Anda di halaman 1dari 7

Titik rujukan “permukaan laut “ untuk semua ungkapan entalpi disebut entalpi

permbentukan standar     ( standar enthalpy of formation ) (∆H0 f ), yang di


definisikan sebagai perubahan kalor yang dihasilkan ketika 1 mol suatu senyawa
dibentuk dari unsur-unsurnya pada tekanan 1 atm . unsur-unsur dikatakan berada
pada keadaan standar (standart state) pada tekanan 1 atm, jadi istilahnya “entalpi
standar”. Superkrip “o” mewakili keadaan ( 1 atm ), dan subskrip “f” berarti
pembentukan. Walaupun keadaan standar tidak menyebutkan suhu yang spesifik ,
kita akan selalu menggunakan nilai  ∆H0 f yang di ukur pada suhu 25°C. 
Table 6.4 mencantumkan entalpi standar pembentukan untuk sejumlah unsur
dan senyawa. (untuk daftar nilai ∆H0 f yang lebih lengkap, lihat lampiran 2.)
Berdasarkan kesepakatan, entalpi pembentukan standar setiap unsur dalam
bentuknya yang paling stabil adalah nol. Contohnya unsur oksigen. Molekul oksigen
(O2) lebih stabil dibandingkan  bentuk alotropik oksigen yang lain, ozon (O 3), pada
tekanan 1 atm dan suhu 25°C. jadi kita dapat menulis ∆H0 f (O2) = 0 tetapi  ∆H0 f
(O3) ≠0. Serupa dengan itu, grafit merupakan bentuk karbon yang lebih stabil
dibandingkan intan pada tekanan 1 atm dansuhu  25°C, sehingga ∆H0 f ( C, grafit ) =

0 dan ∆H0 f ( C, intan ) ≠0.


Intan
Pentingnya entalpi pembentukan standar adalah bahwa sekali kita
mengetahui nilainya , kita dapat segera menghitung entalpi reaksi standar
( standard enthalpy of reaction ), ∆H0reaksi , yang didefinisikan sebagai entalpi reaksi
yang berlangsung pada tekanan 1 atm . Misalnya, perhatikan reaksi hipotesis  
aA+ Bb → cC + dD
dimana a, b,c, dan d adalah koefisien stoikiometri, untuk reaksi ini ∆H 0reaksi diberikan
oleh
∆ H ° reaksi = [ c ∆ H °f ( C ) +d ∆ H °f ( D )−a ∆ H °f ( A )−b ∆ H °f ( B ) 6.16¿ ]

dengan a, b, c, dan d adalah dalam mol. Kita dapat menggeneralisasi persamaan (6.16)
sebagai:

∆ H ° reaksi= Ʃ n ∆ H °F ( produk )−Ʃ m ∆ H °f ( 6.17)

dengan m dan n menyatakan koefisien stoikiometri (dalam mol) untuk reaktan dan produk,
dan Ʃ (sigma) berarti “jumlah dari”.
Untuk dapat menggunakan Persamaan (6.16) untuk menghitung ∆ H ° reaksi reaksi
kita harus mengetahui nilai-nilai ∆ H °Fsenyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi. Untuk
menentukan nilai-nilai ini kita dapat menerapkan metode langsung atau metode tidak
langsung.
Metode Langsung

Metode pengukuran∆ H °f ini berguna untuk senyawa-senyawa yang dapat segera disintesis
dari unsur-unsurnya. Andaikan kita ingin mengetahui entalpi pembentukan karbon
dioksida. Kita harus mengukur entalpi reaksi ketika karbon (grafit) dan molekul oksigen
pada keadaan standarnya diubah menjadi karbon dioksida pada keadaan standarnya:
°
C(grafit) + O 2(g) → CO 2 (g) ∆ H f =−393,5 kJ

Seperti kita ketahui berdasarkan pengalaman, pembakaran ini dengan mudah berlangsung
hingga selesai. Dari Persamaan (6.16) kita dapat menuliskan

H ° reaksi= (1 mol ) ∆ H °f (CO2 , g) - [ ( 1 mol ) ∆ H °f ( c , grafit ) + ( 1 mol ) ∆ H °f O2 , g ]

= -393,5 Kj
Karena baik grafit maupun O 2adalah bentuk alotropik stabil dari unsur-unsur tersebut,
maka∆ H °f (C, grafit) dan∆ H °f (,O 2( 8) adalah nol. Karena itu

