Dua gugus
asam
karboksilat
Etilena
Asam Fumarat
Asam fumarat adalah isomer trans dari
asam butenadioat, sedangkan asam maleat
merupakan isomer cisnya (Fessenden, 1992).
Isomer Geometri
Dua gugus yang terletak pada satu titik
ikatan phi disebut cis, sedangkan gugus
yang terletak pada sisi yang berlawanan
disebut trans. (Fessenden, 1992)
H H H COOH
C C C C
+ HCl → + HCl
(aq) (s)
Perbedaan sifat fisik senyawa cis dan trans
2. Corong Buchner
4. Penentu Titik Leleh
6. Gelas Arloji
8. Termometer
Bahan
1. Anhidrida Maleat
Sifat Kimia
Sifat Fisik
1. Dapat larut secara
1. memiliki luas perkiraan
kimia dalam pelarut
10 cm² dan berat
organic, seperti
sekitar 80 hingga 130
kloroform (CHCl3) atau
g/m²
tetra kloro metan(CCl4)
2. memiliki kekasaran dan
2. Tidak higroskospis
diameter pori yang
3. Tidak mengadsorpsi zat
berbeda-beda
atau parameter uji
tergantung jenisnya.
selama penyaringan
Erlenmeyer 125ml
Didihkan 20ml akuades + 15g anhidrida maleat
Corong Buchner
Kumpulkan asam maleat, keringkan, dan tentukan titik
lelehnya
Penyaring Buchner
Lakukan kristalisasi asam fumarat menggunakan pelarut air
dan tentukan titik lelehnya
Mekanisme Reaksi
Pengubahan Anhidrida Maleat menjadi Asam
Maleat
Mekanisme Reaksi
Pengubahan Asam Maleat menjadi Asam
Fumarat
Hipotesa
Titik leleh asam maleat lebih kecil daripada
titik leleh asam fumarat. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan sifat fisik antara senyawa
berisomer cis dan trans.
Senyawa berisomer cis memiliki titik leleh
lebih kecil diakibatkan adanya tolakan antara dua
gugus karboksilat yang bersebelahan yang
mengakibatkan senyawa kurang stabil, sedangkan
senyawa berisomer trans memiliki titik leleh lebih
tinggi karena tolakan yang lebih kecil sehingga
senyawa relatif lebih stabil.
Daftar Pustaka
1. Cahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan
Metode Pemisahan Senyawa Organik.
Semarang: UNDIP-Press
2. Chasles, Wilcox. 1995. Prinsip Dasar Belajar
Kimia. Padang: Unand-Press
3. Fessenden, Ralph J. and Fessenden, Joan. S.
1992. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta