Bagaimana Korek Api Bisa Mengeluarkan Percikan Api?

463 days ago by Den Bagus 0

Bahan yang digunakan untuk membuat korek api adalah kayu yang dipotong sesuai ukuran, fosfor merah, dan kalium asam klorat. Fosfor merah dan kalium asam klorat mempunyai sifat bakar, sehingga mudah menyala pada suhu rendah sekalipun. Material ini menumpuk dan membentuk bulatan di ujung batang kayu. Sementara pada kotak korek api terdapat lapisan yang terbuat dari bubuk kristal dan tanah diatome. Lapisan yang permukaannya kasar ini digunakan sebagai tempat gesekan untuk menghasilkan percikan api. Fosfor merah dan kalim asam klorat dapat terbakar dengan mudah saat ujung korek api digesekkan pada lapisan kasar ini.

Dari Wikipedia:

Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasukgolongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

Bentuk
Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosfor merah dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8C. Fosfor merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170C pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yangmenghantarkan listrik.

2 komentar: