Anda di halaman 1dari 16

Makalah biokimia

TRANSFER ELEKTRON

DISUSUN OLEH :
Amira Nazila (180720011)
Fadia Najdatul Muna (180720029)
Dinda Wulandari (180720045)

DOSEN PEMBIMBING : RATNA UNAIDA,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
A. Pengertian Tranfor Elektron...............................................................................3
B. Tempat terjadi Tranfor Elektron.........................................................................4
C. Proses Terjadinya Transfer Elektron..................................................................6
D. Hasil Akhir Transpor Elektron...........................................................................9
E. Tahapan Transpor Elektron..............................................................................10
BAB III........................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan anugerah serta
rahmat dan karunia-Nya sehingga proses dalam pembuatan makalah ini berjalan
dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis berkaitan dengan
tugas mata kuliah Biokimia dengan dosen pembimbing adalah Ibu Ratna
Unaida,S.Pd.,M.Pd. Makalah ini merupakan hasil kerja sama teman-teman dari
kelompok empat yang telah meluangkan waktu dan kesediannya untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas saran dari masing-masing anggota kelompok empat,
makalah yang merupakan tugas dari mata kuliah biokimia ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.

Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar penulis dapat memperbaiki makalah biokimia ini. Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga makalah biokimia mengenai “TRANSFER
ELEKTRON” ini dapat bermanfaat dan juga memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Reuleut, 19 September 2021

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks
yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih
rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan
bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon
dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat)
memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari
molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada
kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju
daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan
proses-proses yang salah satunya adalah rantai transpor elektron.
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi
aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem
oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran
dalam) dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini
adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs.
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil
perombakan glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu
molekul ke molekul lain. Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan
elektron tersebut digunakan untuk membuat ATP.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas yang terdapat dalam latar belakang
permasalahan yang hendak dibahas sebagai berikut :

1. Apa pengertian tranfor elektron?


2. Bagaimana proses terjadinya transfor elektron sehingga
menghasilkan ATP?
3. Dimana tempat terjadi transfor elektron?
4. Bagaimana hasil akhir dari tranfor elektron?
5. Bagaimana tahapan-tahapan transpor elektron?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian transfor elektron
2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya transfor elektron
sehingga menghasilkan ATP
3. Untuk mengetahui tempat terjadi transfor elektron
4. Untuk mengetahui hasil akhir dari Transfor elektron
5. Untuk mengetahui tahapan-tahapan transfor elektron.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tranfor Elektron


Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi
aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem
oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam)
dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah
NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif (reaksi antara), dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga
berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom
c, dan sitokrom a.

Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron


berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q.
Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup
besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian
koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron, koenzim Q
juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga
menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi
ATP. Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari
rantai transpor elektron. Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah
atom oksigen, yang merupakan zat yang paling elektro negatif dalam rantai
tersebut, dan merupakan akseptor terakhir elektron. Setelah menerima elektron
dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan
dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O). Oksidasi yang
terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat

3
menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara
keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.

Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH dan
FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam transpor elektron ini, kesepuluh 3
molekul NADH dan kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai
reaksi berikut.

10NAD+ + 10H2O.10NADH + 5O2

2FADH2 + O2.2FAD + 2H2O

Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2


ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-
kira 34 ATP. Ditambah dari hasil glikolisis dan siklus Krebs, maka secara
keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul
glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif,
maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.

B. Tempat terjadi Tranfor Elektron


Tahap akhir dari respirasi aerob adalah sistem transpor elektron sering
disebut juga sistem (enzim) sitokrom oksidase atau sistem rantai pernapasan
yang berlangsung pada krista dalam mitokondria. Pada tahap ini melibatkan
donor elektron, akseptor elektron, dan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks).
Donor elektron adalah senyawa yang dihasilkan selama tahap glikolisis maupun
siklus Krebs dan berpotensi untuk melepaskan elektron, yaitu NADH2 dan
FADH2.

Transpor elektron terjadi pada bagian sel yang disebut mitokondria. Sel
adalah kumpulan materi paling sederhana yang menjadi unit struktural dan
fungsional terkecil penyusun makhluk hidup. Salah satu materi penyusun sel
adalah mitokondria, bagian jenis sel ini dapat ditemukan pada sel hewan dan sel

4
tumbuhan. Mitokondria sendiri tersusun atas beberapa bagian meliputi membran
luar, membran dalam (krista), dan matrik mitokondria.

Proses transpor elektron berlangsung pada mitokondria tepatnya pada


bagian membran dalam mitokondria (krista). Bagian membran dalam mitokondria
tersusun atas fosfolipid bilayer, koenzim Q, sitokrom C, ATPase, dan kompleks
protein.

