Minyak atsiri atau dikenal juga dengan sebutan essensial oil, etherial
oil, volatile oil atau minyak terbang merupakan senyawa yang pada umumnya
berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun,
buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun
kenyataannya untuk memperoleh minyak atsiri dapat juga diperoleh dengan
cara lain seperti dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut organic
maupun dengan cara dipres atau dikempa dan secara enzimatik. Minyak atsiri
dapat dibagai menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang mudah
dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya dimana komponen ini
dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk lain. Contoh
kelompok pertama ini yaitu minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak
permen, dan minyak terpentin. Kelompok kedua yakni minyak atsiri yang sukar
dipisahkan menjadi komponen murninya, contohnya antara lain minyak akar
wangi, minyak nilam dan minyak kenanga. Biasanya minyak-minyak ini
langsung dapat digunakan sebagai pewangi berbagai produk (Sastrohamidjojo,
2004).
B. Metode
Untuk menjaga kualitas, tentu perlu kita ketahui terlebih dahulu tahapan
pekerjaan penyulingan dan metode apa saja yang dapat digunakan
(Sastrohamidjojo, 2004) :
1. Proses Fisika
Pemurnian dengan proses fisika biasanya menggunakan metode
redestilasi dan destilasi fraksinasi, yakni dengan mendestilasi ulang minyak
atsiri hasil penyulingan dengan menambahkan air dengan perbandingan 1:5
agar didapatkan minyak yang lebih jernih dan murni (Nurjanah, dkk., 2016).
2. Proses Kimia
Pernunian secara kimi dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya:
a. Pengkelatan
Pengkelatan adalah pengikatan logam dengan cara
menambahkan senyawa pengkelas dan membentuk kompleks logam
senyawa pengkelat. Proses pengkelat dilakukan dengan cara yang sama
dengan asdorpsi hanya dengan mengganti adsorben dengan senyawa
pengkelat. Sneyawa pengkelat yang cukup dikenal dalam proses
pemurnian minyak atsiri antara lain asam sitrat, asam malat, asam
tartarat dan EDTA. Proses pengikatan logam merupakan proses
keseimbangan pembentukan kompleks logam dengan senyawa
pengkelat (Nurjanah, dkk., 2016).
b. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses difusi suatu komponen pada suatu
permukaan atau antar partikel. Dalam adsorpsi terjadi proses pengikatan
oleh permukaan adsorben terjadi proses pengikatan oleh permukaan
adsorben padatan atau cairan terhadap adsorbat atom-atom, ion-ion atau
molekul lainnya. Adsorpsi dapat menggunakan adsorben yang bersifat
polar (silica, alumina, dan tanah diatome) ataupun non polar (arang
aktif), dan juga dapat menggunakan bentonite (Nurjanah, dkk., 2016).
c. Menghilangkan senyawa terpen (terpeneless) untuk meningkatkan efek
flavoring, sifat kelarutan dalam alkohol encer, kestabilan dan daya
simpan dari minyak (Harunsyah, 2011).
Daftar Pustaka