Anda di halaman 1dari 61

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang


telah memberikan nikmat dan rahmat serta
karunia-Nya,dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.Buku ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kimia
Unsur.Shalawat beserta salam tak lupa pula
kami sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat.

Pada kesempatan kali ini, kami tidak


lupa menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama penyusunan buku ini
terutama untuk dosen mata kuliah Kimia
Unsur, Bapak Eka Putra Ramdhani.S.T,M.Si.

ii
dan teman-teman sekelompok yang telah
banyak membantu serta memberikan
dukungan dalam menyelesaikan buku ini.

Semoga buku ini dapat memberikan


manfaat dan pengetahuan yang lebih luas
kepada mahasiswa dan pembaca. Terima
kasih.

Tanjungpinang, 11Agustus 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................... iv
PENGERTIAN EMAS .............................................. 1
SEJARAH EMAS ..................................................... 5
SIFAT EMAS ........................................................ 15
KEGUNAAN EMAS .............................................. 21
PENGOLAHAN BIJI EMAS.................................... 25
JENIS-JENIS EMAS............................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................. 57

iv
PENGERTIAN EMAS
Emas adalah unsur kimia dalam tabel peridik
memiliki simbol Au (bahasa Latin:’aurum’)
dan memiliki nomor atom yaitu 79.

Gambar 1 (Emas (Au) dalam tabel periodik)

Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen)


yang lembek.mengkilap, kuning, berat,
"malleable", dan "ductile". Emas tidak

1
bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi
bereaksi dengan klorin,fluorin dan aqua regia.
Logam ini banyak terdapat di nugget
emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit
alluvial dan salah satu logam coinage.Kode
ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam
bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat
celcius.

Emas merupakan logam yang


bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala
Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada
jenis dan kandungan logam lain yang berpadu
dengannya. Mineral pembawa emas biasanya
berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue
minerals). Mineral ikutan tersebut
umumnya kuarsa, karbonat, turmalin,flourpar,
dan sejumlah kecil mineral non logam.
Mineral pembawa emas juga berasosiasi

2
dengan endapan sulfida yang telah
teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri
dari emas nativ, elektrum, emas telurida,
sejumlah paduan dan senyawa emas dengan
unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium.
Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas
nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau


pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa
endapan terbentuk karena proses
metasomatisme kontak dan larutan
hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian
secara mekanis menghasilkan endapan
letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan
menjadi dua yaitu:

 Endapan primer; dan


 Endapan plaser.

3
Emas moneter sebagai jaminan mata uang
yang pernah dipakai oleh Bank Indonesia

Emas digunakan sebagai standar keuangan di


banyak negara dan juga digunakan
sebagai perhiasan,dan elektronik. Penggunaan
emas dalam bidang moneter dan keuangan
berdasarkan nilai moneter absolut dari emas
itu sendiri terhadap berbagai mata uang di
seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa
komoditas dunia, harga emas dicantumkan
dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk
penggunaan emas dalam bidang moneter
lazimnya berupa bulion atau batangan emas
dalam berbagai satuan berat gram sampai
kilogram.

4
SEJARAH EMAS

Sejarah emas pertama kali dimulai pada saat


zaman kuno terpencil. Tapi tanpa bukti
arkeologi sulit untuk menentukan waktu dan
tempat pertemuan pertama bagi manusia
dengan logam kuning, kita hanya bisa
menduga tentang orang-orang, yang di
berbagai tempat dan pada waktu yang
berbeda yang pertama menemukan emas asli.
Hilangnya informasi rinci tentang penemuan
emas dalam catatan sejarah bukan untuk
mengatakan bahwa kita tidak memiliki
catatan awal penggunaan emas. Emas

5
disebutkan dalam hampir setiap sudut sejarah
dunia. Dari peradaban kuno Yunani, Mesir,
Nubia dan Roma, emas telah menjadi pusat
perdagangan. Para ahli penelitian fosil telah
mengamati bahwa potongan-potongan emas
alam yang ditemukan di gua-gua Spanyol
digunakan oleh Manusia Paleolitik sekitar
40.000 SM. Akibatnya, tidak mengherankan
bahwa sumber-sumber sejarah tidak dapat
menyetujui tanggal yang tepat mengenai emas
pertama kali digunakan. Satu menyatakan
bahwa penemuan emas tercatat terjadi sekitar
tahun 6000 SM. Namun, dilain pihak Pada
tahun 4000 SM Suatu budaya, yang berpusat
pada Eropa Timur, mulai menggunakan emas
sebagai objek dari mode dekoratif dan bahan
perhiasan. Pada waktu itu, emas mungkin
ditambang di pegunungan Alpen
Transylvania atau yang dikenal dengan