5
Bentuk membran dalam mitokondria jika diperbesar akan menjadi seperti gambar
berikut.

C. Proses Terjadinya Transfer Elektron


Proses transpor elektron adalah tahapan mengubah FADH2 dan NADH yang
dihasilkan pada 3 tahapan respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan
siklus kreb) menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh yang berupa ATP.
FADH2 merupakan singkatan dari Flavin Adenin Dinukleotida adalah salah satu
bentuk energi namun berupa energi yang belum dapat digunakan oleh tubuh.
FADH2 merupakan kofaktor redoks yang dibuat selama Siklus Krebs dan
digunakan selama bagian terakhir dari respirasi (rantai transpor elektron). Fungsi
dari FADH2 adalah sebagai kurir elektron dalam rantai transpor elektron. NADH
adalah singkatan dari Nikotinamida Adenosine Dinukleotida Hidrogen, yaitu
bentuk koenzim aktif dari vitamin B3, merupakan sebutan bagi molekul NAD⁺
yang tereduksi dengan penambahan 1 atom hidrogen. NADH juga merupakan
salah satu bentuk energi yang belum dapat digunakan oleh tubuh. Baik
FADH2 dan NADH adalah bentuk energi yang belum dapat digunakan oleh tubuh.
Agar dapat digunakan oleh tubuh, kedua molekul tersebut perlu diubah menjadi

6
ATP (Adenosin Trifosfat). Selanjutnya, ATP ini akan menjadi bentuk energi yang
dapat digunakan tubuh dalam melakukan berbagai aktivitas. Perubahan
FADH2 dan NADH terjadi pada tahapan transpor elektron respirasi aerob. Ada
dua molekul yang diubah menjadi ATP pada tahapan transpor elektron, yaitu
FADH2 dan NADH.

Pengubahan NADH menjadi ATP:

Proses yang terjadi pada tahapan transpor elektron, diawali dari


NADH diuraikan menjadi NAD+ yang membuat elektron hasil dari reaksi
makan masuk ke kompleks protein 1 kemudian dikirim ke koenzim Q. Saat
elektron melewati kompleks protein 1 akan dikeluarkan 1 atom hidrogen.
Elektron dari koenzim Q dibawa melewati kompleks protein 3 ke sitokrom C.
Saat melewati kompleks protein 3, akan dikeluarkan 1 atom hidrogen.
Kemudian dari sitokrom C, elektron akan dibawa ke matriks mitokondria
melalui kompleks protein 4. Saat elektron melewati kompleks protein 4 akan
mengeluarkan 1 atom hidrogen lagi. Setiap ion hidrogen yang dihasilkan akan

7
dibawa masuk ke dalam matriks mitokondria melewati ATPase. Setiap 1 atom
hidrogen yang masuk akan mengubah 1 ADP menjadi 1 ATP. Kemudian,
elektron akan bereaksi dengan ion hidrogen dan ditangkap oleh oksigen dan
menghasilkan molekul air atau H2O. Oksigen berperan sebagai aseptor
elektron (penangkap elektron) terakhir. Jumlah ion hidrogen yang dikeluarkan
berjumlah 3, sehingga akan membentuk 3 ATP untuk setiap perubahan 1
molekul NADH. Pada akhirnya, untuk setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP.

Pengubahan FADH2 menjadi ATP:

Pertama, FADH2 diuraikan menjadi FAD+ kemudian elektron masuk


ke kompleks protein 2 kemudian ke koenzim Q dan berikutnya ke sitokrom C.
Saat melewati kompleks protein 3, dikeluarkan 1 ion hidrogen. Berikutnya,
elektron dari sitokrom C dibawa ke matriks mitokondria melalui kompleks
protein 4. Pada saat melewati kompleks protein 4 juga dikeluarkan 1 atom
hidrogen. Setiap atom hidrogen yang terbentuk kemudian akan masuk ke
ATPase yang mengubah ADP menjadi ATP. Selanjutnya, elektron akan

8
bereaksi dengan ion H+ dan ditangkap oksigen menghasilkan H2O. Jumlah
ion hidrogen yang dikeluarkan berjumlah 2 untuk setiap 1 molekul FADH2.

D. Hasil Akhir Transpor Elektron

Berikutnya akan dihitung jumlah ATP yang terbentuk pada tahapan


transpor elektron. Pada tahapan glikolisis, banyaknya NADH yang dihasilkan
adalah 2 molekul. Tahapan dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 NADH.
Sedangkan pada siklus krebs molekul yang dihasilkan adalah 6 NADH dan 2
FADH2. Jadi, total NADH yang dihasilkan sebanyak 10 molekul dan
FADH2 yang dihasilkan sebanyak 2 molekul.

