KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK:
Prodi, B. et al. (2017) ‘Pendekatan Ilmu Fisika Dan Matematika Dalam Memahami Konsep
Reaksi Oksidasi-Reduksi (Redoks)’, 1(2), pp. 252–256.
Pada glikolisis sendiri, terbagi menjadi 3 stage, yaitu: investment stage, splitting stage, dan
harvesting stage. Pada investment stage, diinvestasikan 2 ATP, dan glikolisis akan dihasilkan 4
ATP yang dihasilkan pada harvesting stage. Pada siklus krebs, dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2
FADH 2 dan 4 CO2.
Medh, J.D. (2005). Glicolysis. [online] Available at:
http://www.csun.edu/~jm77307/Glycolysis.pdf [Accessed 11 Feb. 2020].
Dalam fosforilasi oksidatif, daya gerak elektron diubah menjadi daya gerak proton dan kemudian
menjadi potensial fosforilasi. Fase pertama adalah peran komplek enzym sebagai pompa proton
yaitu NADH-Q reduktase, sitokrom reduktase dan sitokrom oksidase. Komplek-komplek
transmembran ini mengandung banyak pusat oksidasi reduksi seperti flavin, kuinon, besi-
belerang, heme dan ion tembaga. Fase kedua dilaksanakan oleh ATP sintase, suatu susunan
pembentuk ATP yang digerakkan melalui aliran balik proton kedalam matriks mitokondria.
Transport electron dan fosforilasi oksidatif terjadi pada Membran Mitokondria sebelah dalam
Pada sel eukariotik, hampir semua dehidrogenasa spesifik yang diperlukan pada oksidasi piruvat
dan bahan bakar lain melalui siklus asam sitrat terletak pada bagian sebalah dalam mitokondria,
yaitu matriks. Molekul pemindahan elektron dari rantai respirasi dan molekul enzim yang
melakukan sitesa ATP dari ADP dan fosfat terbenam dalam membran sebelah dalam. Bahan
bakar siklus asam sitrat seperti piruvat, harus dipindahkan dari sitosol ( tempat dilakukannya
sintesi molekul-molekul tersebut) melalui membran mitokondria kedalam bagian matrik
disebelah dalam sebagai tempat aktivitas dehidrogenase. Demikian pula, ADP yang dibentuk dari
ATP selama aktivitas yang memerlukan energy didalam sitosol harus dipindahkan didalam
metrics mitokondria, untuk mengikat posfat kembali menjadi ATP. ATP baru yang terbentuk
harus dikembalikan kesitosol. Sistem transport membran yang khusus pada membrane
mitokondria sebah dalam tidak hanya melangsungkan masuknya piruvat dan bahan bakar lain
kedalam mitokondria, tetapi juga masuknya posfat dan ADP. Dan keluarnya ATP selama
fosforilasi oksidatif. Jadi, membrana mitokondria sebalah dalam merupakan sruktur komplek
yang mengandung molekul pembawa electron, sejumlah enzim, dan beberapa sistem transport
membran. Yang bersama-sama menyusun sampai 75% atau lebih berat total membrane, sisanya
merupakan lipida. Struktur membrane sebelah dalam amat komplek, berliku-liku, dan bersifat
mosaic; integritas membran ini penting bagi pembentukan ATP yang menunjang aktivitas hidup.
Budiarto. (2003). Pengantar Epidemiologi. Ed. 2. Jakarta: EGC.
7. Jelaskan tentang inhibitor dari fosforilasi oksidatif!
Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal sebagai inhibitor.
Inhibitor digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu: a) yang bekerja secara tidak dapat balik
(irreversible), b) yang bekerja secara dapat balik (reversible).
Penghambat yang irreversible adalah golongan yang bereaksi dengan, atau merusakkan
suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Sebagai
contoh, adalah senyawa diisoprofilfluorofosfat (DFP), yang menghambat enzim
asetilkolinesterase, yaitu enzim yang penting di dalam transmisi impuls syaraf.
Asetilkolinesterase mengkatalisis hidrolisis asetilkolin, suatu senyawa neurotransmitter yang
berfungsi di dalam bagian sinaps yang dihasilkan oleh ujung syaraf (akson) yang telah menerima
impuls. Asetilkolin yang dihasilkan diteruskan ke sel syaraf lainnya atau ke efektor (misalnya
otot) untuk meneruskan impuls syaraf. Akan tetapi, sebelum impuls kedua dapat dipancarkan
melalui sinaps, asetilkolin yang dihasilkan setelah impuls pertama harus dihidrolisis oleh
asetilkolisnesterase pada sambungan sel syaraf. Produk 124 Dasar-dasar Biokimia penguraian
asetilkolin oleh asetilkolinesterase adalah asetat dan kolin, dan tidak memiliki aktivitas
transmitter.