6
gunung Pangaion di Thrace, Bulgaria.
Selanjutnya, Emas juga dikenal oleh bangsa
Sumeria, Iraq selatan pada tahun 3000 SM,
dan digunakan untuk perhiasan, dekorasi, alat
minum, dan lain-lain yang ditemukan pada
makam raja-raja pada zaman itu.
Demikian pula di Mesir pada zaman yang
kira-kira sama, logam emas telah dikenal
pula. Ada jejak perhiasan canggih dan koin
sejak 3000 SM di Irak dan sejauh 3100 SM,
kita memiliki bukti dari rasio nilai emas /
perak dalam kode Menes, pendiri dinasti
Mesir pertama. Dalam kode ini dinyatakan
bahwa "salah satu bagian dari emas adalah
sama dengan dua dan satu setengah bagian
dari nilai perak." Pada tahun 2500 SM, di
Abydos Mesir – ditemukan berbagai jenis
perhiasan yang diperbuat dari emas pada
makam Raja Zer – dinasti pertama Mesir.

7
Pada tahun 1500 SM, Mesir sudah dianggap
sebagai bangsa sangat kaya kerana emasnya,
bahkan koin emas berukuran 11,3 gram yang
dikenal sebagai Shekel sudah dijadikan
standard alat tukar perdagangan antara
bangsa. Tidak kurang menariknya bangsa
Babilon menggunakan api sebagai cara untuk
menguji kadar emas suatu perhiasan pada
tahun 1350 SM. Di Mesir kuno, sekitar waktu
Seti I (1320 SM), kita menemukan penciptaan
peta harta karun emas pertama yang sekarang
kita kenal terletak di Museum Turin adalah
papirus dan fragmen yang dikenal sebagai
"tambang des Carte”. Sementara itu, bangsa
Mesir menemukan cara memperpanjang umur
emas dengan memasukkan emas pada suatu
daun pada tahun 1200 SM. Kala itu mereka
juga sudah mencoba mencampur emas
dengan logam lain untuk meningkatkan

8
kekerasan emas dan memberikan variasi
warna. Mereka juga menemukan teknik
penggunaan lilin untuk pembuatan perhiasan
emas. Sekitar tahun 1091 SM, koin kecil
terbuat dari emas berbentuk persegi
digunakan sebagai mata uang di daerah
China.
Penggunaan emas pertama sebagai uang
terjadi sekitar 700 SM, ketika pedagang
Lydian memproduksi koin pertama.
Hal ini hanya terbuat dari emas 63% dan 27%
nya merupakan campuran perak yang dikenal
sebagai 'electrum. " Unit standar nilai tidak
diragukan lagi membantu pedagang Lydian
menjadi sukses, karena dengan waktu yg
sangat kaya dari Mermnadae, raja terakhir
Lydia (570 -546 SM), Lydia telah
mengumpulkan timbunan emas yang banyak.
Emas adalah uang di Yunani kuno. Orang

9
Yunani menambang emas di seluruh wilayah
Timur Tengah dan Mediterania pada tahun
550 SM, dan kedua ilmuan, Plato dan
Aristoteles menulis tentang emas dan
memiliki teori tentang asal-usulnya. Emas
dikaitkan dengan air (logis, karena sebagian
besar ditemukan di sungai), dan emas adalah
kombinasi sangat padat dari air dan sinar
matahari. Pada tahun 560 SM, koin-koin
pertama terbuat dari emas murni telah
digunakan di Lydia, sebuah kerajaan di Asia
Minor di daerah Turki. Ilmu mereka mungkin
primitif, tetapi orang-orang Yunani banyak
belajar tentang sisi praktis dari pertambangan
emas. Pada saat kematian Alexander dari
Makedonia (323 SM), orang Yunani telah
menambang emas dari Pilar Hercules
(Gibraltar) sepanjang jalan ke arah timur ke
Asia Kecil dan Mesir, dan kami menemukan

10
jejak tambang placer mereka pada waktu itu.
Pada rentang 218 SM – 202 SM, selama
perang Punic kedua dengan Carthage, Roma
mendapatkan akses ke kawasan
pertambangan emas Spanyol dan memisahkan
emas melalui kerikil sungai dan
pertambangan Hardrock.
Pada tahun 50 SM, Roma mulai
mengeluarkan koin emas yang disebut dengan
Aureus. Tulisan-tulisan dari setiap tahap
sejarah manusia menceritakan penemuan dan
penggunaan emas. Sejarawan Romawi Pliny
the Elder (23-79 M), misalnya,
menggambarkan lokasi pertambangan emas.
Bangsa Romawi menemukannya ketika
berbaring di tempat tidur dan melalui mimpi
mereka mengetahui tempat-tempat penemuan
emas, yaitu di Sungai Tagus di Spanyol,
Sungai Po di Italia, Sungai Hebrus di Thracia

