dengan a, b, c, dan d adalah dalam mol. Kita dapat menggeneralisasi persamaan (6.16)
sebagai:
dengan m dan n menyatakan koefisien stoikiometri (dalam mol) untuk reaktan dan produk,
dan Ʃ (sigma) berarti “jumlah dari”.
Untuk dapat menggunakan Persamaan (6.16) untuk menghitung ∆ H ° reaksi reaksi
kita harus mengetahui nilai-nilai ∆ H °Fsenyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi. Untuk
menentukan nilai-nilai ini kita dapat menerapkan metode langsung atau metode tidak
langsung.
Metode Langsung
Metode pengukuran∆ H °f ini berguna untuk senyawa-senyawa yang dapat segera disintesis
dari unsur-unsurnya. Andaikan kita ingin mengetahui entalpi pembentukan karbon
dioksida. Kita harus mengukur entalpi reaksi ketika karbon (grafit) dan molekul oksigen
pada keadaan standarnya diubah menjadi karbon dioksida pada keadaan standarnya:
°
C(grafit) + O 2(g) → CO 2 (g) ∆ H f =−393,5 kJ
Seperti kita ketahui berdasarkan pengalaman, pembakaran ini dengan mudah berlangsung
hingga selesai. Dari Persamaan (6.16) kita dapat menuliskan
= -393,5 Kj
Karena baik grafit maupun O 2adalah bentuk alotropik stabil dari unsur-unsur tersebut,
maka∆ H °f (C, grafit) dan∆ H °f (,O 2( 8) adalah nol. Karena itu
Kebanyakan senyawa tidak dapat disintesis secara langsung dari unsur-unsurnya. Dalam
beberapa kasus, reaksi berlangsung terlalu lambat, atau terjadi reaksi samping yang
menghasilkan zat-zat selain senyawa yang diharapkan. Dalam kasus-kasus ini ∆ H °f dapat
ditentukan dengan cara pendekatan tidak langsung, yang didasarkan pada hokum
penjumlahan kalor (atau hokum Hess). Hukum Hess (Hess’s law) dapat dinyatakan
sebagai berikut: Bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya sama Fosfor putih terbakar
Terlepas apakah reaksi Berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap. dalam udara
Dengan kata lain, jika Kita dapat membagi reaksi menjadi beberapa tahap reaksi di
membentuk P4O10
mana ∆ H ° reaksi dapat\ diukur, kita dapat menghitung ∆ H ° reaksiuntuk keseluruhan reaksi.
Hukum Hess di- dasarkan pada fakta bahwa karena H adalah fungsi keadaan, ∆ H H
hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir (yaitu, hanya pada sifat reaktan
dan produk). Perubahan entalpi akan sama apakah reaksi keseluruhan berlangsung dalam
satu tahap Atau banyak tahap.
Analogi yang berguna untuk hukum Hess adalah sebagai berikut. Andaikan anda
Pergi dari lantai dasar ke lantai keenam suatu bangunan dengan tangga berjalan.
Kenaikan
energi potensial gravitasi yang didapat (yang bersesuaian dengan perubahan entalpi
keseluruhan proses) akan sama terlepas apakah anda pergi langsung ke atas atau berhenti
di setiap lantai dalam perjalanan ke atas (membagi reaksi ke dalam beberapa tahap).
