Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BOTANI FARMASI

Nama Lengkap : Putri Dela Safitri


NIM : 2111102415069
Kelas : L

PROSES DAN TAHAPAN TRANSFER/ TRANSPOR ELEKTRON


Transfer elektron atau transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus
krebs. Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-
kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut. Proses ini disebut juga dengan
fosforilasi oksidatif dan ditemukan pada tahun 1948 oleh Eugene Kennedy dan Albert
Lehninger.

Energi yang diperlukan untuk aktivitas setiap sel tubuh tersimpan dalam bentuk ATP
yang dihasilkan melalui respirasi aerob maupun respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan
proses pemecahan glukosa menghasilkan energi dengan adanya oksigen yang akan
menghasilkan sisa air dan karbondioksida. Sedangkan repirasi anaerob merupakan
pemecahan glukosa menghasilkan energi tanpa adanya oksigen dengan hasil akhir berupa
asam laktat (pada hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan alkohol (pada jamur bersel
satu / yeast).
Energi yang dihasilkan dari respirasi aerob lebih banyak (36 / 38 ATP) dibandingkan
energi yang dihasilkan melalui respirasi anaerob (2 ATP). Oleh karena itu, tubuh selalu
mengutamakan terjadinya respirasi aerob dibandingkan anaerob. Respirasi aerob terjadi
melalui empat tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer
elektron.
Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob yang nantinya akan
menghasilkan ATP dan H2O sebagai hasil akhirnya. Dalam transfer elektron, oksigen
berperan sebagai penerima elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H2O yang akan
dikeluarkan dari sel.
Disebut dengan transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer elektron dari
satu protein ke protein yang lain. Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH2
yang telah terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju
tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi yang akan digunakan
untuk membentuk ATP.
Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II,
ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron
akan ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP. Sedangkan
molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir yang nantinya akan berubah
menjadi H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP sintase melalui proses yang disebut
kemiosmosis.
Tahapan transfer elektron adalah sebagai berikut:
1. NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju
ruang antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi
NAD+.
2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu
dipompanya H+  keluar menuju ruang antar membran.
6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan
dengan 2 ion H+  membentuk H2O.
7. Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu
dipompanya 3 H+  keluar menuju ruang antar membran. H+  atau proton tersebut akan
kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim yang disebut ATP sintase.
8. Lewatnya H+  pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara
bersamaan. Karena terdapat 3 H+  yang masuk kembali ke dalam matriks, maka
terbentuklah 3 molekul ATP.
9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan
kemiosmosis.

Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari molekul NADH.
Bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?. FADH2 akan mentransfer
elektronnya bukan kepada komplek protein I, namun pada komplek protein II. Transfer pada
komplak protein II tidak memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Setelah dari komplek protein II, elektron akan ditangkap oleh ubiquinon dan proses
selanjutnya sama dengan transfer elektron dari NADH. Jadi pada transfer elektron yang
berasal dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan H+ keluar menuju ruang antar
mebran. Oleh sebab itu dalam proses kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul ATP saja.
Jadi kesimpulannya adalah:
 Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 3 molekul ATP.
 Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan
2 molekul ATP.
Disinilah akhir dari respirasi aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan menghasilkan
energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan
dari tubuh sebagai zat sisa respirasi. Satu molekul glukosa dengan 6 atom C, ketika
mengalami respirasi aerob akan melepaskan 6 molekul CO2. Karbondioksida tersebut
dibebaskan pada tahap dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.

Anda mungkin juga menyukai