan pupuk fosfor dapat dibedakan menurut cara kombinasi
maupun ketersediaan asam fosforiknya.Fosfat terlarut air. Pupuk fosfat dengan asam fosfor
terlarut air ini mencakup superfosfat (16-20% P2O5), dobel atau tripel superfosfat (36-48%
P2O5), monoamonium fosfat (11% N, 53% P2O5), dan diamonium fosfat (21% N, 48%
P2O5).Suatu keuntungan besar dari pupuk fosfat yang terlarut air adalah ion fosfatnya dapat
diserap dengan cepat dan dengan demikiantersedia bagi tanaman muda yang sistem
perakarannya belum berkembang penuh. Tanaman itu tanggap baik sekali terhadap fosfat yang
tersedia dengan mudah. Superfosfat mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan, karena
ketersediaan yang mudah dari ion fosfatnya dan beberapa jenis tanah, karena kandungan
gipsumnya.Fosfat terlarut air dalam kebanyakan tanah diubah dengan cepat menjadi bentuk yang
tak larut air, tetapi pada beberapa jenis tanah tetap tersedia bagi tanaman sampai suatu batas
tertentu. Jadi, bahaya kehilangan karena proses pencucian sangat kecil kemungkinan terjadinya
pada fosfat terlarut air. Pada tanah yang masam dengan kandungan basi dan aluminium yang
tinggi, fosfat dari pupuk fosfat terlarut air dapat diubah ke dalam bentuk tak larut demikian
cepatnya sehingga tanaman mungkin sangat sedikit mendapatkan manfaat dari perlakuan
pemupukan. Proses fiksasi ini dapat diperlambat sedikit dengan menempatkan pupuk terlarut air
ini dalam kantong-kantong atau lubang-lubang disamping tanaman, jadi memastikan kontak
langsung dengan partikel tanah yang sekecil-kecilnya.

Fosfat terlarut asam sitrat. Pupuk fosfat yang asam fosfornya larut dalam asam sitrat atau
amonium sitrat mencakup kerak baja (14-18% P2O5) dan dikalsium fosfat (39% P2O5) yang
terdapat dalam beberapa fosfat alam (juga renania fosfat). Pupuk dari golongan ini terutama
cocok untuk perlakuan tanah-tanah masam karena kurangnya bahaya fiksasi tak balik dari asam
fosfor sebagai fosfat besi dan aluminium dibanding dengan fosfat terlarut air. Selain itu, sebagai
hasil reaksi basanya dan banyaknya kalsium reaktif yang dikandungnya, mereka berpengaruh
sangat baik pada tanah masam, terutama tanah latosol. Fosfat alam. Ini adalah fosfat yang asam
fosfornya tidak larut dalam kedua zat pelarut di atas. Fosfor dalam golongan ini merupakan
bahan mentah untuk pembuatan superfosfat dan fosfat terlarut lainnya (kecuali kerak baja).
Kandungan asam fosfatnya bervariasi dalam batas-batas lebar, teapi fosfat alam yang dapat
ditambang secara komersial umumnya mengandung lebih dari 30% P2O5. Pada tanah yang
sangat masam dan juga pada tanah organik fosfat yang digerus halus dapat menunjukkan hasil
pupuk yang baik karena bahaya fiksasi masih kurang dibandingkan pupuk yang dijelaskan di
atas. Pengaruh fosfat alam ( yang harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari fosfat
pabrik) sering baru terlihat setelah dalam rentan waktu tertentu.. Beberapa fosfat alam yang
terdapat secara alami juga memiliki persentase fosfat terlarut asam sitrat, yang dapat sampai
sebesar 5% P2O5. Ketersediaan asam fosfor dapat ditingkatkan apabila fosfat alam dibenamkan
dalam tanah bersamadengan pupuk organik hijau atau bahan organik lainnya. Secara umum, jika
tanah mempunyai pH 6 atau kurang dan fosfat alam tersedia dengan harga murah, maka
sebaiknya ia digunakan sebagai pupuk dasar karena ini akan mengurangi jumlah superfosfat
yang diperlukan tanaman akan tetapi dengan harga yang mahal.

Sumber Fosfor

1. SP36

Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat.
Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat
sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak
higroskopis dan bersifat membakar.

2. Amonium Phospat

Monoamonium Phospat (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat memiliki (DAP)
analisis 16.48.0 atau 18.46.0. pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan
awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan.
Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis
sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks garamnya
rendah.

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA. ATP
penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik
tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan buah. Dengan
membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.
Bersama denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab
kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Anda mungkin juga menyukai