11
(sekarang Yunani), Sungai Pactolus di Asia
Kecil (sekarang Turki), dan Sungai Gangga di
India. Kemudian baru pada tahun 600 M –
699 M kekaisaran Bizantium meresume
pertambangan emas di pusat Eropa dan
Perancis, yang merupakan wilayah yang tidak
tersentuh sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi.
Pada tahun 1700 M, emas ditemukan di
Brazil yang menjadi produsen emas terbesar
pada tahun 1720 M dengan hampir dua
pertiga dari produksi dunia. pada tahun 1799
M 17-pon emas nugget ditemukan dalam
Cabarrus Country, North Carolina, kemudian
didokumentasikan emas yang pertama di
Amerika Serikat. Lalu tidak lama kemudian,
yaitu tahun 1803 M emas ditemukan di
Meadow Creek Little Utara Carolina yang
memicu penyerbuan emas pertama di
Amerika Serikat. tahun 1848 M John

12
Marshall menemukan serpihan emas ketika
sedang membangun penggergajian untuk
John Sutter di dekat Sacramento, California
yang memicu penyelesaian Gold Rush
California di Amerika Serikat. Beralih ke
Afrika Selatan, yaitu pada tahun 1868 M
George Harrison, saat menggali batu untuk
membangun rumah, ia menemukan emas di
Afrika Selatan, sejak saat itu, hampir 40%
dari semua emas yang pernah ditambang.
Kemudian, pada tahun 1898 M, dua
prospector menemukan emas ketika ia
memancing di Klondike, Alaska, pemijahan
emas pada abad terakhir. Selain itu, di
Indonesia juga sitemukan tambang emas,
bahkan tambang emas terbesar terletak di
Indonesia, yaitu tambang Grasberg yang
terletak di Papua, Indonesia. Sejak tahun
1995, lima dari tambang logam mulai

13
memproduksi emas dan berlokasi di
Indonesia Timur. Kelima lokasi tambang itu
adalah Mesel (emas), Lanut (emas),
Gosowong (emas), Lerokis (emas/tembaga),
dan Batu Hijau (tembaga/emas). Proyek
tambang emas di Indonesia adalah proyek
Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera,
Kecamatan Batang Toru, Sumatera Utara.
Proyek ini didirikan di bawah Kontrak Karya
generasi keenam yang ditandatangani April
1997. Aset utama G-Resources saat ini adalah
tambang Martabe yang memiliki sumberdaya
6,5 juta ounces emas dan 66 juta ounces
perak. Tambang Martabe ditargetkan mulai
berproduksi akhir 2011 dengan kapasitas
sebesar 250.000 ounces emas dan 2-3 juta
ounces perak berbiaya rendah sebesar US$
280 per ounces emas.

14
SIFAT EMAS
1. Emas merupakan logam yang sangat
berharga karena keberadaannya yang
sangat langka di alam, tidak mudah
berkarat atau memudar, tahan lama,
memiliki warna yang menarik. Emas
murni itu halus.
2. Emas biasa dikeraskan dengan
mencampurkannya dengan kuningan
atau perak. Bagian emas yang terdapat
dalam campuran diukur dalam karat.
Emas murni memiliki kadar 24 karat.
Campuran seimbang bagian emas dan
perak adalah 12 karat, emas 18 karat
→ 18/24 berarti emas 75 %. Emas
dapat dibentuk jadi lembaran
demikian tipis sehingga tembus
pandang.
3. Emas ialah unsur logam yang

15
berwarna kuning berkilauan tetapi
boleh juga berwarna seperti delima
atau hitam apabila dibahagi dengan
halus. Larukan koloid emas pula
mempunyai warna berkeamatan tinggi
yang biasanya berwarna ungu.
Warna yang terdapat pada emas
adalah disebabkan oleh frekuensi
plasmon emas yang terletak pada julat
penglihatan, mengakibatkan warna
merah dan kuning dipantulkan
sementara warna biru diserap. Hanya
koloid perak mempunyai interaksi
yang sama terhadap cahaya, tetapi
dalam frekuensi yang lebih pendek,
sehingga menyebabkan warna koloid
perak menjadi kuning
4. Emas juga merupakan logam yang
paling mudah ditempa dan ditarik.

