Ditulis Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Ria Novita S.
(25010113120156)
Yeny Anggrainy
(25010113120157)
Nisa Novaeni
(25010113120158)
Yuanita Erry W.
(25010113120159)
Ernawati
(25010113120160)
Kelas B 2013
Penyakit. Tanpa bantuan beberapa pihak, makalah ini tidak akan terselesaikan.
Oeh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Budiyono sebagai dosen Agen Penyakit Kimia kelas B 2013,
2. koordinator mata kuliah (Kormat) kelas B 2013, dan
3. penulis buku dan jurnal yang penulis gunakan sebagai acuan menulis.
Makalah ini berisi pembahasan detail mengenai PAH. Bermula dari
definisi, penulis juga memaparkan Sumber logam berat alamiah atau antropogenik
apa yang terdapat pada PAH, perjalanan hingga sampai pada manusia, dampak,
dan pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan. Selain menambah pengetahuan,
penulis berharap agar makalah ini dapat berguna pada aplikasi kehidupan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik yang membangun kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih.
Semarang, 12 Desember 2013
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............. i
i
DAFTAR ISI............ ii
BAB I PENDAHULUAN............ 1
1.1. Latar Belakang............... 1
1.2. Rumusan Masalah...................................... 2
1.3. Tujuan................................................................................ 2
1.4 Manfaat...... 3
BAB II ISI.. ..................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............. ...................................................................... 10
2.1. Kesimpulan .......................................................................................... 10
3.2. Saran...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
11
BAB I
Pendahuluan
ii
1.1 Latar Belakang
Hidrokarbon aromatik polisiklik yang sering disebut PAH ( polycyclic
aromatic hydrocarbon ) merupakan golongan senyawa organik yang memiliki
dua atau lebih cincin aromatic, biasanya dihasilkan dari pembakaran yang tak
sempurna bahan bakar fosil, kayu, atau selama pengolahan makanan seperti
pembakaran dan pengasapan. Walaupun mekanisme reaksi pembentukan PAH
belum diketahui
jenis HPA yang berbahaya dari 100 jenis PAH yang diketahui. Keenambelas
senyawa
tersebut
benzo(b)fluorantena,
adalah
asenaftena,
benzo(a)antrasena,
benzo(k)fluorantena,
benzo(a)pirena,
benzo(g,h,i)perilena,
krisena,
PAH?
Bagaimana proses lanjutan PAH setelah keluar dari sumber?
Bagaimana reaksi PAH saat berada pada media lingkungan?
Apa dampak PAH pada media lingkungan?
Bagaimana proses masuknya PAH pada makanan,hewan, dan manusia?
Apa dampak yang ditimbulkan PAH pada manusia?
Bagaimana pencegahan dampak dari PAH pada manusia?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan PAH
2. Menemukan dan memaparkan bagaimana karakteristik PAH
3. Mengetahui dan menyebutkan sumber logam berat alamiah atau
4.
5.
6.
7.
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca makalah ini. Selain itu memberi pembelajaran tentang Hidrokarbon
Aromatik Polisiklik (PAH).
BAB II
Isi dan Pembahasan
Karakteristik
sebagai uap air atau terperangkap pada partikel kecil. PAH dapat berpindah
dengan jarak sebelum mereka kembali ke bumi melalui hujan atau partikel yang
tersuspensi (Irwin 1997)
hingga mencapai kadar yang tinggi, karena sukar dicerna dalam tubuhnya
(Uthe, 1991). Falahuddin (2012) melaporkan adanya akumulasi senyawa
PAH dalam kerang hijau yang hidup di Teluk Jakarta, namun kadarnya
masih rendah sehingga belum berbahaya untuk dikonsumsi. Untuk
mengetahui dampak negatif PAH terhadap kualitas air laut dan sedimen,
dalam kapitannya untuk kepentingan biota laut di Teluk Jakarta, maka
penelitian ini perlu dilakukan, sehingga dampak negatif yang mungkin
muncul dapat diantisipasi sedini mungkin.
Jadi, maksud dari kata-kata tersebut adalah air laut yang mengandung
limbah PAH merusak biota laut yang ada didalamnya contohnya ikan dan
kerang hijau. Lalu ikan dan kerang hijau tersebut dimakan oleh manusia
dan mengendap ditubuh manusia.
2.
Makanan seperti keju, daging, sosis, ikan yang harus melalui tahap
Pengasapan tradisional yang berguna untuk memperpanjang umur
makanan yang mengandung polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) seperti
benzo(a)piren yang kemudian dimakan oleh manusia dan masuk kedalam
tubuh.
bersifat
diidentifikasi bahwa penyebab utama dari kanker zakar pada pembersih cerobong
merupakan hidrokarbon aromatik polisiklik yang terkandung dalam jelaga
7
cerobong.
Tidak hanya kanker zakar tetapi juga ditemukan fakta bahwa hidrokarbon
aromatik polisiklik yang terkandung pada ter bat bara dapat menyebabkan tumor
pada kulit.hal tersebut didukung oleh uji coba terhadap tikus yang diolesi
senyawa PAH dengan jumlah yang sedikit namun menghasilkan tumor dalam
waktu yang singkat.
Pengasapan daging atau ikan juga dapat membentuk senyawa hidrokarbon
aromatik polisiklik. Sehingga pengasapan
enzimatik mengonversi senyawa benzo(a)pirena menjadi diol-epoksida. Diolepoksida ini kemudian bereaksi dengan DNA sel, menyebabkan mutasi
dan
digunakan
pengkajian
kemoterapai
atau
penyinaran
sinar
X.
(Harold.et.al,2003)
Dengan melakukan pembakaran sempurna pada bahan bakar yang
mengandung
karbon
seperti
kayu,
batu
bara,
minyak,
lemak
dan
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan komponen organik
yang mengandung lebih dari satu cincin aromatik dalam satu molekul
hidrokarbon. ). Senyawa ini dapat dijumpai di hampir seluruh kompartemen
lingkungan, mulai dari udara, danau, lautan, tanah, sedimen dan biota. PAH
masuk ke lingkungan perairan lebih banyak disebabkan oleh aktivitas
manusia, diantaranya proses industri, transportasi, buangan aktivitas manusia
di daratan melalui muara sungai, serta dapat pula berasal dari darat tetapi
melalui udara.Selain itu juga dapat ditemukan pada rokok dan tar batu bara.
PAH umumnya bersifat sangat hidrofobik dikarenakan strukturnya yang
2.2 Saran
Penuhi kebutuhan air dalam tubuh agar terjadi oksidasi sehingga tidak ada
penumpukan hidrokarbon dalam tubuh.
Daftar Pustaka
Cano-Lerida L, Rose M, Walton P. 2008. Polycyclic aromatic hydrocarbons
11
Lampiran Gambar
12
benzenapirena
13