H ° reaksi=¿ (1 mol) ∆ H °f (CO2, g) = -393,5 Kj


Atau

∆ H °f ¿g) = -393, Kj/mol


Perhatikan bahwa penetapan nilai AH nol untuk setiap unsur dalam bentuknya yang paling
stabil pada keadaan standar tidak mempengaruhi perhitungan kita. Ingat, dalam
termokimia kita hanya tertarik pada perubahan entalpi, karena nilai ini dapat ditentukan
secara percobaan sedangkan nilai entalpi mutlak tidak dapat. Pilihan "tingkat rujukan” nol
untuk entalpi membuat perhitungan lebih mudah untuk dilakukan. Sekali lagi, dengan
merujuk pada analogi ketinggian di permukaan bumi, kita dapat menentukan bahwa
ketinggian Puncak Everest adalah 8708 kaki lebih tinggi dibanding Puncak McKinley.
Selisih ketinggian ini tidak dipengaruhi oleh keputusan untuk menetapkan permukaan laut
pada O kaki atau 1000 kaki.
P4 Senyawa lain yang dapat dikaji dengan metode langsung adalah S F 6, P4 ,010 , dan
C S2,. Persamaan yang mewakili sintesis zat-zat ini adalah

S(rombik) + 3 F 22(g) - S F 6 (8)

P4 (putih) + 502 (g) — ~ P4 ,010 (s)

C(grafit) + 2S(rombik) -→ C S2(s)


Perhatikan bahwa S(rombik) dan P(putih) masing-masing adalah alotropik yang paling
stabil untuk belerang dan fosfor, pada tekanan 1 atm dan suhu 25°C, sehingga nilai-nilai
∆ H °f zat-zat ini adalah nol.

Metode Tidak Langsung

Kebanyakan senyawa tidak dapat disintesis secara langsung dari unsur-unsurnya. Dalam
beberapa kasus, reaksi berlangsung terlalu lambat, atau terjadi reaksi samping yang
menghasilkan zat-zat selain senyawa yang diharapkan. Dalam kasus-kasus ini ∆ H °f dapat
ditentukan dengan cara pendekatan tidak langsung, yang didasarkan pada hokum
penjumlahan kalor (atau hokum Hess). Hukum Hess (Hess’s law) dapat dinyatakan
sebagai berikut: Bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya sama Fosfor putih terbakar
Terlepas apakah reaksi Berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap. dalam udara
Dengan kata lain, jika Kita dapat membagi reaksi menjadi beberapa tahap reaksi di
membentuk P4O10
mana ∆ H ° reaksi dapat\ diukur, kita dapat menghitung ∆ H ° reaksiuntuk keseluruhan reaksi.
Hukum Hess di- dasarkan pada fakta bahwa karena H adalah fungsi keadaan, ∆ H H
hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir (yaitu, hanya pada sifat reaktan
dan produk). Perubahan entalpi akan sama apakah reaksi keseluruhan berlangsung dalam
satu tahap Atau banyak tahap.
        Analogi yang berguna untuk hukum Hess adalah sebagai berikut. Andaikan anda
Pergi dari lantai dasar ke lantai keenam suatu bangunan dengan tangga berjalan.
Kenaikan
energi potensial gravitasi yang didapat (yang bersesuaian dengan perubahan entalpi
keseluruhan proses) akan sama terlepas apakah anda pergi langsung ke atas atau berhenti
di setiap lantai dalam perjalanan ke atas (membagi reaksi ke dalam beberapa tahap).
        Katakanlah kita tertarik pada entalpi pembentukan standar metana (CH 4). Kita Ingat untuk mengubah
dapat mewakili sintesis CH4 dari unsur-unsurnya sebagai tanda ∆ H ° Ketika anda
membalik suatu
C(grafit) + 2H2(g)               CH4(g)
persamaan
Tetapi, reaksi ini tidak berlangsung seperti tertulis di atas, jadi kita tidak dapat mengukur
Perubahan entalpi secara langsung. Kita harus melaksanakan cara tidak langsung, yang
di-
Dasarkan pada hukum Hess. Untuk memulainya, reaksi berikut yang melibatkan
C(grafit),
H2, dan CH4 dengan O2 semuanya telah dikaji dan nilai-nilai H◦reaksi diketahui secara
tepat

(a)    C(grafit) + O2(g)               CO2(g)        ∆ H ° reaksi= - 393,5 kJ

(b)    2H2(g)    + O2(g)              2H2O(I)         ∆ H ° reaksi = - 571,6 kJ

(c)  CH4(g)    + 2O2(g)            CO2(g) + 2H2O(g)                ∆ H ° reaksi= - 890,4 kJ