16
Satu gram emas boleh ditempa
menjadi satu keranjang berukuran
panjang satu meter dan lebar satu
meter. Emas biasanya dialoikan
dengan logam yang lain untuk
menjadikannya lebih keras.
5. Emas merupakan penghantar panas
dan listrik yang baik, dan tidak
dipengaruhi oleh udara dan
kebanyakan reagen. Secara kimianya,
logam emas tidak boleh diubah oleh
panas,kelembapan.
6. Emas asli mengandung antara 8%
dan 10% perak, tetapi biasanya
kandungan tersebut lebih tinggi. Aloi
semula jadi dengan kandungan perak
yang tinggi dipanggil elektrum.
Apabila jumlah perak bertambah,
warnanya menjadi lebih putih. Aloi

17
dengan kuprum menghasilkan logam
kemerahan, aloi besi berwarna hijau,
dan aloi aluminum berwarna ungu.
Keadaan pengoksidaan emas yang
biasa termasuk +1 dan +3.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:

18
19
20
KEGUNAAN EMAS
1. Unsur emas amat berharga, baik
sebagai perhiasan maupun sebagai
elemen diagnosis kedokteran atau
digunakan untuk memberantas sel
kanker. Spektrum pemanfaatannya
dalam dunia kedokteran amat luas.
Unsur emas memiliki sifat fisika dan
kimiawi amat mengagumkan. Karena
itu, logam mulia ini bukan hanya
menarik perhatian para perajin
perhiasan dan pialang di bursa logam
berharga tapi juga para peneliti
kedokteran modern.
2. Emas tulen terlalu lembut untuk
kegunaan biasa, oleh karena itu logam
ini ditambahkan kekerasannya dengan
mengaloikannya bersama perak
(argentum), tembaga (kuprum) dan

21
logam-logam lain. Emas dan berbagai
jenis aloi emas biasanya digunakan
dalam pembuatan barang kemas, dan
juga sebagai pertukaran perdagangan
dalam banyak negara.
3. Senyawa emas yang paling banyak
adalah auric chloride dan chlorauric
acid, yang terakhir banyak digunakan
dalam bidang fotografi untuk
membuat tinta dan bayangan perak.
4. Emas memiliki 18 isotop; 198Au
dengan paruh waktu selama 27 hari
dan digunakan untuk terapi kanker
dan penyakit lainnya.
5. Disodium aurothiomalatediberikan
melalui lewat otot (intramuscularly)
sebagai terapi arthritis.
6. Emas memainkan beberapa peranan
penting dalam pembuatan komputer,

22
alatkomunikasi, kapalangkasa, engine
pesawat jet, kapal terbang, dan hasil
pengeluaran yang lain.
7. Daya tahan terhadap pengoksidasian
membolehkan emas digunakan secara
leluasa dalam pembuatan lapisan
nipis elektroplat pada permukaan
penyambung elektrik untuk
memastikan penyambungan yang
baik.
8. Seperti perak, emas dapat
membentuk amalgamm keras
bersama raksa, dan ini kadang kala
digunakan sebagai bahan pengisi gigi.
9. Isotop emas Au-198, (Separuh hayat:
2.7 hari) digunakan dalam
rawatan barah dan rawatan lain-lain
penyakit.

23
10. Emas digunakan sebagai lapisan
beberapa satelit angkasa dan
merupakan reflektor sinar inframerah
yang baik.

(Emas 24 karat yang digunakan untuk facial)

24
PENGOLAHAN BIJI EMAS
Proses pengolahan emas dari bijihnya
umumnya dikenal dua cara yaitu :

1. Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 5


bagian utama yaitu
pengecilan ukuran, pinggilingan, amalgam
asi,sianidasi,pemurnian. Namun,untuk emas
yang diperoleh dengan cara pendulangan
umumnya langsung masuk pada tahap
sianidasi kemudian dimurnikan. Bijih emas
dan bentuk emas yang diperoleh dengan cara
pendulangan dapat dilihat pada Gambar
dibawah ini.

25
(Bijih emas dan butiran emas yang diperoleh
dengan cara pendulangan)
3. Cara mekanik. Cara ini dilakukan
tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan
emas yang diperoleh telah dalam
keadaan murni dengan butiran yang
besar. Misalnya dengan sedikit
pemanasan pada suhu rendah untuk
menghilangkan pengotor-pengotor
yang berupa akar-akar kayu atau
cukup dicuci menggunakan aquades
untuk membersihkan pasir atau tanah-
tanah yang masih menempel pada
emas.

26
PENGOLAHAN BIJIH EMAS SECARA
KIMIA

Bijih emas yang diperoleh berupa batuan


yang sangat besar sehingga perlu dilakukan
pengecilan. Setelah bijih emas dikecilkan
dilanjutkan pada tahap penggilingan. Pada
tahap ini biasanya dilakukan dengan sebuah
alat yang disebut ballmill. Ballmill
merupakan suatu penggiling dengan bola-bola
besi dengan ukuran tertentu. bijih emas yang
diperoleh dimasukan kemudian digiling
sampai halus sehingga emas terlepas dari
tanah. Setelah emas terlepas dari ikatannya
dilanjutkan dengan proses pengayakan.
Proses pengayakan didasarkan pada
perbedaan massa jenis. Dimana emas yang
memiliki massa jenis lebih besar dari tanah

27
berada dibagian bawah, sedangkan tanah
berada dibagian atas sehingga dapat dibuang.