Penghambat DFP sangat reaktif, dan bereaksi dengan bagian sisi aktif dari enzim
asetilkolinesterase, yaitu gugus hidroksil dari residu serin essensial, sehingga enzim tidak aktif
untuk mengkatalisis asetilkolin. DFP merupakan gas syaraf yang pertama kali ditemukan, jika
diberikan pada hewan, hewan tersebut menjadi lemah, tidak dapat lagi melaksanakan fungsi
bagian-bagian tertentu, karena impuls syaraf tidak lagi dapat ditransmisikan secara normal.
Tetapi, terdapat manfaat lain dari DFP. Senyawa ini menyebabkan berkembangnya malation dan
insektisida lain yang relatif tidak beracun bagi manusia. Malation diubah oleh enzimenzim pada
insekta, menjadi penghambat aktif asetilkolinesterase insekta ersebut.
DFP telah ditemukan menghambat semua jenis enzim, banyak diantaranya yang mampu
mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida atau ester. Golongan ini tidak hanya mencakup
asetilkolinesterase, tetapi juga tripsin, khimotripsin, elastase, fosfoglukomutase, dan kokoonase,
suatu enzim yang dihasilkan oleh larva ulat sutra untuk menghidrolisis serat-serat sutra
kepompong, dan menyebabkan larva dapat dibebaskan. Semua enzim yang dihambat oleh DFP
memiliki residu serin essensial pada sisi aktifnya, yang berpartisipasi dalam aktivitas
katalitiknya.
Jenis kedua adalah, penghambat enzim yang dapat balik, yang dapat digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu: 1) zat penghambat yang bersaingan (kompetitif), 2) zat penghambat yang
tidak bersaingan (non-kompetitif).
Zat penghambat yang bersaingan itu mempunyai struktur mirip dengan struktur molekul
substrat. Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan substrat untuk berikatan dengan sisi
aktif enzim, tetapi, sekali terikat tidak dapat diubah oleh enzim tersebut. Ciri penghambat kom-
Pengantar Tentang Enzim 125 petitif adalah penghambatan ini dapat dihilangkan dengan
meningkatkan konsentrasi substrat.
Sedangkan zat penghambat yang tidak bersaingan (non kompetitif) dapat menempel pada
enzim, pada sisi regulasi enzim, sehingga mengubah konformasi molekul enzim, sehingga
menyebabkan inaktifasi enzim.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031-
SUHARA/9._BAB-9__Enzim__ppt_UPI.pdf
TOPIK 10 : NUTRISI
• Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna lebih menekankan susu sebagai penyempurnanya dan
menekankan pentingnya empat golongan makanan (karbohidrat untuk tenaga, protein sebagai
zat pengatur, lemak sebagai sumber energi, vitamin dan mineral pada sayur serta buah-
buahan berguna untuk pemeliharaan). Padahal, susunan makanan tersebut belum tentu sehat
terntaung pada porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika sebagian
besar porsi pola makan kita terdiri dari sumber karbohidrat, sedikit protein, sedikit sayur dan
buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut dianggap tidak sehat.
• Prinsip gizi seimbang memiliki empat pilar utama, yaitu mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga berat badan ideal, dan
pola hidup aktif. Komposisi zat gizi seimbang yang dikonsumsi oleh tubuh setiap kali makan
sebaiknya terdiri atas karbohidrat (55-60%), lemak (30%), protein (15%). Intinya adalah kita
mengonsumsi beragam jenis makanan namun dalam jumlah yang tidak berlebihan. Atur
jadwal makan sehari dengan 3 kali makan utama, 2 kali selingan dan susu cukup 2 kali,
terutama untuk anak-anak.
https://lifestyle.kompas.com/read/2015/01/07/152646623/Apa.Beda.Gizi.Seimbang.dengan.4.Se
hat.5.Sempurna..
Konsumsi air putih yang cukup, namun batasi susu serta produk turunannya. Batasi
konsumsi susu hingga 2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari
minuman dengan kandungan gula tinggi.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang!