Katakanlah kita tertarik pada entalpi pembentukan standar metana (CH 4). Kita Ingat untuk mengubah
dapat mewakili sintesis CH4 dari unsur-unsurnya sebagai tanda ∆ H ° Ketika anda
membalik suatu
C(grafit) + 2H2(g) CH4(g)
persamaan
Tetapi, reaksi ini tidak berlangsung seperti tertulis di atas, jadi kita tidak dapat mengukur
Perubahan entalpi secara langsung. Kita harus melaksanakan cara tidak langsung, yang
di-
Dasarkan pada hukum Hess. Untuk memulainya, reaksi berikut yang melibatkan
C(grafit),
H2, dan CH4 dengan O2 semuanya telah dikaji dan nilai-nilai H◦reaksi diketahui secara
tepat
sehingga, ketika dijumlahkan, semua spesi akan hilang kecuali reaktan dan produk yang
diperlukan untuk keseluruhan reaksi. Ini berarti bahwa kita menginginkan unsur-unsur
pada ruas kiri dan senyawa yang diperlukan di ruas kanan. Untuk mencapai ini, kita
sering harus mengalikan beberapa atau semua persamaan yang mewakili setiap tahap
dengan koefisien yang cocok
Selanjutnya, kita kalikan (a) dengan 4 dan (b) dengan 2 dan kita lakukan
penambahan 4(a)+ 2(b) + (d):
Pentaboran-9 dianggap sebagai bahan bakar roket yang potensial pada tahun 1950-an karena zat ini menghasilkan
sejumlah besar kalor yang banyak per gramnya. Tetapi, padatan B 2O3 yang terbentuk dari pembakaran B 5H9 bersifat
menggerus yang akan cepat merusak mulut roket, dan karena itu gagasan ini ditinggalkan. Hitunglah kalor dalam
kilojoule yang dibebaskan oleh setiap gram senyawa itu ketika bereaksi dengan oksigen. Entalpi pembentukan standar
B5H9 adalah 73,2 kJ/mol.
Penjelasan dan Penyelesaian Untuk menghitung entalpi reaksi standard, kita mencari nilai-nilai ∆H°F untuk reaktan
dan produk pada Lampiran 2 dan menggunakan koefisien dalam persamaan yang setara untuk persamaan(6.16)
sebagai berikut
= -9036,6 kJ
Ini adalah jumlah kalor yang dibebaskan untuk setiap 2 mol B 5H9 yang bereaksi. Kalor yang dibebaskan per gram
B5H9 yang bereaksi adalah
Kalor yang dilepaskan dari tiap gram B 5H9 = 1 mol B5H9 X -9036,6 kJ
63,12 g B5H9 2 mol B5H9
Latihan Benzena (C6H6) dibakar diudara menghasilkan karbon dioksida dan air cair.
Hitunglah kalor yang dibebaskan (dalam kilojoule) per gram senyawa yang bereaksi dengan oksigen. Entalpi
pembentukan standard benzena adalah 49,04 kJ/mol
Ringkasan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Terdapat banyak bentuk energi dan semuanya
dapat saling berubah bentuk. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah total energi di
alam selalu konstan sama.
Setiap proses yang membebaskan kalor ke lingkungan disebut proses eksotermik; setiap
proses yang menyerap kalor dari lingkungan desebut proses endotermik.
Keadaan suatu system didefinisikan oleh variable-variabel seperti susunan, volume, suhu dan
tekanan. Perubahan fungsi keadaan untuk suatu system bergantung hanya pada keadaan awal dan
keadaan akhir system, dan tidak bergantung pada lintasan yang dilalui oleh perubahan tersebut.
Energi adalah fungsi keadaan; kerja dan kalor bukan merupakan fungsi keadaan.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, tetapi energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan (hukum termodinamika pertama). Dalam ilmu kita terutama tertarik pada
energi termal, energi listrik, dan energi mekanik, yang biasanya dikaitkan dengan kerja tekanan-
volume
Perubahan entalpi (ΔH , biasanya dinyatakan dalam kilojoule) adalah suatu ukuran kalor
reaksi (atau proses lainnya) pada tekanan tetap. Entalpi merupakan fungsi keadaan. Perubahan
entalpi ΔH sama dengan ΔE + PΔV untuk proses tekanan-konstan. Untuk reaksi kimia pada suhu
konstan, ΔH diberkan oleh ΔE + RTΔn, dimana Δn adalah selisih antara mol gas produk dan mol
gas rektan.
kalorimeter volume-konstan dan calorimeter tekanan-konstan digunakan untuk mengukur
perubahan kalor pada proses fisika dan kimia.
Hukum hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dalam suatu reaksi adalah sama
dengan jumlah perubahan entalpi untuk masing-masing tahap yang menyusun reaksi keseluruhan.
Entalpi reaksi standard dapat dihitung dari entalpi standard pembentukan reaktan dan produk.