(ballmill)

Hasil pengayakan ditambah air kemudian


dialirkan di atas lembaran tembaga yang
bagian atasnya telah diberi Hg. Aliran air
menyebabkan butiran emas dan perak atau
logam-logam lain melekat pada raksa
sedangkan air, tanah dan kotoran-kotoran
yang lain terus mengalir. Campuran emas,
perak maupun logam lain ini
disebut amalgam. Amalgam yang terbentuk

28
dikumpulkan pada saat-saat tertentu untuk
proses selanjutnya sedangkan Hg yang tidak
ada amalgam dikembalikan untuk digunakan
kembali. Hg ini masih mengandung emas dan
perak yang dapat dimurnikan dengan proses
sianidasi.

Amalgam yang terbentuk selanjutnya


dilakukan proses penyulingan. Proses
penyulingan ini bertujuan memisahkan emas,
perak atau logam-logam lain dari raksa.
Raksa yang bersifat volatil dengan titik didih
37 °C sedangkan amalgam memiliki titik
didih yang sangat tinggi yakni sekitar 1000
°C. Melalui penyulingan ini raksa dapat
diperoleh kembali setelah mengalami
pengembunan pada kondensor. Residu yang
diperoleh dari penyulingan masih mengadung

29
emas yang dapat dimurnikan dengan proses
elektrolisis.

PRINSIP-PRINSIP PEMURNIAN

Proses sianidasi dilakukan menggunakan


larutan NaCN encer. Bahan yang akan diolah
dapat berupa bijih emas yang telah digiling
atau Hg dari proses amalgamasi. Proses ini
didasarkan pada sifat emas dan perak yang
dapat larut dalam garam sianida dengan
adanya oksigen. Larutan yang terbentuk
kemudian ditambahkan serbuk seng untuk
mengendapkan emas dan perak. Proses
penambahan seng ini disebut proses Merill
Crowe. Berikut adalah reaksi yang terjadi
dari setiap proses:

Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→


4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

30
4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→
4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

NaAg(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq)


+ Zn(CN)2(aq) + 2Ag(s)

NaAu(CN)2(aq) + Zn(s) ―→ 2NaCN(aq)


+ Zn(CN)2(aq) + 2Au(s)

Sebenarnya selain seng aluminumpun dapat


digunakan untuk mengendapkan emas dan
perak namun harganya relatif lebih mahal,
sehingga pengendapan lebih sering digunakan
seng. Selain aluminium logam alkali dan
alkali tahan misalnya natrium dan magnesium
dapat pula digunakan untuk mengendapkan
emas dan perak, namun larutan dari proses
sianidasi mengandung air dalam jumlah yang
cukup banyak, maka akan terjadi reaksi yang

31
hebat apabila ditambahkan logam alkali
maupun logam alkali tanah.

Pengendapan yang terbentuk berkaitan


dengan deret volta atau deretatauurutan ke
reaktifan logam,dimana logam-logam yang
berada disebelah kiri dapat mereduksi
(mengantikan) logam-logam yang ada
disebelah kanannya dalam senyawaannya.
Deret volta atau deret kereaktifan logam adala
h sebagai berikut:

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
Fe Ni Co Sn Pb H Cu Hg Ag Pt Au

Emas yang diperoleh melalui proses amalgasi


atau sianidasi belum dalam keadaan murni
karena masih bercampur dengan logam lain.
Umumnya perak, arsen, tembaga dan

32
mungkin logam-logam yang lain yang dapat
direduksi oleh seng berdasarkan urutan
kereaktifan logam. Untuk memperoleh emas
murni umumnya dilakukan dengan proses
elektrolisis.

Pada tahap ini emas yang diperoleh dilarutkan


lagi dalam NaCN kemudian dielektrolisis,
reaksi yang terjadi pada tahap pelarutan
adalah sebagai berikut:

Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) ―→


4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

4Ag(s) + 8NaCN(ag) + O2(g) + 2H2O(l) ―→


4NaAg(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

Pada proses elektrolisis digunakan emas


murni sebagai anoda dan emas kotor sebagai
katoda. Selama proses elektrolisis
berlangsung ion-ion emas akan bergerak

33
menuju anoda kemudian mengendap pada
batangan emas murni yang digunakan sebagia
anoda. Reaksi yang terjadi pada tahap
elektrolisis adalah sebagai berikut:

Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e

Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e

Produk yang diperoleh dari proses


elektrolisis, emas dan perak masih bersatu
sehingga perlu dilakukan elektrolisis berlanjut
untuk memisahkan emas dan perak.
Pemisahan emas dan perak dapat dilakukan
melalui dua tahap.

