Anda di halaman 1dari 3

Tugas Botani Farmasi

Nama : Hidayati
NIM : 1911102415084
Kelas : L
Transport Elektron
Transport elektron merupakan proses pengangkutan elektron melalui sitokrom (molekul
penangkap elektron) yang menghasilkan ATP (Adenosin tri-phosphate) sampai akhirnya elektron
terakhir akan ditangkap oleh oksigen. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai
respirasi atau sistem oksidasi terminal. Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari
reaksi respirasi aerob. Transport elektron berlangsung di membran dalam mitokondria. Molekul
yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga berperan
adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
Elektron yang ditransportasikan berasal dari reaksi:
NADH  NAD+ + H+ + 2e-
FADH2  FADH+ + H+ + 2e-
Pada akhir transport elektron terjadi penangkapan elektron O2 untuk membentuk H2O. Reaksinya
adalah sebagai berikut.
O2 + 4H+ + 4e-  2H2O
Setiap NADH pada transport elektron menghasilkan 3 ATP, sedangkan FADH2 menghasilkan 2
ATP. NADH yang masuk ke sistem transport elektron sebanyak 10 molekul (2 molekul dari
glikolisis, 2 dekaroksilasi oksidatif, dan 6 molekul dari siklus krebs) dan FADH2 sebanyak 2
molekul sehingga seharusnyadihasilkan 34 ATP. Tetapi pada kenyataannya NADH yang berasal
dari glikolisis hanya menghasilkan 2 ATP karena berada di sitosol. Jadi, total ATP yang
dihasilkan pada transport elektron hanya 32 ATP. Hasil bersih dari respirasi aerob jika 1
molekul glukosa yang masuk ke dalam siklus adalah 36 ATP, 2 dari glikolisis, 2 dari siklus
krebs, dan 32 dari trsnsport elektron.
Kompleks transport elektron tersusun atas lima kompleks protein, yang masing-masing
memiliki fungsi spesifik sebagai berikut:
1. Kompleks I
Kompleks I dinamakan NADH reduktase. Fungsi dari kompleks I adalah
memecah NADH menjadi NAD+ dan H+. Pemecahan tersebut akan menyebabkan
elektron dibebaskan dari NADH. Setiap elektron yang dibebaskan akan bergerak
melintasi kompleks I, yang mengakibatkan ion H+ bergerak dari matriks menuju ruang
intermembran. Elektron yang melintasi kompleks I selanjutnya akan ditangkap oleh
ubiquinon dan dibawa menuju kompleks III.
2. Kompleks II
Kompleks II dinamakan suksinat dehidrogenase. Fungsi dari kompleks II adalah
membebaskan elektron yang ada pada FADH2, diikuti dengan reaksi perubahan suksinat
menjadi fumarat. Elektron yang melintasi kompleks II tidak menyebabkan pergerakan ion
hidrogen menuju ruang intermembran. Elektron juga akan ditangkap oleh ubiquinon,
yang akan dibawa menuju kompleks III.
3. Kompleks III
Kompleks III dinamakan dengan sitokrom reduktase. Elektron dari ubiquinon
akan dilalukan melalui kompleks ini. Pergerakan elektron melintasi kompleks ini
menyebabkan ion hidrogen bergerak dari matriks menuju ruang intermembran. Elektron
selanjutnya akan dibawa oleh sitokrom C menuju kompleks IV.
4. Kompleks IV
Pergerakan ion pada kompleks IV menyebabkan aliran ion hidrogen dari matriks
menuju ruang intermembran. Selain itu, elektron akan dikembalikan ke matriks. Proses
ini membutuhkan oksigen. Oksigen berperan sebagai penangkap elektron terakhir. Reaksi
penangkapan tersebut menyebabkan terbentuknya molekul air (H2O).
5. Kompleks V
Kompleks V merupakan enzim ATP sintase. Enzim tersebut berfungsi untuk
membentuk molekul berenergi, ATP, dari ADP dan Pi. Ion hidrogen yang bergerak
menuju ruang intermembran menimbulkan gradien elektrokimia dari ruang intermembran
dengan matriks mitokondria. Matriks kehilangan ion hidrogen karena bergerak ke ruang
intermembran menyebabkan konsentrasi ion H+ yang lebih rendah. Akibatnya, ion
hidrogen akan bergerak menuju kembali ke matriks untuk menyeimbangkan konsentrasi.
Akan tetapi, membran dalam mitokondria impermeabel (tidak bisa dilalui)
terhadap ion H+. Satu-satunya lintasan yang ada adalah kompleks V.
Pergerakan ion H+ melintasi kompleks V digunakan untuk membentuk ATP. Setiap ion
hidrogen masuk, maka akan dibentuk ATP. Jadi, ada kaitannya antara proses lewatnya
elektron dalam kompleks-kompleks sebelumnya dengan pembentukan ATP. Aliran
elektron menyebabkan ion H+ bergerak ke ruang intermembran, akibatnya konsentrasi
berbeda dan ion hidrogen yang kembali ke matriks melalui kompleks V digunakan untuk
membentuk ATP.
Jumlah ATP total 36 terjadi pada eukariotik, sedangkan jumlah total ATP respirasi 38
terjadi pada organisme prokariotik. Eukariotik memiliki jumlah ATP hasil respirasi lebih sedikit
2 molekul karena dua ATP digunakan untuk memindahkan asam piruvat dari sitoplasma menuju
matriks mitokondria. Di lain pihak, organisme prokariotik yang tidak memiliki mitokondria tidak
memerlukan proses tersebut. Akibatnya jumlah ATP yang seharusnya ada 38 pada eukariotik
dikurangi untuk penggunaan ketika transport asam piruvat dari sitoplasma menuju matriks
mitokondria melintasi membran mitokondria.

DAFTAR PUSTAKA
Aji, Wisnu Purno. 2019. Rumus Pocket Biologi. Jakarta: PT Grasindo.
Amir, Widya. 2016. Sistem Transport Elektron.

Anda mungkin juga menyukai