1) Ukuran tubuh. Semakin besar ukuran tubuh maka semakin besar pula kebutuhan
kalorinya.
2) Usia. Anak-anak dan remaja butuh kalori lebih tinggi dibanding orang dewasa atau tua
karena digunakan untuk pertumbuhan.
3) Jenis kelamin. Laki –laki umumnya membutuhkan lebih banyak kalori karena
fisiologis laki-laki mempunyai lebih banyk otot dan juga lebih aktif.
4) Aktivitas pekerjaan yang dilakukan. Pekerja berat akan membutuhkan kalori dan
protein lebih besar dari pada mereka yang bekerja sedang maupun ringan. Besarnya
kebutuhan kalori tergantung banyaknya otot yang dipergunakan untuk bekerja serta
lamanya penggunaan otot-otot tersebut. Selainitu protein yang diperlukan juga lebih
tinggi dari normal karena harus mengganti atau membentuk jaringan baru yang lebih
banyak dari keadaan biasa untuk mempertahankan agar tubuh dapat bekerja secara
normal.
5) Kondisi tubuh tertentu. Pada orang yang baru sembuh dari sakit, wanita hamil akan
membutuhkan kalori dan zat gizi yang lebih banyak.
6) Kondisi lingkungan. Saat musim penghujan membutuhkan kalori lebih tinggi
dibandingkan saat musim panas. Dimana tambahan 14 kalori pada tempat-tempat dingin
diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh
Depkes. (2005). Wanita Butuh Nutrisi Lebih Banyak. Dikutip tanggal 22 September
2011,dari http://www.p3gizi.litbang.depkes.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=50&Itemid=2
5. Jelaskan satu perbedaan prinsip metabolism karbohidrat protein dan lemak dalam tubuh!
Metabolism karbohidrat
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan initerjadi di
usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transferaktif, sedangkan
fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanyadapat diserap dalam
bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa,sukrosa dan laktosa dalam
urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak.Akhimya berbagai jenis karbohidrat
diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakandalam proses metabolisme. Proses metabolism
karbohidrat adalah glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, transfer electron,
glikogenesis.
Metabolism protein
Protein bersama karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi bagi tubuh.Protein tersusun
dari molekul-molekul yang disebut asam amino. Di dalam tubuhmamalia asam amino terbagi
menjadi dua bagian yaitu asam amino esensial dan nonesensial. Asam amino esensial ialah asam
amino yang tidak dapat disintesis olehtubuh. Asam amino esensial dapat disintesis oleh tubuh
namun tetap diperlukanasupan dari makanan untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut
di dalam tubuh (Burnama, 2011).
1. Kasus 1 : Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun diantar oleh ibunya berobat kedokter gigi
dengan keluhan sariawan dan sakit di mulut. Sakit dirasakan sejak 3 hari yang lalu, dan semakin
hari semakin berat. Sejak kemarin pasien mengeluhkan rasa sakit semakin hebat, susah makan
dan ada bau kurang sedap dari mulut. Menurut ibunya pasien suka makan makanan ringan
(snack) dan jarang mau menyikat gigi dan tidak pernah mau makan buah-buahan/sayur. Pada
pemeriksaan didapatkan ulkus multiple pada bibir bagian dalam, pipi dan langit-langit.
Pertanyaan:
a. Jelaskan epitel yang melapisi rongga mulut dan hubungkan dengan proses pengolahan
makanan di rongga mulut !
Karena ulkus diartikan sebagai kerusakan epitel rongga mulut yang menyebabkan terbukanya
ujung saraf bebas pada lamina propia dan menyebabkan rasa sakit pada penderita.
d. Apa peran konsumsi snack, konsumsi buah/sayur dan menyikat gigi dengan penyakit
pasien ?
Peran konsumsi snack serta pola sikat gigi yang kurang dapat menyababkan oral cavity menjadi
memiliki ph yang terlalu asam sehingga dapat berakibat pada perkembangan bakteri dan juga
membuat timbulnya ulkus (luka terbuka) yang cenderung mengalami kesulitan repair
(penyembuhan) sedangkan kurangnya mengkonsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan
kekurangan gizi seperti kekurangan zat besi, asam folat atau vitamin B12 yang dapat
mempengaruhi pasien untuk berulang ulserasi mulut dan dapat memperburuk RAU.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/c28ca32dc303fb6d95695fbcfc4e15fb.pdf
Bagian atas, permukaan dorsal lidah, memiliki midline depression, median lingual sulcus, sesuai
dengan posisi struktur fibrosa midline di dalam lidah dan area fusion tissue. Bagian dorsal lidah
juga memiliki banyak lingual papilla, yang memberikan permukaan dorsal struktur halus dan
lembutnya. Jauh ke posterior permukaan dorsal lidah dan lebih sulit untuk melihat secara klinis
adalah groove berbentuk V terbalik, sulcus terminalis. Sulcus teminalis memisahkan basis
dengan badan lidah, ditandai dengan garis jaringan yang berfusi pada perkembangan lidah.
