PENDAHULUAN
Pada alam sendiri ada penunjukkan listrik yang sangat popular seperti kilat dan api St.
Elmo yang merupakan sinar yang muncul pada tiang layar kapal pada saat badai. Kenyataan
bahwa fenomena ini merupakan salah satu fenomena listrik asli tidak diketahui sampai abad
ke delapan belas. Sebagai contoh baru pada tahun 1752 Franklin dengan eksperimen
layangannya yang terkenal menunjukkan bahwa kilat merupkan pelepasan muatan listrik-
pecikan listrik raksasa (Giancoli, 2001).
Akhirnya pada tahun 1800, sebuah peristiwa penting terjadi dimana Alessandro Volta
(1752-1827) dapat membuat batrai listrik, dn dengan baterai tersebut menghasilkan aliran
uatan listrik tetap yang pertama yaitu arus listrik searah (tetap). Diamana teknologi
selnjutnya berdasarkan arus listrik (Giancoli, 2001).
Di zaman sekarang ini listrik sudah berlimpah dan dikenal beragam rangkaian listrik
didalamnya. Yang merupakan bagian dasar dari semua alat elektronik dari pesawat radio dan
televisi sampai komputer dan bahkan mobil. Bahkan pengukuran ilmiah dari fisika mencakup
pula ilmu biologi dan kedokteran, menggunakan rangkaian listrik. Setelah diketahui
mengenai prinsip dasar dari arus listrik maka selanjutnya untuk penerapanprinsip tersebut
pada rangkaian DC (Direct Current) dan untuk memahami cara kerja berbagai instrumen
listrik lainnya (Giancoli, 2001).
Terkhususkan untuk penganalisisan mengenai arus dan tegangan yang dibahas pada
praktikum kali ini yaitu besarnya arus dan tegangan yang mengalir pada tiap titik percabangan
dari rangkaian listrik Dc. Yaitu, dapat berupa rangkaian listrik seri, paralel, seri-paralel atau
rangkaian listrik setara.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika tentang
Listrik Arus Searah (DC) semester ganjil tahun 2019 dan menjawab pertanyaan yang ada
pada rumusan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan
yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:
baterai
hambatan dan
kawat penghantar
Baterai menghasilkan e.m.f untuk menggerakkan elektron yang akhirnya menghasilkan
aliran listrik. Sebutan “rangkaian” sangat cocok digunakan karena dalam hal ini harus terjadi
suatu lintasan elektron secara lengkap – meninggalkan kutub negatif dan kembali ke kutub
positif. Hambatan kawat penghantar sedemikian kecilnya sehingga dalam prakteknya harganya
dapat diabaikan.
Bentuk hambatan (resistor) di pasaran sangat bervariasi, berharga mulai 0,1 W sammpai
10 MW atau lebih besar lagi. Resistor standar untuk toleransi ± 10 % biasanya bernilai resistansi
kelipatan 10 atau 0,1 dari: 10 12 15 18 22 27 33 39 47 56 68 82.
Rangkaian Seri
Rangkaian Paralel
3
2.2 KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK ARUS SEARAH
1. Resistor
Resistor dapat terbuat dari kawat logam, arang (karbon), maupun bahan
semikonduktor. Spesifikasi untuk resistor meliputi, resistansi, toleransi, dan lesapan daya.
Tetapi sebenarnya juga tegangan kerja. Spesifikasi pokok untuk resistor ada yang dituliskan
secara langsung pada badannya seperti 5W 4,7 Ohm; tetapi pada umumnya ditentukan
dengan kode warna gelang (cincin) pada badannya.
Toleransi 1% dan 2%
A B C D E
4
Sedangkan kode warna yang telah disepakati secara internasional adalah
Warna A B C D
Biru 6 6 6 6
Hitam 0 0 0 0
Ungu 7 7 7 7
Coklat 1 1 1 1
Abu-abu 8 8 8 8
Merah 2 2 2 2
Putih 9 9 9 9
Jingga 3 3 3 3
Emas -1 -1
Kuning 4 4 4 4
Perak -2 -2
Hujau 5 5 5 5
E Warna
1% Coklat
2% Merah
5% Emas
10% Perak
Cara Kerja Resistor sebuah resistor adalah paket kecil dari resistansi, pasang
resistor pada rangkaian listrik dan Anda bisa mengurangi arus dengan jumlah
yang presisi. Dari luar, semua resistor terlihat kurang lebih sama. Seperti yang
bisa Anda lihat pada foto di atas, pendek, seperti cacing, dengan garis-garis
berwarna di sampingnya. Resistor memiliki dua kaki/koneksi, masing-masing satu
di kedua sisinya, sehingga Anda bisa menghubungkannya ke sebuah rangkaian
listrik. Tetapi resitor sering pula berfungsi sebagai : penurun tegangan, pembagi
5
tegangan, pemberi panjar dan stabilisasi pada transistor dan komponen osilator,
filter, balikan, dan gain.
6
bahan komposit yang terbuat dari kertas yang diresapi dengan resin plastik
formaldehida fenol (plasticized phenol formaldehyde resin). Sedangkan FR4 atau
Flame Resistant 4 adalah anyaman Fiberglas yang dilapisi dengan resin epoksi
(epoxy resin). FR4 memiliki daya serap air yang rendah, properti isolasi yang bagus
serta tahan suhu panas hingga 140 derajat celcius. Namun, PCB yang berbahan FR4
lebih mahal jika dibandingkan dengan PCB yang berbahan FR2.
