Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM PREPARASI SENYAWA ORGANIK

(ISOLASI SENYAWA VOLATIL)

OLEH

NAMA : NUR KHAIRAH SUCIANTI

NIM : 60500118055

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : FITRI WIRANTI

DOSEN PENANGGUNG JAWAB : AISYAH S.Si., M. Si

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Instrumen dengan Judul “Isolasi Senyawa Volatil” yang


disusun oleh:

Nama : Nur Khairah Sucianti

NIM : 60500118055

Kelompok : II (Dua)

telah diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten dan dinyatakan dapat diterima.

Gowa, Juni 2021

Asisten Praktikan

Fitri Wiranti Nur Khairah Sucianti


NIM: 60500117043 NIM: 60500118055
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar

dalam mengembangkan ekspor produk pertanian, khususnya komoditas dari

subsektor perkebunan. Sereh dapur (Cymbopogon citratus) termasuk dalam 5

tanaman utama diantara bermacam-macam tanaman di daerah tropis selain kunyit,


temulawak, kencur, akar wangi, lengkuas dan lain-lain. Sereh dapur juga termasuk

tanaman yang mengandung minyak atsiri (Slamet, dkk., 2012: 25).

minyak atsiri dunia semakin tahun semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya perkembangan industri modern seperti industri parfum, kosmetik,

makanan, aroma terapi dan obat-obatan. Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai

minyak eteris (aetheric oil) dan minyak essential adalah kelompok besar minyak

nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap

sehingga memberikan aroma yang khas. Sebagian komponen minyak atsiri adalah

senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen, atau karbon, hidrogen, dan oksigen
yang tidak bersifat aromatik. Untuk memperoleh minyak atisiri ada beberapa metode

yang dapat digunakan, tetapi metode yang paling umum digunakan adalah metode

destilasi uap (Hanief, dkk., 2013: 219).

Sebagian besar produksi penyulingan minyak atsiri (essential oil) diproduksi

menggunakan metode yang sangat sederhana yaitu destilasi uap. Metode ini paling

sering dipakai oleh industri kecil minyak atsiri karena penanganannya mudah dan

menggunakan peralatan yang sederhana. Banyaknya industri kecil minyak atsiri yang

menggunakan alat yang sederhana ini menyebabkan banyak bengkel kecil

memproduksi peralatan destilasi uap (Ma’sum dan Wahyu, 2016: 105).


B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah :

1. Bagaimana cara untuk mengisolasi senyawa volatil dari sereh dapur

(Cymbopogon nardus L. Rendle) ?

2. Berapa Bobot rendemen minyak atsiri yang terkandung dalam sereh dapur

(Cymbopogon nardus L. Rendle) ?

C. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara mengisolasi senyawa volatil dari sereh dapur

(Cymbopogon nardus L. Rendle).

2. Untuk mengetahui Bobot rendemen minyak atsiri yang terkandung dalam

sereh dapur (Cymbopogon nardus L. Rendle).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lada Putih (Piper nigrum L.)


Sereh dapur (Cymbopogon citratus) termasuk dalam lima tanaman utama

diantara bermacam-macam tanaman di daerah tropis selain kunyit, temulawak,

kencur, akar wangi, lengkuas dan lain-lain. Sereh dapur merupakan salah satu

komoditi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan penggunaannya, baik

sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan baku industri. Sebagai bahan

makanan, sereh dapur banyak digunakan sebagai bumbu dalam beberapa makanan

olahan. Sedangkan sebagai bahan baku industri sereh dapur dapat diolah menjadi

minyak sereh dapur maupun menjadi sitral. Pengembangan sereh dapur disamping

memberikan komoditi alternatif kepada petani, juga merupakan salah satu

diversifikasi ekspor yang berarti akan menjadi salah satu sumber devisa di sektor

nonmigas (Slamet, dkk., 2013: 25).

