Pengantar Anomali

Kraniofacial Akibat
Gangguan Tumbuh
Kembang

Drg. Mia Ayustina

Prasetya, Sp.
KGA
 Anomali regio
kraniofacial dapat
mengenai :

● Organ pengunyahan
● Pengecap
● Bicara
● Penglihatan
● Keseimbangan
● Pendengaran

Morfogenesis facial : serangkaian

proses yang mencakup informasi
genetik, deposisi seluler,
diferensiasi sel, proliferasi sel,
degenerasi sel, dan remodelling
Manifestasi gangguan
tumbuh kembang
cukup luas : dari yang
tidak memiliki gejala
klinis sampai cacat
facial. Dari yang
hanya mengenai 1
bagian sampai seluruh
kompleks facial.
 Anomali
Kraniofacial
Penyimpangan morfologi
akibat gangguan tumbuh
kembang dapat berupa
kelainan congenital dan
Patogenesis

juga acquired
Berdasarkan
Patogenesa :
Ada 3 tipe : malformasi,
deformasi dan disruption
 01 02 03
Patogenesis :

Malforma Deformas Disruptio

si i n
Defek Dismorfologi, Defek
morfologis defek morfologis
akibat structural/pos organ akibat
gangguan isi abnormal destruksi/ha
perkembanga dari bentuk mbatan
n secara yang ada perkembanga
intrinsik n
 ● Gangguan perkembangan terjadi saat pembentukan organ.
● Merupakan defek primer structural akibat kesalahan morfogenesis di
Malformasi

suatu lokasi yang mempengaruhi pembentukan struktur organ

● Contoh gangguan : peg shaped, microtia, clefting orofacial
● Malformasi di region craniofacial pada umumnya adalah
kongenital/cacat bawaan yang tampak sebagai defek sejak lahir.
● Sebagian besar merupakan syndrome.
● Syndrome : suatu pola malformasi tertentu memiliki gejala yang khas
● 3% bayi yang lahir memiliki malformasi yang nyata, 1% memiliki
malformasi ganda seperti syndrome.
● Paling sering dijumpai karena morfogenesis tidak sempurna, tumbuh
kembang terganggu seperti celah langit-langit
Deformasi

● Deformasi umumnya terjadi karena nondisruptive mechanical force,

tekanan intra uterine abnormal
● Cenderung mengenai organ utuh.
● Kurang lebih 2% bayi mengalami deformasi, prognosa cukup baik.
● Contoh : dislokasi pinggul
Disruption

● Hambatan perkembangan yang tadinya normal.

● Gangguan vaskularisasi, infeksi, penyebab fisik
● Prognosis buruk
● Contoh : tuli akibat rubella, cleft fasial akibat amniotic band
● Amniotic band dapat membelit organ dan mengakibatkan disruption
Etiologi , terbagi menjadi 2
Faktor genetik
Disebabkan karena
kelainan kromosom,
kelainan gen tunggal,
multifaktorial

Faktor non
genetik
Gangguan tahap
morfogenesis bisa terjadi
karena infeksi, gangguan
metabolic, penyakit
genetic maternal
Secara garis besar terbagi

Congenital Acquired
The word congenital
means “present since
birth”, so any defect
that is present at the
time of birth and after
birth is called as a
congenital defect
● Defek kongenital dapat mengenai organ dan mempengaruhi kualitas
hidup seseorang, contohnya cleft palate. Bayi tidak bisa menghisap
ASI.
● Umumnya terjadi karena ibu selama hamil merokok, alkhol,
penggunaan obat-obatan yang akan mengganggu proses
pembentukan jaringan dan organ karena hal-hal di atas mampu
menembus placenta barrier.
● Clefts are basically developmental anomalies that are usually present
in the midline of the face and drastically affect the normal anatomy.
● Cleft adalah defek kongenital yang paling sering dijumpai drg. Dapat
muncul di maxilla, mandibular, wajah.
Klasifikasi Cleft

Davis and Ritchie (1922)1 mengklasifikasi berdasarkan posisi

cleft dengan proc. Alveolar :
● Group I:- prealveolar clefts, unilateral, median, or bilateral.
● Group II:- postalveolar clefts involving the soft palate only, the soft
and hard palate or a submucous cleft.
● Group III:- alveolar clefts, unilateral, bilateral, or median
Klasifikasi SPina

Spina (1974)1 membagi lagi :

Group I:-. Preincisive foramen clefts (clefts lying anterior to the incisive
foramen). Clefts of the lip with or without an alveolar cleft-(Harkins)
● a. Unilateral
● b. Bilateral
● c. Median

Group II:- Transincisive foramen clefts (clefts of the lip, alveolus, and
palate)-
● a. Unilateral.
● b. Bilateral.

Group III:- Postincisive foramen clefts. Group IV:- Rare facial clefts.
Klasifikasi Veau

Veau’s Classification (1931)2:

● Group I:- Defects of the soft palate only (A).

● Group II:- Defects involving the hard palate and soft palate (B).
● Group III:- Defects involving the soft palate to the alveolus, usually
involving the lip (C).
● Group IV:- Complete bilateral clefts (D).
 Aramany’s Classification for Maxillectomy Defects, berdasarkan
Acquired Defects

hubungannya dengan gigi abutment (berhubungan dengan

penempatan obturator) :
● Class 1:- Resection is performed in the anterior midline of the maxilla,
with abutment teeth present on one side of the arch.
● Class 2:- The defect is unilateral, retaining the teeth on the
contralateral side.
● Class 3:- Defect occurs in the central portion of the hard palate and
may involve part of the soft palate.
● Class 4:- Defect crosses the midline and involves both sides of the
maxilla, with abutment teeth present on one side.
● Class 5:- Defect is bilateral and lies posterior to abutment teeth.
● Class6:- Anterior maxillary defect with abutment teeth present
posterior to the defect on either sides of the remaining maxilla.
● Spiro’s Classification of Maxillary Defects:

● 1. Limited Maxillectomy- Any maxillectomy in which one wall of the

maxillary antrum is removed.
● 2. Subtotal Maxillectomy- Maxillectomy in which atleast two walls
of the antrum are removed including the palatal wall.
● 3. Total Maxillectomy- Complete resection of the maxilla.
● Liverpool Classification of Maxillectomy Defects berdasarkan
komponen defek vertical dan horizontal :
Vertical Component-
● Class 1:- Maxillectomy not causing oro-nasal fistula.
● Class 2:- Maxillectomy not involving the orbit.
● Class 3:- Maxillectomy involving the orbital adnexae with orbital
retention.
● Class 4:- Maxillectomy with orbital enucleation or exenteration.
● Class 5:- Orbitomaxillary defect.
● Class 6:- Nasomaxillary defect.

Horizontal Component-
● Letter a:- Palatal defect only.
● Letter b:- Less than or equal to half of the bilateral maxilla.
● Letter c:- Less than or equal to half of unilateral maxilla.
● Letter d-:-Greater than half of the maxillectomy.
Learning Task

● Jelaskan dan sebutkan contoh dari malformasi, deformasi dan

disruption
● Tuliskan pembagian malformasi berdasarkan anatomis dan fungsional
● Tuliskan kelainan dentofasial berdasarkan lokasi :
● Jelaskan apa yang bisa anda ketahui dari penyebab down’s syndrome
dan apa saja tanda khasnya
Thanks
!
Kita berjumpa saat pleno ya.
Stay safe semua!

CREDITS: This presentation template was

created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

PLEASE KEEP THIS SLIDE FOR

ATTRIBUTION.