Tembaga (Copper)
Soldermask
Silkscreen
7
atau indikator untuk komponen-komponen elektronika pada PCB sehingga
mempermudah orang dalam merakitnya.
Sebelum kamu memulai menyolder, ada beberapa alat dan bahan yang
harus dipersiapkan. Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan untuk
menyolder komponen elektronika ke board PCB agar menghasilkan hasil
penyolderan yang sempurna dan memuaskan.
Berikut adalah proses cara menyolder komponen ke PCB yang baik dan
benar.
8
menghilangkan lapisan yang membuat timah tidak bisa menempel
dengan sempurna
Setelah solder panas, ambil timah dan komponen yang ingin
disolder ke PCB
Masukkan kaki komponen ke dalam lubang PCB
Arahkan ujung solder ke ujung kawat timah, dan dekatkan ke
pangkal kaki komponen yang menempel ke PCB
Solder sampai seluruh pangkal kaki komponen tertutup timah
dengan sempurna
3. Saklar
9
Dalam menjalankan tugasnya saklar membutuhkan operator sebagai
penggerak tuas. Operator tuas saklar dapat berupa suatu sistem elektro mekanis
maupun operator manusia secara manual.
Cara Kerja Saklar pada dasarnya, sebuah saklar sederhana terdiri dari
dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian
eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan
terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua
konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut
terputus. Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang
dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak
listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau
disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah
Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close
artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya
pemutusan aliran listrik. Berdasarkan dua keadaan tersebut, Saklar pada
umumnya menggunakan istilah Normally Open (NO) untuk Saklar yang
berada pada keadaan Terbuka (Open) pada kondisi awal. Ketika ditekan,
Saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan
Tertutup (Close) atau “ON”. Sedangkan Normally Close (NC) adalah
saklar yang berada pada keadaan Tertutup (Close) pada kondisi awal dan
akan beralih ke keadaan Terbuka (Open) ketika ditekan.
4. Baterai
merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan mobil maupun
motor. Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem
starter dan sistem kelistrikan yang lain dengan cara mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Fungsi Baterai adalah:
1. Menyediakan tenaga listrik saat engine start.
2. Menyediakan tenaga listrik ekstra ketika kebutuhan melebihi kapasitas
yang dihasilkan sistem pengisisan.
3. Menstabilkan tegangan dengan menyediakan cadangan energi
10
Baterai memiliki beberapa komponen agar dapat bekerja dengan baik.
Komponen-komponen dalam baterai adalah:
Kotak Baterai
Terminal Baterai
Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positif
berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatif berwarna abu-abu metalik
(metallic gray). Pelat positif pada baterai berbahan lead dioxide/ Timah dioksida/
Timah hitam (PbO2). Pelat negatif berbahan sponge lead/ Timah putih. Beda
potensial yang dihasilkan pelat positif (lead dioxide) dengan pelat negatif (sponge
lead) adalah 2,1 V. Pelat positif (dioxide lead) dan pelat negatif (sponge lead)
terendam dalam elektrolit.Sekat pemisah untuk mencegah sentuhan dan konsleting
antara pelat positif dan negatif yang terbuat dari plastik. Koneksi listrik dibuat oleh
konektor utama yang terdapat pada bagian atas masing-masing sel dan
menghubungkan pelat satu dengan lainnya.
Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Temperatur
11
eletkrolit pada waktu baterai terisi penuh yang terdiri atas air dan asam sulfat adalah
20OC dengan berat jenis 1,270.
Tiap sel memiliki lubang elektrolit yang berguna untuk memasukkan cairan
elektrolit ke dalam kotak baterai. Kemudian lubang elektrolit ditutup dengan tutup
baterai.
Tutup Baterai
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan
uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat
lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan
menetes kembali ke bawah.
Sel Baterai
Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan
tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel
baterai yang dirangkai secara seri.
12
Dalam sel kering, Zinc adalah anoda (-), inti grafit adalah katoda (+) dan
Ammonium Chloride bertindak pasta sebagai elektroda. Di dalam baterai ada
beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat menyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam
baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda,
yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif,
disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Ada aliran arus listrik
yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan
elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif. Di dalam
baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron.
Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia)
mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub.
Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun
negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebut sedang
berlangsung.
Atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna
13
Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor
yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun
Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Cara Kerja LED hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya
akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip
semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan
N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik
kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan
Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-
Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya
ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai
Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi
Cahaya.
14
6. Kabel Jumper
Prosedur Kerja
1. Triplek atau papan di buat persegi panjang atau kotak.
2. Rangkai kabel dan di solder dilekatkan dengan paku sesuai dengan illustrasi di atas.
3. Sambungkan kabel dengan viting (tempat lampu).
4. Sesudah di solder, masukkan lampu dan hubungkan dengan baterai dan saklar.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
3.2. Saran
Dengan penulisan makalah ini semoga dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk lebih
memahami tentang Rangkaian Arus Searah. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga selanjutnya kami bisa berkarya lebih baik lagi.
16
17