 Karena kita ingin memperoleh satu persamaan yang hanya mengandung C dan H 2
sebagai
reaktan dan CH4 sebagai produknya, kita harus membalik reaksi (c) untuk mendapatkan
(d)  CO2(g) + 2H2O(I)               CH4(g) + 2O2(g)         ∆ H ° reaksi= 890,4 kJ
Tahap berikutnya adalah menambahkan persamaan (a), (b), dan (d):
(a) C(grafit)+ O2(g)                   CO2(g)           ∆ H ° reaksi = - 393,5 kJ

(b)  2H2(g) + O2(g)                    2H2O(I)           ∆ H ° reaksi = - 571,6 kJ

(d) CO2(g) + 2H2O(I)                CH4(g) + 2O2(g)           ∆ H ° reaksi=   890,4 kJ

(e) C(grafit) + 2H2(g)                CH4(g)     H◦reaksi   = - 747, kJ


   Seperti yang anda lihat, semua spesi yang tidak diperlukan (O2, CO2, dan H2O)
hilang dalam operasi ini. Karena persamaan ini mewakili sintesis 1 mol CH 4 dari unsur-

unsurnya, kita peroleh     H◦reaksi  (CH4) = - 74,7 kJ/mol.


 Aturan umum dalam menerapkan hukum Hess adalah bahwa kita sebaiknya 
menyusun serangkaian persamaan kimia (yang berhubungan dengan beberapa tahap)
sedemikian rupa  

sehingga, ketika dijumlahkan, semua spesi akan hilang kecuali reaktan dan produk yang
diperlukan untuk keseluruhan reaksi. Ini berarti bahwa kita menginginkan unsur-unsur
pada ruas kiri dan senyawa yang diperlukan di ruas kanan. Untuk mencapai ini, kita
sering harus mengalikan beberapa atau semua persamaan yang mewakili setiap tahap
dengan koefisien yang cocok

Contoh 6.8 Hitunglah entaipi pembentukan standar asetilena (C2H2) dan


unsur-unsurnya :

2C(grafit)+H2 (g) → C2H2 (g)

Persamaan untuk setiap tahap dan perubahan entalpinya yang berhubungan


adalah:

 C(grafit)+O2(g) → CO2(g)                                 ΔH°reaksi=-393,5


kJ
 H2(g)+ ½ O2(g) → H2O(l)                                 ΔH°reaksi=-285,8
kJ
 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g)+2H2O(l)         ΔH°reaksi=-2598,8
kJ

Penjelasan dan Penyelesaian Karena kia ingin memperoleh satu persamaan


yang mengandung unsur-unsur C dan H2, sebagai reaktan dan C2H2,
sebagai produk, yang mewakili sintesis aseilena dari unsur-unsurya, kita
Soal serupa 6.53,6.54
perlu menghilangkan O2, CO2 dan H2O dari Persamaan (a), (b), dan (c).
Kita lihat bahwa (c) mengandung 5 mol O2 4 mol CO2 dan 2 mol H2O.
Pertama-tama kita balikkan (c) untuk mendapackan C2H2 pada sisi produk:

 4CO2(g) + 2H2O(l) → 2C2H2(g)+5O2(g)         ΔH°reaksi=2598,8


kJ

Selanjutnya, kita kalikan (a) dengan 4 dan (b) dengan 2 dan kita lakukan
penambahan 4(a)+ 2(b) + (d):

4C(grafit)+4O2(g) → 4CO2(g)                         ΔH°reaksi=-1574,0


kJ
+ 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)                           ΔH°reaksi=-571,6 kJ
+4CO2(g)+2H2O(l) → 2C2H2 (g)+5O2(g)      ΔH°reaksi=+2598,8
kJ

4C(grafit)+2H2(g) → 2C2H2(g)                       ΔH°reaksi=+453,2 kJ


Atau     2C(grafit)+H2(g) → C2H2(g)                           ΔH°reaksi=+226,6 kJ

Karena persamaan ini mewakili sintesis C2H2 dari unsur-unsurnya, kita


sampai pada hasil ΔH°f(C2H2)= ΔH°reaksi/mol=+226,6 kJ/mol. (Ketika
persamaan dibagi dengan 2, nilai ΔH°reaksi menjadi separuhnya). 
Latihan Hitunglah entalpi pembentukan standar karbon disulfida (CS2) dari
unsur-
unsurnya, jika diketahui: 
Contoh 6.9 Pentaboran-9 , B5H9, adalah cairan tidak berwarna dan sangat reaktif yang akan menyala atau bahkan
meledak ketika terpapar dengan oksigen. Reaksinya adalah

