Wall
Photos
Flair
Boxes
John F. Kennedy
335 TWEETS
988 FOLLOWING
KELOMPOK A5
Tweets
Following
Followers
1,256 FOLLOWERS
Tweets
PENDAHULUAN
Favorites
Lists
Recent Images
PATOGENESIS
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
2
RETWEETS
FAVORITE
Logout
Pendahuluan
Malformasi
Malformasi adalah defek morfologik suatu
organ atau bagian dari organ, atau sebagian
dari tubuh akibat gangguan pada proses
perkembangan secara intrinsik
Malformasi di regio kraniofasial pada
umumnya merupakan kelainan kongenital
berupa cacat bawaan yang sudah tampak
sebagai defek sejak lahir
DEFORMASI
Deformasi adalah suatu perubahan bentuk atau
dismorfologi, merupakan defek struktural disebabkan
bentuk atau posisi abnormal dari bagian tubuh yang
sebelumnya mempunyai bentuk normal. Pada umumnya
disebabkan nondistruptive mechanical forces, sebagai
akibat dari tekanan intra uterine yang abnormal.
Distruption
Distruption adalah defek morfologik organ atau
bagian organ, atau sebagian besar dari tubuh
akibat dari destruksi atau robeknya (splitting)
atau hambatan perkembangan yang tadinya
normal.
Terjadi sebagai akibat gangguan vaskularisasi,
infeksi atau penyebab fisik. Pada umumnya
mempunyai prognosis buruk untuk dapat
tumbuh normal pada regio yang terkena.
Sebagai contoh cleft fasial akibat amniotic
band.
Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur
(organogenesis). Malformasi dapat disebabkan
faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan
malformasi berawal dari minggu ketiga sampai
minggu kedelapan kehamilan. Anomali ini
dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau
seluruh struktur organ dan/atau perubahanperubahan konfigurasi normal.
Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur
organ setelah pembentukannya. Penyebabnya
adalah proses-proses yang merusak, seperti
kecelakan pada pembuluh darah.
Deformasi
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam
jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali
mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini
dapat sembuh setelah lahir.
Malformasi
Deformasi
Disruption
Periode waktu
terjadinya
Tahap embryonal
s/d 8 minggu intra
uterine
Periode fetal
Level gangguan
organ
regional
organ
Mortalitas
perinatal
Koreksi spontan
Koreksi melalui
postur
Embriologis
organ
ETIOLOGI
Faktor Genetik
1. Dominan
. Neurofibromatosis
. Tuberous sclerosis
. Sindroma Marfan
. Sindroma Ehlers-Danlos
. Hyperthermia malignan
. Sindroma Gorlin
. Sindroma Gardner
. Sindroma Treacher Collins
. Cleidocrabial disostosis
. Sindroma kraniosinostosis, Seathre-Chotzen, & Pfeiifer
. Syndroma velo-cardio-facial
. Syndroma okulo-dento-digital
2. Resesif
.Cystic fibrosis
.Penyakit sickle-cell
.Muccopolysaccharidose
3. X-Linked
4.Polygenic / multifactorial
Celah bibir / celah palatum
Defek neural-tube
1. Syndroma Kromosom
Syndroma Down
Syndroma Turner
Syndroma Klineferter
ETIOLOGI
6. Imprented Gene
Syndroma Prader-Willi
Syndroma Angelman
Syndroma Beckwit Wiedermann
Syndroma Williams
Faktor Non-Genetik
Faktor non-genetik disebabkan oleh gangguan pada
tahap morfogenesis karena infeksi, gangguan metabolik
dan penyakit genetik maternal seperti diabetes,
hipertensi, kelainan thyroid, penggunaan obat-obatan
atau substansi toksis, terkena radiasi, serta gangguan
diferensiasi embrionik dan pertumbuhan fetus.
Gangguan tumbuh kembang di regio kraniofasial
juga dapat disebabkan cedera saat lahir, yaitu karena
trauma dari forcep. Cedera di regio kondilus dapat
menghambat pertumbuhan mandibula menyebabkan
micrognathia, dagu tampak kecil bahkan dagu tidak
terlihat.
Infeksi
Infeksi di regio telinga, rahang atau di regio
kondilus dapat menghamba pertumbuhan
mandibula menyebabkan micrognagthia. Contoh
Infeksi Infantile Cortical Hyperostosis
Lypopdystrophy
Lypopdystrophy merupakan hilangnya lemak
subkutan dari fasial, leher, thoraks, ekstremitas
atas, sedangkan ekstremitas bawah normal. Dapat
terjadi setelah penyakit infeksi, lebih sering pada
perempuan daripada laki-laki namun penyebabnya
belum diketahui. Kulit dan otot daerah yang
terkena normal, tetapi fasial tampak cekung dan
pipi terlihat masuk, disertai kerutan di sekitar
mulut.
KLASIFIKASI
THANKS TO FOLLOW US
ON