Tahap pertama: campuran emas dan perak


dimasukan ke dalam kain kanvas. Kain
kanvas ini bertindak sebagai pembungkus
sekaligus sebagai anoda pada proses
elektrolisis. Katoda digunakan perak murni

34
sedangkan elektrolitnya digunakan perak
nitrat encer yang telah diasamkan dengan
asam nitrat. Selama proses elektrolisis
berlangsung perak pada anoda akan larut
dalam dalam elektrolit dan bergerak menuju
katoda. Pada katoda ion Ag2+direduksi
menjadi padatan Ag yang akan melekat pada
katoda. Padatan perak yang terbentuk dapat
diambil secara periodik, dicuci kemudian
dicetak. Perak yang diperoleh dengan cara ini
mempunyai kemurnian 99,9%. Berikut reaksi
yang terjadi di ruang katoda dan anoda:

Katoda : Ag2+ + 2e ―→ Ag

Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(l) + 4H+(l) + 4e

Dari proses elektrolisis di atas emas tidak ikut


melarut karena emas menempati urutan paling
rendah dalam seri elektrokimia. Emas yang

35
diperoleh dari proses elektrolisi perak di atas
belum dalam keadaan murni karena masih
mengandung sedikit perak. Untuk
memperoleh emas murni maka dilakukan
elektrolisis pada tahap kedua.

Tahap kedua: pada tahap ini emas yang


diperoleh dari proses elektrolisis perak di atas
dijadikan sebagai anoda, katoda
menggunakan emas murni sedangkan yang
bertindak sebagai elektrolit adalah larutan
aurik klorida (AuCl3) yang telah diasamkan
dengan asam klorida. Selama proses
elektrolisis berlangsung emas dari anoda,
larut dalam elektrolit membentuk ion
Au3+ yang bergerak menuju katoda. Pada
katoda ion Au3+ direduksi menjadi padatan
emas yang akan melekat pada katoda. Emas
yang terbentuk diambil secara periodik,

36
dicuci kemudian dicetak. Emas yang
diperoleh melalui cara ini mempunyai
kemurnian 99,95%. Berikut rekasi yang
terjadi di ruang katoda dan anoda:

Katoda : Au3+ (aq) + 3e ―→ Au(s) + 3e

Anoda : 2H2O(l) ―→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e

Pada proses elektrolisis perak yang masih


terkandung dalam emas ikut larut dalam
elektrolit tetapi akan segera bereaksi dengan
klorida dari elektrolit membentuk padatan
AgCl yang dapat digunakan untuk proses
selanjutnya.

37
JENIS-JENIS EMAS
Seperti yang telah dibahas pada
bagian pertama emas merupakan unsur yang
sangat lunak. Emas dengan kemurnian tinggi
(24K) sangat mudah untuk dibengkokan
tetapi sangat sulit untuk dipatahkan atau
diputuskan.Hal ini disebabkan atom-atom
penyusun emas terikat sangat kuat.Salah satu
cara yang banyak digunakan adalah
Mencampur emas dengan logam lain yang
disebut alloi. Alloi dapat dilakukan dengan
meleburkan atau melelehkan emas terlebih
dahulu kemudian ditambahkan lelehan unsur
yang akan dipadukan. Syarat utama
terbentuknya alloi adalah logam yang
ditambahkan, baik unsur logam maupun
nonlogam, tidak bereaksi dengan logam yang
dijadikan logam induk, dalam hal ini emas
adalah logam induknya. Selain dengan cara

38
ini emaspun sering dilapisi pada logam-logam
lain dengan cara elektrokimia yang disebut
penyepuhan atau elektoplating.

Berikut ini beberapa jenis emas :

1.Emas Putih

(Emas Putih 18K)

Emas putih (white gold) merupakan salah


satu aloi emas yang banyak digunakan
sebagai perhiasan. Emas putih yang

39
digunakan merupak aloi dari emas dengan
nikel atau dengan paladium. Selain itu kadang
mengandung perak, tembaga dan zink dalam
jumlah kecil. Sekarang nikel jarang
digunakan karena dapat memberikan reaksi
tertentu pada orang yang menggunakan
perhiasan dari emas putih.

Sekarang emas putih yang banyak digunakan


sebagai perhiasan merupakan aloi dari emas
dengan perak dan paladium. Dan untuk
menghasilkan kilau putih yang lebih bagus
emas putih seringkali dilapisi dengan rodium
(Rh). Seperti pada emas kuning (yellow gold)
kandungan emas pada emas putih juga
dinyatakan sebagai karat, dimana kandungan
emas pada emas putih 18 karat sama dengan
kandung emas pada emas kuning 18 karat.