Bagian bawah, atau permukaan ventral lidah, ditandai dengan pembuluh darah besar yang
tampak, vena lingual yang dalam, yang muncul dekat dengan permukaan. Bagian lateral dari tiap
vena lingual yang dalam ada plica fimbriota dengan proyeksi seperti jahitan.
Papilla filiformis
Papila filiformis adalah papila yang umumnya berjumlah paling banyak. Papila ini
berukuran sempit dan berbentuk seperti filamen. Papila filiformis membantu lidah
untuk menangkap dan membawa ingesta makanan menuju ke ruang mulut. Aktivitas
ini didukung oleh posisi papila yang mengarah ke faring .Papila filiformis
terdistribusi di permukaan dorsal lidah terutama di apex dan corpus lidah. Papilla ini
tidak memiliki taste bud dan memiliki fungsi untuk memberi struktur kasar pada
lidah.
Papilla sircumvalata
Papila valata atau disebut juga sebagai sirkumvalata adalah papila yang memiliki
fungsi berhubungan dengan pengecap rasa. Papila ini merupakan papila dengan
jumlah terendah, namun memiliki ukuran terbesar dibandingkan papila lain. Putik
pengecap terdapat di sisi lateral tepi papila sirkumvalata. Papila sirkumvalata pada
manusia berjumlah 10 sampai 12 buah dan terdistribusi simetris membentuk segitiga
sama kaki di radix lidah. Papilla ini memiliki jumlah taste bud paling banyak per
papilanya dibandingkan dengan papilla jenis lain.
Papilla fungiformis
Papila fungiformis merupakan papila yang memiliki badan berbentuk seperti jamur
besar yang meluas sampai ke apikal papila filiformis yang mengelilinginya. Putik
pengecap dapat ditemukan pada papila fungiformis. Papilla ini terletak pada apex
lidah.
Sumber:
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/77758/1/B15iko.pdf
4. Jelaskan struktur bibir, bedakan antara bagian luar, vermilion dan dalam !
- Folikel rambut
- Kelenjar minyak
Vermilion zone
6. Kasus 2 : Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun datang dengan diantar orang tuanya berobat
kedokter dengan keluhan sakit menelan. Sakit dirasakan sejak 2 hari yang lalu, dan semakin hari
semakin sakit. Sakit dirasakan bertambah berat jika makan atau minum. Pasien juga
mengeluhkan demam sejak kemarin. Pada pemeriksaan dokter mendapatkan kemerahan pada
faring dan ada pembesaran tonsila palatina. Pertanyaan :
b. Jelaskan stuktur dan peran tonsil pada system pertahanan tubuh khususnya pada system
perncernaan atas !
Tonsil dapat menjadi sistem imun dikarenakan adanya sel imunoreaktif, dimana sel imunoreaktif
pada tonsil dijumpai pada 4 area yaitu epitel sel retrikuler, area ekstrafolikular, mantle zone pada
folikel limfoid dan pusat germinal pada folikel limfoid. Setelah sel imunoreaktif, terdapat pula
limfosit. Limfosit yang di diferensiasi sehingga dapat mengahasilkan atau memproduksi antibodi
dari sel plasma yang dihasilkan oleh diferensiasi limfosit B yang berguna untuk membunuh
protein asing yang masuk secara oral maupun secara inhalasi. Limfosit terbanyak yang
ditemukan dalam tonsil adalah limfosit B. Bersama-sama dengan adenoid limfosit B berkisar 50-
65% dari seluruh limfosit pada kedua organ tersebut. Limfosit T berkisar 40% dari seluruh
limfosit tonsil dan adenoid. Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit
0,1-0,2% dari keseluruhan limfosit tubuh pada orang dewasa. Tonsil berfungsi mematangkan sel
limfosit B dan kemudian mendistribusikan sel terstimulus menuju mukosa dan kelenjar sekretori
di seluruh tubuh. Antigen dari luar, kontak dengan permukaan tonsil akan diikat dan dibawa sel
mukosa, antigen presenting cells dendrit yang terdapat pada tonsil ke sel T di sentrum
germinativum. Kemudian sel T ini akan melepaskan mediator yang akan merangsang sel B. Sel
B membentuk imunoglobulin M pentamer diikuti oleh pembentukan Imunoglobulin G dan
Imunoglobulin A. Sebagian sel B menjadi sel memori. Imunoglobulin G dan Imunoglobulin A
secara fasif akan berdifusi ke lumen. Bila rangsangan antigen rendah akan dihancurkan oleh
makrofag. Bila konsentrasi antigen tinggi akan menimbulkan respon proliferasi sel B pada
sentrum germinativum sehingga tersensititasi terhadap antigen, mengakibatkan terjadinya
hiperplasia struktur seluler. Regulasi respon imun merupakan fungsi limfosit T yang akan
mengontrol proliferasi sel dan pembentukan Imunoglobulin. Limfosit B dan limfosit T pada
tonsil lah yang akan menjadi cikal bakalnya tonsil menjadi sistem imun pada rongga mulut.