Pada bahasan proses transpor elektron respirasi aerob di atas, didapat


kesimpulan bahwa untuk setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP dan setiap 1
FADH2 menghasilkan 2 ATP. Sehingga energi yang dihasilak akan setara
dengan,

 10 NADH = 30 ATP

 2 FADH2 = 4 ATP

Jadi, seluruh ATP yang dihasilkan pada tahapan transpor elektron


adalah 34 ATP. Selain ATP, pada proses transpor elektron juga dihasilkan 6
molekul air/H2O

Jadi, hasil akhir dari tahapan transpor elektron respirasi aerob adalah
34 ATP dan 6 H2O.

9
E. Tahapan Transpor Elektron

Berikut ini merupakan tahapan perubahan bentuk dalam transport electron,


yaitu;

1. NADH akan membebaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I.


Proses ini membebaskan energi yang menimbulkan dipompanya H+
dari matriks mitokondria mengarah ke ruang antar membran. NADH
yang sudah kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.

2. Elektron akan dilanjutkan kepada ubiquinon.

3. Lalu elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan
menimbulkan dipompanya H+ keluar mengarah ruang antar membran.

4. Elektron akan dilanjutkan kepada sitokrom c.

5. Elektron akan dilanjutkan kepada komplek protein IV. Hal ini juga
akan membuat dipompanya H+ keluar mengarah ruang antar
membran.

6. Elektron lalu diterima dengan molekul oksigen, yang kemudian


berikatan dengan 2 ion H+ membentuk H2O.

7. Bila dihitung, transfer elektron dari berbagai protein tadi menimbulkan


dipompanya 3 H+ keluar menuju ruang antar membran. H+ atau
proton tersebut akan kembali menuju matriks mitokondria melalui
enzim yang disebut ATP sintase.

10
8. Lewatnya H+ pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut untuk
membangun ATP secara bersamaan. Sebab terdapat 3 H+ yang masuk
kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah 3 molekul ATP.

9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut disebut


dengan kemiosmosis.

Penjelasan di atas ialah proses transfer elektron yang berasal dari


molekul NADH. Lalu bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?
FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek protein I, akan
tetapi pada komplek protein II. Transfer pada komplak protein II tidak
menimbulkan dipompanya H+ keluar mengarah ruang antar membran.
Sesudah dari komplek protein II, elektron akan ditangkap oleh ubiquinon dan
proses selanjutnya sama dengan transfer elektron dari NADH. Maka pada
transfer elektron yang berasal dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan
H+ keluar mengarah ke ruang antar mebran. Oleh karena itu dalam proses
kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul ATP saja.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transfor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, dan siklus krebs. Rantai transpor elektron menerima electron dari
produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan
melewatkan electron ini dari satu molekul ke molekul yang lain. Pada akhir
rantai ini, electron digabungkan dengan ion hydrogen dan oksigen molekuler
untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut
disimpan dalam bentuk yang digunakan oleh mitokonndria untuk membuat
ATP. Modus sistesisATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sistesis ini
digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer electron daro makanan ke
oksigen. Transfor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang
dibantu oleh kelompok-kelompok protein yang terdapat pada membrane
tersebut.

Setiap pelepasan elektron akan menghasilkan energi berupa ATP, 1


molekul NADH2 akan menghasilkan 3 ATP, dan 1 molekul FADH2 akan
menghasilkan 2 molekul ATP sehingga hasil akhir dari sistem transfor
elektron ini adalah 34 molekul ATP dan 6 molekul H2O (air). Serta ada
beberapa tahapan-tahapan yang terjadi didalam sistem transfot elektron ini
yang sudah dijelaskan pada BAB II di pembahasan terakhir.

F. Saran
Demikian kami paparkan makalah yang berjudul “TRANSFOR
ELEKTRON”,pastinya banyak kekurangan yang terlihan dengan itu kami

12
mohon maaf dan menerima kritik dari para pembaca semuanya demi
menyempurnakan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Albert Lehninger.1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.Campbell,kk, 2003.


Biology Jilid I. Jakarta : Erlangga
John E. Smith. 1981. Biotechnology. London: Edward Arnold Publisher.
Marthoharsono, Soeharsono. 1985. Biokimia. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Poedjiadi,Anna.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:Universitas Indonesia
Thenawijaya,Maggy.1982. Dasar-Dasar Bokimia jilid I.Erlangga. Jakarta:Buku
online
https://idschool.net/sma/proses-dan-hasil-akhir-transpor-elektron/.
(Diakses pada tgl 19 September 2021).

13

Anda mungkin juga menyukai