Tanaman sereh dapur termasuk dalam famili gramineae (rumput-rumputan)

dan genus cymbopogon. Sereh dapur merupakan tanaman tahunan (perennial) dan

stolonifera (berbatang semu). Sereh dapur memiliki daun yang memanjang seperti

pita, makin ke ujung makin meruncing dan berwarna hijau, sebagaimana layaknya

famili rumput-rumputan yang lain seperti ilalang dan padi. Tanaman sereh dapur

mampu tumbuh sampai 11-5 meter dengan daunnya yang berwarna hijau muda,

kasar, dan mempunyai aroma yang kuat. Panjang daunnya berkisar 0,6-1,2 meter

yang tersusun pada stolon. Rumput ini tidak berbunga dan tidak menghasilkan biji

meskipun dibiarkan tidak dipangkas yaitu agar dalam kondisi dan waktu tertentu

(Priyantika, 2020: 11-12).


Menurut Priyantika (2020: 12), tanaman sereh dapur mempunyai sistem

klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Devisio : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Sub family : Panicoideae

Genus : Cymbopogon

Spesies : Citratus

Nama Binomial : Cymbopogon citrates

Sereh dapat digunakan sebagai repelan untuk menolak serangga. Tumbuhan

serai mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan salah satu mnyak atsiri

yang penting, mengandung sitrat antara 65% - 85%. Sitrat merupakan bahan baku

untuk sintesa vitamin A dan pembuatan senyawa-senyawa ionion, yaitu golongan

senyawa-senyawa yang banyak digunakan. Disamping itu minyak serai dapur juga

bersifat anti jamur dan bakteri gram positif. Senyawa-senyawa yang lain yang

terdapat dalam minyak serai dapur adalah sitronella, geraniiol, mirsen, nerol,

farnosel, metil heptenon (Safrida, dkk., 2021: 2).

Tanaman sereh dapur mengandung 0,4 % minyak atsiri dengan komponen

yang terdiri dari geranial (sitral A) sebesar 10 – 48 %, neral (sitral B) sebesar 3 – 43

%, linalool sebesar 1,2 – 3,4 %, nerol sebesar 0,8 – 4,5 %, geraniol sebesar 2,6 – 40

%, geranyl acetate sebesar 0,1 – 3 %, dan borneol sebesar 5 %. Kandungan utama

tanaman sereh dapur berupa senyawa sitral. Minyak sereh dapur atau lemongrass
memiliki aroma khas lemon yang disebabkan oleh senyawa bergugus aldehid yaitu

sitral sebagai senyawa utama minyak sereh dapur. Minyak sereh dapur merupakan

salah satu jenis minyak atsiri terpenting sebagai sumber sitral. Sitral digunakan

sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa ionon. Ionon adalah golongan

senyawa aromatik sintesis yang banyak digunakan sebagai pewangi dalam berbagai

macam parfum dan kosmetik (Priyantika, 2020: 13).

B. Destilasi Uap
Destilasi uap-air adalah pernyempurnaan teknik hidrodestilasi. Destilasi

dengan uap kering adalah teknik yang paling lanjut, dan paling hemat energi. Uap

yang diperlukan untuk destilasi diperoleh dari suatu generator yang tempatnya

terpisah dari ketel tempat berlangsungnya proses destilasi. Teknik destilasi dengan

uap kering belum banyak digunakan untuk proses produksi minyak atsiri di

Indonesia. Hal ini disebabkan sistem destilasi dengan uap kering lebih rumit daripada

dua sistem destilasi uap yang lain. Pemanfaatan teknik yang lebih hemat energi tetapi

lebih rumit tersebut sulit dilaksanakan oleh pelaku produksi minyak atsiri yang

sebagian besar terdiri atas petani atau pengrajin di pedesaan dalam bentuk industri

kecil. Umumnya mereka awam mengenai teknologi produksi minyak atsiri. Itulah

sebabnya upaya peningkatan mutu dan ekspor minyak atsiri memerlukan waktu yang

cukup panjang (Inggrid dan Djojosubroto, 2008:2).

