Kata "kanker" pertama kali digunakan oleh seorang dokter Yunani bernama
Hippocrates. Dia dianggap sebagai "bapak kedokteran".Hippocrates menggunakan
kata Yunani carcinos dan karsinoma ketika dia menulis tentang tumor. Kata-kata ini
terkait dengan kata Yunani untuk "kepiting" karena Hippocrates mengira bagian
dalam tumor tampak seperti kepiting (crayfish). Dia mulai menggunakan kata
karkinos untuk berbicara tentang kanker. Meskipun Hippocrates adalah orang pertama
yang menggunakan "kanker" untuk berbicara tentang penyakitnya, dia tidak
menemukannya. Kanker sebenarnya pertama kali terlihat jauh lebih awal dalam
sejarah.(Papavramidou N et al.2010)
Kasus Kanker Pertama yang Terdokumentasi
Kasus kanker tertua di dunia yang terdokumentasi ditemukan pada kertas
(papirus) dari Mesir kuno pada 1500 SM.2 Ini berbicara tentang tumor yang
ditemukan di payudara. Kanker diobati dengan menghancurkan jaringan dengan alat
panas yang disebut "bor api." Hari ini, kami menyebutnya "kauterisasi".
Beberapa tulisan menunjukkan bahwa orang Mesir kuno dapat membedakan antara
tumor kanker (ganas) dan non-kanker (jinak). Misalnya, tumor permukaan diangkat
dengan pembedahan seperti sekarang ini.(Faguet GB 2022)
Sejarah kuno
Orang yang hidup di dunia kuno tidak tahu banyak tentang cara kerja tubuh.
Mereka memiliki beberapa keyakinan menarik tentang mengapa kanker terjadi.Di
Yunani kuno, Hippocrates berpikir bahwa ada empat cairan dalam tubuh: darah,
dahak, empedu kuning, dan empedu hitam. Dia mengatakan bahwa terlalu banyak
empedu hitam di bagian tubuh menyebabkan kanker. Selama 1.400 tahun ke depan,
orang percaya bahwa kanker disebabkan oleh terlalu banyak empedu hitam. Di Mesir
kuno, kebanyakan orang percaya bahwa kanker disebabkan oleh para Dewa.
Kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal tak
terkendali dan menyebar ke area sekitarnya. pertumbuhan sel abnormal ini dapat
terjadi di bagian tubuh mana pun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang
biak melalui proses yang disebut pembelahan sel.
Akibatnya, sel-sel tersebut tumbuh secara abnormal dan berkembang biak ketika
seharusnya proses tersebut tidak terjadi. Sel kemudian membentuk tumor atau
gumpalan jaringan, yang bisa bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak). Proses
metastasis dapat terjadi ketika sel menyerang jaringan di sekitarnya.
Tumor jinak tidak menyebar ke jaringan di dekatnya. Saat diangkat, tumor jinak
biasanya tidak tumbuh kembali. Sedangkan tumor yang bersifat kanker terkadang
tumbuh kembali. Namun, tumor jinak terkadang bisa muncul dalam ukuran yang
cukup besar. Beberapa kasus dapat mengancam jiwa, seperti tumor jinak di otak
Penyakit kanker memiliki sejarah yang panjang tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga di seluruh dunia. Menurut data dari Globocan 2018, setidaknya 1 dari 5 laki-laki
dan 1 dari 6 perempuan di seluruh dunia terserang kanker. Sedangkan menurut data
dari Kementerian Kesehatan, di tahun 2013 hampir 350 ribu orang di Indonesia yang
terkena penyakit kanker. Tentu jumlah tersebut masih terus meningkat setiap
tahunnya.
Kanker bukan penyakit baru atau banyak yang menyebut sebagai penyakit
musiman. Menurut sejarahnya kanker sudah ada sekitar 3000 SM. Setelah itu
penyakit kanker selalu menjadi perhatian para dokter atau ilmuwan karena efek yang
ditimbulkan sangat berbahaya. Bahkan di era modern seperti sekarang, para dokter
serta ilmuwan tidak berhenti mengeluarkan karya ilmiah baru untuk melawan
penyakit kanker.
Sejarah kanker
Seperti disebutkan di atas, Edwin Smith, peneliti mumi Mesir menjelaskan pada
tahun 3000 SM sudah ada upaya untuk pengangkatan tumor payudara. Bukti-bukti
yang terlihat adalah ditemukannya alat kedokteran yang diperuntukkan mengangkat
tumor di dalam tubuh. Sebenarnya penyakit “tumor payudara” ini belum memiliki
nama resmi, walaupun sudah ada ratusan atau bahkan ribuan tahun.
Pada akhirnya Hippocrates, dokter Yunani Kuno mulai menyebut penyakit
kanker dengan karkinos atau dalam bahasa Yunani berarti kepiting. Saat itu
Hippocrates bersama dokter Yunani melihat bahwa bentuk tumor mirip dengan kaki
kepiting. Kemudian ilmuwan Yunani lain, Celcus
menyederhanakan karkinos menjadi cancer.
Pada abad ke-16 dan 17, perkembangan peralatan dokter semakin maju membuat
kanker tidak hanya sekadar diangkat melalui operasi, tetapi diteliti mengapa bisa
terjadinya kanker. Di Eropa, beberapa dokter dan profesor mengatakan bahwa cairan
kimia dan produk susu tertentu bisa memancing munculnya kanker.
Kemudian di abad ke-19, dokter dan ilmuwan sudah mulai mengetahui bahwa
menyembuhkan kanker atau tumor tidak hanya sekadar lewat jalan operasi, tetapi
mereka harus mengetahui jenis kanker dan jenis penyebarannya.
Daftar pustaka
Faguet GB. A brief history of cancer: age-old milestones underlying our current
knowledge database. Int J Cancer. 2015;136(9):2022-36. doi:10.1002/ijc.29134
Walter E, Scott M. The life and work of Rudolf Virchow 1821-1902: "Cell theory,
thrombosis and the sausage duel". J Intensive Care Soc. 2017;18(3):234–235.
doi:10.1177/1751143716663967