40
Perbedaan Emas Putih dan Platina

Dalam kehidupan sehari-hari istilah emas


putih sering ditujukan pada platina. Hal ini
disebabkan platina memiliki kilau yang
menarik menyerupai kilau emas putih.
Namun sebenarnya emas putih berbeda
dengan platina, karena emas putih masih
mengandung emas kuning yang
konsentrasinyatergantungpada bilangan kara
t yang dimiliki. Platina merupakan unsur
kimia dengan lambang Pt dengan nomor atom
78 dan memiliki titik didih 3800ºc dan titik
leleh 1772ºC.
Platina dan emas putih kini paling banyak
dimanfaatkan sebagai perhiasan. Hal ini
disebabkan selain menarik, kedua logam
tersebut memiliki sifat mulia yakni sukar
bereaksi sehingga kilau yang dihasilkan

41
seolah-olah tidak berubah dari waktu ke
waktu.

Berikut beberapa perbedaan antara emas putih


dengan platina:

1. Platina memiliki kilau yang lebih menarik


dari emas putih. Namun kilau emas putih
akan sama seperti platina jika emas putih
dilapisi rhodium.

2. Platina lebih berat dan lebih keras dari


emas putih.

3. Platina lebih tahan lama dibanding emas


putih.

42
2.Emas Ungu

Emas ungu atau emas lembayung merupakan


aloi antara emas dengan dengan aluminium.
Emas ungu yang diproduksi biasnya memiliki
kadar 18K atau mengandung 79% emas
selebihnya berupa aluminium.

(Emas ungu)

43
3.Emas Biru

(Cincin emas putih 18K yang bagian


tengahnya dihiasi emas biru)
Emas biru merupakan aloi antara emas
dengan indium. Selain itu, emas biru dapat
diperoleh dari aloi antara emas dengan besi.
Dengan konsentrasi emas 75% dan besi 25%.

44
4.Emas Hitam

(Emas Hitam)
Emas hitam dapat diperoleh dengan beberapa
cara yakni :

a. Melapisis emas dengan rhodium hitam


atau ruthenium.

b. Aloi antara emas dengan kobalt atau


kromium. Jenis emas ini sangat sukar untuk
dioksidasi. Oleh sebab itu, kilau yang
dihasilkanpun sangat stabil dalam kurun
waktu yang lama.

45
LEMBAR DATA KESELAMATAN EMAS (AU)

1.IDENTIFIKASI PRODUK DAN


PEMASOK

Nama Produk : Emas-


pendek,lembaran,batangan,kawat,pelet.

Simbol : Au

Pemasok : ESPI logam,1050 Benson


way,Ashland OR 97520

Telepon : 800-638-2581

Fax : 541-488-8313

Email : sales@espimetals.com

Darurat : 800-535-5053 (US) atau


352-323-3500 ( 24 jam)

46
Direkomendasikan Penggunaan : Penelitian
Ilmiah

2.IDENTIFIKASI

Klasifikasi GHS (29 CFR 1910.1200) :


Tidak diklasifikasikan sebagai bahan
berbahaya.

GHS Unsur Label :-

Kata Sinyal : N/A

Laporan Bahaya : N/A

Laporan Pencegahan : N/A

3.KOMPOSISI/BAHAN

Bahan : Emas

CAS # : 7440-57-5

47
% : 100

EC # : 231-165-9

4.TINDAKAN PERTOLONGAN
PERTAMA

Tindakan Umum : Tidak ada persyaratan


Khusus.

TERHISAP : Tetap tenang,berikan


oksigen jika sulit bernafas,mencari
pertolongan medis.

TERTELAN : Bilas mulut dengan


air,jangan dipaksakan muntah,mencari
pertolongan medis.Jangan pernah
memasukkan apapun kedalam mulut orang
yang tidak sadar.

48
KULIT : Lepaskan
pakaian yang terkontaminasi,cuci daerah yang
terkena dengan sabun dan air .Mencari
pertolongan medis jika ada gejala.

MATA : Bilas mata


dengan air termasuk dibawah dan atas
kelopak mata minimal selama 15
menit.Mencari pertolongan medis jika ada
gejala.

Gejala/Efek,akut : Dapat menyebabkan


iritasi.

Pertolongan medis dan Perawatan khusus :


Tidak ada informasi lain yang tersedia.

5.TINDAKAN PEMADAM KEBAKARAN

Media Pemadam : Gunakan kelas D atau


agen logam pemadam lainnya.