        2B5H9(l) +  12O2(g)         5B2O3(s) + 9H2O(l)

Pentaboran-9 dianggap sebagai bahan bakar roket yang potensial pada tahun 1950-an karena zat ini menghasilkan
sejumlah besar kalor yang banyak per gramnya. Tetapi, padatan B 2O3 yang terbentuk dari pembakaran B 5H9 bersifat
menggerus yang akan cepat merusak mulut roket, dan karena itu gagasan ini ditinggalkan. Hitunglah kalor dalam
kilojoule yang dibebaskan oleh setiap gram senyawa itu ketika bereaksi dengan oksigen. Entalpi pembentukan standar
B5H9 adalah 73,2 kJ/mol.

Penjelasan dan Penyelesaian  Untuk menghitung entalpi reaksi standard, kita mencari nilai-nilai  ∆H°F untuk reaktan
dan produk pada Lampiran 2 dan menggunakan koefisien dalam persamaan yang setara untuk persamaan(6.16)
sebagai berikut 

∆H° reaksi = [( 5 mol) ∆H0f(B2O3) + ( 9 mol) ∆HOF( H2O)]

  -[(2 mol) ∆H0f(B5H9) + (12 mol) ∆H0f(O2)]

∆H° reaksi = [( 5 mol)(-1263,6kJ/mol) + ( 9 mol)(-285,8kJ/mol)]

         -[(2 mol)(73,2 kJ/mol) + (12 mol)(0)

        = -9036,6 kJ

Ini adalah jumlah kalor yang dibebaskan untuk setiap 2 mol B 5H9 yang bereaksi. Kalor yang dibebaskan per gram
B5H9  yang bereaksi adalah

Kalor yang dilepaskan dari tiap gram B 5H9  =  1 mol B5H9   X   -9036,6 kJ                  
63,12 g B5H9       2 mol B5H9 

        =  -71,58 kJ/ g B5H9

Latihan   Benzena (C6H6)  dibakar diudara menghasilkan karbon dioksida dan air cair.

Hitunglah kalor yang dibebaskan (dalam kilojoule) per gram senyawa yang bereaksi dengan oksigen. Entalpi
pembentukan standard benzena adalah 49,04 kJ/mol
Ringkasan

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Terdapat banyak bentuk energi dan semuanya
dapat saling berubah bentuk. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah total energi di
alam selalu konstan sama.
Setiap proses yang membebaskan kalor ke lingkungan disebut proses eksotermik; setiap
proses yang menyerap kalor dari lingkungan desebut proses endotermik. 
Keadaan suatu system didefinisikan oleh variable-variabel seperti susunan, volume, suhu dan
tekanan. Perubahan fungsi keadaan untuk suatu system bergantung hanya pada keadaan awal dan
keadaan akhir system, dan tidak bergantung pada lintasan yang dilalui oleh perubahan tersebut.
Energi adalah fungsi keadaan; kerja dan kalor bukan merupakan fungsi keadaan.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, tetapi energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan (hukum termodinamika pertama). Dalam ilmu kita terutama tertarik pada
energi termal, energi listrik, dan energi mekanik, yang biasanya dikaitkan dengan kerja tekanan-
volume
Perubahan entalpi (ΔH , biasanya dinyatakan dalam kilojoule) adalah suatu ukuran kalor
reaksi (atau proses lainnya) pada tekanan tetap. Entalpi merupakan fungsi keadaan. Perubahan
entalpi ΔH sama dengan ΔE + PΔV untuk proses tekanan-konstan. Untuk reaksi kimia pada suhu
konstan, ΔH diberkan oleh ΔE + RTΔn, dimana Δn adalah selisih antara mol gas produk dan mol
gas rektan.
kalorimeter volume-konstan dan calorimeter tekanan-konstan digunakan untuk mengukur
perubahan kalor pada proses fisika dan kimia.
Hukum hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dalam suatu reaksi adalah sama
dengan jumlah perubahan entalpi untuk masing-masing tahap yang menyusun reaksi keseluruhan.
Entalpi reaksi standard dapat dihitung dari entalpi standard pembentukan reaktan dan produk.

Anda mungkin juga menyukai