Pada kasus ini tonsil palatina membesar dikarenakan penumpukan jaringan limfa yang
membantu tubuh untuk melawan infeksi. Amandel, bertindak sebagai filter penjebak kuman
yang bisa masuk ke saluran udara dan menyebabkan infeksi dan juga menghasilkan antibodi
untuk melawan infeksi. Tetapi kadang-kadang amandel sendiri bisa terinfeksi. Apbila amandel
dibanjiri oleh bakteri atau virus, hingga membengkak dan menjadi meradang. Kondisi inilah
yang dikenal sebagai tonsilitis.
Masalah yang mengganggu fungsi kelenjar ludah dapat menghalangi saluran ludah hingga
mengakibatkan air liur tidak dapat mengalir ke rongga mulut. Padahal, air liur memiliki peranan
yang penting seperti memproduksi air liur (ludah) dan mengeluarkannya ke mulut melalui
bukaan yang disebut saluran. Air liur melumatkan makanan hingga lembap sehingga membantu
kita dalam mengunyah dan menelan. Air liur membantu untuk mencerna makanan dan juga
membersihkan mulut, serta mengandung antibodi yang dapat membunuh kuman. Jadi jika
produksi air liur terganggu maka akan terjadi gangguan pada saat mengunyah dan menelan.
b. Adakah penyebab lain yang dapat menyebabkan gangguan seperti yang terdapat pada pasien
ini?
Penyebab lain yang dapat menyebabkan gangguan pada kelenjar ludah ialah yakni dapat dipicu
oleh dehidrasi, mengkonsumsi makanan terlalu sedikit, atau pengobatan yang mengurangi
produksi air liur seperti obat antihistamin, obat hipertensi, dan obat psikiatri.
Karena obat diuretik sendiri merupakan obat yang berfungsi untuk membuang kelebihan garam
dan air dari dalam tubuh melalui urine. Obat diuretik memiliki salah satu efek samping yaitu
menghasilkan rasa haus berlebih yang disebabkan oleh berkurangnya cairan ludah yang disekresi
oleh kelenjar ludah. Akibatnya, apabila mulut dan kerongkongan kerap dalam kondisi kering,
maka makanan akan sulit dicerna oleh tubuh. Akibatnya, terjadi gangguan mengunyah dan
menelan makanan.
Roush, et al. (2013). Diuretics: A Review and Update. Journal of Cardiovascular Pharmacology
and Therapeutics, 19(1), pp. 5-13.
- Parenkim
o Asinus = bagian sekretoris yang mengeluarkan secret
o Ductus = saluran tempat secret dialirkan kemana mestinta
- Stroma
o Jaringan ikat antara asinus dan ductus
o Membungkus organ (kapsel) dan masuk ke dalam organ dan membagi organ
menjadi lobus dan lobulus
o Ditemukan pembuluh darah, saraf dan lemak
3. Jelaskan klasifikasi kelenjar ludah!
1. Parotis
• Muaranya pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi
dihadapan molar 2 atas
• Muaranya pada dasar rongga mulut pada frenulum lidah, di belakang gigi
seri bawah
3. Sublingualis
4. Jelaskan distribusi kelenjar ludah minor pada rongga mulut! Bedakan struktur histologis ketiga
jenis kelenjar ludah besar pada rongga mulut!