49
Media Pemadam yang tidak cocok : Tidak
ada informasi yang tersedia.

Peralatan Khusus dan Pelindung : Wajah


penuh,Peralatan Pernapasan dan pakaian
pelindung penuh jika diperlukan

6. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN


Pencegahan untuk Penanganan Aman :
Hindari membuat debu,hindari menghirup
debu atau asap,sediakan ventilasi yang
memadai jika ada debu,hindari kontak dengan
kulit dan mata,cuci tangan sampai bersih
sebelum makan/merokok.
Kondisi Penyimpanan yang Aman :
Simpan dalam wadah tertutup,simpan
ditempat yang sejuk dan kering.

50
7. Kontrol Pemaparan dan Perlindungan
Pribadi
Batas Terbuka : Gold
OSHA/PEL : Tidak ada batas
paparan didirikan.
ACGIH/TLV : Tidak ada batas
paparan didirikan.
Teknik Kontrol : Pastikan ventilasi
yang cukup.Bila mungkin menggunakan
ventilasi pembuangan lokal atau kontrol
teknik lainnya ini adalah metode yang bagus
untuk mengendalikan paparan debu dan
asap.Jangan merokok atau makan pada saat
kerja.Jangan meniup debu dari pakaian atau
kulit dengan udara terkompresi.
Perlindungan Pernapasan : Menggunakan
NIOSH.
Perlindungan Mata :Kacamata
Pengaman.

51
Perlindungan Kulit :Pakailah
sarung tangan kedap air,gunakan pelindung
pakaian kerja yang diperlukan.

8.STABILITAS DAN REAKTIVITAS


Reaktivitas : Tidak ada.
Stabilitas Kimia : Stabil dibawah
kondisi penyimpanan yang disarankan.
Kemungkinan Reaksi Berbahaya :
Diharapkan tidak ada.
Bahaan yang tidak kompatibel : Aqua
regia,halogen,sianida,senyawa
amonium,peroksida

9. INFORMASI TOKSIKOLOGI
Jalur kemungkinan Exposure :
Inhalasi,kulit,mata.

52
Gejala Exposure : Dapat
menyebabkan iritasi.
Efek angkut dan kronis : Logam
emas dianggap senyawa inert.
Toksisitas Akut : Tidak
ada
NTP : Tidak
diidentifikasi sebagai karsinogenik.

10.PERTIMBANGAN PEMBUANGAN
Metode Pembuangan Limbah :
Produk : Buang sesuai dengan
Federal,Negara,dan pertauran lokal.
Kemasan : Buang sesuai dengan
Federal,Negara,dan pertauran lokal.

53
11.INFORMASI PERATURAN
TSCA Terdaftar : Terdaftar pada semua
komponen.
Peraturan (EC) No 1272/2008 (CLP): N/A
Kanada WHMIS Klasifikasi
(CPR,SOR/88-66) : N/A
HMIS Penilaian :
- Kesehatan :0
- Terbakar :0
- Fisik :0
Penilaian NFPA :
- Kesehatan :0
- Terbakar :0
- Instabilitas :0
Penilaian Keselamatan Kimia : Sebuah
penilaian keamanan bahan kimia tidak
dilakukan.

54
12.INFORMASI LAINNYA
Informasi yang terdapat dalam dokumen ini
didasarkan pada pengetahuan kita pada saat
publikasi dan diyakini benar,tetapi tidak
dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif
dan harus digunakan hanya sebagai
panduan.ESPI logam tidak membuat
representasi,jaminan,atau jaminan apapun
sehubungan dengan informasi yang terdapat
dalam dokumen ini atau penggunaan produk
berdasarkan informasi ini.ESPI logam tidak
bertanggung jawab untuk kerugian yang
disebabka dari penanganan atau dari kontak
dengan produk diatas.

55
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Musdalifah
TTL : Kijang,11 Agustus 1997
Alamat : Kp.Baru Keke
Daftar riwayat sekolah :
1. SDN O10 BINTAN TIMUR
2. SMPN 2 BINTAN
3. SMAN 1 BINTAN
Sekarang sedang menempuh pendidikan di
Universitas Maritim Raja Ali Haji jurusan
Pendidikan Kimia tahun 2014 angkatan kedua

56
DAFTAR PUSTAKA
sumber buku
Palar,heryanto.1994.Pencemaran dan Toksikologi
Logam berat. Jakarta : Rineka Cipta

Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Winarni.2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas


XII IPA. Jakarta : Satubuku.

Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Emas
http://id.wikipedia.org/wiki/Perak
Herman, D.Z., 2006. Karakteristik
Mineralisasi Epitermal di Daerah Taran,
Hulu Kahayan, Kalimantan Tengah
Berdasarkan Studi Mikroskopis, X-Ray
Diffraction (XRD) dan Inklusi Fluida, Jurnal
Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 3, Pusat
Sumber Daya Geologi, Bandung, hal. 155-
162. Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1,
Januari 2011

57

Anda mungkin juga menyukai