Distilasi uap merupakan salah satu jenis distilasi yang merupkan gabungan

antara distilasi kontinu dan distilasi batch. Bahan yang akan dipisahkan dengan

distilasi berada dalam kolom distilasi (batch) sedangkan uap air mengalir melalui

bahan secara kontinyu. Bahan baku yang akan didistilasi ditempatkan diatas plat

penyangga yang berlubang-lubang tempat aliran uap. Selama operasi distilasi

berlangsung, uap air akan mengalir melalui sela-sela bahan baku dan memanaskan
minyak yang terkandung sehingga menguap dan terbawa bersama uap air. Campuran

uap air dan uap minyak ini kemudian dembunkan di dalam kondenser sampai

seluruhnya mencair. Karena antara minyak dengan air tidak dapat larut maka akan

dengan mudah dapat dipisahkan dengan cara didiamkan (dekantasi). Prinsip dari

distilasi uap adalah dengan mengalirkan uap air ke dalam campuran bahan yang

terdapat komponen yang akan dipisahkan. Contohnya adalah pada pemisa-han

minyak atsiri yang terdapat pada batang, daun dan bunga tumbuhan. Aliran uap air di
sekitar batang, daun atau bunga akan menyebabkan dari minyak akan ter uapkan dan

terbawa bersama uap air yang kemudian diembunkan dan terpisah dengan cara

dekantasi (Sato, 2021: 104-105).

C. Minyak Atsiri
Kebutuhan minyak atsiri dunia semakin tahun semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya perkembangan industri modern seperti industri parfum,

kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat-obatan. Minyak atsiri atau dikenal juga

sebagai minyak eteris (aetheric oil) dan minyak essential adalah kelompok besar

minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Sebagian komponen minyak atsiri adalah

senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen, atau karbon, hidrogen, dan oksigen

yang tidak bersifat aromatik. Senyawa-senyawa ini secara umum disebut terpenoid.

Minyak atsiri saat ini sudah dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor Indonesia

yang meliputi minyak atsiri dari nilam, akar wangi, pala, cengkeh, serai wangi,

kenanga, kayu putih, cendana, lada, dan kayu manis. Minyak atsiri bisa didapatkan

dari bahan-bahan diatas yang meliputi pada bagian daun, bunga, batang dan akar

(Hanief, dkk., 2013: 219).


Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat.

Karakteristik fisiknya berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruang.

Bahan baku miyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga,

buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri

yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Oleh karena itu, minyak ini banyak

digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian dan kosmetik (Zaituni, dkk.,

2016: 1010). Minyak atsiri merupakan senyawa metabolit sekunder yang termasuk

dalam golongan terpen yang disintesis melalui jalur asam mevalonat. Minyak atsiri

memberikan aroma tertentu dan khas pada tumbuhan. Saat ini minyak atsiri sudah

digunakan sebagai parfum, kosmetik, antibiotik, antioksidan, imunostimulan,

mengurangi stres, dan terapi bagi penyakit ringan. Komponen minyak atsiri apabila

terhirup dapat berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan langsung bereaksi dengan

sistem olfaktori, yang kemudian akan menstimulasi syaraf pada otak. Senyawa

berbau aromatis (minyak atsiri) pada suatu tumbuhan telah terbukti mempengaruhi

aktivitas lokomotor pada mencit (Pratiwi dan Utami, 2018: 42-43).

D. Minyak Atsiri Sereh

Kebutuhan minyak atsiri dunia semakin tahun semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya perkembangan industri modern seperti industri parfum,

kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat-obatan. Minyak atsiri saat ini sudah

dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor Indonesia yang meliputi minyak atsiri

dari nilam, akar wangi, pala, cengkeh, serai wangi, kenanga, kayu putih, cendana,

lada, dan kayu manis. Menurut Richards (1944), minyak atsiri bisa didapatkan dari

bahan-bahan diatas yang meliputi pada bagian daun, bunga, batang dan akar. Dari

sekian bahan atsiri diatas yang selama ini mulai tidak dikembangkan adalah minyak
atsiri dari serai wangi, karena untuk mendapatkan minyak atsiri tersebut

menggunakan hydro distillation dan steam distillation membutuhkan waktu yang

relatif lama yaitu sekitar 4 – 7 jam. Tanaman serai dibagi menjadi tiga jenis yaitu

serai wangi (Cymbopogon winterianus), serai dapur (Cymbopogon flexuosus) dan

rumput palmarosa (Cymbopogon martini). Pada penelitian ini digunakan serai wangi

karena serai wangi sudah umum digunakan oleh peneliti – peneliti terdahulu

(Prihatini, dkk., 2013: 1).


Serai wangi selama ini masih mendominasi dan lebih umum diambil

minyaknya dibanding golongan serai lainnya. Dalam penelitian ini dilakukan

pengambilan minyak atsiri dari bahan diatas dengan peningkatan teknologi yang

sebelumnya umum digunakan, sehingga waktu pengambilan menjadi lebih singkat

dan rendemen yang dihasilkan lebih bagus dan meningkat. Dalam hal ini perlu

ditemukan metode baru untuk mencapai target tersebut sehingga digunakan

microwave, dimana microwave efektif dalam distribusi panas dan efisien karena

waktu yang diperlukan relatif lebih singkat untuk mendapatkan rendemen yang sama

untuk cara seperti metode hydro distillation dan steam distillation. Berdasarkan hal

itu maka diperlukan penelitian mengenai distilasi dari daun dan batang serai wangi

dengan metode modifikasi dari penelitian terdahulu yaitu steam and hydro distillation

dengan bantuan microwave dan penelitian bertujuan mempelajari pengaruhnya

terhadap kualitas minyak serai wangi yang dihasilkan untuk setiap kondisi yang telah

ditentukan (Prihatini, dkk., 2013: 1).


BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilakukan pada hari Senin, 21 Juni 2021 pukul 08.00-11.00

WITA secara daring menggunakan aplikasi Google Meet dan WA

B. Alat dan Bahan


1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat destilasi uap, neraca

analitik, gelas kimia, kondensor, termometer, selang water in dan water out, aerator,

selang, kompor dan spatula

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aluminium foil,

botol vial, es batu dan sereh.

C. Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian dirangkai alat
destilasi uap. Dipotong kecil-kecil sereh yang akan digunakan lalu ditimbang

sebanyak 209,13 gram. Kemudian sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat dan

ditambahkan pelarut kemudian di destilasi selama 5 jam. Ditimbang botol vial yang

akan digunakan sebagai wadah minyak atsiri sereh. Setelah 5 jam, proses destilasi

dihentikan kemudian dimasukkan minyak atsiri sereh kedalam botol vial lalu

ditimbang minyak atsiri sereh.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

Tabel 4.1. Hasil Isolasi Senyawa Volatil Sereh Dapur


Bobot
Volume Pelarut Rendemen
No. Bobot Simplisia Minyak Atsiri
Air (mL) (%)
(g)

1. 209,13 gram 300 13 0684 0,0146

2. Analisis Data

Dik : Bobot botol kosong = 10,0126 gr

Bobot Minyak atsiri + botol = 13,0684 gr

Berat sampel = 209,13 gr

Dit : % Rendemen … ?

Penyelesian:

o ot minyak atsiri otol - o ot otol kosong


% Rendemen = erat sampel ×100%

1 ,06 gr -10,0126 gr
% Rendemen = × 100%
20 ,1 gr
,055 gr
% Rendemen = 20 ,1 gr × 100%

Rendemen = 0,0146 %
B. Pembahasan

Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat.

Karakteristik fisiknya berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruang.

Bahan baku miyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga,

buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri

yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Oleh karena itu, minyak atsiri ini banyak

digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian, kosmetik dan sebagainya


(Zaituni, dkk., 2016: 1010).

Pada percobaan ini dilakukan isolasi senyawa volatil dari tanaman sereh

dapur (Cymbopogon nardus L. Rendle) dengan tujuan untuk mengetahui metode

yang digunakan untuk mengisolasi senyawa volatil dari sereh dapur (Cymbopogon

nardus L. Rendle) dan mengetahui bobot rendemen minyak atsiri yang terkandung

dalam sereh dapur (Cymbopogon nardus L. Rendle). Adapun sampel yang digunakan

yaitu sampel sereh yang telah dikeringkan. Pelarut yang digunakan berupa air dengan

menggunakan metode destilasi uap. Pada tahapan pertama diawali dengan merangkai

alat destilasi uap yang akan digunakan. Masing-masing ujung dari alat destilasi

dibungkus dengan aluminium foil bertujuan untuk menghambat masuknya udara

pada proses destilasi yang dapat mempengaruhi pemisahan serta merekatkan

sambungan alat satu dengan yang lainnya.

Disisi lain disiapkan sampel daun sereh lalu dipotong-potong kecil, fungsi

pemotongan ini untuk memperkecil luas permukaan sampel sehingga memudahkan

dalam proses destilasi. Selanjutnya dikeringkan dengan tujuan untuk meningkatkan

konsentrasi minyak atsiri dari sampel sehingga minyak atsiri yang dihasilkan juga

semakin banyak.11 Pemisahan dengan distilasi normal maka tidak akan menjadi

pilihan, sehingga air atau uap dimasukkan ke dalam alat distilasi. Pada suhu 100 oC
minyak atsiri belum keluar dan pada suhu 155 oC sedikit demi sedikit minyak atsiri

mulai keluar disebabkan isolasi minyak atsiri hanya mengandalkan proses penguapan

pelarut air yang akan menembus sel-sel sampel sereh yang menyebabkan komponen

senyawanya ikut tertarik keluar.

Tahapan selanjutnya dilakukan penimbangan botol vial dengan tujuan untuk

mengetahui bobot kosong dari botol vial yang akan dijadikan wadah minyak atsiri

sereh dapur. Setelah 5 jam, proses destilasi dihentikan dan dimasukkan minyak atsiri
kedalam wadah botol vial yang selanjutnya ditimbang kembali pada neraca analitik

untuk mengetahui bobot minyak atsiri yang dihasilkan pada percobaan. Berdasarkan

percobaan tersebut, maka didapatkan bobot rendemen minyak atsiri sereh dapur

sebesar 1,46% dari bobot awal sampel 209,13 gram


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan untuk isolasi minyak atsiri pada Sereh dapur

(Cymbopogon citratus) yaitu metode destilasi.

2. Kadar rendamen minyak atsiri dalam sampel Sereh dapur (Cymbopogon

citratus) 209,13 gram yaitu 0,0146%.

B. Saran

Saran saya dalam percobaan ini adalah menggunakan sampel yang lain

seperti tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) yang juga mengandung minyak

atsiri agar dapat dibandingkan dengan kadar minyak atsiri dalam tanaman sereh

dapur.
DAFTAR PUSTAKA

Hanief, M. M. AL., Mushawwir, H. dan Mahfud. ” Ekstraksi Minyak Atsiri dari


Akar Wangi Menggunakan Metode Steam - Hydro distillation dan Hydro
distilation dengan Pemanas Microwave”. Tekhnik Pomits 2, no. 2 (2013): h.
219-223.
Pratiwi, A. dan Utami, L. . “Isolasi dan Analisis Kandungan Minyak Atsiri pada
Kem ang Leson”. Bioeksperimen 4, no. 1 (2018): h. 42-47.
Priyantika, Elma Ayu. “Uji Sitotoksik Senyawa Sitral dari Tanaman Sereh Dapur
(Cymbopogon Citratus L.) terhadap sel kanker T 7D”. Skripsi. Semarang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Semarang, 2020.
Prihatini, dkk. “Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi
(Cymbopohon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air
dengan Pemanasan Mikrowave”. Teknik pomits 2, no.1 (2013): h. 93-97.
Safrida, Elfira, D., Dian, Shella dan Na ila. “Uji Keefektifan Penggunaan
Aromatherapy Batang Serai (Cymbopogon Citratus) dan Repellent Kimia
Terhadap Nyamuk Aedes aegypti”. Kalwedo Sains 2, no. 1 (2021): h. 1-6.
Sato, A as. “Distilasi Uap Pada Pemisahan Minyak Atsiri Dengan Menggunakan
Uap Superheated”. IPTEK 16, no. 2 (2012): h. 104-110.
Slamet, Supranto dan Riyanto. “Studi Per andingan Perlakuan ahan aku Dan
Metode Distilasi Terhadap Rendemen Dan Kualitas Minyak Atsiri Sereh
Dapur (Cymbopogon citratus)”. ASEAN Journal of Systems Engineering 1,
no. 1 (2013): h. 25-31.
Zaituni, Khathir, R. Dan Agustina, R. ” Penyulingan Minyak Atsiri Sereh Dapur
(Cymbopogon Citratus) Dengan Metode Penyulingan Air-Uap”. Ilmiah
Mahasiswa Pertanian Unsyiah 1, no. 2 (2016): h. 1009-1016

Anda mungkin juga menyukai